KELOMPOK 7
1
1. PENGERTIAN ILMIAH
1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Induktif &
Deduktif)
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoeh dari keterbatasannya
(Suriasumantri dan Jujun 1984).
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan didapt
secara sistematik di uji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsfat , ilmu terbentuk karena manusia
berusaha brerpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
Pengetahuan adalah produk epistemology.
2
masalah yang dihadapi ada yang mendasarkan pada kemampuan rasio dengan
menggunakan hukum-hukum sebagai berikut logika (silogisme analogi) ada juga
yang lebih mendasarkan pada bukti-bukti yang diperoleh pada dunia nyata yang
disebut aliran rasionalisme/idealisme (dasar teori kebenarannya adalah koherensi),
yang mengadu pada pengetahuan apreori disebut juga berpikir deduktif, dan yang
kedua disebut aliran empiriisme (dasar teori kebenarannya adalah kebenaran
korespondensi) yang mengacu pada pengetahuan posterikori sering disebut
dengan berpikiran induktif. Berpikir deduktif merupakan berpikir yang diawali
prinsip umum untuk kemudian di verifikasi dalam kenyataan atau fakta-fakta.
Berpikir Induktif adalah berpikir yang diawali dengan fakta-fakta untuk
kemudian meningkat ke prinsip-prinsip umum.
3
Sesuai dengan tujuan masing-masing peneliti, peneliti yang dilakukan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda. Adapun penelitian mengandung 3 aspek tujuan, yaitu :
4
permasalahan yang mungkin ada.
Etika adalah norma atau standar perilaku yang menuntut pilihan moral
mengenai perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Tujuan dari etika
5
dalam penelitian adalah memastikan bahwa tak seorang pun dibahayakan atau
dirugikan akibat penelitian. Tujuan ini biasanya tercapai. Namun, aktivitas tidak
etis semakin menyebar dan mencakup pelanggaran kesepakatan rahasia,
pelanggaran kerahasiaan peserta, menyajikan hasil yang tidak benar, menipu oang,
melayangkan tagihan yang tidak benar, menghindari kewajiban hukum, dan lain-
lain (Cooper dan Schindler, 2006 : 132).
1. JENIS-JENIS PENELITIAN
2.1 Penelitian berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar dan
penelitian terapan. Penelitian dasar, sering disebut dengan penelitian murni atau
basic research, merupakan penelitian yang meliputi pengembangan ilmu
pengetahuan. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dan arahnya hanya
untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa menerapkan
hasilnya). Penelitian terapan, sering disebut sebagai applied research, merupakan
penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan
tertentu. Terdapat tiga macam contoh dari penelitian terapan, yaitu:
2.1.1 Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi atau evaluation research adalah penelitian yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan
keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
2.1.2 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk
tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
2.1.3 Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan atau action research adalah penelitian yang dilakukan
untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang
ada.
6
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. Contoh:
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam
mengkonsumsi jenis minuman.
2.2.2 Penelitian Ex Post Facto. Penelitian Ex post Facto merupakan suatu
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik tekstil. Penelitian
untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas
penjualan.
2.2.3 Penelitian Eksperimen. Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian
yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang
lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Contoh: pengaruh unsur
kimia tertentu terhadap kelezatan makanan.
2.2.4 Penelitian Naturalistik. Penelitian naturalistik sering juga disebut metode
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh: penelitian untuk
mengungkapkan makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu
atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
2.2.5 Policy Research (Penelitian policy). Policy research (penggunaan metode
penelitian kebijaksanaan) merupakan suatu proses penelitian yang
dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh:
penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem
penggajian karyawan.
2.2.6 Penelitian Tindakan. Penelitian tindakan atau action research adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga
7
dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan
metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi
massal.
2.2.7 Penelitian Evaluasi. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi
untuk menjelaskan fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Terdapat
dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada
produk. Contoh: penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang
direncakan terjual 95% tercapai atau tidak.
2.2.8 Penelitian Historis. Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan
dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di
masa lalu. Contoh: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota
tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun,
penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.
8
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
9
b. Data Eksternal, adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya: data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan. Adapun macam-
macam data ditunjukan oleh gambar sebagai berikut.
2.5.3 Data berdasarkan bentuknya
Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni data
kualitatif dan kuantitatif.
a. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.
Sebagai contohnya tingkat kepuasan pelanggan misalnya digolongkan
dalam sangat puas, puas, tidak puas dan lain sebagainya.
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang dapat diangkakan (skoring). Sebagai contohnya baik sekali = 4, baik
= 3, kurang = 2 dan tidak baik = 1. Data kuantitatif dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu data diskrit dan kontinum.
1. Data Diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang. Data diskrit sering disebut juga data nominal. Misalnya
jenis kelamin (memilahkan ke dalam pria dan wanita, jenis
pekerjaan (memilahkan ke dalam petani, PNS, wiraswasta).
2. Data Kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni data
ordinal, interval, dan rasio.
1) Data ordinal merupakan data yang berjenjang atau
berbentuk peringkat. Misalnya golongan PNS ( IVa, IVb,
IVc), tingkat pendidikan.
2) Data interval merupakan data yang jaraknya sama, tetapi
tidak mempunyai nol mutlak. Misalnya data suhu badan,
data nilai siswa.
10
3) Data rasio merupakan data yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tinggi badan,
data berat badan. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya.
11
DAFTAR REFRENSI
12