Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR ALVEOLEKTOMI

Jika pembedahan direncanakan akan dilakukam pada linggir yang edentulus, maka insisi
dibuat pada puncak tulang alveolar, biasanya cukup dibuat flap berbentuk envelope, akan
tetapi inisisi juga bisa dibuat pada sisi labial untuk menyediakan dasar dari flap. Tulang
alveolar di kontur menggunakan bone file, rongeurs atau burs. Biasanya untuk memastikan
keseragaman linggir dilakukan palapasi.
(Devaki VN, dkk.Pre- Prosthetic surgery: Mandibule. Journal of Pharmacy & Bioallied
Sciences. 2012. India. vol:4. page: 414-416)

Alveolplasty
Alveoloplasty adalah prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan linggir
alveolar karena adanya bentuk yang irreguler pada tulang alveolar berkisar dari satu gigi
sampai seluruh gigi dalam rahang, dapat dilakukan segera sesudah pencabutan atau dilakukan
tersendiri sebagai prosedur korektif yang dilakukan kemudian.

a. Simple alveolplasty/ Primary alveolplasty


Tindakan ini dilakukan bersamaan dengan pencabutan gigi , setelah pencabutan gigi
sebaiknya dilakukan penekanan pada tulang alveolar soket gigi yang dicabut . Apabila setelah
penekanan masih terdapat bentuk yang irreguler pada tulang alveolar maka dipertimbangkan
untuk melakukan alveolplasty. Pertama dibuat flap mukoperiosteal kemudian bentuk yang
irreguler diratakan dengan bor , bone cutting forcep atau keduanya setelah itu dihaluskan
dengan bone file. Setelah bentuk tulang alveolar baik dilakukan penutupan luka dengan
penjahitan. Selain dengan cara recontouring tadi apabila diperlukan dapat disertai dengan
tindakan interseptal alveolplasty yaitu pembuangan tulang interseptal, hal ini dilakukan
biasanya pada multipel ekstraksi.
b. Secondary alveolplasty.
Linggir alveolar mungkin membutuhkan recountouring setelah beberapa lama pecabutan gigi
akibat adanya bentuk yang irreguler. Pembedahan dapat dilakukan dengan membuat flap
mukoperiosteal dan bentuk yang irregular dihaluskan dengan bor, bone cutting forcep dan
dihaluskan dengan bone file setelah bentuk irreguler halus luka bedah dihaluskan dengan
penjahitan. Pada secundary alveolplasty satu rahang sebaiknya sebelum operasi dibuatkan
dulu “ Surgical Guidance “ Yang berguna sebagai pedoman pembedahan.
(bedah preprostetik. Dipresentasikan pada ”Penatalaksanaan Perawatan/Tindakan Kasus Gigi
dan Mulut di Tempat Praktek” Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Kota
Bandung. Lucky Riawan, drg., Sp BM)

Alveoplasti setelah pecabutan beberapa gigi


Beberapa prosedur yang dilakukan antara lain setelah pemeriksaan klinis dan radiologi pada
gigi yang akan dicabut, dilakukan anastesi local dan semua gigi dikeluarkan secara
bersamaan dengan hati-hati sehingga dinding alveolar tetap utuh. Insisi dibuat di atas alveolar
ridge dengan memotong papilla interdental dan gingiva dibuka dari prosesus alveolaris.
Kemudian tepi tulang yang tajam dibuang dengan menggunakan rongeur dan kemudian
tulang dihaluskan dengan menggunakan bone file, hingga permukaan tulang teraba halus.
Batas-batas flap juga dipotong dengan gunting jaringan lunak agar terbentuk lebih baik
setelah tulang dibuang. Kemudian berikan irigasi larutan saline pada luka dan jahit dengan
menggunakan continuos suture. Alveoplasti untuk pembentukan kembali tulang alveolar
yang tidak rata dan yang menonjol. Selain itu, penghalusan yang menyeluruh pada tulang
alveolar, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk stabilitas dan retensi pada
pemasangan gigi tiruan penuh.

Anda mungkin juga menyukai