Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan kami
yang berjudul “Laporan Pembuatan Telur Asin”.
Dalam penulisan laporan ini, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan telur asin dan laporan ini,
yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan dan dorongan dalam penyelesaian
penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan kami ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam pembuatan telur asin dan penyusunan laporan ini dari awal sampai
akhir.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang enak dan lezat,
mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya
murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung
telur, obat, dan lain sebagainya.Telur terdiri dari protein 13%, lemak 12% serta vitamin dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang membantu mempercepat pertumbuhan otot serta mineral seperti
besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitamin B kompleks. Adapun putih telur yang jumlahnya
sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi
maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Penyimpanan
telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menurunkan bobot telur dan putih telur
menjadi encer. Telur yang di awetkan dapat memperpanjang daya simpan tanpa mengurangi
kadar gizinya. Salah satu cara pengawetan yang tidak merubah gizinya yaitu di asinkan. Oleh
sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses pembuatan telur asin.
2. Mengetahui takaran yang tepat untuk membuat telur asin.

C. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan praktikum ini, saya harap dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan pembaca mengenai pengawetan telur, diantaranya dengan dibuat menjadi telur
asin . bukan hanya rasa asin saja tetapi rasa tambahan lain yaitu rasa bawang.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Alat & Bahan


a. Alat
 Wadah tempat  Kompor
adonan  Amplas
 Ember plastic  Palu (untuk
(untuk memeram menghaluskan bata)
telur asin)  Mika (untuk
 Panci pengemasan)

b. Bahan

Telur bebek Air secukupnya

Bata Garam
2. Prosedur Kerja

a) Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.

b) Bersihkan telur dengan cara dicuci menggunakan air bersih, kemudian


keringkan.

c) Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran batu bata yang sudah
dihaluskan dan ditambahkan garam, dengan perbandingan yang sama (1:1)
d) Tambahkan air secukupnya.

e) Aduk semua bahan. Kemudian, lapisi telur dengan adonan secara merata pada
permukaan telur.

f) Simpan telur dalam ember yang sudah disediakan, kemudian tutup.


g) Diamkan telur selama 2 minggu.

h) Setelah 2 minggu, angkat telur kemudian bersihkan dengan air.


i) Didihkan air, kemudian rebus telur yang sudah dibersihkan.
j) Jika sudah matang, angkat telur dan dinginkan.
k) Kemas telur
l) Telur asin siap dipasarkan.

3. Biaya Variabel

o No. Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Bahan
1. Telur Bebek 8 Rp 4.000,00 Rp 32.000,00
2. Garam Kusamba 5 bungkus Rp 2.000,00 Rp 10.000,00
3. Amplas 1 Rp 3000,00 Rp 3.000,00
Jumlah Rp 45.000,00
BAB III

KESIMPULAN

1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
2. Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar garam
yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang
diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai