Anda di halaman 1dari 7

Fase Pre-Interaksi

Perawat Farida&Ogi : “Assalamualaikum.”


CI Mira : “Waalaikumsalam, silahkan duduk sus.”
Perawat Farida&Ogi : “Terimakasih bu.”
CI Mira : “Ada apa sus? Ada yang bisa saya bantu?”
Perawat Farida : “Begini bu, hari ini saya dan Br.Ogi akan melakukan tindakan
keperawatan pada pasien Nn.A usia 25 tahun dengan masalah isolasi sosial di Ruang Melati
kamar nomor 3. Ini merupkan pertemuan kedua kami dengan Nn.A. Harapan kami semoga
pasien dapat bekerjasama. Kelemahan kami yaitu pasien masih belum terlalu terbuka kepada
kami, namun kami sudah mempelajari kembali teknik-teknik dalam berkomunikasi agar
pertemuan kali ini pasien dapat terbuka kepada kami. Saat ini kami merasa lebih percaya diri
karena sebelumnya kami sudah bertemu dengan pasien. Waktu yang dibutuhkan sekitar 30
menit mulai dari jam 08.00 sampai 08.30, bertempat di Ruang Mawar kamar nomor 3 dengan
setting berhadapan dengan pasien dan jarak 45 cm.”
CI Mira : “Ohiya semoga lancar ya sus, selamat bekerja.”
Perawat Farida&Ogi : “Iya bu terimakasih, Assalamualaikum.”
CI Mira : “Iya Waalaikumsalam.”

Fase Orientasi
Perawat Farida&Ogi : “Assalamualaikum.”
Nn.A : “Waalaikumsalam.”
Perawat Farida : “Teteh masih ingat dengan kami?”
Nn.A : “Iya.”
Perawat Farida : “Coba sebutkan nama saya siapa?”
Nn.A : “Zr.Farida.”
Perawat Farida : “Iya betul.”
Perawat Ogi : “Kalau nama saya siapa teh?”
Nn.A : “Br.Ogi.”
Perawat Ogi : “Iya betul teh.”
Perawat Farida : “Teteh hari ini kami perawat yang akan merawat teteh mulai dari pukul
07.00 sampai pukul 14.00 nanti ya.”
Nn.A : *hanya mengangguk*
Perawat Farida : “Teteh bisa menceritakan semua masalah yang sedang teteh hadapi saat
ini kepada Kami. Teteh tidak perlu khawatir karena semua yang teteh ceritakan insyaAllah
akan kami rahasiakan. Hanya kami pergunakan sebagai informasi kepada tim kesehatan lain
untuk keperluan kesembuhan teteh.”
Nn.A : *hanya mengangguk*
Perawat Farida : “Teh Anggi bagaimana sarapannya tadi pagi apakah habis?”
Nn.A : “Habis.”
Perawat Farida : “Teteh hari ini kami akan membantu teteh untuk berkenalan dengan
oranglain. Tujuannya agar teteh dapat mempunyai banyak teman dan tidak sendirian.
Bagaimana apakah teteh bersedia?”
Nn.A : “Iya sus.”
Perawat Farida : “Waktunya sekitar 45 menit, dimulai dari pukul 09.00 sampai 09.45
WIB.”
Nn.A : “Iya sus.”
Perawat Farida : “Teteh posisinya sudah nyaman?”
Nn.A : “Sudah sus.”
Perawat Farida : “Oh baiklah teteh, Saya tutup pintunya ya teh.”
Nn.A : “Iya sus.”
Perawat Farida : “Teteh sudah mandi belum pagi ini?”
Nn.A : “Sudah sus.”
Perawat Farida : “Alhamdulillah pantas saja teteh terlihat lebih segar ya. Bagaimana
sekarang perasaan teteh setelah mandi?”
Nn. A : “Saya merasa lebih segar sus.”
Perawat Farida : “Alhamdulillah, pertahankan yah teh Anggi.”
Nn.A : “Iya sus.”

Fase Kerja
SP 1
Perawat Ogi : “Teh Anggi apakah ada orang yang paling dekat dengan teteh dirumah
atau dirumah sakit?”
Nn.A : “Ada sahabat saya, namanya Yuli.”
Perawat Ogi : “Apa yang membuat teteh dekat dengan Yuli?”
Nn.A : “Karena kalau ada apa-apa saya selalu bercerita kepadanya dan dia juga
selalu mendengarkan semua cerita saya. Saya juga tidak malu-malu menceritakan apapun
kepada Yuli karena usia kita sama.”
Perawat Ogi : “Lalu sekarang apa yang menyebabkan teteh lebih suka menyendiri
dan tidak mau bergaul dengan orang lain?”
Nn.A : “Saya merasa bodoh, merasa gagal dan tidak berguna. Tidak seperti
kakak saya yang berhasil lulus PT dan bekerja.”
Perawat Ogi : “Teh Anggi apakah teteh tau manfaatnya jika teteh bergaul dengan
orang lain?”
Nn.A : “Saya bisa menceritakan apa yang saya rasakan, seperti rasa sedih atau
senang.”
Perawat Ogi : “Lalu apakah teteh tau kerugiannya jika teteh selalu sendirian terus dan
gamau bergaul dengan yang lain?”
Nn.A : “Saya jadi tidak ada teman untuk bercerita.”
Perawat Ogi : “Iya teh bagus, teteh sudah mengetahui manfaat dan kerugiannya.”

SP 2
Perawat Farida : “Teteh apakah teteh tahu cara berkenalan dengan orang lain?”
Nn.A : “Tidak tahu teh, memangnya bagaimana?”
Perawat Farida : “Caranya yaitu, sebutkan nama teteh terlebih dahulu kepada orang
yang akan di ajak berkenalan sambil mengulurkan tangan dan setelah itu teteh tanyakan nama
orang yang akan di ajak berkenalan sambil berjabat tangan. Jangan lupa teteh harus sambil
melihat wajah orang yang akan diajak berkenalan dan tidak menunduk ya teh.”
Nn.A : “Oh begitu ya sus caranya.”
Perawat Farida : “Iya begitu caranya. Coba teh Anggi bisa di ulang kembali bagaimana
caraya berkenalan?”
Nn.A : “Tadi suster bilang cara berkenalan itu sebutkan nama saya terlebih
dahulu kepada orang yang akan di ajak berkenalan sambil mengulurkan tangan dan setelah itu
saya tanyakan nama orang yang akan di ajak berkenalan sambil berjabat tangan. Saat
berkenalan saya harus sambil melihat wajah orang yang akan diajak berkenalan dan tidak
menunduk.”
Perawat Farida : “Iya betul. Kalau begitu kita mulai untuk berkenalan dengan orang-
orang yang berada di ruangan ini, bagaimana apakah teteh bersedia?”
Nn.A : “Iya bersedia.”
*Pasien berkenalan dengan orang-orang yang ada di Ruang Mawar*
Perawat Farida : “Teh Anggi bagaimana perasaanya setelah berkenalan dengan orang-
orang yang ada di ruangan ini?”
Nn.A : “Saya merasa senang sus, saya jadi punya banyak teman.”
Perawat Farida : “Alhamdulillah bagus ya teh, teteh sekarang sudah bisa berkenalan
dengan orang lain dan juga sudah bisa mengungkapkan perasaan senangnya kepada saya.”
Nn.A : “Iya sus.”
Perawat Farida : “Teh Anggi untuk rencana pertemuan selanjutnya kita akan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi, nah ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara
berkelompok terdiri dari 10 orang dan masing-masing orang harus memperkenalkan diri dan
mengungkapkan perasaannya. Bagaimana apakah teteh bersedia?”
Nn.A : “Iya sus saya bersedia.”
Perawat Farida : “Teh saya punya cara untuk mengatasi perasaan teteh saat ini, yaitu
dengan membuat jadwal harian didalam buku ini, yang didalam nya berisi kegiatan berkenalan
dengan orang – orang sekitar sini.
Nn.A : “Oh setelah itu bagaimana sus?”
Perawat Farida : “Buku ini saya berikan kepada teteh, jadi setiap teteh sudah berkenalan
teteh tuliskan nama orang tersebut.
SP 3
Keluarga : “Assalamualaikum wr wb”
Perawat Ogi : “Waalaikumsalam wr wb, eh kakak dan ibu sudah kembali lagi dari
rumahnya.”
Keluarga : “Iya pak.”
Perawat Ogi : “Silahkan duduk.”
Keluarga : “Terimakasih.”
Perawat Ogi : “Nah ibu, kaka, tadi Anggi sudah di ajarkan cara berkenalan dengan
orang lain dan Anggi juga sudah bisa berkenalan dengan orang-orang yang ada di ruangan ini.
Untuk itu mohon kerjasamanya dari keluarga agar melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukan
disini nanti ketika Anggi sudah pulang ke rumah.”
Keluarga : “Oh iya Alhamdulillah kalau Anggi sudah bisa berkenalan dengan
orang lain pak. Ya kami sebagai keluarga akan melakukan yang terbaik untuk Anggi.”
Perawat Ogi : “Iya Alhamdulillah. Maka dari itu saya juga akan memberitahu ibu dan
kakak tentang bagimana caranya berkenalan seperti yang sudah saya ajarkan kepada Anggi.
Apakah ibu dan kakak ingin mengetahuinya?”
Keluarga : “Iya kami mau tahu pak, memang caranya bagaimana?”
Perawat Ogi : “Caranya yaitu, sebutkan nama terlebih dahulu kepada orang yang
akan di ajak berkenalan sambil mengulurkan tangan dan setelah itu tanyakan nama orang yang
akan di ajak berkenalan sambil berjabat tangan. Jangan lupa saat berkenalan harus sambil
melihat wajah orang yang akan diajak berkenalan dan tidak menunduk.”
Keluarga : “Oh begitu ya pak.”
Perawat Ogi : “Iya bu, kak. Nah sekarang coba ibu dan kakak ulangi kembali
bagaimana cara berkenalan dengan baik?”
Keluarga : “Caranya yaitu, sebutkan nama terlebih dahulu kepada orang yang
akan di ajak berkenalan sambil mengulurkan tangan dan setelah itu tanyakan nama orang yang
akan di ajak berkenalan sambil berjabat tangan. Jangan lupa saat berkenalan harus sambil
melihat wajah orang yang akan diajak berkenalan dan tidak menunduk.”
Perawat Ogi : ”Iya bagus. Apakah ibu dan kakak tahu tugas keluarga dalam kondisi
teh Anggi saat ini?”
Keluarga : “Belum sus, saya juga bingung bagaimana menghadapi kondisi teh
Anggi saat ini.”
Perawat Ogi : “Sebelum saya memberi tahu peran dan tugas keluarga, saya terlebih
dahulu akan menjelaskan mengenai pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan akibat menarik
diri. Jadi begini bu menarik diri itu merupakan suatu tindakan melepaskan diri baik perhatian
atau minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat sementara atau
menetap. Menarik diri ditandai dengan tampak menyendiri dalam ruangan, tidak
berkomunikasi, tidak melakukan kontak mata, dan mengungkapkan perasaan tidak berguna.
Menarik diri juga dapat disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri kepada orang lain,
perasaan panik,dan sulit berinteraksi dimasa lalu yang mengakibatkan seseorang
mendengarkan atau melihat sesuatu yang tidak nyata (halusinasi).”
Keluarga : “Oh seperti itu sus, lalu apa yang bisa kami lakukan?”
Perawat Ogi : “Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan
Anggi, caranya adalah dengan cara peduli dan tidak ingkar janji. Kedua keluarga perlu
memberikan semangat dan dorongan kepada Anggi untuk bisa melakukan kegiatan bersama-
sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela Anggi. Selanjutnya
jangan biarkan Anggi sendiri, buat rencana bercakap-cakap dengan Anggi misalnya sholat
bersama, makan bersama. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua
cara itu. Begini contohnya, ibu atau kakak berbicara kepada Anggi
“Ibu lihat Anggi sekarang sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain, perbincangannya juga
lumayan lama ibu senang sekali melihat perkembangan kamu nak”.
“Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain.”
“Bagaimana kalau sekarang kamu sholat berjamaah, kalau nanti dirumah kamu sholat bersama-
sama dengan keluarga. Bagaimana kamu mau coba nak?”
Nah sekarang coba ibu atau kakak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan.
Keluarga : *memperagakan cara berkomunikasi seperti yang dicontohkan*
Perawat Ogi : “Bagus bu, ibu sudah memperagakannya dengan baik. Bagaimana
perasaan ibu setelah melakukan cara tersebut?”
Keluarga : “Saya semakin yakin tentang peran keluarga dalam kondisi anak saya
yang seperti ini.”
Perawat Ogi : “ Nah,ibu harus selalu sabar dalam memberikan dukungan agar Anggi
dapat percaya diri dan kembali seperti dulu.”
Fase Terminasi
Perawat Farida : “ Teh karena waktunya sudah habis jadi bagaimana perasaan teteh
sekarang? “.
Nn. A : “ Sekarang saya merasa lebih senang karena memiliki teman baru”
Perawat Farida : “ Alhamdulillah, kalo begitu coba ceritakan kembali apa yang kita
diskusikan tadi bersama”
Nn. A : “ Tadi saya sudah berkenalan dengan orang-orang yang ada di ruangan
ini, saya juga diberikan buku oleh suster untuk nanti menuliskan nama-nama orang yang sudah
berkenalan dengan saya”.
Perawat Farida : “Nah, Anggi karena sudah diberi bukunya jangan lupa diisi ya. Besok
Suster liat lagi bukunya.”
Nn. A : “ Baik Sus”
Perawat Farida :” Besok kita akan melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok Sosial
seperti yang tadi sudah dijelaskan di Aula. Waktunya sekitar 1 jam mulai pukul 10.00 sampai
11.00. Bagaimana apakah Teteh bersedia?”.
Nn. A : “ Iya Sus, saya bersedia”.
Perawat Farida : ” Baiklah kalau begit kami permisi dulu ya”
Nn. A : “ Iya sus”
Perawat Farida & Ogi : “ Assalamu’alaikum”.
Nn. A : “ Waalaikum salam”.
Skrip Role Play Isolasi Sosial
(Diajuakan untuk memenusi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa)

Dosen Pembimbing : H. Rukman SKep, Ners,. M.A.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4
- Siti Farida Nurullah P17320116013
- Rayi Lugina P17320116035
- Elda Rismaya P17320116055
- Annisa Nurul Fadila P17320116065
- Ogi Herdika Saputra P17320116086
- Fathia Zahra P17320116101
- Mira Yulianti P17320116103
- NovitaTeguh Utami P17320116119
Kelas 3B

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG
2018

Anda mungkin juga menyukai