Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI
Hernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis) atau Cervical Disc

Herniation adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus

intervertebralis cervikalis sehingga isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) dan

menekan radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis

vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi oleh

saraf yang terjepit tersebut.3

II. EPIDEMIOLOGI
Kejadian HNP cervikalis merupakan kejadian HNP terbanyak kedua setelah HNP

lumbalis, yaitu sekitar 5-10% dari populasi penderita HNP di Indonesia. Secara umum

kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun pada HNP cervikalis

sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun. Lebih sering terjadi pada

laki-laki dari pada perempuan yaitu sekitar 2:1. 4-6

III. ANATOMI VERTEBRA CERVICALIS


Tulang belakang manusia (vertebra) merupakan salah satu struktur penopang tubuh

yang tersusun dari 33 ruas vertebra, yaitu: 7 ruas vertebra cervikalis, 12 ruas vertebra

thorakalis, 5 ruas vertebra lumbalis, 5 ruas vertebra sakralis, dan 4 ruas coccigeus yang

saling menyatu.7
Sumber: www.MedlinePlusMedicalEncyclopedia.com

Gambar 2.1 Vertebra

Vertebra cervikalis merupakan penyusun vertebra yang berada tepat di bawah

tulang tengkorak (Skull), yang terdiri dari 7 ruas, yaitu cervikalis-1 (C1) hingga cervikalis-

7 (C7), yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.8

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 2.2 Letak dan Posisi Vertebra Cervikalis


Secara umum seperti struktur vertebra yang lain, vertebra cervikalis juga tersusun

dari struktur yang berupa tulang (bone) dan jaringan lunak (soft tissues). Struktur yang

berupa tulang termasuk diantaranya adalah bagian corpus dan processus-processus.

Sedangkan jaringan lunak berupa diskus intervertebralis, ligamen-ligamen, dan

persendian.9

Sumber: www.e-anatomy.com

Gambar 2.3 Vertebra Cervikalis

Tulang vertebra ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang

rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebra yang dihubungkan

satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut diskus invertebralis dan diperkuat

oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum longitudinalis posterior. Diskus

invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di

daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis,
dan berfungsi sebagai bantalan sendi dan shock absorber agar columna vertebralis tidak

cedera bila terjadi trauma.5

Diskus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate),

nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus,

memungkinkannya berubah bentuk dan vertebra dapat mengjungkit ke depan dan ke

belakang di atas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna vertebralis. Diskus

intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang

tidak peka nyeri. Stabilitas vertebra tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus

intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot

(aktif).5

Sumber: www.google.com
Gambar 2.4 Diskus Intervertebralis (terdiri dari Anulus Fibrosus dan Nucleus Pulposus)

Sumber: www.google.com

Gambar 2.5 Ligamentum Penyokong Vertebra

Vertebra Cervikalis I (V.C1)

Vertebra cervikalis I disebut juga dengan tulang atlas. Terletak tepat di bawah tulang

tengkorak. Ciri khas pada tulang ini adalah tidak memiliki corpus, sehingga hanya berupa arcus

anterior dan posterior. Pada masing-masing arcus anterior terdapat fovea articularis superior yang

berhubngan dengan condilus occipitalis. Sedangkan yang berhubungan dengan vertebra cervikalis

II adalah facies artikularis posterior atau disebut juga fovea dentis. Pada medio sagital terdapat

tuberculum anterior dan posterior. Dan memiliki foramen vertebralis yang besar.5,10
Sumber: www.google.com

Gambar 2.6 Vertebra Cervikalis I (Atlas), Dilihat dari Kranial (kiri) dan Kaudal (kanan)

Vertebra Cervikalis II (V. C2)

Vertebra cervikalis II disebut juga tulang axis yang ditandai oleh adanya epistropheus. Ciri

khas lain pada cervikalis II ini adalah adanya dens atau processus odontoid. Memiliki corpus

vertebra yang kecil, apex dentis yang disertai facies articularis anterior dan facies articularis

posterior. Facies articularis lateralis berhubungan dengan facies articularis inferior tulang atlas.

Serta processus spinosus yang tidak selalu bercabang dua.5,10

Sumber: www.google.com

Gambar 2.7 Vertebra Cervikalis II (Axis) Dilihat dari Ventral (kiri) dan Dorsal (kanan)
Sumber: www.google.com

Gambar 2.8 Atlas dan Axis pada Potongan Sagital

Vertebra Cervikalis III-VI (V. C3-C6)

Vertebra cervikalis III-VI memiliki komponen dan bentuk yang sama, yaitu masing-masing

memiliki Corpus vertebrae arcus vertebrae yang terdiri dari pedicle dan lamina, processus

articularis superior yang menghadap ke posterior, processus articularis inferior yang menghadap

ke anterior, incisura vertebralis superior dan inferior, processus spinosus yang bercabang dua,

sepasang processus transversus pada sisi lateral, serta foramen vertebralis.10

Sumber: www.google.com

Gambar 2.9 Vertebra Cervikalis III-VI


Vertebra Cervikalis VII (V. C7)

Merupakan ruas terakhir dari vertebra cervikalis. Secara umum komponen dan bentuknya

sama dengan C3-C6, hanya ciri khas pada ruas ini adalah processus spinosusnya panjang

(prominent).10,11

Sumber: www.googe.com

Gambar 2.10 Vertebra Cervikalis VII

IV. ETIOLOGI
1. Trauma

Biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih muda. Trauma pada vertebra cervikal

dapat terjadi akibat adanya gerakan tiba-tiba pada daerah leher, misalnya whiplash

injury.12

2. Proses Degeneratif

Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Proses degeneratif menyebabkan perubahan

komponen penyusun diskus intervertebralis menjadi lebih tidak elastis atau kaku sehingga
apabila mendapatkan beban yang berlebihan atau tiba-tiba menyebabkan isi diskus keluar atau

scara langsung menyebabkan trauma pada vertebra cerikalis.13

V. FAKTOR RISIKO
1. Genetik, individu dengan riwayat genetik kelainan vertebra (skoliosis, spondilolistesis,

dan ankylosing spondilitis) lebih mudah terjadi HNP.

2. Kebiasaan beraktivitas dengan posisi tubuh yang tidak tepat, misalnya mengangkat beban

berat dengan menopangkan pada kepala, dan lain-lain.

3. Pola hidup tidak sehat, misalnya merokok, alkohol, kurang gizi, kurang olah raga, yang

akan berakibat penurunan kualitas tubuh sehingga lebih mudah terjadi kerusakan pada

vertebra.

4. Vibrational Stress

5. Aging, kejadian HNP cervikalis meningkat seiring dengan peningkatan usia.

VI. PATOGENESIS
HNP cervikalis terjadi akibat keluarnya komponen nukleus pulposus dari diskus

intervertebralis cervikalis yang menekan radix saraf atau medula spinalis sehingga menimbulkan

iritasi pada saraf yang tertekan tersebut.1-4,12,13

Herniasi dari nukleus pulposus dapat terjadi akibat perubahan penyusun komponen-komponen

diskus intervertebralis, atau trauma. Diskus intervertebralis terdiri dari nukleus pulposus yang

tersusun dari komonel gel dan anulus fibrosus dengan kolagen sebagai penyusunnya. Pada proses

degeneratif komponen gel nukleus pulposus dan kolagen dari anulus fibrosus lambat laun akan

berkurang sehingga diskus intervertebralis yang seharusnya elastis dan befungsi sebagai bantalan

atau shock absorber menjadi kaku.1-4,12,13


Pada keadaan normal, apabila tubuh menerima beban, oleh gel nukleus pulposus diskus

intervertebralis beban tersebut akan disebarkan ke segala arah sehingga vertebra dan tubuh tetap

pada posisi seimbang dan tidak terjadi prolaps atau keluarnya nukleus pulposus dari diskus.

Namun pada keadaan degeneratif, kondisi nukleus pulposus yang tidak lagi berupa gel tidak dapat

menyebarkan beban ke segala arah, namun hanya arah tertentu saja, sehingga nukleus pulposus

akan menonjol ke arah tertentu saja, dan pada kondisi yang berat dapat sampai menembus anulus

fibrosus dan menimbulkan penekanan pada radix maupun medula spinalis.12,13

Pada kasus trauma, beban atau gerakan yang tiba-tiba akan menimbulkan efek kejut bagi

diskus intervertebralis, sehingga beban tidak dapat diterima secara imbang dan tidak dapat

disebarkan ke segala arah, atau trauma tersebut secara lagsung merusak anulus fibrosus sehingga

dapat menyebabkan keluarnya nukleus pulposus.13

Sumber: www.aafp.org

Gambar 2.11 Mekanisme Terjadinya HNP


Sumber: www.neckpainsupport.com

Gambar 2.12 HNP Cervikalis pada Trauma (trauma menyebabkan kerusakan pada anulus
fibrosus sehingga nuleus pulposus keluar)
VII. DERAJAT DAN TIPE
Sesuai dengan anatominya, radix saraf cervikalis akan keluar melalui foramina intervertebralis

yang terletak lateral dari kolumna vertebra, dan medula spinalis terletak pada kanalis vertebralis

yang terletak di sebelah posterior dari kolumna vertebralis. Karena pada sebelah posterior terdapat

ligamen longitudinal posterior yang tebal, herniasi dari diskus intervertebralis paling sering terjadi

ke arah postero-lateral dan menekan radix saraf, sehingga gajala yang ditimbulkan bersifat

radikuler unilateral.6

Sumber: www.google.com

Gambar 2.13 HNP Menekan Radix Saraf dan Menimbulkan Iritasi pada Radix
Sumber: www.google.com

Gambar 2.14 HNP Cervikalis Menekan Medula Spinalis

Derajat HNP:1,2,4,14

 Disc Degeneration, terjadi perubahan komposisi anulus pulposus sehingga apabila ada beban

nukleus pulposus menonjol ke salah satu sisi dengan anulus fibrosus masih intak, dan belum

terjadi herniasi.

 Prolapse atau Bulging Disc atau Protrution Disc, terjadi penonjolan nukleus pulposus dan

anulus fibrosus, anulus fibrosus dan ligamen longitudinal posterior masih utuh, sudah terjadi

herniasi dan mulai terjadi penekanan pada radix atau medula spinalis.

 Extrusion, terjadi ruptur anulus fibrosus, sehingga gel nukleus pulposus keluar dari diskus

intervertebralis, tetapi ligamen longitudinal posterior masih intak.

 Sequestration atau Sequestered Disc, telah terjadi ruptur ligamen longitudinal posterior,

sehingga gel nukleus pulposus keluar melewati celah ligamen menuju ke kanalis spinalis.
Sumber: www.google.com

Gambar 2.15 Derajat HNP

Sumber: www.google.com

Gambar 2.15 Derajat HNP (a. Normal; b. Degeneration; c. Prolapse atau Bulging; d. Extrusion;
e&f. Sequestered)

VIII. MANIFESTASI KLINIS


HNP cervikalis paling sering terjadi pada segmen vertebra C5-C6, C6-C7, dan C4-C5. Hal ini

terjadi karena pada vertebra tersebut (C5-C6 dan C6-C7) merupakan daerah yang paling banyak

menerima beban diantara vertebra cervikal yang lain dan yang paling banyak mengalami

pergerakan. Apabila terjadi herniasi pada C5-C6 maka radix yang tertekan adalah radix C6,
sedangkan apabila terjadi herniasi pada C6-C7, efek yang terjadi adalah gangguan pada radix C7,

dan seterusnya. 4,6

Pada umumnya herniasi terjadi pada salah satu sisi (unilateral). Gejala-gejala yang dapat

timbul pada HNP cervikalis diantaranya adalah nyeri yang dapat bersifat tajam maupun tumpul

pada leher atau daerah bahu, yang dapat memberat dengan suatu gerakan atau perpindahan posisi

leher. Terjadi cervical radiculopathy, yaitu nyeri yang menjalar dari legan hingga jari-jari tangan.

Rasa tebal, kesemutan, hingga kelemahan dari bahu hingga jari-jari tangan. Namun dapat juga

herniasi terjadi dan menekan medula spinalis sehingga terjadi gangguan bilateral, gangguang dapat

berupa nyeri dan kelemahan pada kedua tangan dan kaki (tetraplegi).4

Beberapa gejala yang dapat muncul pada HNP cervikalis adalah sesuai dengan radix yang

terkena, yaitu:4

 C4-C5 (gangguan pada radix C5), terjadi kelemahan pada muskulus deltoideus dan nyeri pada

bahu

 C5-C6 (gangguan pada radix C6), terjadi kelemahan pada muskulus biseps dan wrist

ekstensor, nyeri yang disertai rasa tebal dan kesemutan pada ibu jari tangan

 C6-C7 (gangguan pada radix C7), terjadi kelemahan pada muskulus triceps dan ekstensor jari-

jari tangan, nyeri menjalar yang disertai rasa tebal dan kesemutan dari muskulus triseps hingga

jari tengah
Sumber: www.google.com

Gambar 2.16 Persarafan Radix Cervikalis


1. Back Pain & Spine Physicians. 2012. Explaining Spinal Disorders: Cervical Disc Herniation. Colorado
Comprehensive Spine Institute. Colorado. www.spine-institute.com

2. Sasso Rich C, MD; Traynelis Vincent, MD. 2012. Cervical Herniated Disc or Rupture Disc: From Diagnosis
to Treatments. www.spine-universe.com

3. Cervical Disc Herniation: Condition Treated. 2012. San Diego. www.spine-institute.com

4. Umana Cindya Y, SPT. 2012. Cervical Disc Herniation. www.wiki.com

5. Nurekawati. 2011. Referat HNP. SMF Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

6. Spinal Disc Herniation. 2013. www.wikipedia.com

7. Skeletal Spine. 2012. www.MedinePlusMedicalEncyclopedia.com//htm

8. Cervical Vertebra. 2013. www.wikipedia.com

9. Micheav Antoine, MD; Hoa Denis, MD. 2009. Section: Anatomy of The Spine and The Spinal Cord.
www.e-anatomy.com

10. Njoto Ibrahim, dr., M.Hum., M.Ked., PA. 2013. Anatomi II: Vertebra Cervikalis. Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

11. www.cervicalspineanatomy.com

12. Gill Nav B.Sc, DC. 2008. The Causes of Severe Neck Pain Resulting from Cervical Radiculopathy.
www.neckpainsupport.com

13. Humpreys Craig S, MD; Eck Jason C, MS. 1999, American Family Physicion Journal on: Clinical
Evaluation & Treatment Option for Herniated Disc

Anda mungkin juga menyukai