Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK CETAK LAWEYAN,


KOTA SURAKARTA

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Teknologi Pengolahan Limbah


yang diampu oleh Dr. Yatti Sugiarti, M.P”

oleh:
Kelompok 3
Arifa Novianty E. P. 1302000
Khairina Puspa A. 1302067
Neti Yuningtias 1300666
Reza Rizki M. 1301679
Yanni Handayani 1306681

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw., beserta para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.

Makalah Pengolahan Limbah ini berisikan mengenai pembahasan


Pengolahan Limbah Cair dengan jamur, dan disusun untuk memenuhi mata kuliah
Kimia lingkungan dan amdal.. Cakupan isi makalah ini mengenai sumber limbah
cair, karakteristik limbah cair, prinsip pengolahan limbah cair, dan dampak
pencemaran limbah cair. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
para pembaca.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah


membantu kelancaran penyususnan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
A. Pengertian Limbah Cair .......................................................................................... 3
B. Klasifikasi Limbah Cair .......................................................................................... 3
BAB III ............................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Sumber Limbah Cair .................................................Error! Bookmark not defined.
B. Karakteristik Limbah Cair ........................................Error! Bookmark not defined.
C. Prinsip Pengolahan Limbah Cair ..............................Error! Bookmark not defined.
D. Dampak Pencemaran Limbah Cair ......................................................................... 6
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak
penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktor-faktor
lingkungan. Bagi pengusaha yang belum sadar terhadap akibat buangan
mencemarkan lingkungan, tidak memiliki program pengendalian dan pencegahan
pencemarann yang mengakibatkan bahan buangan yang keluar dari pabrik
langsung dibuang ke alam bebas.
Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa
pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau
paling tidak potensial menciptakan pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat
lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi: sumber pencemaran, kegunaan jenis
bahan, sistem pengolahan,banyaknya buangan dan jenisnya, kegunaan bahan
beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik. Dengan adanya perkiraan
tersebut maka program pengendalian dan penanggulangan pencemaran perlu
dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam jumlah besar atau sedikit dalam jangka
panjang atau jangka pendek akan membuat perubahan terhadap lingkungan, maka
diperlukan pengolahan agar limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu
struktur lingkungan. Pengolohan limbah bertujuan untuk mengambil barang-
barang berbahaya di dalamnya dan atau mengurangi/menghilangkan senyawa-
senyawa kimia atau nonkimia yang berbahaya dan beracun.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memaparkan salah satu proses
pengolahan limbah cair yang dapat merusak lingkungan, sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana seharusnya menangani limbah tersebut dengan tepat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Dari mana sumber limbah cair diperoleh?
2. Bagaimana karakteristik limbah cair yang diperoleh?
3. Bagaimana prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh?
4. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari limbah cair yang diperoleh?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber limbah cair yang diperoleh,
2. Untuk mengetahui karakteristik limbah cair yang diperoleh.
3. Untuk mengetahui prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh.
4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah cair yang
diperoleh.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Limbah Cair


Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004
tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari
suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke
lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan
menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari
masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan, serta buangan lainnya. Terdapat beberapa macam limbah cair, yaitu:
a. Limbah cair organik
b. Limbah cair an organik dan gas.

B. Klasifikasi Limbah Cair


Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Limbah cair domestic ( domestic wastewater)
Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran,
penginapan, mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau
peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
2. Limbah cair industry (industrial wastewater)
Yaitu limbah cair hasil buangan industri.Contoh ; air sisa cucian daging,
buah atau sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan
pada industry tekstil dll.
3. Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )
Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran
pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam
tanah.Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan
yang terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya.Contoh : air
buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan
industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
4. Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah
yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga

3
ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi
antara gas-gas belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan
asam pHnya rendah, berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang
terasa gatal di kulit.

C. Industri Batik
Industri batik dan tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang
berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya tinggi, limbah
industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut
atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah
cair yang berwarna keruh dan pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada
zat warna yang digunakan. Limbah air yang berwarna-warni ini yang
menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Limbah zat warna yang dihasilkan
dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik non-biodegradable,
yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama lingkungan perairan.
Senyawa zat warna di lingkungan perairan sebenarnya dapat mengalami
dekomposisi secara alami oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi ini
berlangsung relatif lambat, karena intensitas cahaya UV yang sampai ke
permukaan bumi relatif rendah sehingga akumulasi zat warna ke dasar perairan
atau tanah lebih cepat daripada fotodegradasinya.
Kualitas limbah cair industri batik sangat tergantung jenis proses yang
dilakukan, pada umumnya limbah cair bersifat basa dan kadar organik yang
tinggi yang disebabkan oleh sisa-sisa pembatikan. Pada proses pencelupan
(pewarnaan) umumnya merupakan penyumbang sebagian kecil limbah organik,
namun menyumbang wama yang kuat, yang mudah terdeteksi, dan hal ini dapat
mengurangi keindahan sungai maupun perairan. Pada proses persiapan, yaitu
proses nganji atau penganjian, menyumbang zat organik yang banyak
mengandung zat padat tersuspensi. Zat padat tersuspensi apabila tidak segera
diolah akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat digunakan untuk
menilai kandungan COD dan BOD.
Kebanyakan penggunaan bahan pencelup dengan struktur molekul organik
yang stabil tidak dapat dihancurkan dengan proses biologis, untuk menghilangkan

4
warna air limbah yang efisien dan efektif adalah dengan perlakuan secara
biologis, fisik dan kimia (Alaerts, 1984 dalam Purwaningsih, 2008).
Proses pembuatan batik terbagi menjadi 5 tahapan, masing-masing tahapan
pembuatan menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan.

5
BAB III

A. Dampak Pencemaran Limbah Cair


Sesuai dengan batasan dari air limbah yang merupakan benda sisa, maka
tentu air limbah adalah benda yang sudah tidak dipergunakan lagi, akan tetapi
tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan. Apabila
limbah ini tidak dikelola secara baik, maka akan dapat menimbulkan gangguan,
baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada. Adapun dampak
pencemaran limbah cair, antara lain:
1. Dampak terhadap kesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah
ada yang hanya dapat berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit
kolera, radang usus, Hepatitis infektionisa, serta Shistosomiasis dan selain
sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat
bakteri pathogen penyebab penyakit.
2. Dampak terhadap Kehidupan Biotik
Semakin banyak zat pencemar yang terdapat di dalam air limbah, maka
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air
limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang
membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi
perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air karena kurangnya
oksigen dalam air, dapat juga disebabkan karena adanya zat beracun yang
berada di dalam air limbah tersebut.
Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri yang baik di dalam air, juga dapat
menimbulkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan yang seharusnya bisa terjadi pada
air limbah menjadi terhambat, sehingga air limbah akan sulit untuk diuraikan.
Selain bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan di dalam air
maka juga akan terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti temperatur
tinggi yang dikeluarkan oleh industri yang memerlukan proses pendinginan.
Proses tersebut akan dapat mematikan semua organisme jika tidak dilakukan
proses pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah.

6
3. Dampak terhadap Keindahan
Semakin banyaknya jumlah produk yang dihasilkan maka akan semakin
banyak pula jumlah limbah yang akan terbuang. Limbah yang terbuang dari
pabrik tersebut perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran air limbah. Selama pengendapan yang membutuhkan
waktu yang sangat lama tersebut maka akan terjadi proses pembusukan,
sehingga akan menimbulkan bau, warna air limbah yang kotor dan
memerlukan tempat yang sangat besar dan banyak, dapat mengganggu
keindahan tempat sekitarnya.
4. Dampak terhadap Kerusakan Benda
Apabila air limbah mengandung gas oksida yang agresif, maka akan
mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi.
Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan
semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material

7
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengolahan limbah industri batik cetak mencakup perlakuan pendahuluan
yang meliputi pengukuran pH, jar tes dan analisis ketebalan filtrasi. Dan
proses pengolahan limbah yang meliputi 9 tahap, yaitu bak penampung awal,
bak ekualisasi/pengontrol, bak sedimentasi I, bak flokulasi-koagulasi, bak
sedimentasi II, bak kontrol, bak filtrasi, bak pengolahan secara biologi, dan
bak lumpur.
Tujuan dari pengolahan limbah cair industri batik cetak ini untuk
menurunkan kadar pencemar sehingga limbah cair yang dihasilkan sesuai
dengan baku mutu limbah cair yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga
tidak mencemari lingkungan.

B. Saran
Dari pembuatan makalah ini diharapkan pemerintah ikut serta dalam
pemantauan atau pengawasan pengolahan limbah cair secara terus-menurus.
Hal ini berguna untuk meminilasir adanya pencemaran atau dampak dari
pengolahan limbah secara tidak baik. Kemudian untuk paper ini masih jauh
dari sempurna diharapkan untuk ke depannya ada yang lebih
menyempurnakan pengetahuan tentang pengolahan limbah cair dengan
jamur ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Pedana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri


Ms.Cv Yrama Widya. Hal 17-18. Jakarta.

Junaidi, dkk. Analisis Teknologi Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Tekstil
(Studi Kasus Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

Muljadi. 2009. Efisiensi Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak
Dengan Metode Fisika-Kimia Dan Biologi Terhadap Penurunan Parameter
Pencemar (Bod, Cod, Dan Logam Berat Krom (Cr) (Studi Kasus Di Desa
Butulan Makam Haji Sukoharjo) Vol. 8. No. 1. 8 Januari 2009 : 7–16.
Program Studi Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Suryo, Anandriyo. 2013. Menuju Pengelolaan Sungai Bersih Di Kawasan


Industri Batik Yang Padat Limbah Cair (Studi Empiris: Watershed Sungai
Pekalongan Di Kota Pekalongan) Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang.

Anda mungkin juga menyukai