PENDAHULUAN
Selain struktur organisasi dan jejaring informasi, komponen lain struktur SPPM
adalah system penghargan (reward system).sebagai komponen struktur SPPM,
Model Porter-Lawler menunjukan dengan jelas factor penentu kinerja .Gambar 17.1
Melukiskan Model Porter-Lawler.
Kinerja tinggi dihasilkan oleh personel yang memiliki bakat dan kemampuan (Kotak#4) serta
memiliki peran yang jelas dalam peran organisasi (Kotak #5).Namun, bakat dan kemampuan
serta peran saja tidak cukup untuk menghasilkan kinerja untuk menghasilkan kinerja yang
tinggi,personel harus di motivasi untuk berusaha (Kotak#3)
Usaha atau effort (Kotak #3) untuk menghasilkan kinerja ditentukan oleh apakah
kinerja personel akan digunkan sebagai basis memberikan penghargaan (Kotak#7) Oleh
karena itu garis yang menghubungkan antara kinerja(Kotak #6) dan penghargaan (Kotak#7)
berupa garis gelombang (wavy Line),bukan garis lurus ( Straight Line),karena belum tentu
kinerja akan diberi penghargaan .
Kemampuan 4 Penghargaan Yg 8
Dan Bakat Dirasa Pantas
Nilai 1
Penghargaan
Persepsi 5
Kemungkinan kinerja 2 terhadap peran
akan diberi
penghargaan
Tinggi atau rendahnya usaha personel dalam menghasilkan kinerja dipengaruhi dua factor:
1. Kemungkinan kinerja akan diberi penghargaan (Kotak#2) dan
2. Nilai Penghargaan(Kotak #1)
Jika kinerja personel di beri penghargaan maka kemungkinan kinerja diberi penghargaan
akan tinggi,sehingga hal ini menyebabkan tingginya usaha personel untuk menghasilkan
kinerja.jika kinerja persone tidak diberi penghargaan,maka kemungkinan kinerja diberi
penghargaan akan rendah,sehingga hal ini akan menyebabkan rendahnya usaha personel
untuk menghasilkan kinerja.
Jika kinerja personel diberi penghargaan,maka dampaknya terhadap usaha personel dalam
menghasilkan kinerja ditentukan pula oleh apakah penghargaan dirasa pantas oleh personel
(Kotak# 8).jika penghargaan yang diberikan kepada personel dirasa pantas oleh
personel,penghargaan tersebut akan menimbulkan kepuasan(Kotak#9).kepuasan personel atas
penghargaan yang mereka terima akan meningkatkan nilai penghargaan (kotak#1),dan pada
gilirannya tingginya nilai penghargaan akan meningkatkan usaha personel dalam
menghasilkan kinerja.sebaliknya ketidak puasan personel atas penghargaan yang mereka
terima akan menuruknan nilai penghargaan, dan pada gilirannya rendahnya nilai penghargaan
akan menurunkan usaha personel dalam menghasilkan kinerja.
KONSEP KINERJA
Kinerja adalah keberhasilan personel ,tim,atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran
strategis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Keberhasilan
pencapaian sasaran strategik perlu di ukur itulah sebabnya sasaran strategic yang menjadi
basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan sitentukan inisiatif strategic untuk
mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran strategic beserta ukurannya kemudian digunakan
untuk menentukan target yang akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan
penghargan yang akan diberikan kepada personel,tim,atau unit organisasi.
1. Perencanaan kinerja yang hendak dicapai perusahaan secara keseluruhan (Kotak #6)
2. Penerapan peran (Kotak #5) dan penentuan kompetensi inti (Kotak #4) unit organisasi
dan personel untuk mewujudkan peran;
3. Peningkatan usaha (Kotak #3)dengan pendesainan system penghargaan berbasis
kinerja (Kotak #7) untuk meningkatkan kepastian bahwa kinerja akan diberi
penghargaan (Kotak #2)
4. Pengukuran dan penilaian kinerja (Kotak# 6)
5. Pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian kinerja untuk meningkatkan
nialai penghargaan bagi personel(Kotak#1) melalui kepuasan personel terhadap
penghargaan (Kotak#9),dan penilaian personel atas kepantasan penghargan yang
mereka terima (Kotak #8).
Gambar 17.2 melukiskan 5 tahap system terpadu pengelolaan kinerja personel berbasis
Balanced Scorecard berdasarkan model Porter-Lawler.tahap-tahap tersebut di cantumkan
dalam ellipse,dan diberi no urut dalam tanda kurung.
Tahap pertama pengelolaan kinerja personel adalah perencanaan kinerja yang hendak dicapai.
Kinerja yang hendak dicapai personel di tetapkan berdasarkan sasaran strategic (strategic
objective) yang hendak dicapai perusahaan secara keseluruhan.ketercapaian sasaran strategic
merupakan kinerja yang dihasilkan personel.Oleh karena itu,ketercapaian sasaran strategic
perlu di tentukan ukurannya (disebut ukuran hasil atau outcome measure atau lag indicator)
dan ditentukan targetnya.ukuran kinerjayang ditetapkan pada tahap ini merupakan key
performance indicato (KPI),Karena kpi ini ditetapkan pada tahap perencanaan strategic.
5.Pendistribusi
Nilai 1 Kemampuan Dan4 Penghargaanan Yg 8
Penghargaan Bakat dirasa Pantas
Penghargaan
berbasis hasil
Kemungkinan Kinerja 2.penetapan peran &
3.pendesainan penilaian
Usaha Persepsi Kinerja Penghargaan Kepuasan
Akan di beri kompetendi inti
,penghargaan kinerja
3 terhadap Peran 6untuk 7 9
Penghargaan mewujudkan
berbasis
2 5
Gambar 17.2 Tahap-tahap System Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced
Scorecard Berdasarkan Model Porter-Lawler
Hasil
Trandwatcing
Visi ,Tujuan,Dan
Sasaran Strategi
Strategi Misi,Keyakinan
SWOT Analysis
Dasar,Dan Inisiatif
StretegiStrtegi
Nilai Dasar
K C P PP C P PP
Gambar 17.3 Penerjemahan Misi,Visi,Tujuan,Keyakinan Dasar,Nilai Dasar,Dan
Strategi
Company Scorecard
Melalui cascading prosess, (peran yang merupakan pekerjaan atau job description) personel
ditetapkan sejalan dengan sasaran strategic perusahaan atau pusat pertanggungjawaban,
sementara itu sasaran strategic merupakan penerjemahan misi,visi,tujuan,keyakinan
dasar,nilai dasar,dan strategi perusahaan.jika misalnya strategi perusahaan berubah,maka
peran personel juga mengalami perubahan.didalam lingkungan bergolak dan kompetitif,peran
atau job description personel yang ditetapkan melalui cascading prosess,memampukan setiap
pusat pertanggungjawaban dan personel melakukan continuous alignment terhadap
perubahan misi,visi,tujuan,keyakinan dasar,nilai dasar dan strategi perusahaan.
Setelah kinerja dan peran untuk mewujudkan kinerja di tetapkan,serta kompetensi inti untuk
mewujudkan peran ditentukan langkah selanjutnya dalam system terpadu pengelolaan kinerja
personel berbasis balanced scorecard adalah mendesain system penghargaan berbasis
kinerja.perlu ditegaskan disini bahwa penghargaan hanya diberikankepada personel atas
kinerja(Performance) yang dicapai personel,bukan atas pekerjaan atau peran
personel.pelaksanaan peran personel yang tidak menghasilkan kinerja tidak pantas untuk
diberi penghargaan.
Ada dua tujuan yang hendak dicapai melalui system penghargaan berbasis kinerja ini :
(1) meningkatnya kepastian bagi personel bahwa kinerja mereka akan diberi penghargaan,dan
(2)meningkatnya kepuasan personel atas penghargaan,sehingga akan menyebabkan
meningkatnya nilai penghargaan bagi personel.kepastian suatu kinerja diberi penghargaan
dan tingginya niali penghargaan bagi personel inilah yang menjadi pemacu usaha personel
dalam menggunakan kompetensi inti melalui peran mereka untuk menghasilkan kinerja .
Menetapkan asset kinerja yang hendak diberi penghargaan.ada beberapa aspek yang
dipandang sebagai kinerja ayang pantas untuk diberi penghargaan.sebagai contoh aspek
kinerja yang dapat dijadikan sebagai basis pemberian penghargaan adalah: (1) achievement
base aspect,(2)core competence base aspect,(3)technical competence base aspect,dan (4) core
values aspect.
Menentukan bobot setiap aspek dan komponen kinerja.setiap aspek kinerja diberi bobot
untuk mengarahkan titik berat pengelolaan kinerja personel ke aspek kinerja yang diberi
bobot tinggi.misalnya,bobot setiap aspek kinerja dalam contoh ini ditentukan sebagai
tercantum dalam Gambar 17.8
Menentukan performance grade yang dipakai untk menilai setiap aspek kinerja dan
penghargaan yang diberikan untuk setiap performance grade. Untuk menilai kinerja dari
berbagai aspek tersebut diatas di perlukan standart nilai yang biasa disebut dengan
performance grade.kinerja dapat dinilai dengan kisaran nilai 1 sampai dengan 3, 1 sampai
dengan 5, atau 1sampai dengan 10.kisaran nilai ditentukan seberapa rinci nilai yang hendak
dihasilkan dari pengukuran kinerja kisaran nilai 1 sampai dengan 3 diberi makna sebagai
berikut:
1. Cukup
2. Baik
3. Baik sekali
Menetapkan bobot (Weight) untuk setiap perspektif yang dicakup sasaran strategic dalam
archievement base aspect.kinerja dalam archievement base aspect di tentukan melalui
personel scorecard. Karena dalam personel scorecard terdapat empat perspektif, maka setiap
perspektif ditentukan bobotnya,untukmengarahkan perhatian dan usaha personel kedalam
perspektif yang diberi bobot tinggi. Sebagai contoh dalam personel scorecard personel
(bernama Morietnez Azra M ), empat perspektif kinerja di beri bobot sebagai berikut:
Bobot untuk setiap komponen kinerja disetiap perspektif juga ditentukan untuk
mengarahkan perhatian personel kepada komponen tertentu contoh hasil penentuan bobot
untuk setiap perspektif dan setiap komponen kinerja dan target kinerja dapat dilihat pada
gambar17.8
Menetapkan tipe target yang akan dipakai sebagai basis pendistribusian penghargaan
dalam achievement base aspect .target aetiap sasaran strategic di tetapkan untuk basis
penetapan penghargaan atas keberhasilan personel dalam mencapai target.target dapat
ditetapkan dalam tiga tingkat: amabang (threshold),menengah (midpoint), dan lanjut
(stretch),contoh hasil penentuan target dapat dilihat pada gambar 17.8
Pada gambar 17.9 dihitung bobot setiap sasaran strategic dengan cara mengalihkan
bobot setiap sasaran strategic dengan bobot perspektif yang bersangkutan.sebagai contoh
perhitungan bobot untuk sasaran strategic “meningkatnya pendapatan” dihitung sebagai
berikut :55% x 15% =8,25% perhitungan bobot untuk “berkurangnya biaya” di hitung
sebagai berikut : 45% x 15% =6,75%.begitu juga perhitungan bobot untuk sasaran strategic
“kesetiaan customer”di hitung sebagai berikut : 40% x 25% =10%.perhitungan bobot untuk
sasaran strategi “kesetiaan customer” dihitung sebagai berikut : 60% x 25% =15%
Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan mengukur keberhasilan setiap mission center dan
service center dalam mencapai sasaran strategic yang tercantum dalam mission centre
scorecard dan service center scorecard yang bersangkutan. Hasil pengukuran kinerja mission
center dan service senter kemudian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam
scorecardnya masing-masing. Hasil pembandingan ini dinilai untuk menetapkan
penghargaanyang akan diberikan kepada manajer mission center dan manajer service senter
berdasarkan system penghargaan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja juga dilaksanakan dengan mengukur keberhasilan setiap tim dan
karyawan dalam mencapai sasaran stretegik yang tercantum dalam team scorecard atau personel
scorecard yang bersangkutan.hasil pengukuran kinerja tim dan karyawan kemudian dibandingkan
dengan target yang telah ditetapkan dalam scorecard nya masing-masing. Hasil perbandingan ini
dinilai untuk menetapkan
TARGET
PERSPEKTI SASARAN BOBO UKURAN THRESH MIDPOINT STRETCH
F STRATEGIK T HASIL OLD
KEUANGAN KAUANGAN
(BOBOT Meningkatnya 55% Persentase Naik 5% Naik 10% Naik 25%
15%) pendapatan kenaikan
pendapatan
penjualan
Berkurangnya 45% Persentase Sama Anggaran<1 Anggaran<2
Biaya penurunan dengan % %
biaya dari yang anggaran
dianggarkan
CUSTOMER CUSTOMER
(BOBOT Kesetiaan 40% Persentase 10% 15% 20%
25%) customer customer
Retention Rate
Keeratan 60% Indexs 20 30 50
hubungan Hubungan
dengancustome
r
PROSES PROSES
(BOBOT Cost 50% Cycle 60% 65% 70%
40%) Effectiveness Effectiveness
Produktivitas 50% Pelaksanaan 25 40 45
Audit Pabrik
PEMBELAJA PEMBELAJA
RAN DAN RAN DAN
PERTUMBU PERTUMBU
HAN HAN
(BOBOT Meningkatnya 55% Persentase 80% 90% 100%
25%) keterampilan program
karyawan pengembangan
pribadi yang
dapat
diselesaikan
Meningkatnya 45% Indext 75 80 85
komitmen komitmen
karyawan karyawan
*NIK :Nomor Induk Karyawan
Gambar 17.8 Contoh Isi Personal Scorecard dan Bobot Setiap Perspektif Serta Bobot setiap
Komponen Kinerja
TARGET
SASARAN BOBOT UKURAN THRESHOL MIDPOINT STRETCH
STRATEGIK HASIL D
KAUANGAN
Meningkatnya 8,25% Persentase Naik 5% Naik 10% Naik 25%
pendapatan kenaikan
pendapatan
penjualan
Berkurangnya 6,75% Persentase Sama dengan Anggaran<1% Anggaran<2%
Biaya penurunan biaya anggaran
dari yang
dianggarkan
CUSTOMER
Kesetiaan 10,00% Persentase 10 15 20
customer customer
Retention Rate
Keeratan 15,00% Indexs Hubungan 20 30 50
hubungan
dengancustomer
PROSES
Cost Effectiveness 20,00% Cycle 60% 65% 70%
Effectiveness
Produktivitas 20,00% Pelaksanaan Audit 25 40 45
Pabrik
PEMBELAJARA
N DAN
PERTUMBUHA
N
Meningkatnya 13,75% Persentase 80% 90% 100%
keterampilan program
karyawan pengembangan
pribadi yang dapat
diselesaikan
Meningkatnya 11,25% Indext komitmen 75 80 85
komitmen karyawan
karyawan
Gambar 17,9 Perhitungan Bobot Setiap Sasaran Strategik
Penghargaan yang akan diberikan kepada tim dan karyawan berdasarkan system penghargaan
yang telah ditetapkan.
TARGET
SASARAN BOB UKURAN THRESH MIDPOI STRETCH
STRATEGI OT HASIL OLD NT
K
KAUANGA
N
Meningkatny 8,25% Persentase Naik 5% Naik Naik 25%
a pendapatan kenaikan 10%
pendapatan
penjualan
Berkurangny 6,75% Persentase anggaran Anggaran Anggaran<2%
a Biaya penurunan <1%
biaya dari yang
dianggarkan
CUSTOME
R
Kesetiaan 10,00 Persentase 10 15 20
customer % customer
Retention Rate
Keeratan 15,00 Indexs 20 30 50
hubungan % Hubungan
dengancusto
mer
PROSES
Cost 20,00 Cycle 60% 65% 70%
Effectiveness % Effectiveness
Produktivitas 20,00 Pelaksanaan 25 40 45
% Audit Pabrik
PEMBELAJ
ARAN DAN
PERTUMB
UHAN
Meningkatny 13,75 Persentase 80% 90% 100%
a % program
keterampilan pengembangan
karyawan pribadi yang
dapat
diselesaikan
Meningkatny 11,25 Indext 75 80 85
a komitmen % komitmen
karyawan karyawan
Gambar 17.9 Hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja disetiap Sasaran
Strategik
Sitem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja tidak hanya mengumpulkan
kinerja pusat pertanggungjawaban dan personel yang bersifat keuangan,namun juga
mengumpulkan informasi non keuangan.sistem informasi akuntansi yang mampu mengukur
kinerja seperti itu adalah activity base cost system.Melalui activity based responsibility
reporting,system informasi akuntansi menyediakan informasi kinerja mission center,service
center,tim dan karyawan di ke empat perspektif dengan membandingkan kinerja yang
sesungguhnya dengan kinerja yang di targetkan dalam scorecard yang bersangkutan.
Penilaian kinerja personel tidak hanya didasarkan pada hasil pencapaian sasaran-
sasaran strategic yang tercantum pada scorecardnya masing-masing namun ditambah
komponen penilaian kinerja yang lain,seperti core competence base aspect,technical
competence base aspect,dan core value base aspect.
Pada Gambar 17.10 dilukiskan data pencapaian sasaran strategic dan tiga aspek
kinerja lain