Dhe Lo 2a
Dhe Lo 2a
Pada kunjungan pertama, pasien seharusnya diberikan sikat gigi yang baru, alat
pembersih bagian interdental dan disclosing agent. Disclosing agent digunakan untuk
melihat kondisi plak pada rongga mulut pasien (Carranza, 2015).
3. Kontrol plak
Pengunyahan makanan dalam bentuk kasar dan banyak tidak dapat mencegah
pembentukan plak. Oleh karena itu pencegahan dan pengontrolan terhadap
pembentukan plak gigi harus didasarkan atas usaha pemeliharaan hygiene oral secara
aktif. Keberadaan karbohidrat menjadi sumber bakteri menghasilkan Polisakarida
Ekstra Selular (PES). Bersama dengan protein saliva dan aktivitas bakteri dapat
terbentu plak gigi. Polisakarida Ekstra Selular (PES) menjadi bahan perekat pada
matriks plak. Dari dasar pemikiran tersebut usaha yang dapat dilakukan adalah
mencegah dan mengontrol pembentkan plak yang meliputi :
a. Mengatur pola makanan
Dengan membatasi makanan yang banyak mengandung karbohidrat terutama
sukrosa. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah bahwa karbohidrat merupakan bahan utama
dalam pembentukan matriks plak, selain sebagai sumber energi untuk bakteri dalam
membentuk plak (Krismariono, 2009).
b. Tindakan secara kimiawi
Tindakan secara kimiawi terhadap bakteri dapat dengan menggunakan obat
kumur sebanyak 10 ml 2dd 1. Seperti penggunaan obat kumur yang mengandung
klorhexidin dapat membunuh bakteri gram posittif maupun negatif dan merupakan
zat antijamur (Krismariono, 2009).
c. Tindakan secara mekanis (Fisioterapi Oral)
Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas
untuk membersihkan gigi dan mulut. Di pasaran dapat ditemukan beberapa macam
sikat gigi, baik manual maupun elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk
(Krismariono, 2009).
Sumber :
Krismariono, Agung. 2009. ‘Prinsip Dasar Scaling & Root Planing dalam Perawatan
Periodontal’. Vol. (30-34).
Muin, Muhajir. 2011. ‘Pengaruh Dental Health Education Terhadap Penurunan Plak
Gigi’.