Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MONDAY, 30 OCTOBER 2017

JARINGAN PADA TUMBUHAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya

saya dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Tumbuhan yang berjudul “ JARINGAN PADA

TUMBUHAN ”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan

dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada

pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata

kuliah Anatomi Tumbuhanyang telah membimbing saya belajar banyak

hal berkaitan tentang mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa

saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku

sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah ini. Amin

Pasir Pengaraian, 18 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................1

C. Tujuan penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan...........................................................2

B. Sistem jaringan pada tumbuhan..................................................................2

1. Jaringan meristem.................................................................................5

2. Jaringan dewasa....................................................................................7

a. Jaringan epidermis.....................................................................7

b. Jaringan parenkim......................................................................8

c. Jaringan penguat/penyokong......................................................9

d. Jaringan pengangkut/pembuluh...............................................11

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan................................................................................................13

b. Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu tumbuhan
darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih rumit di bandingkan
dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.

Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh (tracheophyta)


dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan berpembuluh terbagi menjadi
dua kelompok, yang pertama mempunyai alat reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan
pada paku-pakuan. Kelompok ke dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut
dengan spermatophyta. Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu
tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul. Tumbuhan ini
membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di bumi.

Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi kegiatan
hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut jaringan.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah hitopologi.

Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak
memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur yang khas
yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan
telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas

B. Rumusan masalah.

Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa
saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem
jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai
jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak
terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak
dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai


jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang
terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih
tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan
dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.

1. Jaringan Dermal

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu
lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap
sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal
dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang
mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis
pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di
epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran
bukaan stomata.

Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan
epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen
(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk
melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari
patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan
penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan
menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel.
Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman
sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya
agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih
kaku.

3. Jaringan Vaskular

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka
memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri
dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal
membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk
perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular,
pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut
saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi
yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid
yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel
memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem/muda

2. Jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat
dibagi 2 macam
A. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai
kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk
jaringan yang dewasa.

ü jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang.

ü letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang
mengarah je dominansi apikal

ü Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.

ü jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

B. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun
mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk
melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar
sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem
sekunder yaitu kambium.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal,
meristem interkalar dan meristem lateral.

1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan
ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam

a. Jaringan Epidermis

· Jaringan yang letaknya paling luar

· Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa
ruang antar sel.

· Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta
sekitar epidermis pada sel penutup stomata

· Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok

· Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya

· Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak
lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

· Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya

· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis

· Peresap air dan mineral pada akar yang muda.


· Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.

· Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya
bergabung

b. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas
aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel
umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit
akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel
parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh
jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara


lain:

ü Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk
fotosintesis.

ü Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda
sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.

ü Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan
yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.

ü Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena
mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit.

c. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu


Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral
batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member
dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding
sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana
kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus
antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan
yang berbeda ini.

Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.

 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan
sklerenkim).

 Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau
sklereid.

 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.),

 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel
batu (stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan
penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan
kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi
utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.

Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan
vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh
(vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman

Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut
cambium.

1. Xylem

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk
memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang
berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.

2. Floem

Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring /
sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi
menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan
floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari
protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian
tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak
menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan
adalah bagian kulit kayu paling dalam.

Jaringan pengangkut (xilem dan floem)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan
floem. Kedua jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam sistem transportasi
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)

Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-
sel jaringan parenkim xilem.

Trakea yang mempunyai nama lain elemen pembuluh, merupakan bagian dari
xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang paling berhubungan pada
ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami reduksi dan berubah
menjadi lubang-lubang preforasi.

Berbeda dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan
keadaan dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang kita kenal
sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan oleh
kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya.

Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem tersusun
oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan dinding sel serabut
xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan dengan noktah pada
trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan.

b. Floem (Pembuluh Tapis)

Nama lain jaringan floem adalah jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini berperan
penting dalam proses pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut
floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang berbentuk tabung,
bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini akan membentuk saluran yang
saling berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-
saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel pengiring.

Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar dibandingkan
dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga mengandung plasma yang
pekat. Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan keadaan ujung-
ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya tebal dan berperan sebagai penguat
jaringan floem.

Jaringan parenkim floem


tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang
kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat
menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak
terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak
dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-
jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas
Terbuka, Depdikbud Jakarta.

ü http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html

ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai