Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan
1) Menyebutkan komponen-komponen biotik
2) Menyebutkan komponen-komponen abiotic
3) Menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik
4) Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem

2. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat banyak sekali jenis tumbuh-
tumbuhan disekitar kita namun tidak semua orang terutama orang-orang awam yang
memahami bagaimana tumbuhan tersebut dapat hidup di daerah tersebut dan bagaiman
tumbuhan tersebut dapat berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen
abiotic dalam satu kesatuan makhluk hidup. Ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu
abiotik dan biotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup dan komponen abiotik
dari semua benda yang tak hidup. Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya

Salah satu bagian ekologi adalah ekologi tumbuhan yang mempelajari berbagai
berbagai komunitas tumbuhan. Dalam mempelajari komunitas tumbuhan, kita tidak mungkin
melakukan penelitian pada suatu area yang ditempati suatu komunitas, terutama apabila area
tersebut sangat luas. Oleh karena itu perlu dilakukan pengambilan contoh komunitas yang
dapat menggambarkan vegetasi komunitas secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan kegiatan praktikum ini sehinggakita
dapat mengetahui persebaran tumbuhan semak dan herba dan mengetahui indeks nilai penting
tumbuhan herba dan semak tanpa melakukan penelitian terhadap suatu komunitas secara
keseluruhan.

3. Tinjauan Pustaka

Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan lingkungnnya.
Ekologi menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan
eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Dengan
pengamatan yang lebih dekat pada definisi ekologi tersebut, kita akan menyoroti interaksi antara
organisme dan lingkungannya. Organisme dipengaruhi oleh lingkungannya (baik komponen
biotik dan abiotik), akan tetapi dengan kehadiran dan aktifitas organisme itu, juga akan
mengubah lingkungannya yang terjadi secara dramatis. Kemungkinan pengaruh yang paling
dramatis yang diakibatkan oleh organisme pada lingkungannya terjadi sekitar 3 miliar tahun
silam, ketika bakteri fotosintesis pertama mulai menggunakan cahaya matahari sebagai sumber
energi dan menghasilkan hasil sampingan fotosintesis. Atmosfir aerobik yang di hasilkan dari
perubahan ini sangat berpengaruh terhadap keseluruhan planet. Pada tingkat yang lebih terbatas,
pohon-pohon itu tumbuh dan kadang-kadang akan membuat lingkungan menjadi tidak cocok
bagi pertumbuhan keturunannya (Campbell,2000:271).

Biosfer adalah ekosistem global,merupakan jumlah seluruh ekosistem planet atau seluruh
makhluk idup. Faktor-faktor abiotik dalam biosfer adalah suhu,merupakan faktor penting dalam
persebaran orgnisme karna pengaruhnya pada proses biologi dan ketidak mampuan sebagian
besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Air,sangat penting bagi kehidupan
tetapi ketersediaannya bervariasi di berbagai habitat. Cahaya matahari,memberikan energy yang
menggerakan hampir semua ekosistem,meskipun hanya tumbuhan dan organisme foto sintetik
lain yang menggunakan sumber energi ini secara lngsung. Angin memperkuat pengaruh suhu
lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui
penguapan(evaporasi) dan konveksi (wind –chill atau pendinginan oleh angin). Batu dan tanah,
gangguan periodik. Iklim dan persebaran organisme, empat factor abiotik yaitu suhu,air,cahaya
dan angina merupakan komponen utama iklim. Dampak nbesar iklim pada persebaran organisme
dengan cara membuat klimograf, yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam suatu daerah
tertentu yang sering kali diberikan dalam bentuk rata-rata tahunan(wijayani,2013:71).

Ekologi berasal dari akar kata bahasa yunani oikos,yang berarti “rumah tangga” ekologi
merupakan pendekatan holistic terhadap organisme-organisme hidup dalam konteks relasinya
baik dengan lingkungan fisik satu dengan satu sama lain. Antekologi adalah ekosistem,yang
merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi pada suatu
daerah. Serangkai populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas,yaitu
komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Energi bergerak melalui komunitas suatu
ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai jaringan-jaringan
makanan,dimana terdapat yang memakan,yang dimakan,dan kombinasi keduanya. Komsumen:
hewan0hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain.
Produsen: kelompok pertama dalam rantai makanan,yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan
hijau yang mengkonveksi sebagian energy dari matahari menjadi molekul-molekul organik yang
digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Dekomposer (pengurai): bakteri,fungi,tumbuhan
atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari
organisme itu ke rantai makanan (fried,2016:297).

Pengaruh lingkungan pada dasarnya bersifat acak(random) tidak langsung terkait dengan
perubahan komunitas,terutama ialah factor-faktor iklim seperti suhu dan curah hujan jika
pembahasan factor abiotic lingkungan terkait dengan parameter toleransi sebaran dan optimal.
Factor-faktor biotik tidak langsung terkait dengan factor-faktor itu. Akan tetapi di sisi lain factor
biotik lebih realistic bervariasi dan mampu menciptakan stabilitas populasi. Dapat dikatakan
bahwa memang factor-faktor biotik lebih rumit tetapi sebenarnya interprestasinya lebih
sederhana. Netralisme merupakan tipe interaksi interspesifik yang dikenali sehari-hari dimana
populasi yang bekerja sama seolah-olah tidak saling berpengaruh,walaupun sesungguhnya
terselenggara sangat halus (wirakusuma,2009:63).

Hukum byerinck menyatakan bahwa penyebaran setiap makluk hidup ditentukan oleh
faktor lingkungan, demikian pula tumbuhan. Keberadaan tumbuhuhan disuatu habitat
dipengaruhi oleh factor ekologi, berupa iklam dan factor biotik. Factor iklim meliputi suhu
intensitas sinar matahari, curah hujan,kecepatan angin, kelembapan udara, keseimbangan angina,
topografi, fisiografi, edufit(tanah),geologi dan lain-lain. Sedangkan factor biotik yang meliputi
segenap tumbuhan dan hewan interaksi antara organisme, pemangsaan, decomposer, simbiosis,
parasitime, manusia dan lain-lain. Kesemua tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
mempengaruhi distribusi dan kemelimpahan tumbuhan. Setiap spesies memiliki tingkat yang
toleransi yang berbeda-beda terhadap factor_faktor tersebut (Mulianto,2000:22).

Pengendalian hama secara ekologi merupakan strategi untuk membuat populasi hama
serendah mungkin dengan menggunakan pendekatan hubungan antara serangga dan segala aspek
lingkungannya. Hubungan tersebut meliputi interaksinya dengan komponen abiotic dan
biotiknya. Komponen abiotic meliputi tempat hidup/tinggal dan cuaca/ikim, sedangkan
komponen biotik yaitu tanaman dan serangga hama beserta musuh alami dan competitor dan
lainnya. Strategi pendekan ini meminimalkan resiko yang merugikan dengan melakukan
pengelolahan segala komponen pada lingkungan tersebut(kartohardjono,2011:25)

Intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap gerakan beberapa tanaman, seperti


kecamabah biji merah dan jagung yang batangnya akan membengkok kearah datangnya cahaya
matahari. Cahaya matahari memiliki peran penting pada proses fisiologis tumbuhan dan
merupakan fakto esensial pada tumuhan dan perkembangan. Stimulus yang efektif dibutuhkan
hal-hal berikut : (a) penurunan intensitas cahaya yang jelas (b) perubahan intesitas cukup cepat
(c) intensitas tinggi sebelum penurunan sesudah dalam waktu yang cukup lama (d) intensitas
yang mulus menstimulasi cukup lama (Alyasyfi,2016:2).

4. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Hygrometer
2. Termometer
3. Lightmeter
4. Cutter
5. Soil tester
B.Bahan
1.Pancang
2.Tali rapia

5. Langkah kerja

1. Langkah kerja
a. Kelembaban udara
Hygrometer
1. Bagian ujung hygrometer diisi dengan air
2. Hygrometer diputar-putas sehingga badan dengan putaran yang konstan
selama 10 menit
3. Skala pada angka kering dan angka basa pada hygometer dicatat

b. pH Tanah
Soil Tester
1. soil tester ditancapkan pada tanah, hingga kedalaman kurang lebih 5 cm
2. tombol berwarna putih pada bagian samping soil terter ditekan selama
kurang lebih 10 menit
3. tombol berwarna putih pada soil tester tetap ditekan dan di lihat jarum
yang terdapat pada soil tester
4. hasil pengamatan berupa skala pada soil tester diamati dan dicatat

c. Intensitas Cahaya
lightmeter
1. tombol on,off pada lightmeter dihidupkan (digeser kearah on )
2. kisaran skala pada lightmeter dipilih 2.000 lux-50.000 lux pada tombol
range
3. sensor cahaya pada lightmeter diarahkan pada paparan daerah yang akan
diukur intensitas cahayanya
4. skala pengukuran pada layar panel diamati
5. hasil pengamatan berupa skala pada lightmeter dicatat.

d. Komunitas Tumbuhan dan Hewan


Lokasi (habitat) yang telah ditentukan
1. Pada lokasi (habitat) yang telah ditentukan dibuat 8 x 8(plot)
2. Plot dibuat dengan menggunakan tali rafia dan batang pohon (pasak)1 x 1
didalam plot 4 x 4, dan 4 x 4 dalam plot 8 x 8.
3. Jenis tumbuhan yang terdapat pada 8 x 8 (pohon), 4 x 4 (perdu), 1 x 1
(semak) dan hewan yang terdapat dalam ketiganya. Diamatai dengan
seksama perspesies.
4. Di catat hasil pengamatan berupa jenis tumbuhan dan hewan

Anda mungkin juga menyukai