TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Hernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis) atau Cervical Disc
Herniation adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus
intervertebralis cervikalis sehingga isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) dan
menekan radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis
vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi oleh
II. EPIDEMIOLOGI
Kejadian HNP cervikalis merupakan kejadian HNP terbanyak kedua setelah HNP
lumbalis, yaitu sekitar 5-10% dari populasi penderita HNP di Indonesia. Secara umum
kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun pada HNP cervikalis
sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun. Lebih sering terjadi pada
yang tersusun dari 33 ruas vertebra, yaitu: 7 ruas vertebra cervikalis, 12 ruas vertebra
thorakalis, 5 ruas vertebra lumbalis, 5 ruas vertebra sakralis, dan 4 ruas coccigeus yang
saling menyatu.7
Sumber: www.MedlinePlusMedicalEncyclopedia.com
tulang tengkorak (Skull), yang terdiri dari 7 ruas, yaitu cervikalis-1 (C1) hingga cervikalis-
Sumber: www.wikipedia.com
dari struktur yang berupa tulang (bone) dan jaringan lunak (soft tissues). Struktur yang
persendian.9
Sumber: www.e-anatomy.com
Tulang vertebra ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang
rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebra yang dihubungkan
satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut diskus invertebralis dan diperkuat
invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di
daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis,
dan berfungsi sebagai bantalan sendi dan shock absorber agar columna vertebralis tidak
Diskus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate),
nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus,
belakang di atas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna vertebralis. Diskus
intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang
tidak peka nyeri. Stabilitas vertebra tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus
intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot
(aktif).5
Sumber: www.google.com
Gambar 2.4 Diskus Intervertebralis (terdiri dari Anulus Fibrosus dan Nucleus Pulposus)
Sumber: www.google.com
Vertebra cervikalis I disebut juga dengan tulang atlas. Terletak tepat di bawah tulang
tengkorak. Ciri khas pada tulang ini adalah tidak memiliki corpus, sehingga hanya berupa arcus
anterior dan posterior. Pada masing-masing arcus anterior terdapat fovea articularis superior yang
berhubngan dengan condilus occipitalis. Sedangkan yang berhubungan dengan vertebra cervikalis
II adalah facies artikularis posterior atau disebut juga fovea dentis. Pada medio sagital terdapat
tuberculum anterior dan posterior. Dan memiliki foramen vertebralis yang besar.5,10
Sumber: www.google.com
Gambar 2.6 Vertebra Cervikalis I (Atlas), Dilihat dari Kranial (kiri) dan Kaudal (kanan)
Vertebra cervikalis II disebut juga tulang axis yang ditandai oleh adanya epistropheus. Ciri
khas lain pada cervikalis II ini adalah adanya dens atau processus odontoid. Memiliki corpus
vertebra yang kecil, apex dentis yang disertai facies articularis anterior dan facies articularis
posterior. Facies articularis lateralis berhubungan dengan facies articularis inferior tulang atlas.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.7 Vertebra Cervikalis II (Axis) Dilihat dari Ventral (kiri) dan Dorsal (kanan)
Sumber: www.google.com
Vertebra cervikalis III-VI memiliki komponen dan bentuk yang sama, yaitu masing-masing
memiliki Corpus vertebrae arcus vertebrae yang terdiri dari pedicle dan lamina, processus
articularis superior yang menghadap ke posterior, processus articularis inferior yang menghadap
ke anterior, incisura vertebralis superior dan inferior, processus spinosus yang bercabang dua,
Sumber: www.google.com
Merupakan ruas terakhir dari vertebra cervikalis. Secara umum komponen dan bentuknya
sama dengan C3-C6, hanya ciri khas pada ruas ini adalah processus spinosusnya panjang
(prominent).10,11
Sumber: www.googe.com
IV. ETIOLOGI
1. Trauma
Biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih muda. Trauma pada vertebra cervikal
dapat terjadi akibat adanya gerakan tiba-tiba pada daerah leher, misalnya whiplash
injury.12
2. Proses Degeneratif
Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Proses degeneratif menyebabkan perubahan
komponen penyusun diskus intervertebralis menjadi lebih tidak elastis atau kaku sehingga
apabila mendapatkan beban yang berlebihan atau tiba-tiba menyebabkan isi diskus keluar atau
V. FAKTOR RISIKO
1. Genetik, individu dengan riwayat genetik kelainan vertebra (skoliosis, spondilolistesis,
2. Kebiasaan beraktivitas dengan posisi tubuh yang tidak tepat, misalnya mengangkat beban
3. Pola hidup tidak sehat, misalnya merokok, alkohol, kurang gizi, kurang olah raga, yang
akan berakibat penurunan kualitas tubuh sehingga lebih mudah terjadi kerusakan pada
vertebra.
4. Vibrational Stress
VI. PATOGENESIS
HNP cervikalis terjadi akibat keluarnya komponen nukleus pulposus dari diskus
intervertebralis cervikalis yang menekan radix saraf atau medula spinalis sehingga menimbulkan
Herniasi dari nukleus pulposus dapat terjadi akibat perubahan penyusun komponen-komponen
diskus intervertebralis, atau trauma. Diskus intervertebralis terdiri dari nukleus pulposus yang
tersusun dari komonel gel dan anulus fibrosus dengan kolagen sebagai penyusunnya. Pada proses
degeneratif komponen gel nukleus pulposus dan kolagen dari anulus fibrosus lambat laun akan
berkurang sehingga diskus intervertebralis yang seharusnya elastis dan befungsi sebagai bantalan
intervertebralis beban tersebut akan disebarkan ke segala arah sehingga vertebra dan tubuh tetap
pada posisi seimbang dan tidak terjadi prolaps atau keluarnya nukleus pulposus dari diskus.
Namun pada keadaan degeneratif, kondisi nukleus pulposus yang tidak lagi berupa gel tidak dapat
menyebarkan beban ke segala arah, namun hanya arah tertentu saja, sehingga nukleus pulposus
akan menonjol ke arah tertentu saja, dan pada kondisi yang berat dapat sampai menembus anulus
Pada kasus trauma, beban atau gerakan yang tiba-tiba akan menimbulkan efek kejut bagi
diskus intervertebralis, sehingga beban tidak dapat diterima secara imbang dan tidak dapat
disebarkan ke segala arah, atau trauma tersebut secara lagsung merusak anulus fibrosus sehingga
Sumber: www.aafp.org
Gambar 2.12 HNP Cervikalis pada Trauma (trauma menyebabkan kerusakan pada anulus
fibrosus sehingga nuleus pulposus keluar)
VII. DERAJAT DAN TIPE
Sesuai dengan anatominya, radix saraf cervikalis akan keluar melalui foramina intervertebralis
yang terletak lateral dari kolumna vertebra, dan medula spinalis terletak pada kanalis vertebralis
yang terletak di sebelah posterior dari kolumna vertebralis. Karena pada sebelah posterior terdapat
ligamen longitudinal posterior yang tebal, herniasi dari diskus intervertebralis paling sering terjadi
ke arah postero-lateral dan menekan radix saraf, sehingga gajala yang ditimbulkan bersifat
radikuler unilateral.6
Sumber: www.google.com
Gambar 2.13 HNP Menekan Radix Saraf dan Menimbulkan Iritasi pada Radix
Sumber: www.google.com
Derajat HNP:1,2,4,14
Disc Degeneration, terjadi perubahan komposisi anulus pulposus sehingga apabila ada beban
nukleus pulposus menonjol ke salah satu sisi dengan anulus fibrosus masih intak, dan belum
terjadi herniasi.
Prolapse atau Bulging Disc atau Protrution Disc, terjadi penonjolan nukleus pulposus dan
anulus fibrosus, anulus fibrosus dan ligamen longitudinal posterior masih utuh, sudah terjadi
herniasi dan mulai terjadi penekanan pada radix atau medula spinalis.
Extrusion, terjadi ruptur anulus fibrosus, sehingga gel nukleus pulposus keluar dari diskus
Sequestration atau Sequestered Disc, telah terjadi ruptur ligamen longitudinal posterior,
sehingga gel nukleus pulposus keluar melewati celah ligamen menuju ke kanalis spinalis.
Sumber: www.google.com
Sumber: www.google.com
Gambar 2.15 Derajat HNP (a. Normal; b. Degeneration; c. Prolapse atau Bulging; d. Extrusion;
e&f. Sequestered)
terjadi karena pada vertebra tersebut (C5-C6 dan C6-C7) merupakan daerah yang paling banyak
menerima beban diantara vertebra cervikal yang lain dan yang paling banyak mengalami
pergerakan. Apabila terjadi herniasi pada C5-C6 maka radix yang tertekan adalah radix C6,
sedangkan apabila terjadi herniasi pada C6-C7, efek yang terjadi adalah gangguan pada radix C7,
Pada umumnya herniasi terjadi pada salah satu sisi (unilateral). Gejala-gejala yang dapat
timbul pada HNP cervikalis diantaranya adalah nyeri yang dapat bersifat tajam maupun tumpul
pada leher atau daerah bahu, yang dapat memberat dengan suatu gerakan atau perpindahan posisi
leher. Terjadi cervical radiculopathy, yaitu nyeri yang menjalar dari legan hingga jari-jari tangan.
Rasa tebal, kesemutan, hingga kelemahan dari bahu hingga jari-jari tangan. Namun dapat juga
herniasi terjadi dan menekan medula spinalis sehingga terjadi gangguan bilateral, gangguang dapat
berupa nyeri dan kelemahan pada kedua tangan dan kaki (tetraplegi).4
Beberapa gejala yang dapat muncul pada HNP cervikalis adalah sesuai dengan radix yang
terkena, yaitu:4
C4-C5 (gangguan pada radix C5), terjadi kelemahan pada muskulus deltoideus dan nyeri pada
bahu
C5-C6 (gangguan pada radix C6), terjadi kelemahan pada muskulus biseps dan wrist
ekstensor, nyeri yang disertai rasa tebal dan kesemutan pada ibu jari tangan
C6-C7 (gangguan pada radix C7), terjadi kelemahan pada muskulus triceps dan ekstensor jari-
jari tangan, nyeri menjalar yang disertai rasa tebal dan kesemutan dari muskulus triseps hingga
jari tengah
Sumber: www.google.com
2. Sasso Rich C, MD; Traynelis Vincent, MD. 2012. Cervical Herniated Disc or Rupture Disc: From Diagnosis
to Treatments. www.spine-universe.com
5. Nurekawati. 2011. Referat HNP. SMF Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
9. Micheav Antoine, MD; Hoa Denis, MD. 2009. Section: Anatomy of The Spine and The Spinal Cord.
www.e-anatomy.com
10. Njoto Ibrahim, dr., M.Hum., M.Ked., PA. 2013. Anatomi II: Vertebra Cervikalis. Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
11. www.cervicalspineanatomy.com
12. Gill Nav B.Sc, DC. 2008. The Causes of Severe Neck Pain Resulting from Cervical Radiculopathy.
www.neckpainsupport.com
13. Humpreys Craig S, MD; Eck Jason C, MS. 1999, American Family Physicion Journal on: Clinical
Evaluation & Treatment Option for Herniated Disc