Laporan Baja
Laporan Baja
DAFTAR ISI
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA.....…………………………………..………………………….......……..47
LAMPIRAN……………………………………………………...………………………...........48
BAB I
PENDAHULUAN
satu atau disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang
pancang.
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan
atu muatan. Terutama tergantung dari :
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran
Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai bahan
penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan senantiasa
mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi,
istimewa lazimnya kurang kenyal.
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat konstruksi dapat
berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi
itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah
dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan
lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di
terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan
1. Profil baja tunggal
Baja siku-siku sama kaki
Baja siku tidak sama kaki (baja T)
Baja siku tidak sama kaki (baja L)
Baja I
Baja Canal
Baja
2. Profil Gabungan
b. Hows Truss
c. Pink Truss
d. Modified Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modified Pratt Truss
g. Crescent Truss
Kerugian:
1. Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang
besar juga dapat merubah konstruksi.
2. Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.
3. Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan
memerlukan biaya yang besar.
4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal
konstruksi baja.
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt
dibongkar pasang. Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku
keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:
1. Las tumpul
2. Las sudut
a. Beban Mati
Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin )
Beban berguna P = 100 kg
Berat sendiri kuda-kuda
b. Beban Angin
Beban angin kanan
Beban angin kiri
c. Beban Plafond
d. Beban Air Hujan
L = jarak kuda-kuda
Berat jenis gording diperoleh dengan menaksirkan terlebih dahulu dimensi gording,
biasanya gording menggunakan profil I, C, dan [setelah ditaksir dimensi gording dari tabel profil
di dapat berat per m, gording
Gording di letakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertikal.
gx = g cos
gy = g sin
Gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda, jadi merupakan balik penerus diatas
beberapa balok tumpuan (continuous beam ). Untuk memudahkan perhitungan dapat dianggap
sebagai balok diatas dua tumpuan statis tertentu dengan mereduksi momen lentur.
Dmax = 1/2 gl
Mmax = 80 % ( ¼ PL)
= 0,80 ( ¼ P sin L )
= 0,80 ( ¼ P cos L )
Akibat Wx Mx3 =0
Mxtotal Mytotal
: 1600kg / cm2
Wy Wx
*kombinasi II
Mxtotal Mytotal
: 1,25
Wy Wx
5q x L4 5q y L4
Fxl cm F cm
384 EI y 384EI x
P L3 5W y L3
Fx 2 x cm Fy 2 cm
48EI x 48 EI y
Fx total = (Fx1+Fx2), F
Fy total = (Fy1+Fy2+Fy3), F
F1 f x2 f y2 f
Pbs =Gx + Px
Gx Px
Pts
2
F
ambil
Fn
Gx Px Gx Px
= Fn
2 2
Fn
Fbr =125 % Fn
Fbr = ¼ п d2
P = Gaya batang
Lk = panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ukuran propil.
Kontrol:
Catatan:
Ada dua cara untuk mencari besarnya gaya batang yaitu dengan cara :
Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai dengan cara
cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara cremona ddan cara ritter
maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka batang,
terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Ditetapkan segala gaya ,yaitu dari satuan Kg/ton menjadi satuan cm.
2. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang hanya terdapat maksimum
dua gaya batang yang belum diketahui.
3. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum
jam.Keduanya jangan dikombinasikan.
4. Akhir dari penggambaran gaya batang harus kembali pada titik ,dimana dimulai
penggambaran gaya batang.
Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap dengan ukuran
gaya-gaya yang bekerja.
2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm.
3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan.
Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa gaya geser dan
gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut, sedangkan gaya geser
menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan sambungan dengan baut perlu
diketahui besarnya daya pikul 1 baut terhadap geser dan tumpu.
Fgs = ¼ . . d2
Ftp = d. Smin
Dimana :
d = diameter baut
Catatan:
BAB II
RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA
Ketentuan :
Sambungan : Las
BAB III
a
A
h
L
3.1 Perhitungan Panjang Batang
3.1.1 Panjang Batang Tipe Atas (a)
Diketahui :
ℎ ℎ
Tan ∝ = 1 Tan 350 = 1 1
a = √(2 . 𝐿)2 + (ℎ)2
𝐿 ..5,57
2 2
ℎ
0.75= 5,57 = √(5,75)2 + (4,3329)2
Maka, A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8
𝑉1 = 𝑉7
2. 𝐷1 = √(𝐴2 )2 + (𝑉1 )2 = √8,54601
𝐷1 = 𝐷6
3. 𝑉2 = √(𝐷1 )2 + (𝐵2 )2 = √(2,92335)2 + (1,4375)2
= √10,61241657 = 3,257670421 m
𝑉2 = 𝑉6
𝐷2 = 𝐷5
5. 𝑉3 = √(𝐷2 )2 + (𝐵3 )2 = √(3,721856876)2 + (1,4375)2
= √15,91862486
= 3,98981514 m
𝑉3 = 𝑉5
𝑫𝟑 = 𝑫𝟒
= √1,79992 + (3,98981514)2
= √19,1584269
1 A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 1,7999 m
2 B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8 1,4375 m
3 V1 = V7 2,3035 m
4 D1 = D6 2,92336 m
5 V2 = V6 3,25767 m
6 D2 = D5 3,7218m
7 V3 = V5 3,9898 m
8 D3 = D4 4,377034 m
= 50 kg/m² x 1,7999 m
= 89,99725 kg/m
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q
bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh :
qx = q sin qy = q cos
Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan (Continous beam)
maka untuk memepermudah perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat bertumpuan
ujung. Sehingga momen yang timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :
Mx1= 1/8.qx.(l/3)².80%
My1= 1/8.qy.(l)².80%
Diketahui :
Maka :
Px = P sin Py = P cos
= 60,18150232 kg = 79,863551 kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI
1971)
= ¼.60,18150232.3.0,8 = ¼. 79,863551.3.0,8
Ketentuan :
= (0,02 x 37 – 0,4 )
= 0,34
Wt = C. q 1 .i(jarak gording) Wh = C. q 1 . i
Wt = C. q2 .i
= 0,18 x 30 x 1,799945009
= 18,35943909 kg/m
Wh = C. q2 . i
= -0,4 x 50 x 1,799945009
= -21,59934011 kg/m
Wx =0
Wy = 23,25528952 kg/m
𝟏
= 1
8 x0 x(3 / 3) 2 x0.8 = 𝟖 𝒙 23,25528952x (3)2 x 0,8
Qair = (40-0,8α).A
= 40-(0,8 x 37˚).1,799945
= 18,71942809 Kg/m2
qx = q sin qy = q cos
𝟏
= 1
8 x11,26563305 x(3 / 3) 2 x0.8 = 𝟖 𝒙 14,95x (3/3)2 x 0,8
Atap +
Beban Orang
P dan M Gording Angin Beban Air
Beban Mati Beban Hidup Hujan
Kombinasi pembebanan 1
Mx total = beban mati + beban hidup
= 56,00341683 + 36,10890139
= 92,1123182 kg.m
= 9211,23182 kg.cm
= 74,3190443 + 47,9181306
=122,2371749 kg.m
= 12223,71749 kg.cm
M x total M y total
=
Wy Wx
9211,23182 12223,71749
= + kg/cm2
811,1 60,7
Kombinasi pembebanan 2
Mx total = beban mati + beban hidup + beban angin
= 9211,23182 + 0
= 9211,23182 kg.cm
= 12223,71749 + 2325,528952
= 14549,24644 kg.cm
M x total M y total
=
Wy Wx
9211,23182 14549,24644
= + kg/cm2
11,1 60,7
Kombinasi pembebanan 3
Mx total = (beban mati + beban hidup + beban angin) + beban Hujan
= 9211,23182 + 1013,906976
= 10225,13879 kg.cm
= 14549,24644 + 250,7671666
= 14800,01361 kg.cm
M x total M y total
=
Wy Wx
10225,13879 14800,01361
= + kg/cm2
11,1 60,7
f max 1
250 l f 1
250 300 1,2 cm
5 qy l 4 5 0,8257671589 (300) 4
f y1 0.113935937 cm
384 E I x 384 2.1.10 6.364
5 Wy l 4 5.0,1835943909 .(300)
4
f y3 0.025331595 cm
384 E I x 384.2.1.10 6.304
5 qy l 4 5 0,13455 (300) 4
fy4 0,214573918 cm
384 E I x 384 2.1.10 6.43,2
f x total = ( f x1 f x 2 f x 3 f x 4 )
f y total = ( f y1 f y 2 f y 3 f y 4 )
f total ( f x2 f y2 ≤ 1.2
Pts = 246,84 kg
Karena batang tarik di pasang dua buah trackstang, per batang tarik :
Pts 246,84
Pts Pts 123,42 kg
2 2
P
1400kg / cm 2
Fn
P 123,42
Fn 0,088 cm2
1400
Fbr =125 % Fn
= 1.25 .0,088
= 0,11 cm2
Fbr = ¼ п d2
Fbr 0,11
d2 = √0,14
1 / 4 1 / 4.3.14
d = 0,374 mm
jadi diameter minimal tracksatng adalah 2,4 mm, maka diambil diameter trackstang
sebesar 6 mm
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda.
Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yang disini adalah angin
sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2
Keterangan :
ΣH=0
Nx = P
P
Ncos . β = P N
cos
Rumus umum :
P
dimana P angin = 30 kg/m2
Fn
= 24,91438 m
= 2.399 = 67,371o
𝑝 93,428925
N= cos 𝛽 = = 243,3045
0,384
P
1400kg / cm 2
Fn
P 234,3045
Fn = 0,173789 cm2
1400
Fbr =125 % Fn
= 1.25 x 0,173789
= 0,21724
Fbr = ¼ п d2
Fbr 0,21724
d2 =
1 / 4 1 / 4.3.14
= √0,2767
d = 0,526 cm = 5,26 mm
Ketentuan :
Pa = A x Berat atap x l
= 1,79 x 11 x 3
= 59,07 kg.m
= 3 x 13,4
= 40,2 kg.m
Dik : L = 11,5 m
l=3m
(𝐿−2)𝑙
gk =
(𝐿+4)𝑙
28,5+46,5
ambil gk antara = 37,5kg/m
2
= 135,55125 kg
b. Berat Hidup
= (40-0,8.37˚) x 1,79 x 3
= 55,848
Berat Hidup = Beban hidup + Beban air hujan = 100 + 55,848 = 155,848
c. Berat Plafond
Ketentuan :
= 1,4375.3. 11
= 47,4375 kg
c. Beban Angin
Ketentuan :
W = c A l q1
= 69,3804 kg
W’ = c' A l q1
= -81,624 kg
Angin Kanan :
W = c A l q2
= 54,774 kg
W’ = c' A l q1
= -64,44 kg
= 6,7341 cm4
6,7341
Dipakai profil rangkap profil= = 3,367 𝑐𝑚4
2
Iη = 1,77 cm4
Ix = Iy = 4,14 cm4
ix = iy = 1,04 cm4
F = 2,67 cm2
E = 1,08 cm
Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
Lk 179,9
λx = = 172,981 Tabel x = 5,776
ix 1,04
x. p 5,776 x 1231,2
1331,725 kg/cm2
Ftot 2 x 2,67
Lk 179,9
L= = 59,97 cm
( n 1) 4 1
Etot = e + ½. t
= 1,08 cm + ½ .1
= 1,58 cm
= 2 {4,14 + 2,67.(1,08)2}
= 14,509 cm4
Iy 14,509
iy = 1,648 cm
Ftot 2.2,67
LK 179,9
109,163 Tabel y 2,305
iy 1,648
y .P
l 1 x 4 3
2
F .
2,305 x 1231,2
59,97 1 172,981(4 3 )
2 2 x2,67 x1400
1488,02 kg
Fn = 2
1,0629cm 2
1400kg / cm
Fbr = Fn + F F = 20 %
= 1,27548 cm2
P 1,27548 2
Fn = 1 Profil Fbr = cm = 0,63774 cm2
2
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 35.35.6
Iη = 1,77 cm4
Ix = Iy = 4,14 cm4
ix = iy = 1,04 cm4
F = 2,67 cm2
E = 1,08 cm
Kontrol:
P 1488,02
= = 278,655 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
Ftot 2.2,67
769,724 kg
Fn = 2
0,5498cm2
1400kg / cm
Fbr = Fn + F F = 20 %
= 0,65976 cm2
P 0,65976 2
Fn = 1 Profil Fbr = cm = 0,32988 cm2
2
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 35.35.6
Iη = 1,77 cm4
Ix = Iy = 4,14 cm4
ix = iy = 1,04 cm4
F = 2,67 cm2
E = 1,08 cm
Kontrol:
P 769,724
= = 144,143 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
Ftot 2.2,67
Nmin=Ngs = 3920 kg
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis ungkapkan
mengenai perencanaan dan perhitungan konstruksi kuda-kuda rangka baja. Kesimpulan itu
antara lain :
1 A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 1,7999 m
2 B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8 1,4375 m
3 V1 = V7 2,3035 m
4 D1 = D6 2,92336 m
5 V2 = V6 3,25767 m
6 D2 = D5 3,7218m
7 V3 = V5 3,9898 m
8 D3 = D4 4,377034 m
DAFTAR PUSTAKA