Anda di halaman 1dari 9

Media Elektrika, Vol. 4 No.

1, Juni 2011 ISSN 1979-7451

ANALISA BEBAN TIDAK SEIMBANG DAN KONSERVASI ENERGI PADA


UTILITAS MOTOR LISTRIK DI INDUSTRI FARMASI
(Studi Kasus : PT. XZY, tbk)

Bambang Supradono1), Achmad Solichan2)


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Semarang

Abstract

Use of utility electric motor in an industry become is a basic requirement, electric


motor serves as a means of supporting drivers / mechanics of a tool such as pumps,
chillers, conveyors etc. The electric motor takes energy consumption in the world's
greatest industrial and motors is expected to use about 70% of the total electrical load in
the industry. This research aims to analyze unbalanced load on electric motor and how to
solve that problems. Unnecessary consumption of energy from the electric motor is usually
caused inefficiencies and unbalanced load burden. For that we need ways to make
conservation / energy saving programs.

Keywords: electric motor, inefficiency load, unbalanced load, energy conservation

1. Pendahuluan Sejalan dengan hal itu dunia


Dalam Kebijakan Energi Nasional industri harus mendukung prinsip-prinsip
yang dituangkan dalam Peraturan konservasi energy dengan melakukan
Presiden No.5 Tahun 2006, salah satu manajemen energi yang didalamnya
kebijakan utamanya adalah konservasi terdapat kegiatan audit energi dan
energi. Adapun salah satu tergetnya implementasi hasil-hasilnya konservasi
adalah menurunkan elastisitas energi energi. Dari hasil survai bahwa sektor
sebesar kurang dari satu pada tahun 2025. industri mempunyai potensi penghematan
Elastisitas energi adalah perbandingan sekitar 10-30%. Beberapa perusahan
antara pertumbuhan energi terhadap telah melakukan upaya peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Elastisitas energi efisiensi energi terutama berkaitan
adalah salah satu indicator konservasi dengan penggantian peralatan dan
energi, semakin kecil nilai elastisitas pengoperasian peralatan. Berkaitan
energi berarti semakin efisien. peralatan yang di dunia industri yang
banyak digunakan dan membutuhkan

Analisa Beban Tidak Seimbang..... 31


konsumsi energi yang tinggi adalah Motor mengubah energi listrik menjadi
motor listrik. energi mekanik untuk melayani beban
Motor listrik di dunia industri tertentu. Pada proses ini, kehilangan
digunakan untuk menggerakkan energi ditunjukkan dalam Gambar 1. di
impeller, belt conveyor, jaringan listrik, bawah ini :
pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan, dll.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Gambar 1. Kehilangan energi motor
PT. XYZ, tbk termasuk salah satu
Efisiensi motor ditentukan oleh
dari 5 perusahaan yang pertama kali
kehilangan dasar yang dapat dikurangi
mendapat sertifikat cara pembuatan obat
hanya oleh perubahan pada rancangan
yang baik (CPOB) pada tahun 1990.
motor dan kondisi operasi. Kehilangan
Komitmen tinggi PT. XYZ terhadap
dapat bervariasi dari kurang lebih dua
standart kualitas dibuktikan lagi dengan
persen hingga 20 persen. Tabel 1
memperoleh sertifikat ISO 9001 pada
memperlihatkan jenis kehilangan untuk
tahun 1999 yang, pada tahun 2002,
motor induksi.
kemudian ditingkatkan menjadi sertifikat
Tabel 1. Jenis Kehilangan pada Motor
ISO 9011 fersi 2000, dan seftifikat ISO Induksi (BEE India, 2004)
14001 pada tahun 2000. Dalam Jenis kehilangan Persentase
kehilangan
menunjang proses produksi dan aktifitas total (100%)
industri PT. XYZ menggunakan utilitas Kehilangan tetap atau 25
kehilangan inti
motor listrik untuk menggerakkan Kehilangan variabel: 34
impeller, , belt conveyor, jaringan listrik, kehilangan stator I 2R
Kehilangan variabel: 21
pompa, fan atau blower, menggerakan kehilangan rotor I 2R
kompresor, mengangkat bahan, dll. Kehilangan gesekan & 15
penggulungan ulang
Motor listrik digunakan juga di rumah Kehilangan beban yang 5
(mixer, bor listrik, fan angin) dan di menyimpang

industri.

32 Bambang Supradono, Achmad Solichan


Media Elektrika, Vol. 4 No. 1, Juni 2011 ISSN 1979-7451

Efisiensi motor dapat didefinisikan dampak pada faktor dayanya. Efisiensi


sebagai “perbandingan keluaran daya motor yang tinggi dan faktor daya yang
motor yang digunakan terhadap keluaran
daya totalnya.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi adalah:
• Usia. Motor baru lebih efisien.
• Kapasitas. Sebagaimana pada hampir
kebanyakan peralatan, efisiensi
motor meningkat dengan laju
kapasitasnya.
Gambar 2. Efisiensi Beban Sebagian
• Kecepatan. Motor dengan kecepatan
mendekati 1 sangat diinginkan untuk
yang lebih tinggi biasanya lebih
operasi yang efisien dan untuk menjaga
efisien.
biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak
• Suhu. Motor yang didinginkan oleh
hanya untuk motor.
fan dan tertutup total (TEFC) lebih
Untuk alasan ini maka dalam
efisien daripada motor screen
mengkaji kinerja motor akan bermanfaat
protected drip-proof (SPDP)
bila menentukan beban dan efisiensinya.
• Penggulungan ulang motor dapat
Pada hampir kebanyakan negara,
mengakibatkan penurunan efisiensi
merupakan persyaratan bagi fihak
• Beban, seperti yang dijelaskan
pembuat untuk menuliskan efisiensi
dibawah
beban penuh pada pelat label motor.
Terdapat hubungan yang jelas antara
Namun demikian, bila motor beroperasi
efisiensi motor dan beban. Pabrik motor
untuk waktu yang cukup lama, kadang-
membuat rancangan motor untuk
kadang tidak mungkin untuk mengetahui
beroperasi pada beban 50-100% dan akan
efisiensi tersebut sebab pelat label motor
paling efisien pada beban 75%. Tetapi,
kadangkala sudah hilang atau sudah
jika beban turun dibawah 50% efisiensi
dicat.
turun dengan cepat seperti ditunjukkan
Untuk mengukur efisiensi motor,
pada Gambar 2. Mengoperasikan motor
maka motor harus dilepaskan
dibawah laju beban 50% memiliki

Analisa Beban Tidak Seimbang..... 33


sambungannya dari beban dan dibiarkan
Menghitung daya masuk (Pi)
untuk melalui serangkaian uji. Hasil dari dengan mengukur arus,
uji tersebut ke1mudian dibandingkan tegangan dan faktor daya
Dengan alat ukur
dengan grafik kinerja standar yang
diberikan oleh pembuatnya.
Jika tidak memungkikan untuk Menghitung daya masuk (Pr)
HP (horse power) dan tabel
memutuskan sambungan motor dari
efisiensi motor dari name plate
beban, perkiraan nilai
efisiensi didapat dari tabel khusus untuk
nilai efisiesi motor. Lembar fakta dari US Menghitung beban
DOE
(www.eere.energy.gov/industry/bestpract
Mengukur rugi-rugi beban
ices/pdfs/10097517.pdf) memberikan tidak seimbang dengan
tabel dengan nilai efisiensi motor untuk PQ Meter

motor standar yang dapat digunakan jika


pabrik pembuatnya tidak menyediakan Menganalisa konservasi
energi
data ini. Nilai efisiensi disediakan untuk:
Motor dengan efisiesi standar 900,
Gambar 3. Flowchart upaya konservasi
1200, 1800 dan 3600 rpm
energi motor listrik
Motor yang berukuran antara 10
hingga 300 HP
Karena sulit untuk mengkasji efisiensi
Dua jenis motor: motor anti menetes
motor pada kondisi operasi yang normal,
terbuka/ open drip-proof (ODP) dan
beban motor dapat diukur sebagai
motor yang didinginkan oleh fan dan
indikator efisiensi motor. Dengan
tertutup total/ enclosed fan-cooled
meningkatnya beban, faktor daya dan
motor (TEFC)
efisiensi motor bertambah sampai nilai
Tingkat beban 25%, 50%, 75% dan
optimumnya pada sekitar beban penuh.
100%.
4. Pembahasan
3. Metodologi
4.1 Motor Listrik Pengguna Energi
Untuk melakukan upaya konservasi Utama
energi dilakukan tahapan penelitian
a. Jenis dan Kapasitas motor
sebagaimana alur berikut ini :
Jenis motor yang digunakan pada
Chiller I, Chiller II, Pompa 3, pompa
34 Bambang Supradono, Achmad Solichan
Media Elektrika, Vol. 4 No. 1, Juni 2011 ISSN 1979-7451

4, AHU 1-1, AHU 2-1, AHU 3-1 Tabel 3. Perhitungan beban motor
ialah menggunakan motor induksi
rotor sangkar dan kapasitas motor
Peng
Perhitu
dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini ukur Data Motor
ngan
Peralatan an
Tabel 2. Kapasitas Motor
Kebutuh
Pi P V I
an Daya Jml PF Beban
ITEM RPM Keterangan (kW) (kW) (Volt) (Amp)
Motor Motor
(kW) AHU 1-1 13,5 18,5 380 31,42 0,88 64%
AHU 1-1 18.5 1470 1 -
AHU 2-1 21 45 380 74,56 0,88 42%
AHU 2-1 45 1470 1 -
AHU 3-1 14 22 380 37,98 0,88 58%
AHU 3-1 22 1470 1 -
Pompa 1 5 11 380 19,66 0,85 37%
For Chiller
POMPA 1 11 1440 1
1&2 Pompa 2 5 11 380 19, 66 0,85 37%
For Chiller
POMPA 2 11 1440 1
1&2 Pompa 3 13 18,6 380 33,25 0,85 62 %
For Chiller
POMPA 3 18,5 1440 1
3&4 Pompa 4 14 18,6 380 33,25 0,85 63 %
For Chiller
POMPA 4 18,5 1440 1
3&4

Berdasarkan tabel Motor Listrik pada


b. Beban operasi (konstan, berubah-
pompa 1, pompa 2 dan AHU 2-1
ubah, heavy duty)
beroperasi pada pembebanan di bawah
Beban operasi motor yang
50% yang relative rendah. Sehinggan
digunakan pada Pompa 1, Pompa
2, pompa 3, AHU 1-1, AHU 2-1, mengakibatkan pada motor meningkatkan
rugi-rugi, menurunkan efisiensi motor
AHU 3-1 merupakan beban
konstan. dan faktor daya. Beban yang kurang
mungkin merupakan penyebab yang
c. Sistem control (vsd)
paling umum ketidakefisiensian. Hal
System control motor yang
tersebut terjadi karena alasan-alasan
digunakan pada Pompa 1, pompa
3, pompa 4, AHU 1-1, AHU 2-1, sebagai berikut :
a. Pembuat peralatan cenderung
AHU 3-1, menggunakan
menggunakan faktor keamanan yang
pengasutan motor bintang-
besar bila memilih motor.
segitiga.
Peralatan kadangkala digunakan
Dari hasil pengukuran dan perhitungan
dibawah kemampuan yang
diperoleh kinerja beban motor
sebagaiman terlihat pada tabel 3. semestinya. (sebagai contoh: pembuat

Analisa Beban Tidak Seimbang..... 35


peralatan mesin memberikan nilai Tabel 4. Beban Tidak Seimbang Motor
Listrik
motor untuk kapasi sehingga
mengakibatkan hampir selamanya R S T Unbalance
operasi dilakukan dibawah nilai AHU 1-1
beban. V. (volt) 389 385 385 0.69%

b. Dipilih motor yang besar agar mampu I. (Ampere) 23 24 22 3.85%


P. (KW) 17 17.22 15.54
mencapai keluaran pada tingkat yang
S. (KVA) 18.16 19.61 18.15
dikehendaki, bahkan jika tegangan
PF 0.936 0.878 0.856
masuk rendah dalam keadaan tidak
AHU 2-1
normal. V. (volt) 397 394 397 0.86%
c. Dipilih motor yang besar untuk I. (Ampere) 32 36 3.8 1.25%
penggunaan yang memerlukan torque P. (KW) 18.12 17.02 16.29

penyalaan awal yang tinggi akan S. (KVA) 19.63 18.13 17.46


PF 0.923 0.939 0.933
tetapi lebih baik bila digunakan motor
AHU 3-1
yang lebih kecil yang dirancang
V. (volt) 387 384 384 0.52%
dengan torque tinggi. I. (Ampere) 25 24 25 1.12%
P. (KW) 17.9 19 16.15
S. (KVA) 18.36 20.26 17.46
PF 0.975 0.938 0.925
POMPA 1
V. (volt) 392 387 387 0.86%
I. (Ampere) 9 9 7 8%
P. (KW) 17.1 19.51 16.89
S. (KVA) 19.37 21.18 19.26
PF 0.883 0.921 0.877
POMPA 2
V. (volt) 393 388 387 0.94%
I. (Ampere) 9 9 7 8%
P. (KW) 17.1 19.51 16.89
S. (KVA) 20.43 22.00 18.12
PF 0.837 0.887 0.932

36 Bambang Supradono, Achmad Solichan


Media Elektrika, Vol. 4 No. 1, Juni 2011 ISSN 1979-7451

4.2 Rugi-rugi akibat ketidak 4.3 Upaya konservasi energi pada


seimbangan tegangan motor listrik
Ketidak seimbangan tegangan akan Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat
mengakibatkan aliran arus yang tidak pemborosan energi yang terbuang dari
merata antar fase-fase belitannya. motor listrik untuk iru perlu dilakukan
Pengaruh tegangan tak seimbang ini upaya-upaya penghematan energi/
adalah pemanasan terhadap motor listrik konservasi energi.
dan rugi-rugi energy (rugi-rugi besi) akan Tabel 5 Matriks upaya konservasi energi
motor listrik.
meningkat. Berikut hasil pengukuran
Potensi
ketidak seimbangan dari motor-motor Isu
No Nama Hasil Audit Konservasi
Konservasi
Energi
listrik dengan alat power analyzer. 1 Pompa 1 Peningkatan Pembebanan Mengganti
pompa 2 dan efisiensi motor listrik motor listrik
Jika dikorelasikan hasil pengukuran AHU 2-1 motor cukup rendah dengan efisiensi
yaitu 375 tinggi atau
prosentasi ketidakseimbangan tegangan (masih di bawah mengoperasikan
50%) motor listrik
pada tabel 4 dengan gambar 4, energi pada beban di
atas atau sama
yang terbuang pada gambar diperoleh dengan 50%
2 Pompa 3 Mengoptima Hanya berfungsi Mengoptimalka
energi yang terbuang rata-rata sekitar 2 lkan VSD sebagai soft n fungsi VSD
yang sudah stater tidak hanya
%. Prosentasi ini sudah menunjukkan terpasang sebagai soft
stater
kerugian pembiayaan 2% penggunaan 3 Pompa 4 Hemat Pengasutan Pasang VSD
energi bintang segitiga
energi setiap harinya dan akan 4 Panel Perbaikan Munculnya arus Menyeimbangk
tegangan mutu daya netral dan an beban dan
menimbulkan pemborosan bagi rendah listrik adanya haronik pemasangan
arus pada fasa filter untuk
perusahaan netral memblok arus
netral
5 Chiller Hemat Menggunakan Mengganti
energi Freon R22 dengan
hydrocarbon
6 Tim audit Meningkatka Belum ada tim Membentuk tim
n monitoring audit internal manajemen
dan evaluasi energi/tim audit
konsumsi energi internal
energi dengan cara
menambahkan
fungsi-fungsi
yang terkait
dengan efisiensi
energi tanpa
harus
menambah
Gambar 4. Enargi yang terbuang dari bagan
organisasi baru
tegangan yang tidak imbang (sumber
IEEE).

Analisa Beban Tidak Seimbang..... 37


5. Kesimpulan menambah bagan organisasi
1. Peningkatan efisiensi motor baru.
pompa 1, pompa 2 dan AHU 2-1 7. Perbaikan mutu daya listrik
karena pembebanan motor listrik dengan menyeimbangkan beban
cukup rendah yaitu 37% (masih (memasang filter) untuk
di bawah 50%) sehingga dapat membloking harmonisa arus
melakukan penggantian motor netral
listrik dengan efisiensi tinggi
atau mengoperasikan motor Daftar Pustaka
listrik pada beban di atas 50% Abdurarachim. Halim, Pasek, Darmawan
2. Peningkatan fungsi sebagai soft Ari, dan Sulaiman, TA. 2002. Audit
stater saja sehingga perlu Energi, Modul 2, Energi
mengoptimalkan fungsi VSD Conservation Efficiency And Cost
tidak hanya sebagai soft stater Saving Course, Bandung : PT. Fiqry
tapi juga sebagai pengendali Jaya Mandiri.
motor Arismunandar, Wiranto. 1991.Peyegaran
3. Peluang hemat energy dengan Udara. Jakarta: Pradnya Paramita.
memasang VSD sebagai Badan Koordinasi Energi Nasional. 1983.
pengendali motor pada chiller 3 Buku Pedoman Tentang Cara-Cara
4. Peluang hemat energy dengan Melaksanakan Konservasi Energi
mamasang VSD sebagai dan Pengawasannya. Jakarta:
pengendali motor pada shiller 4 Charles, M. Gottaschalk. 1996. Industrial
5. Penggantian Freon R22 dengan Energy Conservation. Ltd.England:
hydrocarbon pada chiller John Wiley&Sons Inc.
6. Pembentukan tim audit atau Direktorat Pengembangan Energi.
menerapkan manajemen energy Petunjuk teknis konservasi energi;
untuk monitoring dan evaluasi Prosedur Audit Energi Pada
konsumsi energy, tim audit Bangunan Gedung. Jakarta:
energiinternal dengan cara Departemen Pertambangan dan
menambahkan fungsi-fungsi Energi. Direktotat Jendral
yang terkait dengan efisiensi dan Pengembangan Energi.
efektifitas energy. Tanpa harus

38 Bambang Supradono, Achmad Solichan


Media Elektrika, Vol. 4 No. 1, Juni 2011 ISSN 1979-7451

Iskandar, Norman, TA. 2004. Audit


Energi di Hotel Grand Candi
Semarang.
semarang: Kanginan, Marthen. 1999.
Fisika untuk Universitas. Jakarta:
Erlangga Pedoman Efisiensi Energi
untuk Industri di Asia –
www.energyefficiencyasia.org
didownload tanggal 21Januari 2007
pukul 21:22WIB.
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga
Listrik dan Elektronika Daya.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Analisa Beban Tidak Seimbang..... 39

Anda mungkin juga menyukai