KARHUTLA/MACET/ROKOK/NARKOBA:
KEGAGALAN
OUTCOME TAK
BERTUAN
DISUSUN OLEH
MUSTOFA KAMAL
Maret 2018
2
REPUBLIKA.CO.ID, Di sebuah desa yang subur, tinggal sebuah keluarga yang sedang
berjuang mempertahankan kehidupan ekonominya. Untuk menopang finansial,
selain kedua orang tua, anak-anak pun turut bekerja. Sementara untuk menutupi
kekurangan, mereka meminjam pada tetangga yang kaya, dan sejauh ini setiap
tahun hanya sanggup membayar bunganya.
Ketika kebutuhan meningkat, mereka bekerja lebih keras. Anak-anak diwajibkan
memberi kontribusi lebih banyak. Belakangan mereka sadar, ada tabungan ananda
yang disimpan di luar kampung dengan jumlah cukup menggiurkan. Sayang tidak
mudah mengambilnya, karena putra putri mereka merasa lebih aman jika uangnya
berada di kampung sebelah.
Sebenarnya kebutuhan keluarga tidak perlu membengkak seperti itu seandainya
setiap anggotanya mampu menata kondisi secara tertib. Misal, tak perlu membuang-
buang uang dengan membeli rokok, seperti yang dilakukan putra pertama, atau
yang lebih parah menjerumuskan diri dalam narkoba, seperti yang menimpa si
bungsu. Atau tertib mengatur kendaraan hingga tak mengganggu aktivitas yang lain.
Atau tidak dengan seenaknya membakar sampah tanpa menghiraukan seisi kebun
jadi ikut terbakar, dan membahayakan diri dan orang lain, seperti yang kerap
terjadi. Seandainya saja mereka menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk
tersebut, keluarga ini sebenarnya tak perlu mengalami devisit dalam hal keuangan.
Kondisi yang nyaris sama juga dialami Tanah Air Tercinta. Pemerintah saat ini
sedang gencar mensosialisasikan tax amnesty dalam rangka menambah pemasukan
negara, sementara banyak faktor yang juga menyedot anggaran, yang apabila
ditangani dengan tepat akan menyelamatkan keuangan negara dalam jumlah besar.
Deret pemborosan yang dilakukan baik oleh pihak swasta, publik, ataupun negara.
1. Sebut saja kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang pada Juni hingga Oktober
2015 menyebabkan kerugian finansial sekitar Rp 221 triliun. Jumlah tersebut
di luar penghitungan kerugian sektor kesehatan, pendidikan, plasma nutfah,
emisi karbon, dan lainnya.
4
2. Lihat juga kemacetan. Sekalipun seperti sudah menjadi bagian dari keseharian,
kerugian akibat hal ini di Jakarta saja luar biasa jumlahnya. Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Arie Setiadi Moerwanto mengungkap bahwa kerugian karena macet bisa
mencapai Rp 65 triliun per tahun. Belum termasuk dari sisi nonekonomi:
kondisi psikologi pemakai jalan maupun efek domino lain seperti berkurangnya
produktivitas masyarakat dan hilangnya waktu berkualitas bersama keluarga.
4. Jangan lupakan juga kerugian akibat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN)
mengungkap estimasi kerugian ekonomi akibat narkoba mencapai Rp 72
triliun--jumlah yang sangat fantastis! Angka tersebut terus meningkat dari
tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai kenyataan di atas sungguh mengenaskan. Angka-angka pemborosan
setiap tahun mungkin masih jauh lebih tinggi dari banyaknya uang yang bisa
didatangkan dari luar negeri. Di satu sisi, pemerintah bersusah payah
mengumpulkan anggaran untuk menyehatkan keuangan, di sisi lain banyak pihak
yang merupakan elemen bangsa justru memboroskan pendapatan negara untuk
sesuatu yang sebenarnya tidak memberi manfaat, bahkan membawa kemudharatan
besar.
Meski begitu, sebagai anak bangsa tentu harus tetap optimistis. Karenanya, mari
sama-sama tetap menggenggam harapan, akan datangnya hari di mana anak cucu
kita bisa menikmati peningkatan penghasilan negara seiring dengan penghematan
anggaran, tentu setelah dengan tegas menekan angka kerugian yang fenomenal,
yang semestinya tidak perlu ada.
No. Masalah / manajemen SKPD/K/L/Organisasi SKPD/K/L/Organisasi SKPD/K/L/Organisasi SKPD/K/L/Organisasi
Balitbangkes KEMENKEU Kemenkes ......................
1 Karhutla
a. Manajemen Keuangan
b. Manajemen SDM
c. Manajemen Aset
d. Manajemen IT
2 Kemacetan
a. Manajemen Keuangan
b. Manajemen SDM
c. Manajemen Aset
d. Manajemen IT
3 Rokok / biaya JKN
a. Manajemen Keuangan Menaikkan Cukai Rokok
dan m
b. Manajemen SDM Menerbitkan Peraturan
tentang penanggulangan
roqoq
c. Manajemen Aset
d. Manajemen IT
4 Narkoba
a. Manajemen Keuangan
b. Manajemen SDM
c. Manajemen Aset
7
d. Manajemen IT