PENDAHULUAN
abdomen, USG, MRI, CT scan yang dapat juga dilakukan dengan kontras.
Foto polos abdomen menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk
posisi, di mana posisi terbaik adalah posisi lateral dekubitus kiri yang
menunjukkan gambaran radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan
permukaan peritoneum.1
sebagai area hipointens pada semua potongan gambar. Pada pencitraan USG
dengan artifak reverberasi atau Distal Ring Down. USG tidak dipertimbangkan
1
1.3. Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peritoneum yang biasanya terkait dengan perforasi dari usus kecil. Namun,
pencernaan yaitu lebih dari 90%. Perforasi dari lambung atau duodenum yang
tanda-tanda dan gejala peritonitis, dan temuan radiologis yang paling umum
adalah adanya gas subphrenic dalam foto polos Thorax erect. Dalam
kadang jumlah udara bebas dalam rongga peritoneal yang sedikit sering
3
Gambar 1: gambaran pneumoperitoneum dengan plain film
Sumber gambar :
http://www.rad.msu.edu/education/courseInfo/chm_Domain/digestive/plain/pneumope.ht
m
(tunika serosa).
parietalis.
4
3. Lembaran yang menghubungkan lamina visceralis dan lamina
parietalis.
mendekati peritoneum dorsal dan terjadi perlekatan. Akibat perlekatan ini, ada
mesenterium;
mesenterium.
5
2.3 Etiologi Pneumoperitoneum
tergantung pada usia. Pada neonatus, penyebab yang paling mungkin adalah
Selain itu, mungkin ada penyebab iatrogenik, seperti perforasi dari tabung
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak, penyebab terbanyak adalah
saluran pencernaan (dari ulkus lambung atau duodenum, ulkus stres, kolitis
membentuk atau pecahnya abses, atau mungkin karena masalah dada seperti
pneumomediastinum.8
4. Pneumatosis intestinalis
6
A.Pneumoperitoneum dengan - Perforated viskus
- Infark usus
- Cedera perut
- Pneumomediastinum/pneumotoraks
kronik
- Asma
2. Abdomen
- Pasca laparotomi
- Divertikulosis jejunum
- Endoskopi
- Paracentesis/peritoneal dialisis /
laparoskopi
3. Female pelvis
-Instrumentasi
(mishysterosalpingography,Uji Rubin)
partum)
7
- Post-partum
- Oro-genital intercourse
- Vagina douching
- Senggama
mengalami nyeri perut samar akibat perforasi viskus perut, tergantung pada
penyebab perforasi peritoneum mungkin seperti kaku perut, tidak ada bising
usus, nyeri epigastrium atau jatuh pada kondisi shock yang parah. 9
2.5 Diagnosis
anamnesis menyeluruh dan pemeriksaan fisik tetap yang paling penting dalam
Cara terbaik untuk mendiagnosis udara bebas adalah dengan cara foto
polos Thorax erect. Udara akan terlihat tepat di bawah hemidiaphragma, sela
antara diafragma dan hati. Jika foto polos Thorax erect tidak dapat dilakukan,
maka pasien ditempatkan di sisi kanan posisi dekubitus dan udara dapat
dilihat sela antara hati dan dinding perut. Foto polos, jika benar dilakukan,
8
sebagai standar kriteria dalam penilaian pneumoperitoneum. CT dapat
2.6 Pencitraan
supine dan foto Thorax posisi erect atau left lateral dekubitus. Udara
bebas walaupun dalam jumlah yang sedikit dapat terdeteksi pada foto
polos. Pasien tetap berada pada posisi tersebut selama 5-10 menit
Gambar 2. Foto abdomen posisi supine, foto dada posisi erect dan left lateral dekubitus (LLD)
Sumber gambar dari http://www.wikiradiography.com
9
Pada foto polos abdomen atau foto Thorax posisi erect, terdapat
kiri dan lien. Juga bisa tampak area lusen bentuk oval (perihepatik) di
antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan peritoneum. Pada
yang kecil-kecil dan berjumlah banyak karena pada posisi miring udara
gambar 3, dimana udara bebas dapat terlihat antara batas lateral kanan
dari hepar dan permukaan peritoneum. Posisi ini dapat digunakan untuk
10
Gambar 3. Posisi Lateral dekunitus kiri. Terdapat udara bebas diantara dinding abdomen dengan
hepar (panah putih). Ada cairan bebas di rongga peritoneum (panah hitam).
11
Gambar 5. Foto posterior subhepatic space air (Morrison’s pouch, gambaran triangular )
Sumber gambar dari http://emedicine.medscape.com
12
jumlah besar yang dengan >1000 mL udara bebas. Gambaran
Sumber http://www.wikiradiography.com
13
2) Gas-Relief Sign, Rigler Sign, dan Double Wall Sign yang
Sumber http://www.wikiradiography.com
14
kepala. Dasar urachus tampak sedikit lebih tebal daripada apeks.
2,3,11
Sumber http://www.wikiradiography.com
banyak. 2,3,11
15
Gambar 10. Telltale triangle sign
Sumber http://www.wikiradiography.com
Sumber http://www.wikiradiography.com
16
8) Udara di dalam sakus kecil dapat terlihat, terutama jika perforasi
Gambar 12. cupola sign (panah putih) dan lesser sac gas sign (panah hitam).
Sumber http://www.wikiradiography.com
pneumoperitoneum2,3,11
lebih disebabkan karena standardisasi yang rendah dan teknik yang tidak
17
saluran cerna, sekitar 50mL kontras terlarut air diberikan secara oral
atau lewat NGT pada pasien dengan posisi berbaring miring ke kanan. 3
scan. 3
18
Pemeriksaan kontras dapat mendeteksi adanya ekstravasasi kontras
Sumber http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/pneumoperitoneum.htm
Sumber http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/pneumoperitoneum.htm
19
2.6.3 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
20
Gambar 16. Gambaran udara bebas pada peritoneum (panah kuning)
Sumber Gambar : http://reference.medscape.com/fig15.html
gambaran abdomen. 3
2.6.4 USG
21
USG tersedia hampir di semua tempat pelayanan kesehatan, lebih
pneumoperitoneum. 3
sebuah costa, artifak Ring Down dari paru yang terisi udara, dan udara
dalam abses, tumor, udara bilier, atau udara di dalam vena porta. Udara
22
Gambar 17. Pneumoperitoneum pada USG
konservatif adalah yang terbaik, dengan dokter menunggu dan melihat lebih
teliti untuk melihat apakah tubuh pasien mampu menghilangkan gas sendiri.
1. Syndrome Chilaiditi
23
2. Abscess Subphrenic
Chilaiditi sindrom
Interposisi dari usus (berhimpitnya usus dan hepar) antara hepar dan
di subphrenik, padahal itu adalah udara yang ada dalam usus besar , ditandai
Subphrenic abses
24
Abses Subphrenik adalah dilokalisirnya pengumpulan nanah, biasanya di
bawah kanan atau kiri hemi-diaphragm, terdapat akumulasi cairan yang terinfeksi
antara diafragma, hepar dan limpa. 2,8
25
Gambar 18. Linear atelektasis di dasar paru-paru
Sumber dari Abdominal X-rays made easy. 2nd edition, James D. Begg Churchill
Livingstone, Elsevier, 2006
26
BAB III
KESIMPULAN
pneumoperitoneum paling baik terlihat dengan posisi lateral dekubitus kiri yang
menunjukkan gambaran radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan
pneumoperitoneum dan lebih mahal serta memiliki efek radiasi yang besar.
peningkatan ekogenisitas dengan artifak reverberasi atau Distal Ring Down. Foto
polos abdomen menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk pada
27
UNIVERSITAS DEPARTEMEN ILMU RADIOLOGI
ISLAM
NIM 10711064
I. IDENTITAS
Nama : Tn. MT
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Nomer CM : 372XXX
28
KELUHAN UTAMA :
Nyeri perut
Pasien diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut sejak 2 hari sebelum
masuk RS, mual (+) muntah (-) sesak (-). Pasien juga mengeluhkan belum BAB selama 3
hari, tidak bisa kentut, BAK lancar. Keluarga juga mengatakan bahwa perut pasien terasa
kaku dan nyeri jika ditekan. Pasien belum pernah periksa sebelumnya. Karena keluhan
semakin memburuk oleh keluarga pasien dibawa ke IGD Rumah sakit dr Soedirman
Kebumen.
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi. Riwayat penyakit diabetes melitus, asma, keganasan di sangkal.
RESUME ANAMNESA:
Seorang pasien laki-laki usia 68 tahun dianter keluarganya ke IGD rumah sakit dengan
keluhan:
29
III. PEMERIKSAAN
STATUS PRESENT
Tanda vital :
- TD : 105/ 60 mmmHg
- HR : 95 kali permenit
- RR : 24 kali permenit
- S : 36,5 ‘C
Kepala : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Bibir sianosis (-), pupil isokor (+/+)
Abdomen : Asites (-), Nyeri tekan (+), BU (+) meningkat, defan muscular (+)
Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Darah Rutin
HB :13,7 g/dl
Leukosit : 5000/ul
Hematokrit : 41%
Eritrosit : 4800000/ul
Trombosit : 174000/ul
MCH : 29 pg
MCHC : 33 g/dl
MCV : 86 fl
DIFF COUNT
Eosinofil : 0,20 % (L)
Basofil : 0,40 %
Netrofil : 72,70 % (H)
30
Limfosit : 23,70 %
Monisit : 3.00 %
Golongan Darah :B
Masa pendarahan/BT : 3.00 Menit
Masa pembekuan/CT : 4.00 Menit
KIMIA RUTIN
GDS : 156 mg/dl (H)
Ureum : 99 mg/dl (H)
Kreatinin : 3,03 mg/dl (H)
SGOT : 126 U/L (H)
SGPT : 76 U/L (H)
SERO IMUNOLOGI
HBSAg Rapid : non reaktif
31
b. Radiologi
Abdomen 3 posisi
32
Deskripsi Hasil Foto Rontgen Abdomen 3 posisi:
Proyeksi : PA
Posisi : Semi errect
Inspirasi : Cukup
Simetrisitas : Simetris
Kondisi : Baik
Foto thorax : corakan pulmo normal
besar cor tak valid dinilai
Pre peritoneal fat line : Tegas
Distribusi udara usus : merata
Distensi usus : tidak
Terdapat gambaran coil spring di intestinum
Terdapat gambaran hearing bone intestinum
Air fluid level prominen
Crescent sign (+)
Rigler sign (+)
Kesan :
Pneumoperitonium
33
IV. DIAGNOSA
V. TERAPI
34
DAFTAR PUSTAKA
2. Churchill , James D Begg . 2006. Abdominal X-rays Made Easy 2nd Edition.
Elsevier
5. Mansjoer , Arif, dkk. 2000. Bedah Digestif. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2
http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/curriculum/Surgery/pneum
Februari 2018
35
Diunduh dari http://www.wikiradiography.com/page/Pneumoperitoneum pada
20 Februari 2018
36