Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

TB TANPA BATAS
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosa, yang sumber penularannya melalui percik dahak yang di
keluarkan oleh penderita TB ketika batuk / bersin .
TBC sampai saat ini masih merupakan permasalahan kesehatan masyaraat, bukan
hanya karena TB adalah penyakit menular, namun ada hubungan TB dengan penyakit
tidak menular lainnya seperti pada diabetes milites, penyakit akibat rokok, alkohol,
pengguna narkoba, dan malnutrisi .TB sebagian besar menyerang pada usia produktif,
dan masyarakat degan sosial ekonomi yang kurang.TB menjadi penyebab paling sering
mengakibat kan kesakitan dan kematian ODHA ,TB sering dihubungkan denga
kemiskinan, lingkungan yang kumuh, padat, dan terbatasnya akses untuk perilaku hidup
besih, dan sehat .Wanita dan anak- anak juga rentan tertular TB.
Sebagian besar kasus TB terlambat di temukan sehingga saat diagnosa ditegakkan
mereka sudah tahap lanjut bahkan kuman telah resisten obat sehingga penyembuhan
menjadi sulit . Keterlamabatan pengobatan ini bermakna karena menunjukkan lebih
banyak lagi penduduk yang sudah terpapar TB. Kesadaran masyarakat untuk mencari
pengobatan secara dini sangatlah penting.

B. LATAR BELAKANG
Masih rendahnya angaka cakupan kegiatan P2TB paru, dimana sebagai
program prioritas untuk pencapaian SPM (Standar pelayanan minimal) tahun 2017.
Untuk penemuan penderita terduga TBC baru tercapai ..12.....dari target 61... dan
angka kesembuhan tercapai .9.. target .12... serta didukung adanya hasil
rakerkesnas dimana kasus TB paru yang ada di indonesia saat ini di perkirakan
1.020.000 kasus dan tahun2017 kasus tersebut baru tercapai 330.000 kasus di
jawa timur. Sehingga masih banyak kasus Tb yang perlu di temukan ,diobati
sampai sembuh.
Penyebab utama TB sangat sulit untuk di berantas antara lain faktor
kemiskinan, ekonomi yang masih rendah sehingga masyarakat masih mengalami
masalah dalam kondisi sanitasi, sandang, pangan yang buruk, pengangguran,
pendidikan dan pendapatan yang masih rendah yang berakibat pada kerentanan
masyarakat terhadap TB ,faktor yang mempengaruhi kegagalan program TB
,besarnya masalah kesehatan lain seperti gzi buruk, merokok, DM,penderita HIV
yang akan menambah beban masalah TB

C.TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


 Tujuan Umum :
M enurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutus mata
rantai penularan sehingga penyakit Tb tidak lagi merupakan masalah kesehatan di
masyarakat
 Tujuan Khusus :
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
positif yang ditemukan.
b. Tercapainya cakupan penemuan penderita terduga TB secara bertahap.
D.RENCANA KEGIATAN
Upaya untuk mensukses kan program inovasi TB paru akan diadakan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pembentukan kader TB
2. Penemuan penderita terduga TB
3. Pemeriksaan terduga TB
4. Pengobatan TB
5. Rujukan kasus TB
6. Penyuluhan TB
7. Evaluasi Kegiatan

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Pembentukan kader TB
Pengambilan kader di ambil merata semua desa yang ada ,adapun kader yang di
tunjuk /mewakili sebagai kader coordinator 1 dusun 1 kader. Yang akan di kembang
kan menjadi 1 posyandu 3 kader
Kader coordinator yang ada:
Desa mantingan : 4 kader
Desa sambirejo : 4 kader
Desa pengkol : 3 kader
Desa jatimulyo :3 kader
Kader yang telah di tunjuk, di bina ,di beri SK sebagai Kader peduli Tb dan di beri
kan kelompok group WA kader TB sebagai sarana bertukar informasi
2 .Penemuan penderita terduga TB
Kader kunjungan rumah pada keluarga yang mempunyai tanda gejala Tb dan
kunjungan rumah pada penderita TB yang telah di obati 5 tahun yang lalu ,sumber data
dari koordinator Tb Puskesmas
Adapun kegiatan yang di lakukan oleh kader
-menanyakan tentang penyakit yang di derita,
-melakukan pendataan identitas penderita pada blangko yang di sediakan oleh
puskesmas
-menyaran kan untuk berobat ke Puskesmas
-membuat surat rujukan untuk berobat ke Puskesmas dan memberikan sputum pot
untuk tempat dahak
-melaporkan pada koordinator Tb Puskesmas hasil kunjungan rumah lewat WA group
kader
-mencatat pada buku kunjungan rumah kader

3.pemeriksaan terduga TB
Penderita terduga TB yang sudah di kirim oleh kader apabila sudah sampai Puskesmas
Mendaftarkan diri ke loket dengan membawa surat rujukan kader dan sputum pot
yang sudah terisi sputum selanjut nya langsung menuju laborat untuk di lakukan
pemeriksaan
Setelah hasil sudah jadi petugas laborat berkoordinasi dengan petugas Tb untuk
menyampaikan hasil pemeriksaan
4. pengobatan TB
Bila hasil pemeriksaan sps (-) sementara penderita di obati sesuai keluhan
Bila hasil pemeriksaan sps(+) penderita di obati TB
Pengobatan dengan menggunakan panduan OAT FDC dengan berdasar kan BB
penderita
PANDUAN OAT FDC
JUMLAH OAT DIBERIKAN KETERANGAN
BB
AWAL LANJUTAN
<30 kg Hubungi
dokter
30-37 kg 2tab4FDC 112 tab 2tab2FDC 96 tab

38-54 kg 3tab4FDC 168 tab 3tab2FDC 114 tab


55-70 kg 4tab4FDC 224 tab 4tab2FDC 192tab
>70 kg 5tab4FDC 280tab 5tab2FDC 240tab

5 .Rujukan kasus TB dari masyarakat ke Puskesmas


Penderita terduga Tb yang telah di temukan oleh kader di beri surat rujukan/pengantar
dan sputum pot untuk periksa ke puskesmas .kemudian kader cukup melapor kan lewat
WA group pada petugas Tb puskesmas
6.Penyuluhan TB
Penyuluhan lintas program baik di dalam maupun di luar Puskesmas ,dengan harapan
semua program yang ada di puskesmas ikut menginformasikan masalah TB di
masyarakat
Penyuluhan lintas sector informasi melalui Promkes Puskesmas pada waktu pertemuan
lintas sek tor di kecamatan
7. Evaluasi kegiatan
Di laksanakan 3 bulan sekali dengan menampil kan hasil perolehan penemuan terduga
TB oleh kader dan yang sudah di obati
F . Sasaran
Sasaran adalah semua terduga TB dan penderita TB

G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Pembentuka
1 V
kader TB
Penemuan
2. penderita V V V V V V V V V
terduga TB
Pemeriksaan
3. V V V V V V V V V
terduga TB
Pengobatan
4 V V V V V V V V V
TB
Rujukan
kasus TB
5 dari V V V V V V V V V
masyarakat
k Puskesmas
Penyuluhan
6 V V V V V V V V V
TB
Evaluasi
7 V V V
Kegiatan

H,.EVALUASI PELAKSANAN
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan scara berkala dan terus menerus.untuk
medeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan
supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan. Hasil evaluasi sangat berguana untuk
kepentingan perencanaan program. Pemantauan dengan mengolahan data , pengamatan, dan
wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah di
tetapkan ,evaluasi di lakukan dalam periode tertentu atau tiap tahun..Evaluasi pelaksanaan
program TB meliputi :
a. kegiatan penemuan ( TB 06),
b. kegiatan pengobata (TB 04),
c. kegiatan rujukan ( TB 09)

I.,PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sistim pencatatan dan pelaporan digunakan untuk evaluasi kemajuan pasien dan
hasil pngobatan .Sistim pencatatan dan pelaporan terdiri :

 Daftar laborat yang berisi catatan dari semua pasien yang di periksa sputumnya
 Kartu pengobatan pasien untuk pasien yang di obati
 Jadwal Pemeriksaan sputum ulang/ lanjutan
 Register penderita yang di obati.
 Kartu stok OAT

Anda mungkin juga menyukai