Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL


(MAKP)

DENGAN METODE KASUS

OLEH

KELOMPOK 2:

1. NI MADE FEBRI SUARDIANTINI


2. I MADE DWI WIDIANA JUWITA
3. DINA MARIANA
4. KHAERUL RUSWAN HADI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2018

DENGAN KASUS
Memiliki :
1. 2 perawat Ners
2. Sisanya (8) perawat dengan DIII

Dengan Kasus :

1. 10 pasien DM dengan ( Total care )


2. 11 pasien Hipertensi dengn ( Parsial Care )
3. 5 pasien Stroke dengan ( Total Care )
4. 7 pasien post Operasi dengan ( Mandiri )
5. 5 pasien GGK dengan ( Parsial Care )
6. 2 pasien Distrimia dengan ( Total Care )

Sehingga jumlah pasien yang dimiliki ialah :

1. 17 Pasien dengan total care


2. 16 pasien dengan parsial care
3. 7 pasien dengan mandiri

Dengan jumlah seluruhnya ialah 40 pasien. Penggunaan pada kasus ini alah dengan
metode asuhan keperawatan professional dengan Metode kasus .

A. PENGERTIAN METODE KASUS

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk


satua tau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab
dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan
klien.Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi
asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

 Keuntungan metode kasus

a.Perawat lebih memahami kasus per kasus

b.Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih muda

 Kelemahan metode kasus

a.Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab

b.Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

c. Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga
tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh
d. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah pasien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan

B. TUGAS FUNGSI MASING-MASING

PERAN KEPALA RUANGAN

1. Fungsi:
a. Menentukan standar pelaksanaan kerja.
b. Memberi pengarahan kepada ketua dan anggota tim.
c. Supervisi dan evaluasi tugas staf.
2. Uraian Tugas:
a. Perencanaan:
1) Menunjuk ketua tim yang bertugas di kamar masing-masing.
2) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkanberdasarkan aktifitas dan
kebutuhan pasien.
5) Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf.
6) Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan keperawatan.
7) Merencanakan kebutuhan logistik dan fasilitas ruangan kelolaan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
1) Merumuskan metode penugasan keperawatan.
2) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan.
3) Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali diruang rawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal: membuat roster
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah dan
kondisi pasien.
6) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam
bentuk diskusi, bimbingan dan penyampaian informasi.
7) Mengatur dan mengendalikan logistik dan fasilitas ruangan
8) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
9) Mendelegasikan tugas kepada ketua tim.
10) Melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
11) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
2) Memberikan pengarahan kepada ketua tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi manajemen.
3) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien.
4) Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
5) Melalui supervisi:
 Supervisi langsung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan melalui
pengamatan sendiri atau laporan langsung secara lisan dari ketua tim.
 Supervisi tidak langsung dengan cara mengecek, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan.
 Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat
itu juga.
6) Membimbing bawahan yang kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
7) Memberi pujian kepada bawahan yang melaksanakan tugas dengan baik.
8) Memberi teguran kepada bawahan yang membuat kesalahan.
9) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
10) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua
tim maupun anggota tim/ pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada pasien.
2) Melalui evaluasi: mengevaluasi upaya/ kerja ketua tim dan anggota tim/
pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan
rencana keperawatan yang telah disusun.
3) Memberi umpan balik kepada ketua tim.
4) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
5) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
6) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
e. Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll
f. Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.
TUGAS KEPALA RUANGAN YANG LAIN :
Melaksanaan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
di ruang rawat yang bersangkutan
3. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan
4. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koodinasi dengan kepala instansi
5. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
Melaksanaan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
1. Mengatur dan menkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang
rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
2. Menyusun jadwal dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang inap,
fasilitas yang ada dan cara penggunaaanya dan kegiatan rutin sehari hari
4. Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/ asuhan
keperawatan yang sesuai ketentuan.
5. Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
6. Melaksanakan orientasi tenaga perawatan yang baru atau tenaga lain
yang akan bekerja diruang rawat
7. Memeberikan kesempatan /ijin kepada staf keperawatan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan koordinasi kepala instansi / kasi
keperawatan / kepala bidang keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalau
dalam keadaan siap pakai
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah di tentukan
2. Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah
ditentuka
3. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
4. Menguasai, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
perawatan, peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau kordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan

PERAN KETUA TIM


1. Fungsi:
a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
didelegasikan oleh kepala ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi
2. Uraian Tugas:
a. Perencanaan:
1) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala
ruangan.
2) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksana.
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
4) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
5) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
6) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
7) Mengorientasikan pasien baru.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
1) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
2) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota
tim/pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
3) Melakukan pembagian kerja anggota tim/ pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
4) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
5) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/ pelaksana.
6) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/pelaksana.
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
1) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/ pelaksana.
2) Memberikan informasi kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
3) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/ pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
4) Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan
kebutuhan pasien.
5) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atau
membuat kesalahan.
6) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
7) Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
anggota tim/ pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
2) Melalui supervisi: melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan
dan catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta
menerima/ mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
3) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu
juga.
4) Melalui evaluasi:
 Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
 Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan tugas.
 Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
5) Memberi umpan balik kepada anggota tim/ pelaksana.
6) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
7) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
e. Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll
f. Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.

PERAN ANGGOTA TIM/ PELAKSANA:


1. Perencanaan:
a. Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
b. Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c. Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d. Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e. Menerima pasien baru.
f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a. Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
c. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d. Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e. Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/ pelaksana lainnya.
f. Melaksanakan asuhan keperawatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.
3. Pengarahan:
a. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/ pelaksana.
b. Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c. Menerima pujian dari ketua tim.
d. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
e. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
4. Pengawasan:
a. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi
serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
b. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.

TUGAS PERAWAT PELAKSANA YANG LAINNYA :


a. Membaca renpra yang telah ditetapkan PP
b. Membina hubungan terapeutik dengan klien / keluarga
c. Menerima klien baru dan orientasi klien/keluarga jika PP tidak
ditempat
d. Melakukan tindakan keperawatan terhadap klien berdasarkan renpra
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan pada tempat yang tersedia
f. Mengikuti visite dokter bila PP tidak tersedia
g. Memeriks kerapian dan kelengkapan status keperawatan
h. Membuat laporan pergantian dinas dan diparaf
i. Mengkomunikasikam kepada PP/PJ dinas bila, menemukan masalah yang
perlu diselesaikan
j. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium, pengobatan,
dan tindakan
k. Berperan serta memberikan pendidikan kesehatan
l. Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
m. Membantu tim lain yang membutuhkan

C. JUMLAH PERAWAT TAMBAHAN

1) TOTAL CARE
17 x 0,36 = 6,12
17 x 0,30 = 5,1
17 x 0,36 = 3,4
+
15

2) PARSIAL CARE
16 x 0,27 = 4,32
16 x 0,15 = 2,4
16 x 0,10 = 1,6
+
8

3) SHIFT MALAM
7 x 0,17 = 1,19
7 x 0,14 = 0,98
7 x 0,07 = 0,49
+
3.

Jumlah TOTAL : 15 + 8 + 3 = 26

Sehingga jumlah perawat yang dibutuhkan ialah 26 perawat.

C. MENCARI KEKURANGAN JUMLAH PERAWAT


Jumlah Perawat yang kurang :

= 7,18

Non Job Nursing = (26 + 7,18 ) x 25%

= 33,18 x 25 %

= 33,18 x

= 33,18 x 0,25

= 8,29

=8

Sehingga perhitungannya jumlah perawat 26 ditambah dengan perawat ang non job nursing 8 orang =

26+8 = 34

Jumlah perawat yang dbutuhkan ialah 34 perawat dengan dikasus ada 10 perawat sehingga yang

kekurangan ialah 24 orang perawat tambahan .

C. PENJADWALAN SHIFT

N Nama Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu


o 19/11/1 20/11/1 21/11/1 22/11/1 23/11/1 24/11/1 25/11/1
8 8 8 8 8 8 8
1 Ni made P P P P P L L
febri
Suardiantin
i.
(KARU)
2 I made dwi M S M P M L S
widiana
juwita
(KATIM
3 M. hasan P M L P S S M
(perawat
DM)
4 Seni S P P S M L M
hardian ti
(DM)
5 Perwat B S S M L P M S
(DM)
6 Perawat C M L S M S P P
(DM)
7 Dede P P M L S S M
rahmatullah
(perawat
hipertensi)
8 Perawat D S M L M S P P
(hipertensi)
9 Perawat E S P P S M L M
(hipertensi)
10 Perawat F M L S P P M S
(hipertensi)
11 Dina P P S S M M L
mariana
(perawat
Stroke)
12 Perawat G S M L P S P M
(Stroke)
13 Perawat H S S M L P M S
(Stroke)
14 Perawat I M L P M S S P
(Stroke)
15 Devi P S P P M L S
alvionita
(perawat
post op)
16 Perawat J S P M L S M S
(post op)
17 Perawat K S M L S P P M
(post op)
18 Perawat L M L S M S P P
(post op)
19 Retno S M L P S P M
alamin
(perawat
GGK)
20 Perawat P S M L P M S
Suaibatul
(GGK)
21 Perawat N S P S M L P M
(GGK)
22 Perawat O M L P S M S P
(GGK)
23 Khaerul M S M L P P S
ruswan h
(perawat
Disritmia)
24 Perawat P P M L P S S M
(Disritmia)
25 Perawat Q S P S M L P M
(Disritmia)
26 Perawat R M L P S M S P
(Disritmia)

Pada metode kasus ini shift perharinya harus tetap untuk ada perawat perstiap
kasusnya agar bisa menangani pasien dengan baik dengan pembagian jam shift :
1. Shift pagi ( jam 07:00 – 14:00 )
2. Shift siang ( jam 14:00 – 20:00 )
3. Shift malam ( jam 20:00 – 07:00 )

Anda mungkin juga menyukai