Pada prosesus alveolaris yang dijumpai adanya undercut; cortical plate yang
tajam; puncak ridge yang tidak teratur; tuberositas tulang; dan elongasi,
sehingga mengganggu dalam proses pembuatan dan adaptasi gigi tiruan(1,10)
Jika terdapat ridge prosesus alveolaris yang tajam atau menonjol sehingga
dapat menyebabkan facial neuralgia maupun rasa sakit setempat(1,4,10)
mandibular
Terdapat gigi impaksi atau sisa akar yang terbenam di dalam rahang.
KONTRAINDIKASI
Jika bentuk prosesus alveolaris tidak rata tetapi tidak mengganggu adaptasi
gigi tiruan baik dalam hal pemasangan, retensi maupun stabilitas. (9)
Pada pasien wanita atau pria yang jarang melepaskan gigi tiruannya karena
rasa malu, sehingga jaringan pendukung gigi tiruan menjadi kurang sehat,
karena selalu dalam keadaan tertekan dan jarang dibersihkan. Hal ini
Kompresi,
teknik
Simpel
Alveoloplasti,
teknik
Kortiko-
Labial
cortical plate bagian luar dan dalam di antara jari jari. Teknik ini paling efektif
diterapkan pada pasien muda, dan harus dilakukan setelah semua tindakan ekstraksi
Teknik Simpel Alveoloplasti
Teknik ini dapat digunakan jika dibutuhkan pengurangan cortical margin
labial atau bukal, alveolar margin lingual atau palatal. Biasanya digunakan flep tipe
envelope, i kadangkala digunakan juga flep trapesoid dengan satu atau beberapa
insisi. Pada teknik ini pembukaan flep hanya sebatas proyeksi tulang, karena
pembukaan
yang
berlebihan
pada
bagian
apikal
dapat
menyebabkan
McKay memodifikasi teknik Dean ini dengan memecahkan cortical plate ke arah
labial sebelum menekannya kembali ke palatal. Modifikasi ini menjamin onlay tulang
dapat bergerak bebas dan terlepas dari tekanan.
Teknik Dean Alveoloplasti
Pada kasus protrusi premaksilaris yang ekstrim, teknik Dean tidak akan
menghasilkan ridge anterior berbentuk U seperti yang diinginkan, tetapi
menghasilkan ridge berbentuk V. Untuk menghindari bentuk ridge seperti ini,
Obwegeser membuat fraktur pada cortical plate labial dan palatal. Keuntungan teknik
ini adalah dapat membentuk kedua permukaan palatal dan labial prosesus alveolaris
anterior, dan sangat tepat untuk kasus protrusi premaksilaris yang ekstrim. Operasi
dengan teknik ini harus didahului dengan proses pembuatan model gips, kemudian
splint atau gigi tiruan disusun pada model kerja gips tersebut. Dengan dilakukannya
proses ini, maka prosedur operasi yang dilakukan di kamar praktek dokter gigi atau di
ruang operasi dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Klasifikasi Menurut Waktu Pembedahan
1. Alveloplasti setelah pencabutan gigi
Tindakan bedah dilakukan setelah segera pencabutan gigi dilakukan. Tujuan
dari alveoplasti ini adaah membuat atau mempersiapkan lingir segera setelah
dilakuka pencabutan
2. Alveoplasti sekunder.
Alveoplasti sekunder dilakukan ketika adanya resobsi tulang alveolar yang
tidak beraturan dan adanya kegagalan alveoplasti yang dilakukan sebelumnya
SUMBER
1. Archer, W. H. Oral and Maxillofacial Surgery. 5th ed. Vol. I. Philadelphia:
Saunders, 1975: 135, 179-187.
2. Birn, H. and Winther, J. E. Manual of Minor Oral Surgery A Step by Step
Atlas. 1st ed. Philadelphia: Saunders, 1975: 109-115
4.
9.
10. Thoma, K. H. Oral Surgery. Ed. 5th ed. Vol. I. St. Louis: Mosby, 1969: 409
416.