Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita pajatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunianya,saya dapat menyelesaikan laporan untuk
memenuhi tugas dengan mata kuliah”Istrumentasi I”.
Dalam penyusunan laporan mungkin saya mengalami kesulitan dan
kendala yang cukup banyak sehingga terdapat kekurangan pada laporan
ini.Namun dengan usaha sunggguh-sungguh akhirnya semua hambatan dapat saya
atasi dengan baik.
Dengan demikian saya berharap bahwa laporan yang saya buat ini dapat
bermanfaat bagi saya dan juga bagi pembaca lainnya terutama mahasiswa
STIKES BINA MANDIRI GORONTALO.

Gorontalo, November, 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktikum .......................................................................................... 1

1.3 Manfaat Praktikum ........................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2

2.1 Definisi Air .................................................................................................. 2

2.2 Jenis-Jenis Air .............................................................................................. 2

2.3 Alkalinitas .................................................................................................... 3

2.4 Kesadahan Air .............................................................................................. 4

BAB III METODE PRAKTIKUM ......................................................................... 5

3.1 Alat ............................................................................................................... 5

3.2 Prosedur Kerja .............................................................................................. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 6

4.1 Hasil ............................................................................................................. 6

4.2 Pembahasan .................................................................................................. 9

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 11

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 11

5.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analsia air termasuk ke dalam kimia analisa kuantitatif karena menentukan
kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain. Prinsip analisa air yang digunakan
adalah prinsip titrasi dan metode yang digunakan adalah metode indikator
warna dan secara umum termasuk ke dalam analisa volumetrik.
Air yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah ditemukan
dalam keadaan murni. Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam
kadar tertentu, baik zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik.
Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya didalam air,
air tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan
hidup semua makhluk sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran
air oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air
semakin meningkat dan pada akhirnya kualitas air tersebut menurun. Oleh
karena itu, diperlukan analisa air untuk menentukan dan menghitung zat-zat
kimia yang terkandung di dalam air sehingga dapat diketahui air tersebut
membahayakan kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi maupun sudah tercemar
atau belum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan dari air?
2. Sebutkan jenis-jenis air?
3. Apa yang di maksud dengan alkalintas?
4. Apa yang di maksud dengan kesadahan air?
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui peralatan analisis air, fungsi
serta prinsip kerjanya.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini antara lain dapat mengetahui
cara menganalisa air, Dan alat yang di guankan pada saat analisis air.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Air


Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan
seluruh makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat
bertahan hidup. Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses
penyebaran, dan kebiasaan alami air dikenal dengan hidrologi. Hidrologi
merupakan induk ilmu untuk percabangan teknik sipil, dan hidrologi
mempelajari masalah persediaan air dan penyaluran kotoran, sistem pengaliran
air dan irigasi, peraturan navigasi dan sungai, dan pengendalian banjir dan
tenaga air (Krisnandi, Y.K. 2009).
2.2 Jenis-Jenis Air
1. Air Sungai (“Kenaga Raya”)
Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju samudera, danau, Laut
atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus sebuah sungai secara
sederhana mengalir meresap kedalam tanah sebelum menemukan badan air
lainya. Dengan melalui sungai adalah cara yang biasa bagi air hujan yang
turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar
seperti danau .
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologis. Air dalam
sundai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan dibeberapa negara tertentu air sungai juga
berasal dari lelehan Es/salju. Selain itu air juga mengalirkan sidimen dan
polutan (healty,2009)..
Sungai Kenanga Raya terletak di daerah Tanjung Mulia kota Medan.
Sungai yang berada di tengah – tengah kota Medan ini memiliki kondisi
yang sangat mengkhawatirkan sekali. Ketika praktikan mengampil sampel
kesana. Ketika itu sungai dalam kondisi normal, artinya airnya tidak
pasang, tidak surut dan tidak keruh, sebenarnya airnya tidak jernih akibat
banyaknya sampah dan aliran limbah rumah tangga ke sungai
(healty,2009).

2
2. Air Minum Kemasan (“Aqua”)
Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam
Kemasan), merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung
tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu.
Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai
bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220
ml (cup).
Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses
pemurnian air (Reverse Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa
Water treatment processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan
untuk Air kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan, Untuk Air
kemasan Non mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata
air tanah / mata air pengunungan.
Air “Aqua” telah melewati proses pemurnian secara alami selama
perjalanannya dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah
tanah. Sepanjang perjalanannya ini, air menyerap mineral dan menjaga
keseimbangannya sebagaimana di sumber mata air asalnya, yang
merupakan mineral penting bagi kesehatan tubuh.
Sumber mata air yang dipilih tidaklah sembarangan. Aqua berasal dari
sumber mata air terpilih yang mewakili sebagian dari sumber mata air
alami terbaik di Indonesia. Menemukan mata air yang sesuai kriteria Aqua
bukanlah pekerjaan mudah. Pada saat menemukan sumber mata air alami,
harus dipastikan bahwa setiap sumber mata air pegunungan harus
memenuhi 9 poin kriteria yang kemudian melewati 5 tahap proses seleksi
yang ketat sebelum akhirnya dapat dijadikan sumber mata air untuk Aqua
(healty,2009).
2.3 Alkalinitas
Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah
ion carbonat dan bicarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada
perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan
asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity)

3
terhadap perubahan pH. Perairan.mengandung alkalinitas ≥20 ppm
menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan
asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain bergantung
pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan
kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter
CaCO3. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu
disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan
yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi (Effendi,H.2003).
2.4 Kesadahan Air
Kesadahan pada air mungkin disebabkan oleh adanya satu atau lebih ion.
Ini termasuk hidroksida, karbonat, dan bikarbonat. Ion hidroksida selalu ada di
dalam air, walaupun terkadang konsentrasinya sangat kecil. Tetapi, hidroksida
dengan konsentrasi tinggi di saluran air alami dianggap tidak biasa, kecuali
setelah melewati penapisan jenis tertentu. Jumlah karbonat yang kecil
ditemukan pada saluran air alami di tempat tertentu, sangat jarang melebihi 3
atau 4 grain/gallon. Mereka juga dapat ditemukan di air setelah penapisan,
seperti pelembut lime soda ash. Bikarbonat adalah sumber yang paling umum
penyebab alkalinitas. Hampir semua saluran alami memiliki jumlah yang dapat
dihitung, dari 0 sampai sekitar 50 grain/gallon (Effendi,H.2003).

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Gelas beker
4. Pipet tetes
5. Pipet volume
6. Pipet ukur
7. Buret
8. Corong gelas
9. Corong pemisah
10. Labu ukur
3.2 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat yang akan di gunakan
2. Gambar alat yang ada dan berikan keterangan

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar Keterangan
Nama : Tabung Reaksi
Kegunaan : Sebagai tempat untuk
mereaksikan bahan kimia, untuk
melakukan reaksi kimia dalam skala
kecil, sebagai tempat berkembangnya
mikroba dalam media cair
Nama : Pipet Tetes
Kegunaan : Untuk meneteskan atau
mengambil larutan dengan jumlah kecil

Nama : Pipet Volume


Kegunaan : Untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang
menggembung

6
Nama : Pipet Ukur
Kegunaan : Untuk memindahkan cairan
dari wadah satu ke wadah yang lainnya,
cuman untuk pipet yang satu ini
mempunyai ukuran graduasi volume
yang lebih presisi.

Nama: Buret
Kegunaan : Untuk meneteskan
sejumlah reagen cair dalam eksperimen
yang memerlukan presisi, seperti pada
titrasi.

nama :corong pemisah


kegunaan :corong pemisah berguna
untuk memisahkan cairan dari dua
campuran atau lebih yang berbeda berat
jenisnya

7
Nama :Corong gelas
Kegunaan :Memindahkan larutan dari
wadah satu ke wadah lain terutama
yang bermulut kecil.

Nama: labu ukur


Kegunaan : Mengencerkan larutan
dengan jumlah volume
tertentu,Membuat larutan dengan
kosentrasi tertentu,Mengukur volume
cairan dan larutan.

Nama : gelas beaker


Kegunaan: sebagai wadah untuk
memanaskan bahan di atas hotplate.

Nama :gelas ukur


Kegunaan : untuk mengukur suatu larutan
dengan volume tertentu yang tidak
memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

8
4.2 Pembahasan
Tabung reaksi adalah sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih
larutan / bahan kimia,dan untuk pengembangan mikroba. Terbuat dari bahan
gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75 x 10 mm, 4 ml, kadang-
kadang 100 x 12 mm, 8 ml. Fungsinya untuk mereaksikan bahan kimia,
biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
Pipet tetes (drop pipette) berfungsi membantu memindahkan cairan dari
wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes
demi tetes. Pipet volume berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggembung.
Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan suatu cairan dari wadah satu ke
wadah yang lainnya, cuma untuk pipet yang satu ini mempunyai ukuran
graduasi volume yang lebih presisi.Di pasaran pipet jenis ini ada dalam
berbagai ukuran yaitu pipet ukur 1, 2, 5, 10, dan 25 ml. Buret berfungsi untuk
meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi,
seperti pada titrasi.
Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif
dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada
penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume.Pipet Volume berfungsi
untuk memindahkan cairan dari yang satu wadah ke wadah yang lain, biasanya
untuk memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi.
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.
Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25
dan 50 mL dengan skala 0,05 mL, berfungsi untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi yang dikeluarkan
sedikit demi sedikit melalui kran.
corong pemisah terbuat dari gelas borosilikat, mempunya bentuk kerucut
yang ditutupi setengah bola. Ia mempunya semacam penyumbat diatasnya dan
keran dibawahnya. Ukuran dari corong pemisah bermacam-macam antara 50 ml
sampai 3 L.corong pemisah berguna untuk memisahkan cairan dari dua
campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya.

9
Corong gelas buat dari gelas borosilikat.volume mencapat 100-500 ml
Memindahkan larutan dari wadah satu ke wadah lain terutama yang bermulut
kecil.
labu ukur terbuat dari gelas borosilikat.seperti gambar d samping,
mempunyai mulut labu dengan ukuran standar yang dilengkapi dengan
tutupnya. Labu ukur tidak boleh dipanaskan dan mempunya volume 5-
2000ml.Mengencerkan larutan dengan jumlah volume tertentu,Membuat larutan
dengan kosentrasi tertentu,Mengukur volume cairan dan larutan.

Gela ukur terbuat dari gelas borosilikat Gelas ukur mempunya bentuk seperti
pipa yang mempunyai kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bibir atas
terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuang larutan. Kapasitas
volume dari 5-2000 mluntuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu
yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

Gelas ukur berbentuk silinder dan terseia berbagai ukuran mulai dari 1 ml
sampai bebrapa liter. Alat ini terbuat dari kaca umumnya kaca borosilikat
ataupun dari plastik. Berfungsi untuk mengukur suatu larutan dengan volume
tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan
seluruh makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat
bertahan hidup. Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses
penyebaran, dan kebiasaan alami air dikenal dengan hidrologi.
5.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum tentang analisis air sebaiknya menggunakan
alat yang steril dan harus teliti pada saat menggunakan alat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Effendi,H.2003.Telaah Kualitas Air. Gramedia:Yogyakarta.


healty, 2009. Air Minum yang Layak. (http://healtylife.blogsopt.com) di akses
pada tanggal 12 November 2017
Krisnandi, Y.K. 2009. Kimia Dalam Air. Bahan ajar. KBI Kimia Anorganik
Universitas indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN

Tabung rekasi pipet volume pipet ukur

Pipet tetes labu ukur gelas ukur

Gelas beaker corong pemisah corong gelas

buret

Anda mungkin juga menyukai