Anda di halaman 1dari 5

ACARA XII

OVEN

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara XII Oven adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin untuk oven, utama alat berikut
fungsi masing-masing bagian utama
2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan
alat sesuai yang dikehendaki
3. Mengetahui penampilan teknis mesin.

B. Latar Belakang
Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk pertanian pada
umumnya mengandung kadar air. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan
dan tidak dihilangkan, maka dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan.
Misalnya, akan terjadi pembusukan dan penurunan kualitas akibat masih
adanya kadar air yang terkandung dalam bahan tersebut. Pembusukan terjadi
akibat penyerapan enzim yang terdapat dalam bahan pangan oleh jasad renik
yang tumbuh dan berkembang biak dengan bantuan media kadar air yang
terdapat dalam bahan pangan tersebut.
Mikroorganisme membutuhkan air untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakannya. Jika kadar air bahan pangan dikurangi, maka
pertumbuhan mikroba akan diperlambat. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan adanya suatu proses penghilangan atau pengurangan kadar air yang
terdapat pada bahan pangan sehingga terhindar dari pembusukan dan
penurunan kualitas bahan pangan. Salah satu cara sederhana yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui proses pengeringan.
Pengeringan merupakan tahap awal dari proses pengawetan.
Semakin majunya pola pikir manusia mendorong terciptanya aplikasi
yang memanfaatkan gelombang. Penerapan gelombang sebagai aplikasi ini
dapat ditemukan di sekeliling kita. Salah satunya adalah oven microwave.
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun
mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan
untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu
tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan
didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat
dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat
gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila
alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka
alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti.
Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya. Saat ini, oven
microwave banyak digunakan sebagai alat memasak. Cara kerjanya adalah
dengan memanaskan makanan hingga suhu tertentu.
Oven sebagai salah satu alat untuk pengawetan makanan, selain itu
oven juga berguna untuk mengolah bahan makanan. Sebagai mahasiswa yang
berkecimpung di dunia pertanian yang memerlukan pengetahuan dalam hal
pengelolaan pasca panen suatu produk pertanian. Maka, mahasiswa perlu
mengetahui dasar-dasar alat oven. Sehingga dalam pengolahan hasil pertanian
dapat meningkatkan umur produk dan nilai tambah produk semaksimal
mungkin.

C. Tinjauan Pustaka
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena
perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan.
Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai
kelembapan nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengeringan ada dua, yaitu faktor yang berhubungan dengan
udara pengeringan seperti suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan
kelembapan udara. Sedangkan faktor yang berhubungan dengan berat bahan
yang dikeringkan berupa ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial
dalam bahan (Adawyah, 2011).
Microwave (MW) yang berhubungan (MW dibantu atau MW-
disempurnakan) Kombinasi pengeringan adalah teknik dehidrasi cepat yang
dapat diterapkan untuk makanan tertentu, khususnya untuk buah-buahan dan
sayuran. Peningkatan kekhawatiran atas kualitas produk dan biaya produksi
telah memotivasi para peneliti untuk menyelidiki dan industri untuk
mengadopsi teknologi pengeringan kombinasi. Keuntungan dari MW yang
berhubungan dengan kombinasi pengeringan meliputi: waktu yang lebih
singkat pengeringan, meningkatkan kualitas produk, dan fleksibilitas dalam
memproduksi berbagai macam produk kering. Tapi aplikasi saat ini terbatas
pada kategori kecil buah-buahan dan sayuran karena biaya start-up tinggi dan
teknologi yang relatif rumit dibandingkan dengan konveksi pengeringan
konvensional (Zhang, 2006).
Oven adalah alat untuk memanaskan memanggang dan mengeringkan.
Oven dapat digunakan sebagai pengering apabila dengan kombinasi pemanas
dengan humidity rendah dan sirkulasi udara yang cukup. Kecepatan
pengeringan tergantung dari tebal bahan yang dikeringkan. Penggunaan oven
biasanya digunakan untuk skala kecil. Oven yang kita gunakan adalah elektrik
oven yaitu oven yang terdiri dari beberapa tray didalamnya, serta memiliki
sirkulasi udara didalamnya. Kelebihan dari oven adalah dapat dipertahankan
dan diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan diletakkan pada tray-
traynya (Saputra, 2004).
Oven microwave adalah sebuah peralatan yang menggunakan radiasi
gelombang mikro untuk memasak atau memanaskan makanan. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan
molekulter polarisasi dalam makanan. Penggorengan dengan Oven microwave
untuk produk makanan dianggap sebagai cara baru untuk meningkatkan
kualitas makanan yang digoreng. Oven microwave mempunyai banyak
keuntungan dalam proses pengolahan makanan tertentu. Oven microwave
dapat mempercepat laju penguapan, sehingga dapat mengurangi waktu
pengeringan secara signifikan. Ketika produk makanan terkena gelombang
mikro, maka akan terjadi proses kehilangan kelembaban dan dapat
meningkatkan tekanan aliran. Proses ini menyebabkan terjadi tingkat
penguapan yang lebih tinggi dalam pengolahan menggunakan Oven
microwave. Hal ini menunjukkan bahwa menggoreng menggunakan
microwave, kehilangan kelembaban akan lebih tinggi dan mengakibatkan
penyerapan minyak akan lebih tinggi dibandingkan cara konvensional
(Mahmudan, 2014).
Oven yang dilengkapi dengan pengatur temperature merupakan oven
yang berharga cukup tinggi, namun secara ekonomi mampu memberikan
imbalan yang cukup seimbang, yaitu dapat menghasilkan tepung telur dalam
jumlah banyak dengan kwalitas yang tinggi dan kadar air minimal, sedangkan
oven yang menggunakan kompor sebagai sumber pemanasnya, susah
dideteksi temperaturnya (harus ada thermometer) (Suprana, 2002).
Oven putar direncanakan untuk pemanggangan ikan serta produk-
produk lainnya. Oven kompor (kompor) terdiri dari body silinder yang
diisolasikan, motor pemutar silinder yang ditumpu di atas bantalan udara
panas dihasilkan ditumpu diatas bantalan (Santoso, 1992). Oven Mikrowave,
pada tahun 1978 hanya 10 persen rumah tangga menggunakan, sekarang sudah
mencapai 75 % dan tahun 2000 diduga mencapai 90% (Sagung, 2000).
Microwave oven konvensional sistem pencernaan asam menggunakan
reactor PTFE diuji untuk sampel pencernaan sebelumnya. Prosedur
pencernaan didasarkan pada sampel disolusi dengan asam nitrat menggunakan
pemanasan microwave dalam pembuluh tertutup. Waktu perawatan sampel
dalam oven microwave dikurangi menjadi 15 menit (Fuente, 1995).
Penggunaan microwave oven dalam studi kue baru-baru ini meningkat.
Pemanasan microwave adalah teknik yang relatif murah yang menawarkan
keuntungan unik seperti kenyamanan dan pemanasan cepat. Microwave
berinteraksi langsung dengan objek dipanggang. Penetrasi energi gelombang
mikro mempercepat proses pembakaran dan pemanasan dan perluasan roti
terjadi terlalu cepat (Dogan, 2010).
Mekanisme pengeringan diterangkan melalui teori tekanan uap. Air
yang diuapkan terdiri dari air bebas dan air terikat. Air bebas berada di
permukaan dan yang pertama kali mengalami penguapan. Bila air permukaan
telah habis, maka terjadi migrasi air dan uap air dari bagian dalam bahan
secara difusi. Migrasi air dan uap terjadi karena perbedaan konsentrasi atau
tekanan uap pada bagian dalam dan bagian luar bahan (Syafriyudin, 2009).
Suatu bahan makanan, jika dipanggang makan akan melalui proses di
mana bahan akan ditimpa panas yang kering dari oven. Panas ini akan
menyerap atau menguapkan cairan bahan makanan tersebut dari dalam. Bahan
yang terlalu sedikit mengandung cairan akan cepat menjadi kering
(Bartono, 2006).

Anda mungkin juga menyukai