Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH

“Penelitian Ilmiah, Jenis-jenis Penelitian, dan Desain Penelitian”


PERTEMUAN KE-1

KELOMPOK 7

1. Ni Wayan Prita Wanda Hilldayani 1607531025 (10)


2. Pande Putu Gayatri Maharani 1607531025 (11)
3. Ni Putu Ayu Nikita Sari Wulan 1607531059 (17)
4. Ida Ayu Jiva Maheswari 1607531061 (18)

PROGRAM S1 REGULER PAGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2018

1
1. PENGERTIAN ILMIAH
1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Induktif &
Deduktif)
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoeh dari keterbatasannya
(Suriasumantri dan Jujun 1984).
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan didapt
secara sistematik di uji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsfat , ilmu terbentuk karena manusia
berusaha brerpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
Pengetahuan adalah produk epistemology.

1.2 Pendekatan non Ilmiah


Pendekatan non ilmiah adalah kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu
pengetahuan dan mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya metode
ilmiah, dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah pengetahuan dengan
menggunakan akal sehat (common sense), penemuan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan intuisi, penemuan ilmu pengetahuan melalui wahyu, penemuan
kebenaran melalui usaha coba-coba (trial and error). Dan lain sebagainya.

1.3 Berpikir Ilmiah


Berpikir ilmiah merupakan dasar penting bagi suatu penelitian dan semua
ini merupakan implikasi dari kepemilikan akal serta kemampuan berpengetahuan
dan berpikir. Lahir dan berkembangnya ilmu pengetahuan telah banyak membawa
perubahan dalam kehidupan manusia dengan makin intensnya penerapan ilmu
dalam bentuk teknologi yang telah menjadikan manusia ebih mampu memahami
berbagai gejala serta mengatur kehidupan lebih efektif dan efisien.
Secara historis upaya-upaya berpikir untuk menjawab dan memahami

2
masalah yang dihadapi ada yang mendasarkan pada kemampuan rasio dengan
menggunakan hukum-hukum sebagai berikut logika (silogisme analogi) ada juga
yang lebih mendasarkan pada bukti-bukti yang diperoleh pada dunia nyata yang
disebut aliran rasionalisme/idealisme (dasar teori kebenarannya adalah koherensi),
yang mengadu pada pengetahuan apreori disebut juga berpikir deduktif, dan yang
kedua disebut aliran empiriisme (dasar teori kebenarannya adalah kebenaran
korespondensi) yang mengacu pada pengetahuan posterikori sering disebut
dengan berpikiran induktif. Berpikir deduktif merupakan berpikir yang diawali
prinsip umum untuk kemudian di verifikasi dalam kenyataan atau fakta-fakta.
Berpikir Induktif adalah berpikir yang diawali dengan fakta-fakta untuk
kemudian meningkat ke prinsip-prinsip umum.

1.4 Definisi Riset


Pengertian riset sering dicampur adukkan dengan pengumpulan data atau
informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil
pada suatu produk dan sebagainya. Jadi riset adalah proses yang sistematis yang
meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan
pemahaman tentang sesuatu fenomena yang diminati atau menjadi perhatian.
Terdapat beberapa kategori yang bisa dikategorikan sebagai riset (Dwi
Suhartanto, 2014:6)
1. Riset tidak sekedar mengumpulkan data
2. Riset bukan hanya memindahkan fakta
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar informasi

1.5 Pentingnya Metodologi Penelitian

Beberapa alasan pentingnya metodologi penelitian (Prof. Dr. Suryana,


Msi, Metodologi penelitian, hal 14) :
1. Tuntutan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial terus berkembang
sejalan dengan perkembangan kehidupan.
2. Penemuan di bidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuan
untuk terus meneliti, mengembangkan penemuan-penemuan.
3. Selain rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan
praktis di lapangan.

3
Sesuai dengan tujuan masing-masing peneliti, peneliti yang dilakukan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda. Adapun penelitian mengandung 3 aspek tujuan, yaitu :

1. Memperkaya ilmu pengetahuan yang telah ada.


2. Mencari dan menunjukkan masalah beserta pemecahannya.
3. Menyelesaikan masalah yang telah diketahui.

Ketiga macam tujuan penelitian tersebut mempunyai dimensi yang berbeda-beda,


yang antara lain :

1. Disciplinary Research, tujuan penelitian ini untuk memperkaya ilmu


pengetahuan. Jenis penelitian ini disebut riset dasar (basic research) yang
umumnya dilakukan oleh universitas dan badan penelitian dibawah
koordinasi Menristek.

2. Subject-Matter Research, tujuan penelitian ini untuk mencari dan


menunjukkan maslaah beserta pemecahannya. Penelitian ini dilakukan oleh
lembaga riset terapan yang sering dikenal sebagai research house terutama
untuk melaksanakan penelitian yang diarahkan dalam rangka
pengembangan produk ataupun menciptakan produk baru.

3. Problem Solving Research, tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk


menyelesaikan masalah yang telah diketahui.biasanya juga disebut riset
kebijaksanaan. Penelitian semacam ini dilakukan oleh bagian riset dan
pengembangan pada suatu perusahaan guna mendeteksi apakah
kebijaksanaan yang telah ditempuh memang sudah tepat atau untuk menilai
apakah suatu kebijaksanaan dimana yang akan datang perlu direvisi ataukah
tidak.

Sudut pandang yang berbeda, akan mengakibatkan klasifikasi yang berbeda


pula. Apabila penelitian ditinjau dari sudut pandang peneliti dalam hubungannya
dengan objek yang diteliti, maka tujuan penelitian dapat digolongkan menjadi 3
macam, yaitu (Ibnu Subiyanto, Metodologi Penelitian, hlm.3):

1. Eksploratoris research. Penelitian ini dilakukan dengan cara menggali

4
permasalahan yang mungkin ada.

2. Deskriptif Research. Penelitian ini dilakukan dnegan cara membuat


diskripsi permasalahan yang telah diidentifikasi.

3. Ekplanatoris Research. Penelitian ini dilakukan dengan cara menjelaskan


gejala yang ditimbulkan oleh suatu objek penelitian.

1.6 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan- penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-
prosedur atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)(Strauss dan
Corbin, 1997). Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang
didasarkan pada data kuantitatif atau temuan-temuannya dicapai dengan
menggunakan prosedur- prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi.

Tabel : Perbedaan antara penelitian kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitaif


Penelitian mulai dengan konsep-konsep Penelitian mulai dengan variable –
umum variable untuk uji hipotesis
Variable merupakan hasil Variable merupakan alat
Pengamatan dilakukan secara Pengamatan pada serangkaian variable
mendalam yang ditetapkan
Dalam pengumpulan data, peneliti Daftar pertanyaan adalah alat
adalah instrument/informan pengumpulan data yang utama
Menggunakan pendekatan induksi Cenderung menggunakan pendekatan
analistik dalam pengambilan keputusan dedukasi atau dapat pula induksi
enumerative
Hasil penelitian menekankan pada Hasil penelitian menekankan pada
makna generalisasi

1.7 Etika dalam Penelitian

Etika adalah norma atau standar perilaku yang menuntut pilihan moral
mengenai perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Tujuan dari etika

5
dalam penelitian adalah memastikan bahwa tak seorang pun dibahayakan atau
dirugikan akibat penelitian. Tujuan ini biasanya tercapai. Namun, aktivitas tidak
etis semakin menyebar dan mencakup pelanggaran kesepakatan rahasia,
pelanggaran kerahasiaan peserta, menyajikan hasil yang tidak benar, menipu oang,
melayangkan tagihan yang tidak benar, menghindari kewajiban hukum, dan lain-
lain (Cooper dan Schindler, 2006 : 132).

1. JENIS-JENIS PENELITIAN
2.1 Penelitian berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar dan
penelitian terapan. Penelitian dasar, sering disebut dengan penelitian murni atau
basic research, merupakan penelitian yang meliputi pengembangan ilmu
pengetahuan. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dan arahnya hanya
untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa menerapkan
hasilnya). Penelitian terapan, sering disebut sebagai applied research, merupakan
penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan
tertentu. Terdapat tiga macam contoh dari penelitian terapan, yaitu:
2.1.1 Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi atau evaluation research adalah penelitian yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan
keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
2.1.2 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk
tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
2.1.3 Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan atau action research adalah penelitian yang dilakukan
untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang
ada.

2.2 Penelitian berdasarkan Metode


2.2.1 Penelitian Survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada

6
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. Contoh:
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam
mengkonsumsi jenis minuman.
2.2.2 Penelitian Ex Post Facto. Penelitian Ex post Facto merupakan suatu
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik tekstil. Penelitian
untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas
penjualan.
2.2.3 Penelitian Eksperimen. Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian
yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang
lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Contoh: pengaruh unsur
kimia tertentu terhadap kelezatan makanan.
2.2.4 Penelitian Naturalistik. Penelitian naturalistik sering juga disebut metode
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh: penelitian untuk
mengungkapkan makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu
atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
2.2.5 Policy Research (Penelitian policy). Policy research (penggunaan metode
penelitian kebijaksanaan) merupakan suatu proses penelitian yang
dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh:
penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem
penggajian karyawan.
2.2.6 Penelitian Tindakan. Penelitian tindakan atau action research adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga

7
dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan
metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi
massal.
2.2.7 Penelitian Evaluasi. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi
untuk menjelaskan fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Terdapat
dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada
produk. Contoh: penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang
direncakan terjual 95% tercapai atau tidak.
2.2.8 Penelitian Historis. Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan
dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di
masa lalu. Contoh: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota
tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun,
penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.

2.3 Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi


Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut
tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat
eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut :
2.3.1 Penelitian Deskriptif. Merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan
variabel yang lain.
2.3.2 Penelitian Komparatif. Merupakan suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel
mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang
berbeda.
2.3.3 Penelitian Asosiatif/Hubungan. Merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

8
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

2.4 Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis


Bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data
yang valid, relibel, dan obyektif tentang gejala tertentu. Jenis data &
analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi tiga hal utama yaitu
data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya. Pada suatu proses
penelitian sering hanya terdapat satu jenis data yaitu kuantitatif atau kualitatif
saja, tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Data Kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data Kualitatif
adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

2.5 Macam-macam data penelitian


Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Data
yang valid didapatkan dari peneliti yang harus mengetahui terlebih dahulu
macam-macam data. Data dapat dibedakan sebagai berikut:
2.5.1 Data berdasarkan cara memperolehnya
a. Data Primer, adalah data yang secara langsung diambi dari objek
penelitian oleh peneliti. Contoh: mewawancarai langsung pemilik
perusahaan untuk meneliti tingkat pendapatan perusahaan tersebut.
b. Data Sekunder, adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti biasanya mendapatkan data yang sudah jadi
yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode
baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah
seorang peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari badan
pusat statistik.
2.5.2 Data berdasarkan sumber datanya
a. Data internal, adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Contohnya: data keuangan suatu
perusahaan.

9
b. Data Eksternal, adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya: data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan. Adapun macam-
macam data ditunjukan oleh gambar sebagai berikut.
2.5.3 Data berdasarkan bentuknya
Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni data
kualitatif dan kuantitatif.

a. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.
Sebagai contohnya tingkat kepuasan pelanggan misalnya digolongkan
dalam sangat puas, puas, tidak puas dan lain sebagainya.
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang dapat diangkakan (skoring). Sebagai contohnya baik sekali = 4, baik
= 3, kurang = 2 dan tidak baik = 1. Data kuantitatif dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu data diskrit dan kontinum.
1. Data Diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang. Data diskrit sering disebut juga data nominal. Misalnya
jenis kelamin (memilahkan ke dalam pria dan wanita, jenis
pekerjaan (memilahkan ke dalam petani, PNS, wiraswasta).
2. Data Kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni data
ordinal, interval, dan rasio.
1) Data ordinal merupakan data yang berjenjang atau
berbentuk peringkat. Misalnya golongan PNS ( IVa, IVb,
IVc), tingkat pendidikan.
2) Data interval merupakan data yang jaraknya sama, tetapi
tidak mempunyai nol mutlak. Misalnya data suhu badan,
data nilai siswa.

10
3) Data rasio merupakan data yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tinggi badan,
data berat badan. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya.

2.6 Penelitian dan Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting sehubungan
dengan banyaknya ragam keputusan yang perlu dibuat, manajemen perusahaan
memerlukan berbagai macam informasi baik dari dalam maupun luar
perusahaan. Pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga macam, yaitu:
a. Keputusan strategis adalah keputusan yang menentukan arah kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan ini pada umumnya
bersifat umum dan berisi garis besar kebijakan bisnis. Contoh dari
keputusan strategis antara lain adalah penentuan deversifikasi produk,
penentuan produk perusahaan, penentuan lokasi pabrik perusahaan, dan
lain sebagainya.
b. Keputusan taktis merupakan implementasi dari keputusan strategis.
Keputusan ini berorientasi kepada kegiatan operasional jangka pendek.
Contoh dari keputusan ini antara lain adalah alokasi anggaran, optimasi
pembelian bahan baku, serta berbagai macam keputusan jangka pendek
yang lain.
c. Keputusan teknis adalah keputusan untuk kegiatan rutin sehari-hari,
berhubungan dengan pengendalian untuk kegiatan tertentu. Contohnya
adalah pengendalian kualitas, skedul produksi, transportasi.
2.6.1 Proses Pengambilan Keputusan
Langkah pengambilan keputusan ini dapat bervariasi, namun pada
dasarnya pengambilan keputusan digambarkan sebagai berikut :
a. Penemuan dan Perumusan Masalah.
b. Pemilihan Model.
c. Pengumpulan Data.
d. Analisis Data.
e. Evaluasi Altentatif.
f. Pengambilan Keputusan.

11
DAFTAR REFRENSI

Rahyuda, Ketut. 2016. Buku Metodologi Penelitian Bisnis.Udayana. University


Press.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

12

Anda mungkin juga menyukai