anekakode.blogspot.com/2014/12/kode-ban-motor.html
Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf
misalnya 130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang
bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam
Kode Ban yang biasa digunakan yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh kode Imperial
4.60-H-18 4PR
4PR berarti penggunaan lapisan kain dari bahan nilon didalam carcass berindikasi
kekuatan setara dengan 4 lapisan kain ban.
1/10
Untuk kode Imperial, aspect ratio (perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban) didasarkan
pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat
berguna saat menikung pada kecepatan tinggi
Contoh kode Metric
130/90-16 67H
Indeks Beban :
62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
80 – 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 – 580 Kg.
90 – 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 – 800 Kg.
2/10
KODE BAN DEPAN ATAU BELAKANG
Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang biasanya di tulis dengan huruf
(alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut untuk ban depan sedangkan “R” rear ban
tersebut untuk ban belakang.
TANGGAL PRODUKSI
Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang menunjukan kapan ban
diproduksi. Misalnya:
3/10
Jenis - jenis ban :
Ban Slick – Balap Sirkuit
Ban Slick, siapa yang nggak tau kalo ini ban balap. Cuma cocok buat balap dan harganya
selangit. Tapi bila hobi ngetrek di sirkuit sentul pilihan terbaik adalah menggunakan ban
ini. Tapi kudu diinget, ban ini hanya bisa digunakan saat sirkuit dalam kondisi kering dan
menggunakan tire warmer
4/10
Ban Basah – Balap Sirkuit
Meski memiliki alur seperti ban off road atau ban
jalan raya, jangan keliru. Ban ini cuma bisa dipakai
di sirkuit dalam kondisi basah. karena ban ini akan
sangat mudah menjadi panas karena memang
diciptakan untuk mencari grip disaat hujan. Dipake
dijalan raya? Bisa aja sih, tapi ban akan sangat
mudah aus!
Alur sangat banyak – maksimal
(Kompon) seluruh kompon sangat lunak
Meski seperti ban jalan raya namun hanya
bisa digunakan di trek
5/10
Ban Dual Purpose – Track – Jalan Raya
Ban ini bisa digunakan di trek ataupun di jalan raya
dengan kwalitas sama baik. Tetapi jangan harap
ban ini akan berfungsi sama baik dengan ban Semi
Slick apalagi slick di sirkuit atau berfungsi sebaik
ban jalan raya. Tetapi buat pehobi motor yang
gemar city ride ataupun track day ini pilihan yang
tepat!
Alur ban relatif sedang
(Kompon) terbagi dua, bagian tengah
(Sedang) bagian samping (Lembut)
Relatif cukup baik digunakan di Track dan di
jalan raya, meski tidak akan maksimal
TIPE BAN
Pada sisi dinding ban biasanya dicantumkan pula tipe dari ban tersebut misal TT = Tube
Type atau TL = Tubeless. Ban tube type artinya ban tersebut ban yang menggunakan ban
dalam, sedang tubeless atau radial sudah tidak memerlukan ban dalam lagi.
Simbol segi tiga disebut Thread Indication (TWI) atau indicator batas pemakaian.
Gambar segitiga pada sisi dinding ban merupakan batas akhir dari grip atau alur ban, jika
alur ban sudah terkikis habis atau sdudah tipis karena pemakaian maka ban tersebut harus
6/10
diganti karena sudah tidak aman lagi.
2. Usia ban
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya
adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap
pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui
7/10
bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.
Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah
kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun
waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi. Nah untuk membaca kode ban
Mobil adalah sebagai berikut:
Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik
seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit
tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit.
Akan tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang
menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut
diproduksi.
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode
Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama
menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila
dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka
pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin
rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
3. Treadwear Indicator
8/10
1. Ban mobil penumpang
Ukuran
195/60 R 14 85 H
195 : Lebar penampang ban (mm)
60 : Aspek rasio
R : Kontruksi ban radial
14 : Diameter pelek (inch)
85 : Load indek
H : Simbol batas kecepatan.
Ukuran
7.75 – 14 4PR
7.75 : Lebar penampang ban (inch)
14 : Diameter pelek (inch)
4PR : Ply rating
Ukuran
205SR14
205 : Lebar penampang (mm)
S : Batas kecepatan
R : Kontruksi radial
14 : Diameter pelek (inch)
Ukuran
G70 – 15 B
G : Batas ban
70 : Aspek rasio (seri)
15 : Diameter pelek (inch)
B : Load range
9/10
6 : Lebar Dasar
61/4 : Diameter dalam (inch)
contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi
penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16.
maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar
bannya 195mm.
sumber kaskus
10/10