Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN JIWA

MANAJEMENEN STRES

I. PENGERTIAN MANAJEMEN STRES


Manajemen stres terdiri dari 2 unsur kata yaitu manajen dan stres, dimana 2 unsur kata ini
memiliki arti tersendiri.
1. Manajemen
Istilah manajemen tentu tidak asing lagi di telingan kita, dalam ilmu ekonomi
manajemen diartikan sebagai melakukan suatu tindakan dimana dalam suuatu
tindakan tersebut terdapat beberapa tahapan yang mesti dilalui, melalui tahapan :
planing, organizing, actuating dan controling (POAC).
Manajemen adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk menggunakan
sumber daya secara efektif.
2. Stres
a. Menurut Suliswati (2000:28) Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik
terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Stres adalah gangguan pada tubuh dan
pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan
b. Menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi
yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan
dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
c. Menurut lazarus (1976), stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang
disebabkan karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal.
d. Menurut Korchin (1976), keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang
luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang.

Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi internal dan eksternal yang
menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul
apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam
kesejahteraan atau integrasi seseorang.

3. Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-
orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Tidak ada
seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari stres. Namun, stres bisa dikelola
sehingga justru mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stres tidak boleh
dihilangkan sama sekali karena dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan
dinamika hidup (Mudjaddid, Diffy: 2005)
Manajemen Stres adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk
menggunakan (mengelola, mengatur dan mengendalikan) sumber daya (manusia)
untuk menghadapi reaksi tubuh terhadap situasi internal dan eksternal yang
menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul
apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam
kesejahteraan atau integrasi seseorang yang dilakukan secara efektif.

II. TUJUAN MANAJEMEN STRES


Menurut wikipedia tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Menurut saya, tujuan dari adanya manajemen stres adalah agar kita mampu mengelola,
mengatur dan mengendalikan reaksi tubuh agar berdampak ke hal yang lebih baik bukan
malah sebaliknya yang akan menimbulkan penyimpangan psikologis.
Selain itu ada beberapa tujuan dari Manjaemen Stres yang lainnya, yaitu :
1. Mengatur diri
Tujuan utama dari manajemen stres adalah belajar mengatur diri menjadi lebih baik
dari persoalan yang dihadapi.
2. Berpikir rasional
Terkadang stres yang timbul itu berawal dari perasaan, dan ketika perasaan
memegang peranan penting yang terjadi adalah membutakan logika, dengan
manajemen stres mengajak kita untuk berpikir rasional berdasarkan fakta yang ada
bukan perasaan semata.
3. Menenangkan diri
Setiap kali terjadi masalah kita seringkali merasa tertekan, tidak nyaman, pusing, dan
sebagainya. Karena itu, dengan mengelola stres bisa menenangkan diri sendiri. Ketika
sudah bisa tenang maka emosi pun bisa dikendalikan.
4. Membantu mencari jalan keluar
Manajemen stres bukan solusi, hanya membantu mencari solusi atau jalan keluar.
Sebab bagi mereka yang bisa mengatur dirinya sendiri, bisa berpikir rasional dan
menenangkan dirinya maka ia lebih mudah untuk mendapatkan jalan keluar yang
tepat. Jadi, sekali lagi tujuan manajemen stres bukan mencari jalan keluar tetapi
‘hanya’ memudahkan.
5. Meningkatkan produktivitas
Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketika ditimpah masalah,
produktivitanya akan naik. Ini terkait dengan pola pikirnya yang menjadi masalah
sebagai picu yang memicu semangatnya. Dari masalah yang ada tidak membuatnya
semakin terpuruk tapi justru sebaliknya jadi tertantang untuk melakukan yang terbaik.
6. Pematangan diri
Semakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi masalah yang terjadi, semakin
matang pula kualitas diri. Sebab masalah yang dihadapi tak lain sebagai ajang melatih
diri untuk lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak. Karena itu mengelola stres
dengan baik adalah wadah pematangan diri.

III.JENIS-JENIS MANAJEMEN STRES


Jenis Manajemen Stres ada 2 yaitu :
1. Fokus pada problema, “Task Oriented”
Cara ini bertujuan menghadapi tuntutan secara sadar, realistik, obyektif dan
rasional.diarahkan pada pengendalian stressor uuntuk mengurangi atau
menghilangkan perasaan stres.
Cara yang dapat dilakukan misalnya :
- Menghadapi tuntutan secara frontal
- Tidak mau tahu lagi tentang hal tersebut
- Kompromi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan :
- Mempelajari dan menentukan persoalan
- Menyusun alternatif penyelesaian
- Menentukan prioritas tindakan
- Bertindak
- Menilai keberhasilan
2. Fokus pada emosi, “Ego Defence- Oriented”
Sifatnya sebagian besar tidak disadari dan tidak realistik, diarahkan pada
pengendalian reaksi emosional yang ada hubungannya dengan stres.
Pentingnya mekanisme ego:
- Memperlunak kegagalan
- Menghilangkan kecemasan
- Mengurangi perasaan yang menyakitkan
- Mempertahankan perasaan layak dan harga diri

Jenis-jenis mekanisme pembelaan ego (fokus pada emosi)


- Fantasi
- Penyangkalan - Sublimasi
- Rasionalisasi - Kompensasi
- Identifikasi - Salah pindah
- Introyeksi - Pelepasan
- Represi - Penyekatan emosi
- Regresi - Isolasi
- Proyeksi - Simpatisme
- Reaksi formasi - Pemeranan
- Fiksasi menarik diri
IV. TEKNIK MANAJEMEN STRES
Ada banyak cara untuk mengelola / mengatasi stres yang dialami untuk mencegah stres
agar tidak berkembang menjadi distres. Cara mengelola stres tersebut misalnya dengan :
a. Berpikir positif dan optimis
Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negatif pasti berasal dari pikiran
negatif. Sebaliknya tindakan positif pasti berasal dari pikiran positif. Yakinkan diri
untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian merupakan
salah satu caranya. Karena apa yang seseorang pikirkan akan berhubungan langsung
pada perasaan atau suasana hatinya dan pada gilirannya juga mempengaruhi kinerja
dan produktifitasnya.
b. Berpikir hal yang indah dan menarik
Teknik sederhana untuk menurunkan tingkat stres adalah dengan menggunakan tubuh
dan pikiran kita untuk berpikir hal-hal yang indah, menarik serta menguntungkan.
c. Tersenyum dan tertawalah (Humor)
Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung atau bernyanyi dan bersosialisasi dengan
teman atau lingkungan (perlu teman curhat, tidak memendam masalah sendiri).
Kegiatan semacam ini dapat merangsang endorphine dan serotonin dalam tubuh
sehingga otak lebih tenang.
d. Pernafasan dalam
Langkah yang paling mudah untuk menurunkan stres yaitu dengan cara menarik nafas
dalam dan menghembuskannnya secara perlahan-lahan.
e. Autosugesti
Istilah Autosugesti secara sederhana berarti saran-saran dari dan kepada diri sendiri.
Inilah salah satu bentuk mengaktifkan energi internal seseorang. Kita sendiri yang
membangun semangat dan motivasi diri.

f. Ubahlah Cara Pandang


Saat stress, yang kita butuhkan adalah sebuah inspirasi dalam hidup dengan cara yaitu
mengubah pola pikir atau cara pandang dalam pikiran kita. Mengalami stres atau tidak
itu merupakan cara pandang kita untuk menilai suatu peristiwa. Jika kita menilainya
negatif maka otomatis kita akan menjadi stress tetapi bila kita menilai positif maka
kita bisa tenang dan rileks untuk menghadapi sutu peristiwa tersebut.
g. Bentuklah kebiasaan bertoleransi
Bentuklah dalam diri, aku adalah kamu, kamu adalah aku. Berpikir positif terhadap
orang lain serta belajar untuk menerima orang lain apa adanya bukan ada apanya,
serta jangan mengharapkan dan menuntut orang lain menjadi apa yang kita inginkan.
h. Agama dan Spiritual
Beribadah dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat
baik kepada semua orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik yang
berhasil maupun yang tidak berhasil.
i. Bicarakan
Berbicara tentang suatu persoalan, mengekspresikan perasaan pada saat merasa
kecewa. ataupun sekedar membicarakan topik yang hangat, dapat membantu
menenangkan hati. Oleh karenanya, anda dapat menurunkan tingkat stress anda
dengan berbicara pada seorang pendengar yang baik yang akan membantu anda untuk
berpikir realistis ataupun mengambil sisi positif dari suatu peristiwa. Mulailah
mencari seseorang yang dapat menjadi pendengar yang baik. Anggota keluarga, teman
dekat, atau siapapun yang membuat anda nyaman untuk berbagi dan bisa dipercaya
j. Asertif
Sungkan dan perasaan hati yang tidak enak untuk menolak atau mengatakan tidak
kerap terjadi pada seseorang Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu
mengatakan No dan bukan Yes, ketika ia memang ingin mengatakan No, memang
sulit.Kita seringkali merasa tidak dapat menolak permintaan dan akhirnya terpaksa
menerima dan kemudian merasa terperangkap dengan permintaan tersebut. Hal
tersebut membuat kita merasa marah dan tidak berdaya, lalu berujung pada timbulnya
stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang tidak sanggup
memenuhinya), menjadi sangat penting jika anda peduli pada kesehatan lahir batin
anda.
k. Pengaturan Makan dan Minum
Jaga selalu kondisi tubuh dan diperkuat dengan mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat (4 sehat 5 sempurna) secara disiplin (konstan makan pada jam yang
sama). Tambahkan dengan asupan multivitamin dan mineral yang cukup.
Tidak meminum minuman keras (alkohol). Dampak dari minuman keras dapat
mengakibatkan gangguan mental dan perilaku , dan juga penyakit lever yang berlanjut
pada kematian.
l. Olah Raga
Gerak tubuh akan merangsang keluarnya zat ”endorphine” yaitu zat yang dapat
membuat tubuh merasa nyaman selain zat tersebut juga dikenal sebagai anti rasa sakit
pada tubuh. Itulah sebabnya yang berolah raga teratur umumnya tampak lebih fit dan
bahagia.
Berolahraga secara teratur membantu anda menurunkan stres dan meningkatkan
kepercayaan diri, selain yang terpenting dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan
mencegah penyakit. Olahraga ringan seperti berjalan-jalan santai sambil menghirup
udara segar selama 20-30 menit setiap hari akan efektif untuk mengurangi stres.
m. Istirahat-Tidur
Tidur merupakan salah satu terapi untuk mengurangi kemarahan dan kesedihan
karena tidur memberikan kesempatan otak untuk rilex.
n. Rekreasi
Cara lain untuk menghilangkan stress misalnya dengan berrekreasi ke tempat yang
kita sukai, entah itu pergi ke obyek wisata, atau mencari hiburan tertentu yang sehat
yang dapat dilakukan bersama keluarga, teman, atau kerabat. Prinsip rekreasi yaitu
melepaskan beban pikiran dan menikmatinya.
o. Berat badan
Mengontrol berat badan ideal. Orang yang obesitas atau sebaliknya akan menurunkan
daya tahan dan kekebalan tubuh.
p. Dukungan
Dukungan dari orang-orang terdekat merupakan salah satu cara untuk mengurangi
stress karena dukungan dari orang sekitar merupakan wujud perhatian
q. Pengaturan waktu
Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena itu
manajemen waktu menjadi penting. Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk
mengelola waktu dengan baik:
- Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama
terlebih dahulu

r. Pengaturan keuangan
Mengatur pemasukan dan pengeluaran belanja.Penggunaan uang sebaiknya bersifat
produktif dan pengeluaran yang konsumtif sifatnya perlu dikendalikan dan dibatasi.
s. Keharmonisan Keluarga
Kasih sayang merupakan kebutuhan psikologis sehingga masing-masing orang
mempunyai rasa aman dan terlindungi untuk ketahanan dan kekebalan keluarga
sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
t. Relaksasi
Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan
kegiatan untuk melemaskan otot syaraf seperti latihan pelemasan. Relaksasi yang
digunakan misalnya yaitu relaksasi progresif. Relaksasi progresif dasarnya
ketegangan otot berhubungan dengan ketegangan pikiran dan relaksasi mental akan
mengikuti relaksasi fisik.
u. Meditasi
Ide meditasi adalah memfokuskan pikiran anda pada suatu pikiran yang membuat
santai untuk suatu periode tertentu. Meditasi mengistirahatkan pikiran dengan
mengalihkan pikiran dari masalah yang membuat stress. Memberikan tubuh anda
waktu untuk beristirahat dan membuang racun yang muncul karena stress dan
kegiatan mental atau fisik lainnya.
Meditasi berguna ketika :
- Anda mengalami stress dalam jangka waktu panjang
- Anda mengalami stress dalam jangka waktu pendek yang menyebabkan
terlepasnya adrenalin dalam aliran darah
- Anda sedang khawatir akan suatu masalah
- Anda sedang aktif secara fisik

Relaks dengan meditasi mempunyai efek berikut :


- Memperlambat pernapasan
- Mengurangi tekanan darah
- Menolong otot bersantai
- Memberi tubuh waktu untuk membuang asam laktat dan produk buangan
lainnya
- Mengurangi kecemasan
- Menghilangkan pikiran yang membuat stres
- Membantu berpikir jernih
- Membantu fokus dan konsentrasi

Teknik meditasi
Harus dilakukan dalam posisi yang membuat anda tetap nyaman dalam jangka
waktu tertentu (idealnya 20-30 menit). Dapat menggunakan beberapa fokus
konsentrasi, seperti pernapasan, fokus pada suatu objek, fokus pada suara,
perumpamaan.Sangat penting bagi pikiran untuk tetap focus
(http://indospritual.com).

v. Visualisasi
Reaaksi stress dapat diturunkan dengan salah satu cara yaitu visualisasi / imajinasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Agon, dr. 2009. Cerita Inspirasi, dan Motivasi. (Online) available at


www.manajemen.stress.com
2. Ayuningtyas, Dumilah.2009. (Online). Available at Manajemen Stres: Berteman dan
Memanfaatkan ‘Ketegangan’. Dalam www.eurekaindonesia.org
3. Hawari, Dadang. 2001. Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta : FKUI,.
4. Mudjaddid, Diffy. Obat STRESS: Manajemen Stress. dalam
www.manajemenstress.com (2005).

Anda mungkin juga menyukai