Perawat : Assalammualaikum
Karu :Waalaikumusalam
Karu : Baiklah kalau begitu sudah bagus, lanjutkan saja kegiatannya jangan sampai
ada yang lupa, bersikaplah terapeutik.
Perawat : baik ibu, terima kasih, kalau begitu kami izin kembali ke ruangan lalu akan
ke pasien jam 09.00
Perawat : Assalammualaikum
Karu :Waalaikumusallam
Perawat pun kembali ke ruangan untuk membaca SOP, setelah membaca SOP perawat
pun datang ke ruang rawat inap pasien.
Fase orientasi
Pasien : Waalaikumsalaam
Perawat 1 : Bagimana akang apakah posisinya sudah nyaman, akang mau berbaring atau
mau duduk saja?
(Meminimalisir stimulus)
Pasien : Tadimah udah ada perawat yang nanyain makan saya habis atau tidak suster.
Perawat 2 : Baiklah kalau begitu, kang kemarin kan kita sudah menyepakati bahwa hari
ini dari jam 09.00-09.30 kita akan berbicara mengenai apa yang sedang akang
keluhkan, tujuan nya untuk membuat akang merasa lebih nyaman
Perawat 1 : Akang , sebelum kami datang, akang sudah melakukan kegiatan apa?
Hany : kang, kemarin akang bilang, akang mendengar suara-suara yang mengejek
akang, apakah benar?
Hany : lalu, apakah benar akang mendengar suara yang mengatakan bahwa akang
bodoh?
Pasien : iya suster benar begitu. Saya dibilang bodoh, ngerakeun, euweuh kabisa.
Hany : kapan waktunya kang? Apakah saat siang, sore atau malam?
Pasien : tergantung suster. Pagi, siang, sore kadang malam juga saya sering ;
mendengarnya.
Hany : biasanya, sehari berapa kali akang mendengar suara-suara seperti itu?
Hany : oh begitu, jadi akang sering mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa
akang bodoh, ngerakeun, euweuh kabisa di waktu pagi, siang, sore atau
malam, dan sehari bisa 4-5 kali akang mendengarnya.
Pasien : biasanya kalau saat saya sendirian suster, saya bisa denger suara yang bilang
kalau saya bodoh.
Hany : oh begitu ya kang, lalu bagaimana perasaan akang saat mendengar suara-
suara seperti itu?
Hany : jadi akang merasa kesal saat akang mendengar suara-suara yang mengatakan
akang bodoh ya kang. Lalu bagaimana akang mengatasi perasaan kesal
tersebut?
Hany : oh jadi, akang marah-marah karena kesal mendengar suara tersebut ya kang?
Hany : Dan, akang juga jangan menikmati suara-suara yang mengejek yang akang
dengar. Karena, jika akang menikmatinya, akang dapat melewatkan waktu
makan, mandi, dan sebagainya. Sehingga aktivitas akang jadi terganggu.
Hany : kang, tadi akang bilang kalau akang mendengar suara-suara tersebut akang
marah-marah, selain marah, apakah ada cara lain yang biasa akang gunakan
saat akang mengendalikan suara-suara tersebut?
Pasien : ya marah, bawaannya saya ingin melempar barang yang ada di dekat saya.
Hany : lalu, dengan akang marah-marah, apakah suara-suara tersebut hilang?
Hany : baiklah kang, akang tahu tidak, marah-marah yang seperti itu tidak baik
karena lama-lama dapat menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang lain
karena sangking kesalnya akang, sehingga akang dapat mempunyai musuh.
Hany : saya punya cara baru untuk memutus atau mengendalikan suara-suara yang
didengar akang. akang mau tahu tidak?
Hany : ada tiga cara. Yang pertama katakan pada diri sendiri katakan dalam hati
“kamu tidak nyata. Kamu tidak ada. Pergi kamu”, yang kedua pada saat akang
mendengar suara-suara tersebut, akang temui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan bahwa suara-suara
yang akang dengar datang lagi dan yang ketiga, ketika ada suara-suara akang
dapat melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang, agar suara-suara
tersebut tidak datang karena akang sibuk dengan kegiatan yang akang lakukan.
Bagaimana kang dapat dipahami?
Pasien : iya, yang pertama saya bilang sama diri saya sendiri dan dikatakan dalam
hati kalau kamu tidak nyata. Pergi kamu. Yang kedua saya bisa menemui
orang lain dan cerita kalau suara-suara itu datang lagi. Dan yang ketiga saya
bisa melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang.
Hany : ya benar akang seperti itu. akang dari tiga cara yang tadi sudah kita sebutkan,
akang lebih suka untuk menggunakan cara yang mana untuk mengendalikan
suara-suara yang akang dengar?
Pasien : saya mau yang nomor tiga suster. Yang melakukan kegiatan.
Hany : baik kalau itu cara yang akang pilih. Sebelumnya ini saya bawa kertas, untuk
diisi tentang jadwal kegiatan yang akang bisa lakukan. Saya mau bertanya
dulu selama akang di RS akang melakukan kegiatan apa?
Pasien :pagi biasanya hanya merapihkan tempat tidur setelah saya bangun tidur sus.
Hany : baik, kalau begitu kita isi di jam 8 sampai jam 9 akang bangun tidur
kemudian membereskan tempat tidur, dan dilanjutkan mandi serta gosok gigi,
bagaimana kang mau tidak?
Hany : baik kalau begitu, lalu untuk jam 9-10 akang biasanya melakukan kegiatan
apa?
Hany : baik kalau begitu, kita isi jam 9-10 akang ke rehab untuk bernyanyi ya kang?
Hany : baiklah, kita isi jam 11-12 akang makan dan minum obat ya kang. Lalu, dari
jam 12-13 akang melakukan kegiatan apa?
Pasien : saya biasanya tidur suster kalau jam 12, bangun jam 4.
Hany : baik, kita isi ya, selanjutnya akang melakukan kegiatan apa setelah bangun
tidur?
Pasien : tidak ngapa-ngapain suster. Saya sampai malam tidak melakukan apa-apa.
Hany : nah, sekarang, kita buat lagi rencana kegiatan seperti ini untuk di rumah
kang, bagaimana, mau tidak?
Hany : baik sudah bagus ya kang, kita sudah membuat rencana kegiatan di RS dan di
rumah. Akang ada pertanyaan tidak?
Perawat 2 : Baiklah kalau begitu, nanti ___ jam 12.45 kembali lagi kesini ya Kang,
untuk memberi obat. Bagaimana Kang bersedia tidak?
Pasien : Waalaikumussalaam.
Pukul 12.45, Suster ___ kembali ke ruang Tn. Y untuk memberikan obat.
Perawat 3 : iya benar. Kang, sebentar lagi kan jam 1 ya, waktunya untuk minum obat
Perawat 3 : sebelumnya akang sudah tau manfaat obatnya apa? (sambil menunjukan obat
CPZ)
Pasien : iya sus setelah saya minum obat saya merasa lebih tenang dan mudah
mengantuk.
Perawat 3 : nah yang akang sebutkan itu adalah efek samping dari obat, sedangkan
manfaatnya untuk mengurangi halusinasi yang akang rasakan
Pasien : iya sus saya mengerti, kalau yang kedua apa sus?
Perawat 3 : untuk obat yang kedua Haloperidol warnanya putih dengan dosis 3 mg
perhari untuk 1 butirnya 1,5 mg, jadi diminum 2 x/hari. Funginya untuk
mengurangi pikiran negatif. Bagaimana kang dapat di pahami?
Perawat 3 : selain itu kedua obat ini mempunyai efek samping untuk yang
Clorpromazine selain mengantuk bisa mengakibatkan mulut menjadi kering
dan susah BAB, untuk mengatasinya dengan perbanyak minum dan makan-
makanan berserat (buah dan sayur). Untuk obat yang Haloperidol bisa
mengakibatkan pusing dan untuk mengatasinya dengan beristirahat. Jika
akang tidak minum obat secara teratur atau akang berhenti minum obat ini
tanpa konsultasi dengan dokter, beberapa kondisi mungkin menjadi lebih
buruk jika obat ini tiba-tiba dihentikan
Perawat 3 : seperti sakit perut, mual muntah, pusing, dan gemetar. Sebaiknya akang
kontrol teratur dan konsultasi kepada dokter jika terjadi hal buruk yang tadi
saya sebutkan.
Perawat 3 : alhamdulillah kalau akang mengerti, sekarang sudah jam 1 kang, waktunya
akang minum obat
Perawat 3 : alhamdulillah ya kang bagus obatnya sudah diminum. Ada yang ingin
ditanyakan Kang?
Perawat 3 : Baiklah kalau begitu saya permisi ya Kang, mau persiapan pergantian dinas.
Terimakasih Kang atas waktu dan kerja samanya hari ini. Saya permisi.
Assalaamualaikum
Pasien : Waalaikumussalaam.
Perawat : Iya benar ibu. saya perawat yang merawat anak ibu, disini saya akan
berdiskusi dengan ibu mengenai kondisi anak ibu, dan untuk waktunya
sekitar 15 menit, apakah ibu bersedia?
Perawat : apa yang ibu dan keluarga rasakan selama merawat anak ibu yang
mengalami halusinasi ?
Keluarga pasien : kami awalnya merasa takut karena dia terlihat marah-marah sendiri
Perawat : lalu apa yang keluarga lakukan saat anak ibu mengalami halusinasi?
Perawat : oh begitu ya bu, lalu apakah ibu tahu bahwa anak ibu sedang
mengalami halusinasi?
Keluarga pasien : iya sus saya tahu, karena ayahnya juga mengalami gangguan jiwa.
Keluarga pasien : saya tahu, halusinasi itu seperti mendengar sesuatu tapi tidak nyata.
Perawat : Benar ibu. Apakah ibu sudah tahu cara untuk mengontrol halusinasi?
Keluarga pasien : belum sus, bagaimana caranya sus saya ingin tahu
Perawat : Jadi begini Bu, caranya jangan biarkan anak ibu sendiri terutama
apabila ibu melihat ada tanda-tanda halusinasi pada anak ibu, ibu
langsung menghampiri anak ibu dan coba ajak ngobrol untuk
mengalihkan perhatiannya. Ibu juga bisa memantau rencana kegiatan
yang sudah dibuat oleh saya dan anak ibu. Nah cara ini juga bisa ibu
lakukan di rumah
Perawat : oh iya bu jangan sampai anak ibu tidak meminum obat yang
diberikan secara teratur apalagi sampai memutus obat tanpa konsultasi
dokter karena akan menghambat proses penyembuhan pasien. Jangan
lupa untuk selalu control sesuai jadwal yang sudah ditentukan agar
dapat memantau kondisi pasien sehingga dapat mencegah kambuhnya
halusinasi.
Keluarga pasien : baik sus, insyaAllah saya tidak akan lupa nasihat dari suster
Perawat : dan yang paling penting ibu harus memberikan motivasi dengan
pujian saat anak ibu teratur minum obat dan tegur dengan baik ketika
anak ibu tidak patuh meminum obat.
Fase Terminasi
Perawat : Ibu sesuai kontrak waktu, 15 menit kita sudah selesai. Bagaimana
perasaan ibu tentang berakhirnya interaksi kita?
Keluarga pasien : Saya senang, bisa ngobrol dan sedikit paham tentang halusinasi
Keluarga pasien : iya sus, tadi kita sudah membahas pengertian halusinasi, tanda gejala,
penyebab halusinasi, cara mengontrol halusinasi, manfaat minum obat
teratur serta manfaat kontrol teratur dan tidak lupa memberikan pujian
pada anak saya.
Perawat : iya ibu benar, dan jangan lupa bu cara mengontrol halusinasi tadi bisa
digunakan juga dirumah.
Perawat : kalau begitu, nanti pukul satu saya akan kembali lagi ke ___ untuk
memberikan obat kepada anak ibu. Apakah masih ada yang ingin Ibu
tanyakan ?