METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan yang
Model pengembangan 4-D terdiri dari 4 tahap utama yaitu: Define, Design,
Develop, dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P yaitu (1) Define
didik (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept
validasi perangkat oleh para pakar (expert appraisal) diikuti revisi, simulasi, uji
telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya institusi pendidikan lain,
prodi lain.
40
B. Prosedur Penelitian
Analisis Kurikulum
Define
Analisis Karakteristik Peserta Didik
Perumusan Tujuan
Penyusunan Acuan
Pemilihan Media
Design
Pemilihan Format
Revisi I
Revisi II
Penyebaran Disseminate
41
Adapun uraian prosedur pengembangan labsheet dengan menggunakan 4-D
1. Define (Pendefinisian)
antara lain deskripsi keadaan, fakta, harapan, dan solusi guna mendapatkan produk
yang akan diharapkan. Tahap pendefinisian melalui tiga langkah pokok yaitu
a. Analisis Awal
mata kuliah praktik inspeksi dan tes, keadaan, fakta, harapan, dan solusi mata
kuliah tersebut di program studi D3 Teknik Elektro UNY. Pada tahap ini
kondisi sarana dan prasarana pembelajaran. Dalam hal ini peneliti menemukan
maka perlu dikembangan suatu lembar kerja atau labsheet untuk panduan
praktik inspeksi dan tes. Labsheet yang dikembangkan menyajikan materi yang
inspeksi dan tes yang akan dijadikan acuan dalam mengembangkan labsheet.
42
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik cepat merasa bosan dalam
c. Analisis Tugas
Analisis ini dilakukan untuk menentukan isi materi dan kompetensi yang
ini mengacu pada rencana pembelajaran studi dan mengkaji tugas pada mata
d. Analisis Konsep
dituangkan dalam bentuk peta konsep. Peta konsep yang telah disusun
e. Perumusan Tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan isi materi yang akan dipelajari oleh peserta
materi labsheet.
2. Design (Perancangan)
menemukan cara yang efektif dan efisien untuk merancang labsheet. Tahap
perancangan meliputi:
43
a. Penyusunan Acuan
yang menjadi tolak ukur kemampuan peserta didik berupa produk, proses,
b. Pemilihan Media
yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Media dipilih untuk menyesuaikan alanisis peserta didik, analisis konsep
dengan atribut yang bervariasi dari media yang berbeda-beda. Hal ini berguna
c. Pemilihan Format
d. Desain Awal
Desain awal yaitu rancangan media labsheet yang telah dibuat oleh
dosen pembimbing akan digunakan untuk acuan revisi desain awal labsheet
44
yang meliputi beberapa bagian, yaitu: (1) Topik materi, (2) Kompetensi inti,
(3) Kompetensi Dasar, (4) Teori Dasar, (5) Alat dan Bahan, (6) Keselamatan
3. Develop (Pengembangan)
menghasilkan produk akhir setelah melalui proses validasi, revisi, dan ujicoba
Validasi ahli oleh dosen yaitu proses penilaian yang dilakukan oleh
produk.
b. Revisi I
validator ahli materi dan validator ahli media. Setelah tahap revisi I dilakukan
c. Ujicoba Pengembangan
45
Negeri Yogyakarta. Data ujicoba lapangan terhadap mahasiswa didapatkan
d. Revisi II
revisi atau perbaikan akhir sebelum produk disebarkan pada tahap disseminate.
4. Disseminate (Penyebaran)
model 4-D. Penyebaran ini dilakukan unutk mempromosikan produk yang telah
dikembangkan agar dapat diterima oleh pengguna. Dalam penelitian ini penyebaran
Pada desain uji coba produk dalam penelitian ini terdapat tahapan penentuan
sumber data, evaluasi ahli, dan uji coba pengembangan. Berikut ini adalah
penjelasan lebih lengkap mengenai desain uji coba yang akan diterapkan:
a. Sumber Data
b. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah labsheet inspeksi dan tes di prodi D3
46
c. Responden Penelitian
Yogyakarta.
d. Evaluasi Ahli
(angket) dari dosen ahli materi dan dosen ahli media mengenai kelayakan
melakukan revisi I
Yogyakarta
2. Subjek Coba
a. Para ahli yang dibutuhkan sebagai evaluator ahli (Expert Judgement) pada
tahap review yang terdiri dari ahli materi dan ahli media. Sebagai ahli media
dan ahli materi adalah dosen ahli di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
47
b. Mahasiswa Program Studi Prodi D3 Teknik Elektro angkatan 2016 Fakultas
pengembangan.
dibutuhkan dalam penelitian yang selanjutnya data tersebut dianalisis. Ada dua cara
pengembangan labsheet inspeksi dan tes yang akan dijadikan sebagai media
pembelajaran. Hasil pengujian dipaparkan dengan data berupa uji coba dan
hasilhasil pengamatan.
b. Kuisioner (Angket)
inspeksi dan tes. Responden yang dilibatkan dalam pengambilan data adalah
dosen ahli materi sekaligus ahli media pembelajaran dan pengguna atau
mahasiswa
c. Instrumen Penelitian
48
dapat digunakan dalam pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.
angket. Lembar angket yang digunakan adalah lembar angket tertutup, yaitu
lembar angket yang telah dilengkapi dengan jawaban yang sehingga responden
tinggal memilih sesuai jawaban yang telah disediakan. Cara ini akan sangat
diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Pengujian validasi isi secara teknis dapat
variabel yang diteliti, indikator tolak ukur, dan nomor butir. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan lembar angket yang diberikan kepada ahli materi,
ahli media, dan mahasiswa sebagai responden. Berikut adalah rincian kisi-kisi
Kuisioner yang dibuat ditinjau dari beberapa aspek yang akan digunakan
dalam uji kelayakan oleh ahli materi untuk mengetahui tingkat kelayakan
produk dilihat dari validasi isi. Instrumen angket validasi materi ini disusun
menggunakan skala rating scale dengan menggunakan empat skala (1-4). Dari
dikembangkan pada setiap aspek materi. Adapun kisi-kisi kuisioner untuk ahli
49
Tabel 1. Kisi-Kisi Kuisioner Kelayakan Ahli Materi
No Aspek Indikator Butir
Kesesuaian KI dan KD 1, 2
Kelayakan isi
1. Kesesuaian kebutuhan 3, 4
dan tujuan
Keakuratan contoh dan ilustrasi 5, 6
Keterbacaan 7
2. Kebahasaan
Kesesuaian kaidah bahasa 8, 9
Kejelasan cetak 18
4. Kegrafikan
Desain sampul labsheet 19
Jumlah Butir 25
Sumber: Pudji Muljiono (2007:21)
produk dilihat dari validasi konstruk. Ahli media adalah orang yang
menggunkan skala rating scale dengan menggunakan empat skala (1-4). Dari
50
skala tersebut diperoleh kategori atau tingkat kelayakan labsheet yang
dikembangkan pada setiap aspek media labsheet yang telah divalidasi. Adapun
kisi-kisi kuisioner yang digunakan uji kelayakan oleh ahli media ada pada tabel
2 berikut:
Jumlah Butir 22
Sumber: Azhar Arsyad (2015:85-87)
51
digunakan dalam kuisioner ini. Dalam ujicoba ini menggunkan skala rating
scale dengan menggunakan empat skala (1-4). Adapun kisi-kisi kuisioner yang
digunakan dalam ujicoba pada peserta didik (mahsiswa) dapat dilihat pada
E. Pengujian Instrumen
Data penelitian yang valid, akurat, dan dapat dipercaya diperoleh dengan
menggunakan instrumen penelitian yang sesuai. Oleh karena itu, benar tidaknya
penelitian dikatakan sesuai jika telah memenuhi syarat berupa validitas dan
reliabilitas. Untuk itu instrumen yang dibuat perlu dilakukan pengujian yang
ditinjau dari tingkat validitas dan reliabilitasanya. Berikut dijelaskan untuk uji
52
1. Uji Validitas Instrumen
menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Pengujian validitas yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah valditas konstruk. Untuk menguji validitas konstruk
dapat dilakukan dengan mengadakan konsultasi kepada para ahli (Sugiyono, 2014:
352). Validasi instrumen dilakukan sampai terjadi kesepakatan dengan para ahli.
Pada penelitian ini para ahli dalam bidang pendidikan adalah dosen Pendidikan
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
sama atau relatif sama. Analisis reliabel ini menggunakan model uji coba terpakai.
Jadi, uji reliabel instrumen ini dilakukan setelah pengambilan data terhadap
perhitungan reliabilitas instrumen angket skala Likert model empat pilihan jawaban
yang diberikan kepada peserta didik. Rumus Alpha yang diadaptasi dari Arikunto
∑
r11 = x 1−
−1
53
Keterangan:
r11 : realibilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : jumlah varians butir
: varians total
sebagai berikut:
kelayakan dengan instrumen menurut skala likert (Sugiyono, 2014: 134). Uji
kelayakan skala likert menggunakan empat pilihan yaitu tidak setuju, kurang setuju,
setuju, dan sangat setuju. Data yang diperoleh berupa gradasi skor penilaian yaitu
54
Nilai rata-rata ideal (Mi) dan simpangan deviasi (Sdi) diperoleh dengan
55