OLEH :
Kelompok V
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan. Makalah
ini membahas tentang“Asuhan Antenatal dan Intranatal di Komunitas Serta
Persiapan Ibu dan Keluarga Menjelang Persalinan “
Mengingat keterbatasan pengertian yang ada pada makalah ini, maka
dalam penulisan makalah ini tentu terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam isi
maupun sistematikanya. Kami sadar dalam makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak mungkin dapat
menyelesaikannya tanpa memperoleh bantuan dari berbagai pihak terutama dari
dosen pembimbing mata kuliah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Daftar isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Asuhan Antenatal
1. Standar Pelayanan Minimal Alat .............................................. 2
2. Standar Pelayanan Antenatal..................................................... 3
3. Standar Minimal Pelayanan Antenatal ...................................... 4
4. Manajemen Asuhan Antenatal .................................................. 6
5. Pemilihan Tempat Persalinan .................................................... 8
B. Asuhan Intranatal
1. Standar Pelayanan Minimal Alat .............................................. 9
2. Standar Tempat Asuhan Intranatal ............................................ 9
3. Standar Pelayanan Intranatal ..................................................... 10
4. Manajemen Asuhan Intranatal .................................................. 12
5. Persiapan Ibu Dan Keluarga Menjelang Persalinan .................. 15
A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih sangat
tinggi, pemerintah membuat terobosan baru yang benar-benar memiliki daya
ungkit untuk menguranginya dengan memberikan asuhan kebidanan
komunitas yang baik.
Masalah kebidanan komunitas terdiri dari identifikasi kematian ibu dan
bayi, kehamilan remaja, unsafe abortion, BBLR, tingkat kesuburan, ANC
yang kurang yang ada di komunitas dan identifikasi pertolongan persalinan
non kesehatan, PMS, serta perilaku dan social budaya yang berpengaruh pada
pelayanan kebidanan komunitas.
Pelayanan kebidanan komunitas : upaya yang dilakukan Bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak Balita dalam keluarga
dan masyarakat pada saat ini.
Pelayanan kebidanan professional yang ditujuhkan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksana dan
evaluasi pelayanan kebidanan dengan memperhatikan Standar Asuhan
kebidanan yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah standar Pelayanan Minimal Alat asuhan antenatal?
2. Bagaimanakah standar pelayanan antenatal di komunitas?
3. Bagaimanakah standar pelayanan minimal alat asuhan intranatal?
4. Bagaimnakah standard tempat asuhan intranatal?
5. Bagaimanakah standar pelayanan intranatal di komunitas?
6. Bagaimanakah persiapan ibu dan keluarga menjelang persalinan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui standar Pelayanan Minimal Alat asuhan antenatal?
2. Untuk mengetahui standar pelayanan antenatal di komunitas?
3. Untuk mengetahui standar pelayanan minimal alat asuhan intranatal?
4. Untuk mengetahui standar tempat asuhan intranatal?
5. Untuk mengetahui standar pelayanan intranatal di komunitas?
6. Untuk mengetahui persiapan ibu dan keluarga menjelang persalinan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan Antenatal
2
3. Bahan Habis Pakai
a. Kasa bersih c. Alkohol
b. Kapas d. Larutan klorin
4. Formulir yang Disediakan
a. Buku KIA e. Alat tulis kantor
b. Kartu status f. Kartu penapisan dini
c. Formulir rujukan g. Buku register
d. Kohort ibu/bayi
5. Obat-Obatan
a. Golongan roborantia (Vitamin B6 dan B kompleks)
b. Tablet zat besi
c. Vaksin TT
d. Kapsul Yodium
e. Obat KB
3
Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakannya yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamadan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia pada kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, begian terendah janin dan amsuknya kepala
janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
d. Pengelolaan anemia dalam kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuaibdengan ketentuan yang berlaku.
e. Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda serta gejala pre eklamsi lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
f. Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk
merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
4
prematus, inersia uteri, dan sebagainya. Sedangkan makan secara
berlebihan karena adanya salah presepsi bahwa ibu hamil makan untuk 2
orang dapat menyebabkan komplikasi antara lain pre-eklampsia, bayi
terlalu besar, dan sebagainya. Kenaikan BB wanita hamil rata-rata 6,5 –
16 kg (anjurkan kenaikan BB disesuaikan dengan indeks masa tubuh).
Bila BB naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi
karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur mayur dan buah-
buahan. Bila BB tetap saja atau menurun, semua makanan dianjurkan,
terutama yang mengandung protein dan besi.
2. Ukur tekanan darah.
Tekanan darah harus diperiksa secara tepat dan benar. Banyak
faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Posisi ibu saat
dilakukan pemeriksaan sebaiknya posisi tidur (setengah
duduk/semifowler). Ukur tinggi fundus uteri (TFU).
TFU dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin. Mengukur TFU bisa menggunakan jari pada
kehamilan kurang dari 22 minggu dan menggunakan cm pada kehamilan
lebih dari 22 minggu (Mc Donald).
3. Pemberian imunisasi Tetanus Toksodi (TT) lengkap.
Imunisasi TT yang diberikan kepada ibu hamil sangat bermanfaat
untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Program imunisasi TT :
Interval Lama %
Antigen
(selang waktu minimal) Perlindungan perlindungan
Pada kunjungan antenatal
TT 1 - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80%
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95%
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99%
25 tahun/seumur
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99%
hidup
5
4. Pemberian tablet besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
Dimulai dengan memberikan 1 tablet besi sehari sesegera mungkin
setelah ras mual hilang. Tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (Zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 mikrogram. Minimal masing-masing 90
tablet besi. Teblet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi
kerena akan mengganggu penyerapan.
5. Tes terhadap penyakit menular seksual.
Wanita termasuk yang sedang hamil merupakan kelompok risiko
tinggi terhadap PMS. PMS dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas
terhadap ibu maupun janin yang dikandung. Pada asuhan kehamilan
dilakukan anamnesa kehamilan risiko terhadap PMS meliputi penapisan
konseling dan terapi PMS.
6. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Dalam temu wicara untuk persiapan rujukan ini melibatkan ibu, suami,
keluarga dan masyarakat. Merencanakan persiapan rujukan meliputi :
a. Menidentifikasi rencana atau rujukan dan bentuk trnasportasi untuk
mencapai tempat tersebut.
b. Membuat rencana penyediaan donor darah.
c. Mengadakan rencana persiapan financial.
d. Mengidentifikasi seorang pembuat keputusan kedua bila
pembuatan keputusan pertama tidak ada tempat.
6
5. Bila ditemukan kelainan, mampu mengambil tindakan yang diperlukan
dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Pada kunjungan pertama, bidan :
1. Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil atau buku
KIA, kartu ibu secara lengkap.
2. Memastikan bahwa kehamilan itu diharapkan.
3. Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haid terakhir
(HPHT) tidak diketahui, tanyakan kapan pertama kali dirasakan
pergerakan janin dan cocokkan dengan hasil pemeriksaan Tinggi Fundus
Uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan.
4. Memeriksa kadar Hb.
5. Berikan imunisasi TT (Tetanus Toksid) sesuai dengan kebutuhan.
Pada setiap kunjungan :
1. Menilai keadaan umum (fisik, dan psokilogis Ibu hamil).
2. Memeriksa urine (uji protein, glukosa, atas indikasi).
3. Menimbang berat badan dan mengukur lingkar lengan atas.
4. Mengukur tekanan darah.
5. Cek Hb pada kehamilan 28 minggu atau lebih sering, bila ada anemia.
6. Menanyakan apakah tablet Fe diminum dan persediaan cukup.
7. Menanyakan dan memeriksa tanda dan gejala IMS, ambil tindakan yang
sesuai
8. Mendengarkan keluhan dengan penuh minat, dan memberi dukungan
moral, merujuk dan memberi nasihat jika diperlukan.
9. Membicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi jika
diperlukan, dan persiapan persalinan.
10. Mencatat semua temuan pada KMS ibu hamil atua buku KIA, kartu ibu
dan mempelajari semua temuan untuk menentukan tindak lanjut.
Bidan harus segara melakukan rujukan bila ditemukan kelainan yang
memeriksakan pemeriksaan lanjutan, menindak lanjuti setiap rujukan, dan dalam
merujuk sebaiknnya dilakukan tepat waktu untuk menghindari komplikasi.
7
5. Pemilihan Tempat Persalinan
Pemilihan tempat persalinan dimasyarakat dipengaruhi oleh riwayat
kesehatan dan kebidanan yang lalu, keadaan kehamilan pada saat ini, pengalaman
melahirkan sebelumnya, serta ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah, sehingga
dapat memilih tempat persalinan hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
8
B. Asuhan Intranatal
1. Standar Pelayanan Minimal Alat
Perlengkapan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan
di rumah : Persiapan untuk pertolongan persalinan
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Monoaural
d. Jam yang mempunyai detik
e. Termometer
f. Partus set
g. Heacting set
h. Bahan habis pakai (injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kasa, detol/lisol)
i. Set kegawatdaruratan
j. Bengkok
k. Tempat sampah basah,kering dan tajam
l. Alat –alat proteksi diri
9
disiapkan juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir
denganmemastikan bahwa ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang
cukup dan bebasdari tiupan angin. Apabila lokasi tempat tingggal ibu di
daerah pegunungan atauyang beriklim dingin, sebaiknya sediakan
minimal 2 selimut, kain atau handuk yang kering dan bersih untuk
mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi.
Pada intinya untuk persiapan Rumah dan lingkungan dapat dibedakan menjadi
berikut :
Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu :
a. Rumah cukup aman dan hangat
b. Tersedia ruangan untuk proses persalinan
c. Tersedia air mengalir
d. Terjamin kebersihannya
e. Tersedia sarana media komunikasi
Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu
dan syarat rumah diantaranya :
a. Ruangan sebaiknya cukup luas
b. Adanya penerangan yang cukup
c. Tempat nyaman
d. Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan
10
5) Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang
lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk
memperlancarpersalinan, diikuti dengan penjahitan perineum
b) Persiapan Bidan
Di Indonesia pendidikan bidan yang ada sekarang diarahkan untuk
menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa. Bidan yang bekerja di
desa, puskesmas, maupun puskesmas pembantu dilihat dari tugas-tugasnya
berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam memberikan
asuhan intranatal di komunitas adalah harus mempersiapkandiri sebaik-
baiknya terutama dari segi kompetensi, sehingga dapat memberikan
pelayanan persalinan yang bersih dan aman serta tahu saat yang dapat
untuk merujuk kasus-kasus kegawatdaaruratan. Dengan demikian bisa
menyelamatkan ibu dan bayi dan dapat menurunkan AKI.
Persiapan bidan meliputi:
Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan
memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan.
Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk
persalinan dan kelahiran bayi.
Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan
dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan
serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi.
Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Karena
jika terjadi keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih memadai
dan membahayakan keselamatan ibu dan bayinya. Apabila dirujuk,
siapkan dan sertakan dokumentasi asuhan yang telah diberikan.
Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi dukungan emosional,
membantu pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan
nutrisi,memberikan keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara
teratur,serta melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
dengan teknik pencegahan infeksi.
11
4. Manajemen Asuhan Intranatal
1. Asuhan Persalinan Kala I
Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai
dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Bidan perlu
mengingat konsep tentang konsep sayang ibu, rujuk bila partograf
melewati garis waspada atau ada kejadian penting lainnya.
Langkah-langkah asuhan intranatal kala I meliputi :
Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan;
Bidan harus segera datang kerumah ibu apabila dipanggil;
Memperhatiakan proses pencegahan infeksi
Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu;
Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap;
Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan/indikasi;
Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf;
Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar
observasi dan partograf;
Berikan dukaungan moral pada ibu,suami, dan keluarga;
Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan;
Jelaskan proses persalianan yang sedang berlangsung dan beritahu
setisp kemajuan;
Lakukan manajemen nyeri non farmakologi (masase punggung,
relaksasi, dan lain-lain);
Lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan
12
Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan
tindakan;
Bantu ibu untuk memilih posisi yang diinginkan;
Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam;
Anjurkan ibu mengedan hanya jika ada dorongan ingin mengedan;
Berikan pujian kepada ibu;
Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his;
Lakukan observasi denyut jantung janin setiap tidak ada his, jika terjadi
gawat janin percepat persalinan dengan melakukan episiotomi;
Hindari peregangan vagina secara manual;
Lakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar normal (APN);
Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih;
Lakukan inisiasi menyusui dini;
Berikan injeksi fitamin K pada paha bayi;
Berikan salep mata pada bayi;
Dokumentasikan secara lengkap semua temuan
Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali
pusat tertahan.
13
Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap,
ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu rujuk.
14
5. Persiapan Ibu Dan Keluarga Menjelang Persalinan
Persalinan adalah saat yang menegangkan bahwa dapat menjadi
saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi
gangguan emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan
dengan asuhan
sayang ibu selama proses persalinan. Adapun persiapan ibu dan keluarga
diantaranya:
Waskom besar
Tempat/ember untuk penyediaan air
Kendil atau kwali untuk ari-ari
Tempat untuk cuci tangan (air mengalir)+sabun+handuk kering
1 daster
Dua kain panjang, satu untuk ibu dan satu untuk ditaruh diatas alas plastik
BH menyusui
Pembalut
Satu handuk
Sabun
Dua waslap.
Perlengkapan pakaian bayi
Selimut bayi
Kain halus atau lunak untuk mengeringkan dan membungkus bayi
15
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Enam standar dalam pelayanan antenatal adalah identifikasi ibu
hamil, pemeriksaan dan pemantauan antenatal, palpasi abdominal,
pengelolaan anemia dalam kehamilan, pengelolaan dini hipertensi pada
kehamilan, dan persiapan persalinan
Persalinan adalah saat yang menegangkan bahwa dapat menjadi saat
yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi
gangguan emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan
dengan asuhan
sayang ibu selama proses persalinan
2. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami berharap pembaca dapat memberi masukan
dan mendapatkan manfaat dari makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Info Media.
Meilani,niken.2009.kebidanan komunitas.yogyakarta:FITRAMAYA
17