dengan menggunakan kloroform. 4. Spesimen (Lobster) di tata di atas gabus dengan dijepit menggunakan jarum pentul dan sayap ditutup dengan kertas, agar sayap tetap membuka.
5. Objek dioven hingga kering
(sudah tidak ada kandungan airnya) 6. Disiapkan wadah cetakan bioresin sesuai ukuran dan kebutuhan objek.
7. Di sela waktu membuat larutan
dasar resin, objek direndam terlebih dahulu dalam senyawa aseton di wadah yang lain. 8. Larutan dasar resin dibuat dengan komposisi 25 ml resin + 7 tetes katalis yang dicampur hingga homogen. Tuangkan larutan kedalam cetakan.
9. Setelah homogen, tuangkan
kedalam cetakan bersamaan dengan spesimen yang akan diawetkan. Usahkan jangan sampai ada gelembung di sekitar sepesimen. Jika ada giring ke samping menggunakan tusuk gigi.
10. Setelah setengah mengering
letakkan plastik label klasifikasi dan nama kelompok. Lalu tambahkan lagi 20 ml resin + 5 tetes katalis. Usahkan jangan sampai ada gelembung di sekitar sepesimen. Jika ada giring ke samping menggunakan tusuk gigi.
11. Setelah resin memadat
menutupi lebih dari setengah bagian spesimen (Lobster) dituangkan larutan akhir (penutup) dengan komposisi 35 ml resin + 9 tetes katalis. Tunggu hingga benar benar kering.
12. Setelah benar-benar kering,
awetan diamplas dengan amplas kasar terlebih dahulu, kemudian dengan amplas halus pada bagian yang tidak rata. 13. Dipoles dengan compound agar permukaan yang tidak halus dan berbekas baretan tersamarkan. 14. Menggunakn sanpolly agar balok resin terlihat mengkilap seperti kaca.