Anda di halaman 1dari 2

Keselamatan dan kesehatan kerja (k3) sangat penting bagi mahasiswa fakultas teknik

(FT) saat melakukan praktik. Dalam melakukan suatu pekerjaan, melaksanakan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan
dari pekerjaan. Seluruh petugas yang bertanggung jawab dan yang memberikan pekerjaan
seharusnya mampu menyediakan lingkungan kerja yang aman untuk wanita dan pria bahkan
untuk penyandang cacat sekalipun, juga untuk orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus
lainnya. Isu yang beredar dikalangan mahasiswa tentang kejadian mahasiswa yang mengalami
kecelakan kerja membuat mahasiswa menjadi was-was dan berhati-hati. Tapi, banyak juga
mahasiswa yang tidak peduli dan menganggap kecelakaan yang terjadi itu merupakan hal yang
sepele dan bisa terjadi karena mahasiswa itu sendiri tidak mengerti bagaimana cara kerja alat
yang digunakan dan mahasiswa sendiri ceroboh saat praktik sedang berlangsung.

Keselamatan dan kesehatan kerja (k3) yang ada di lingkup fakultas teknik universitas
Negeri Yogyakarta sangat penting. Misal, terjadi kecelakaan, Mahasiswa sendiri juga yang akan
rugi saat melakukan praktik. Mahasiswa yang tidak jadi bekerja, maka nilai dan hasilnya akan
nol. Hal ini dinyatakan oleh salah satu dosen kayu yang ada di fakultas teknik universitas negeri
yogyakarta. “Faktor yang disebabkan sebetulnya banyak, salah satunya faktor yang terjadi adalah
dari mahasiswanya sendiri tidak mematuhi peraturan, yang seharusnya memakai sepatu, trutama
perempuan malah menggunakan wedges atau highheels akhirnya tersandung dan jatuh terkena
peralatan, dari sisi alat, mahasiswa menggunakan alat dan mengembalikannya tidak pada
tempatnya, akhirnya jatuh mengenai tangan” ujar beliau saat diwawancarai oleh salah satu
anggota kami. fasilitas untuk pertolongan pertama saat kecelakaan kerja juga sudah tersedia
dengan baik “Sudah memenuhi, kotaknya udah ada, obat-obatan di dalam juga masih lengkap,”
tutur beliau lagi. Menurut bapak Bpk Nuryadin, Dosen praktik kerja batu, teknik sipil Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di FT terutama di bengkel kayu ini secara umum, masih dibilang baru 80% yang
kurang seperti tutup telinga, sudah ada namun belum mencukupi, satu tutup telinga buat 2 mahasiswa,
dan lagi dari sarung tangan. “Mahasiswa sekarang, dikasih masker malah dilempar,” tambahnya.
Keselamatan dan kesehatan kerja yang ada baru 80% dan tidak segera dipenuhi, padahal bengkel ini
setiap hari dipakai untuk bekerja Menurut beliau, moral mahasiswanya dulu yang harus dibenahi, moral
dan budaya nya yang harus dibenahi, karna sebenarnya keamanan itu penting daripada kerjaannya,
kalau tidak selamat sama aja nggak bisa kerja. Yang berwenang atas ketersediaan k3 Biasanya itu
koordinator atau ketua bengkelnya. Nanti memajukan proposal ke pusat, proses turunnya juga nggak
lama. Solusi bapak Nuryadin agar para mahasiswa mematuhi aturan yang berlaku, “Harus ada semacam
breeking news atau kultum sebelum praktik, disetelkan video dulu, ini lo kecelakaan kerja yang terjadi,
nanti lama lama akan menyadari, ternyata ngeri juga, bukan sekadar teori tapi breeking news. Mungkin
dari beberapa kejadian yang terjadi disini didokumentasikan trus dipajang disini, jadi mahasiswa
mengerti ini lo yang teledor yang melamun, bukan masalah menakut nakuti namun agar mahasiswa
sadar pentingnya k3,”

Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja juga ditanggapi oleh saudara JA salah satu
sanksi mata korban kecelakaan fakultas teknik unversitas negeri yogyakarta. “Penting, tapi
mungkin penerapan atau mepraktikkan pengunaan tentang K3 yang belum begitu baik.”. korban
tersebut juga menututurkan, “Kecelakaan kerja mungkin juga bisa terjadi karena kelalaian
orangnya atau mungkin kurang waspada waktu kegiatan praktek.”. fasilitas keselamatan dan
kesehatan kerja K3 yang ada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarata menurut JA ini
cukup memadai dari alat dan fasilitasnya. Pertanggung jawaban yang diberikan oleh kampus
begitu baik karena setelah terjadinya kecelakaan itu saya langsung di bawa ke rumah sakit untuk
pengobatannya. Dan biaya nya cukup tinggi sih soalnya kalau saya itu biayanya sampai 15 juta.

Salah satu teman dari korban lainnya dari jurusan teknik sipil juga menuturkan, “Penting
banget, masalahnya kan itu bisa ke nyawa kalau hal yang lebih berat lagi kan. Teori K3 penting
banget, Kekurangan nya mungkin masih belum di sampaikan teorinya karena pelajaran K3 yang
saya sendiri belum dapat pelajarannya. Seharusnya itu sebelum praktek tu kita dikasih tahu dulu
penggunaan alatnya gimana sering terjadi kecelakaan dimana dan kenapa kan gitu,” . mahasiswi
dari jurusan teknik sipil tersebut juga mengatakan tentang penyebab kecelakaan saat praktik,
“Penyebab kecelakaan mungkin kurang waspada dari orangnya dalam praktek atau ketidak
tahuan dalam alat di dalam kelas praktek. Ketidaktahuan saya karena saya Cuma melihat dari
teman praktek saya,” menurutnya tentang keselamatan dan kesehatan kerja di fakultas teknik
“Kalau dipikir pikir sih sudah memadai, cuma penerapannya mungkin yang kurang. Kayak
sebelum mulai kita disuruh Makai helm masker tapi gimana ya kita kan di ruangan masak pakai
helm, ada kan yang bikin gak nyaman ketika Makai masker helm kayak pengap apalagi di
ruangan. Mahasiswanya juga masih belum sadar seberapa pentingnya K3,” Pertanggung jawaban
kampus tentang kecelakaan kerja juga langsung tanggap untuk pihak kampusnya dosen
dosennya. Untuk biaya finansialnya kayak pendaftaraan biaya operasionalnya itu ditanggung
oleh pihak administrasi. Tapi untuk biaya berjalannya itu Makai uang kita dulu baru nota nya itu
ditukar sama uang dari pihak dosennya maupun dari administrasi. Trus habis itu di suruh ngisi
angket tapi untuk prosesnya itu mudah sih karena sebagian itu yang ngurus dosennya.

Salah satu teknisi menyampaikan salah satu hal yang membuat keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) di Universitas Negri Yogyakarta ini kurang adalah pendanaan yang kurang
untuk memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja dan juga kurang sadarnya mahasiswa terhadap
pentingnya keselamatan dan kecelakaan kerja. Yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan
kerja yang lumayan serius di kawasan fakultas teknik Unvirsitas negri yogyakarata adlah
Universitas, karena universitas yang mengurus lembaga baik dari pendanaan, peraturan dll. Dan
dari universitas turun ke fakultas. Tambahnya saat diwawancarai oleh salahsatu anggota kami.
Solusi tentang kurangnya keselamatan dan kesehatan kerja dituturkan juga oleh salah satu teknisi
“Solusinya, kesadaran mahasiswa itu sendiri dan Pendanaan yang ada juga menjadi solusi,”.

Anda mungkin juga menyukai