Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

NAMA :

Lina Oktaviani

Bunga Prabandini

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2018
PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

1.1 Penciptaan dan penurunan nilai perusahaan


Pengelolaan perusahaan yang baik dapat meningkatkan keuntungan dan dapat
mengurangi tingkat resiko kerugian perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan di masa depan. Perusahaan sebagai entitas ekonomi biasanya
memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dalam jangka pendek perusahaan
bertujuan memperoleh laba secara maksimal. Sementara dalam jangka panjang tujuan utama
perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap suatu perusahaan yang berkaitan dengan harga saham. Semakin tinggi nilai
perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya.
Nilai perusahaan yang tinggi akan memiliki dampak kemakmuran bagi para
pemegang saham, sehingga para pemegang saham menginvestasikan modalnya ke
perusahaan tersebut.
Penurunan nilai merupakan penurunan kemampuan suatu aset dalam menghasilkan
manfaat ekonomi dari yang diharapkan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan oleh
perusahaan secara periodik. Penyebab dari penurunan nilai perusahaan adalah :

1) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam


2) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga
3) Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut
4) Terdapatnya kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
5) Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan

1.2. Tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham


Secara umum setiap perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba
yang sebesar-besarnya untuk kepentingan seluruh stakeholder. Pada saat ini, memaksimalkan
laba sudah tidak relevan lagi, memaksimalkan nilai suatu perusahaan adalah suatu tujuan
yang sangat relevan dalam era persaingan saat ini, Nilai saham yang diperjual belikan dipasar
bursa adalah cerminan kekayaan pemegang saham atau investor.
Meskipun upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap
perusahaan, semua pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam
perspektif manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (stock holder’s wealth) atau memaksimalkan nilai perusahaan
(value of the firm). Kekayaan pemegang saham adalah perkalian antara harga saham per
lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini berarti bahwa kekayaan pemegang saham akan
tercermin dari nilai perusahaan, yang ditunjukkan oleh harga saham perusahaan bersangkutan
di bursa saham. Dengan demikian, maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai
perusahaan (harga saham) memiliki arti yang benar-benar sama.
Perumusan maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai
tujuan pada akhirnya akan memudahkan pengukuran kinerja suatu perusahaan. Bila mana
harga saham suatu perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu
suatu indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham
mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan pada masa
datang. Oleh karena itu tujuan dari perusahaan adalah
1. Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan harga saham
perusaan
2. Pemegang saham adalah pemilik sisa (residual owner) mereka akan memperoleh sesuatu
dari perusahaan dalam urutan terakhir setelah pegawai, pemasok, dan kreditur sehingga
apabila kekayaan pemegang saham meningkat berarti kekayaan pihak lainnya dalam
perusahaan juga meningkat

1.3 Tiga langkah dalam meningkatkan nilai perusahaan


Ada tiga langkah untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham:
1. Menciptakan kesadaran, dan komitmen yang tulus untuk, pemegang saham
kekayaan meningkatkan misi di seluruh organisasi.
2. Dimasukkan ke dalam teknik tempat untuk mengukur apakah nilai sedang
dibuat di berbagai organisasi tingkat, dan pastikan semua orang mengerti dan
menghormati langkah-langkah yang diadopsi
3. Pastikan bahwa setiap aspek manajemen diliputi dengan tujuan nilai
pemegang saham, dari manusia manajemen sumber daya untuk penelitian dan
pengembangan; dari target pengaturan untuk alokasi sumber daya.
1.4 Manajemen Berbasis Laba
Konsep manajemen berbasis laba memungkinkan pemegang saham untuk mengetahui
kinerja perusahaan melalui penilaian spesifik, yaitu laba per saham. Menurut Ball dan Brown
(1968), laba merupakan angka yang informatif serta mencakup lebih dari setengah informasi
mengenai perusahaan dalam periode 1 tahun. Penggunaan laba juga dianggap lebih mudah
karena menggunakan data-data yang bersifat historical. Namun laba yang diraih perusahaan
bukan merupakan sebuah hal yang mutlak karena pembentukan angka laba didasarkan pada
pendekatan akuntansi yang sarat akan penggunaan estimasi dan metode yang beragam.
Ketika suatu perusahaan memiliki laba yang terlihat baik dengan menggunakan suatu metode
dan estimasi, belum tentu pada kenyataannya perusahaan tersebut beroperasi dengan baik.
Bahkan perusahaan bisa saja lebih buruk pada kenyataannya. Maka penggunaan laba sebagai
alat untuk menilai kinerja dirasa kurang akurat dengan kenyataannya.

1.5. Bagaimana bisnis menciptakan nilai


Nilai tercipta ketika investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari
yang dibutuhkan untuk risiko kelas investasi. Pada tingkatan paling sederhana, semuanya
mengarah ke pihak investor atau pemegang saham, atau “stake holder”. Ini adalah
sekumpulan orang-orang yang berbeda, yang memiliki faktor risiko di dalam perusahaan
yang dengan cara tertentu, mereka mengontribusikan nilai-nilai tersendiri kepada perusahaan,
dengan harapan, mereka dapat memperoleh pengembalian, sebuah “value exchange”.
Beberapa hal yang dapat membantu untuk menciptakan nilai ekonomis dalam bisnis Anda.

 Mempertimbangkan bisnis masa depan.


o Pertimbangkan penggerak profit masa depan, termasuk trend pertumbuhan.
o Proyeksikan trend pertumbuhan pasar dan rencana strategis, serta bagaimana
mereka akan memengaruhi profit pada masa mendatang.

 Memproyeksikan profit masa depan.


o Proyeksikan profit yang paling mungkin pada tahun-tahun mendatang
berdasarkan trend dan skenario potensial.
o Evaluasi potensi profit selama 5 tahun mendatang, dan hitungan jangka
panjang untuk merefleksikan bagaimana hal ini akan berlanjut.
 Mengalkulasi value.
o Jumlahkan profit-profit ini, potong secara relatif terhadap meningkatnya
tingkat ketidakpastian, dan tambahkan sesuatu.
o Kalkulasikan net present value dari profit jangka panjang ini.

 Mengalokasikan value.
o Pertimbangkan bagaimana Anda dapat mengalokasikan total value di antara
para stake holder, seperti pelanggan dan share holder.

 Memprioritaskan aktivitas.
o Bangun value melalui strategi bisnis dan perencanaan keuangan Anda,
gunakan untuk menolong memprioritaskan sumber daya dan investasi.

 Mengelola untuk value creation.


o Kelola bisnis sepanjang waktu untuk value creation, fokus pada profit dan
kesempatan jangka panjang terbaik.

Penting untuk selalu dipahami bahwa ukuran sukses di dalam setiap perusahaan adalah
tingkat pengembalian dari investasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Perusahaan
hanya dapat sukses dengan menyajikan pengembalian kepada pihak investor secara
berkesinambungan, sehingga setiap investor dapat mencapai sukses juga.

Adanya penciptaan nilai dan terciptanya kesejahteraan bagi para pemegang saham
serta penilaian pasar, maka menjadi masalah terpenting yang dihadapi oleh perusahaan.
Laporan keuangan yang menjelaskan nilai buku tidak menggambarkan kondisi keuangan
yang sesungguhnya dari perusahaan, dengan demikian perkiraan nilai memiliki peranan
yang penting dalam lingkungan perusahaan. Beberapa perbaikan keuangan sangat penting
untuk menarik investor baru atau membuat keputusan berinvestasi yang harus
mempertimbangkan nilai equity dengan baik. Ini merupakan hal yang utama bagi beberapa
pengusaha dan perusahaan yang sering dibutuhkan untuk peningkatan pertumbuhan keuangan
dan menarik modal dari investor luar.
Salah satu kepuasan pemilik perusahaan adalah apabila modal yang diinvestasikan
mampu menghasilkan nilai tambah dan memberikan kesejahteraan.
Ukuran pengelolaan perusahaan menghasilkan nilai tambah ataukah tidak adalah pasar.
Jika pasar menghargai perusahaan itu melebihi nilai modal yang diinvestasikan, berarti
manajemen mampu menciptakan nilai buat pemegang sahamnya. Sebaliknya, jika harga
saham justru lebih rendah dari modal, dapat disimpulkan manajemen tak mampu
menciptakan nilai tambah.
Pengukuran nilai perlu dilakukan oleh manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Hal ini dilakukan agar terciptanya kesejahteraan bagi para stockholder dan stakeholders
(pekerja, pemerintah, konsumen, suplier dan masyarakat umum) (Velez & Dean, 2001 : 5).
Ukuran terhadap kinerja saham atau keberhasilan pilihan umumnya berdasarkan
pada kriteria tujuan. Beberapa tahun yang lalu, kriteria utama yang digunakan dalam
pengukuran kinerja keuangan adalah pendapatan per lembar saham (EPS) dan hasil
pengembalian atas ekuitas (ROE). Saat ini, telah difokuskan pada nilai pasar dari
kepemilikan saham perusahaan atau belum, pada kinerja perusahaan terhadap saham
relatif berpengaruh pada saham perusahaan lain

STRATEGI DAN NILAI PERUSAHAAN

1.6 Pendahuluan-Aplikasi Prinsip Nilai

Manajemen berbasis nilai adalah konsep corporate governance. Model Evaluasi


perusahaan yang menunjukkan bagaimana keputusan perusahaan mempengaruhi pemegang
saham. Keputusan perusahaan tersebut dibuat oleh para manajer untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham. Dengan demikian, aspek kunci dari manajemen berbasis nilai
adalah memastikan bahwa manajer berfokus pada tujuan memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. Pengertian lainnya dari manajemen berbasis nilai adalah pendekatan
manajerial di mana tujuan utamanya adalah jangka panjang maksimalisasi kekayaan
pemegang saham dan sebagai suatu cara untuk menempatkan sebuah tanggung jawab pada
manajer untuk berkomunikasi, mendidik dan mengubah orang lain dengan proses
penciptaan nilai sehingga terwujud sebuah komitmen. Tujuan dari manajemen berbasis nilai
dalam perusahaan, yaitu untuk menilai sistem, strategi, proses, teknik analisis, pengukuran
kinerja dan budaya sehingga memiliki kemampuan untuk membimbing ke arah tujuan
maksimalisasi kekayaan pemegang saham perusahaan tersebut.

1.7 Tujuan Perusahaan


Tujuan perusahaan yang berorientasi nilai adalah untuk menciptakan kekayaan bagi
pemegang saham, dan bukan membuat kecurangan atas angaka-angka akuntansi. Untuk
mencapai tujuan itu perusahaan perlu menghubungkannya dengan pengukuran kinerja,target
yang ditetapkan dan sinkroniasi dengan manajerial. Terlebih diperlukannya perubahan
budaya organisasi dimana setiap orang harus menetapkan tujuan ini. Bahkan pelatihan ulang
dan sistem penghargaan yang baru dibutuhkan untuk merubah pandangan jangka pendek
menjadi pandangan jangka panjang.
Ada dua tujuan utama manajemen keuangan perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Memaksimukan kekayaan pemilik perusahaan
Salah satu tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimumkan
kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang sahamnya (Wealth of the sharesholdres)
Sebab, Prinsip ekonomi menyatakan bahwa penggunaan dana hanya dapat dibenarkan
jika memberikan manfaat yang lebih besar dari pengorbanannya.Berikut penjelasan
lebih lanjutnya.
a. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimalkan laba perusahaan
b. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditur dan pihak
lain yang berkaitan dengan perusahaan
c. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih meneka nkan pada aliran kas
dan pada laba bersih dalam pengertian akuntansi
d. Tidak mengabaikan kewajiban social seperti lingkungan eksternal, keselamatan
kerja dan keamanan produk.
2. Memaksimumkan nilai Perusahaan
Memaksimalkan nilai perusahaan (Market Value of firm) memperhatikan dua unsur
yang penting yaitu nilai waktu uang dan resiko yang ditanggung oleh pemilik
perusahaan. nilai waktu uang berarti kita mengakui bahwa nilai rupiah saat ini selalu
lebih berharga daripada nanti. Investor mempertimbangkan resiko yang
ditanggungnya. Semakin tinggi resiko yang ditanggung, semakin besar tingkat
keuntungan yang diisyaratkan. Memaksimalkan nilai perusahaan Identik dengan
memaksimalkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit) Setiap penggunaan
dana harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dari biaya.
Pertimbangan teknis memaksimumkan nilai perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas dari pada memaksimumkan laba, karna
memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh Waktu terhadap nilai
uang .
b. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan bebrbagai resiko terhadap arus
pendapatan perusahaan
c. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin
beragam
I.8 Manajemen Unit Bisnis Strategi

Manajemeen unit bisnis strategi diartikan dengan unit bisnis yang secara keseluruhan
dibedakan dari unit bisnis lainnya karena unit bisnis ini menyajikan pengertian mengenai
pasar kuar dimana manajemen dapat melakukan perencanaan strategis dalam hubungannya
dengan produk dan pasar. Strategi diartikan dengan pemilihan area pasar atau produk yang
akan dimasuki atau ditinggalkan dan bagaimana memastikan posisi pesaing yang baik dalam
pasar atau produk itu. Manajemen unit bisnis strategi terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Penilaian Strategi
2. Pemilihan Strategi
3. Implementasi Strategi

1.8.1 Penilaian Strategi.


Kegiatan ini secara umum mencangkup analisis lingkungan eksternal, sumber daya,
dan kemampuan membentuk pandangan atas pengaruh-pengaruh penting pada potensi
dalam menciptakan nilai organisasi. Dalam penilaian strategi ada 3 bagian yang harus
diperhatikan yaitu:
a) Daya Tarik Industri. Ekonomi pasar dari sebuah produk akan memiliki pengaruh
yang besar pada keuntungan perusahaan. Dalam lingkungan yang terdapat daya
beli masyarakat yang rendah, suplayer kecil yang memiliki daya tawar menawar
yang tinggi juga munculnya pesaing dan produk baru menjadikan menjadikan daya
tarik tersendiri. Jika perusahaan dalam lingkungan ini berfokus pada caranya tetap
memberian return maka rata-rata akan terjadi persebaran kinerja yang positif.
Namun jika harga dibiarkan tetap rendah oleh kemampuan pelanggan dan suplayer
dan juga kemampuan barang pengganti yang mirip maka akan terjadi persebaran
kinerja yang negatif.
b) Keuatan Sumber Daya. Basis nilai perusahaan bertujuan untuk mengalahkan rata-
rata nilai persentase return dari modal yang digunakan perusahaan. Untuk
mengalahkannya perusahaan harus menggabungkan sumber daya yang diproses.
Kebanyakan sumber daya yang biasa akan memberikan hal yang setara atas
perusahaan pesaing tapi jika sumber daya yang luas biasa digabungkan dengan
sumberdaya yang biasa makan akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari
pesaingnya, juga dapat menciptakan nilai yang baru.
c) Tahap Hidup Siklus Potensi Nilai. Sebuah keunggulan kompetitif dalam industri
yang menarik tidak akan menyebabkan kinerja superior jangka panjang kecuali
memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan ekonomi industri tetap
menguntungkan. Perusahaan saingan akan tertarik ke suatu industri di mana para
peserta menikmati pengembalian yang tinggi namun cepat atau lambat keunggulan
kompetitif biasanya dipangkas pergi. Umur panjang dari keunggulan kompetitif
dapat direpresentasikan dalam hal siklus hidup dengan empat tahap:
pengembangan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan
d) Strategi Pesawat. Kerangka pesawat strategi dapat digunakan pada tingkat
manajemen unit bisnis strategi atau dapat digambar ulang untuk segmen produk /
pelanggan dalam manajemen unit bisnis strategi.

1.8.2 Pemilihan Strategi


Manajer perlu mempertimbangkan beragam potensi pilihan strategis. Proses pencarian
sistematis untuk masuk pasar produk alternatif / keluar dan pendekatan kompetitif dalam
pasar adalah salah satu yang vital. Tujuan dari pencarian tersebut adalah untuk menemukan
keunggulan kompetitif di pasar yang menarik yang berkelanjutan selama jangka waktu
menghasilkan menyebar kinerja positif.
Setelah pencarian yang cukup luas untuk kemungkinan arah strategis telah dilakukan, pilihan
yang maju ke depan perlu dievaluasi.. Evaluasi Strategi kualitatif dilengkapi dengan
pemeriksaan kuantitatif yang istilah akuntansi seperti laba, eps, ROCE dan dampak neraca
secara tradisional digunakan. Ini memiliki keuntungan dari penyajian rencana strategis dalam
format yang sama bahwa direksi digunakan untuk mempresentasikan hasil tahunan kepada
pemegang saham.
1.8.3 Implementasi Strategi
Implementasi strategi memerlukan alokasi sumber daya yang direncanakan dan reorganisasi
dan motivasi orang. Perusahaan yang telah berubah menjadi basis nilai pemegang saham
memiliki dampak pada isu-isu implementasi tersebut.
Sumber daya akan dialokasikan untuk unit atau fungsi jika dapat menunjukkan bahwa mereka
akan memberikan kontribusi untuk menghargai ciptaan setelah memperhitungkan jumlah
sumber daya yang digunakan. Manajer diberikan tanggung jawab dan target yang ditetapkan
sesuai dengan penciptaan nilai.
1.9 Tiga Tingkat Strategi dalam Perusahaan

Tiga Tingkatan Strategi

1. Tingkat Korporasi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada orientasi nilai,
value, lebih konseptual dan tersentralisasi.
2. Tingkat Bisnis adalah lebih banyak dilakukan pada level middle manajemen, cirinya
jangka waktu relatif pendek, keputusan-keputusan di buat untuk menjebatani
keputusan tingkat korporasi dan fungsional, beresiko rendah
3. Tingkat Fungsional adalah melibatkan masalah-masalah operasional yang
berorientasi pada aktivitas resiko rendah, biaya yang dibutuhkan rendah keputusan
dibuat tergantung kepada ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusi) dan Sumber
Daya Perusahaan
Tabel Ciri dan Tugas dan Tanggung Jawab dalam 3 tingkatan Strategi

Keterangan Ciri Level Tugas dan Tanggung Jawab


Korporasi 1. Berorientasi pada 1. Mengembangkan rencana
nilai jangka panjang 3-5 tahun
2. Unsur fleksibilitas 2. Bertanggung jawab terhadap
sangat tinggi kinerja keuangan serta non
3. Jangka waktu lebih keuangan perusahaan
panjang 3. Mempertahankan citra/emage
4. Perioritas pada perusahaan memenuhi
pertumbuhan tanggung jawab sosial
perusahaan perusahaan
5. Konseptual 4. Menentukan jenis bisnis yang
6. Tersentralisasi akan di masuki perusahaan
5. Merumuskan strategi dan
menentukan luas aktivitas dan
area fungsional bisnis

Bisnis 1. Resiko rendah 1. Menentukan bagaimana


2. Keuntungan rendah perusahaan akan bersaing di
3. Setiap keputusan ada arena pasar produk yang
mediasi antara level terpilih
korporasi dan 2. Mengidentifikasi dan
fungsional memastikan segmen pasar yang
4. Biaya rendah paling menjanjikan
5. Membuat keputusan
dan memberi
pandangan antara lain
tentang saluran
distribusi, lokasi
pasar, wilayah pabrik
dan segmentasi pasar

Fungsional 1. Jangka waktu pendek,1. Menerapkan dan


kurang dari 1 tahun melaksanakan strategi
2. Beresiko rendah perusahaan
3. Keputusan diterapkan2. Mengembangkan tujuan
pada aktivitas yang tahunan serta strategi jangka
sedang berjalan pendek untuk bidang seperti
4. Keputusan melibatkan produksi, operasi dll
masalah operasional
dan berorientasi pada
aktivitas

1.10. Target dan Motivasi

Penetapan target dan penghargaan kepada karyawan harus diimbangi kontrol atas
kinerja dan tanggungjawab terhadap hasil. Umumnya di perusahaan, hasil kinerja biasa ada di
bawah kendali manajer menegah, manajer inilah yang berfungsi untuk mengevaluasi segala
kebijakan serta kinerja yang dilakukan oleh karyawan dalam mengembangkan perusahaan.
Perusahaan harus memiliki tipe-tipe target penciptaan nilai yang berbeda-beda untuk setiap
tingkatan dalam organisasi

1. Untuk direksi seharusnya memperhatikan kinerja perusahaan secara keseluruhan dari


perspektif pemegang saham seperti total stakeholder return, wealth added index, market
value added, dan market book ratio.
2. Ketika target diturunkan ke tingkat yang lebih rendah dari Direksi& penetapan target dan
penghargaan harus dikaitkan agar dapat meningkatkan motivasi asi karyawan untuk
mencapai target

Anda mungkin juga menyukai