Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERIODONSIA

TELAAH KASUS

KURETASE

Oleh :

Anisa Rahmi Mulyati


1210342016

DosenPembimbing:

drg. Kosno Suprianto, Sp.Perio, M.DSc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
TATA LAKSANA KASUS KURETASE

A. Data Pasien
NamaPasien : Wanda Meyliana Sari
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Baringin RT 001/ RW 002, Kel. Balai Gadang, Lubuk Minturun
No. RM : 8870

B. HasilPemeriksaan
1. PemeriksaanSubjektif :
a. Chief Complent (CC)
Pasien datang dengan keluhan kurang nyaman karena banyaknya karang gigi di
mulutnya.
b. Present Illnes (PI)
Pasien pertama kali merasakan kurang nyaman sejak SMA, mengeluhkan karang gigi
di mulutnya dapat dengan mudah muncul dalam waktu yang cukup singkat terutama di
gigi bawah. Hal tersebut dibiarkan saja dan sebagian karang giginya pernah patah dan
lepas sendiri. Pasien juga mengeluhkan gusi pernah berdarah beberapa kali ketika
menyikat gigi tetapi tidak pernah berdarah spontan.
c. Past Dental History (PDH)
Pasien menyikat gigi 3x sehari (pagi saat mandi sore saat mandi dan malam sebelum
tidur) secara vertical dengan tekanan ringan menggunakan sikat gigi soft. Penggunaan
obat kumur (-), dental floss (-), penggunaan tusuk gigi (-). Periksa gigi rutin ke dokter
gigi (-).
d. Past Medical History (PMH)
Dirawat di rumah sakit (-), obat jangka panjang (-), obat berkala (-). Alergi makanan
(+) seafood, alergi obat (-), riwayat sinusitis (+) sejak ± 6 bulan yang lalu, riwayat
maag (+) sejak ± 27 tahun yang lalu.
e. Family History (FH)
Ayah :Kanker usus, Diabetes Mellitus (Alm.)
Ibu :Tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik
Saudarakandung :Tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik
Kakek dan Nenek dariAyah :Tidak diketahui
Nenek dari Ibu :Stroke
Kakek dan dari Ibu :Tidak diketahui
f. Social History (SH)
Pasien seorang lulusan Fakultas Keperawatan Unand dan pernah menjadi pegawai di
sebuah instansi kesehatan di daerah Sumatera Utara sejak 4 bulan yang lalu (selama
kurang lebih 1,5 tahun) dan ditempatkan di beberapa daerah pelosok Indonesia, seperti
NTT, Makassar, Maluku, Papua. Sudah 4 bulan belakangan ini pasien berhenti bekerja
di instansi tersebut.

2. Pemeriksaan Objektif
1. PemeriksaanEkstra Oral
- Mata : Konjungtiva non anemis, sclera anikterik, pupil isokor
- KelenjarLimfe :
kiri : tidakteraba, tidaksakit
kanan : tidakteraba, tidaksakit
- Bibir : Tidak ada kelainan
- TMJ : Clicking (kanan), tidaknyeri
- Pola pembukaan mulut : Normal

2. Pemeriksaan Intra Oral


- Bentuk : Terdapat inflamasi gingiva di bagian bukal gingiva gigi 26,
bagian tepi interdental papil gigi 12, 11, 21, 22 sedikit membulat
- Warna : Kemerahan di interdental labial gigi 31-41 dan interdental lingual
32-31, 41-42
- Stippling :-
- Permukaan : Licin
- Konsistensi : Lunak
- Resesi :-
- Stillman’s cleft :-
- Mc Call’s festoon : -
- Mobility :-
- Variasi : Torus Palatina

3. Pemeriksaan Dentalis
Odontogram

Une Une

Une Une

Keterangan:
Une : Belum Erupsi
4. Gambaran Klinis
Tampak Depan (Oklusi) Tampak Depan (Bukaan Mulut)

Tampak Kanan Tampak Kiri


Catatan Keadaan Intra Oral :
a. RKP
Kunjungan I (14-08-2017) Kunjungan II (23-08-2017) Kunjungan III (19-09-2017)
30,35 % 31,75 % 26,7 %
Sedang Sedang Sedang

b. OHI-S
Kunjungan I (14-07-2017) Kunjungan III (31-08-2017)
3,8 3,4
Sedang Sedang

c. Probing
MAKSILA
Vestibular 21 22 23 24 25 26 27
17 16 15 14 13 12 11
Kunjungan
I (14-08-2017) 334 133 325 323 323 323 323 324 523 215 515 325 315 322
III (19-09-2017) 222 222 313 313 413 212 214 112 411 115 225 325 315 312

Palatal 21 22 23 24 25 26 27
17 16 15 14 13 12 11
Kunjungan
I (14-08-2017) 132 215 333 223 122 112 133 322 222 223 522 222 222 222
III (19-09-2017) 132 215 322 211 121 221 112 221 321 311 523 323 223 312

MANDIBULA
Vestibular 31 32 33 34 35 36 37
47 46 45 44 43 42 41
Kunjungan
I (14-08-2017) 525 513 522 325 523 322 325 523 322 322 222 423 432 522
III (19-09-2017) 525 513 322 223 323 313 215 512 113 312 223 323 422 511
a.
Lingual 31 32 33 34 35 36 37
47 46 45 44 43 42 41
Kunjungan
I (14-08-2017) 222 522 111 222 222 222 111 111 111 221 422 221 325 533
III (19-09-2017) 333 512 111 112 221 211 111 211 211 212 323 313 325 332

d. Mobility : -
5. Pemeriksaan Penunjang
Pola kerusakan tulang : Horizontal
Perluasan : > 40% gigi yang ada
C. Diagnosa
Periodontitis kronis generalisata

D. Prognosis
Good-fair prognosis karena usia pasien masih sangat muda, dukungan tulang yang tersisa
masih cukup, tidak terdapat mobilitas gigi, dan pasien kooperatif (bisa diedukasi).

E. RencanaPerawatan
1. Emergency Phase :-
2. Fase I (Terapi Inisial) :
a. Kontrol plak dan DHE
b. Scaling root planing (14-08-2017)
c. Kuretase gingival pada RA bagian labial gigi 23, 24, 25, 26 dan bagian palatal gigi
16, 24. Kuretase gingival RB bagian labial gigi 47, 46, 41, 31, 37 dan bagian
lingual gigi 46, 36.
3. Evaluasi terhadap Respon Fase I :
a. Cek kedalaman poket dan inflamasi gingiva
b. Cek plak dan kalkulus
4. Fase II (Fase Bedah) :-
5. Fase III (Fase Rekonstruksi) :-
6. Fase IV (Fase Pemeliharaan) :
a. Cek plak dan kalkulus
b. Cek kondisi gingiva (poket inflamasi)
c. Cek oklusi dan kegoyangan gigi
d. Cek apakah ada kondisi patologis lain

F. AlatdanBahan
Alat Bahan
Diagnostic set Povidone iodine
Spuit 1 cc Cotton palette
Kuret Gracey Kassa
Pinset Pehacain
Probe Larutan saline

G. Tahapan Pekerjaan
1. Pemeriksaan lengkap pada medical history dan penyakit sistemik (hipertensi, DM, dan
kelainan perdarahan) harus terkontrol.
2. Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan kuretase.
3. Pengisian informed consent.
4. Disinfeksi area kerja (area gigi 42, 41, 31, 32, 34) denganpovidone iodine.
5. Anestesi infiltrasi labial/bukal dan bagian lingual di area kerja untuk mengontrol rasa
sakit dan perdarahan.
6. Bagian kuret yang tajam di letakkan didalam poket dengan bagian pemotong yang
mengarah ke jaringan.
7. Jalankan instrumen dengan gerakan vertikal dan menggunakan jari tumpuan agar
tekanan efektif.Permukaan luargingiva ditekan dari arah luar dengan jari yang
tidakmemegang alat. Penyingkiran secara tuntas semuaepitel dan jaringan granulasi
perlu dilakukan beberapa kalikuret. Kuretase sampai beberapa kali hingga terlihat
darahsegar keluar dan encer serta tidak ada jaringan granulasi.
8. Irigasi area yang sudah dikuretase dan semua sisa jaringan dengan larutan saline.
9. Tekan daerah luka dengan kain kassa untuk menghentikan perdarahan dan adaptasi
gingiva pasca kuretase.
10. Aplikasikan metronidazole gel ke dalam poket gingiva untuk mempercepat
penyembuhan dan mengeliminasi bakteri anaerob.
11. Pemberian resep :
R/ Metronidazole tab 250 mg No. X
s.3.d.d.tab I p.c
R/ Paracetamol tab 500 mg No. X
s.p.r.n.tab I p.c
12. Instruksi pasca kuretase :
- Jaga kebersihan rongga mulut, menyikat gigi dengan teknik bass dan berhati-hati
pada daerah kuretase
- Jangan makan/minum selama 1 jam
- Gigi yang dikuret jangan dipakai mengunyah selama 1 hari
- Berkumur tidak boleh terlalu keras
- Hindari makanan pedas dan panas
- Minum obat dengan teratur
- Instruksikan kontrol kembali
13. Kontrol 1 minggu :
- Tanya keluhan pasien dan pola minum obat pasien
- Lihat penyembuhan luka, cek warna, konsistensi, adaptasi gingiva
- Bersihkan jika terdapat debris dan irigasi dengan antiseptik di area bekas luka
(area kuretase)
14. Kontrol 1 bulan :
- Tanya keluhan pasien
- Lihat klinis gingiva, cek warna, konsistensi, adaptasi gingiva
- Cek kegoyangan gigi dan probing
REFERENSI
Carranza, Jr., and Newman, G.M., 2012, Clinical Periodontology, 11th edition, W.BSaunders
Company, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai