Anda di halaman 1dari 6

ORBITH VOL. 11 NO.

2 JULI 2015 : 147 – 152

SISTEM MONITORING KENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASA


DENGAN VARIABLE SPEED DRIVE BERBASIS PLC DAN SCADA

Oleh : Yusnan Badruzzaman


Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang, Kotak Pos 6199 Semarang 50275

Abstrak

Pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
adalah dengan menggunakan Variable Speed Drive yang berfungsi mengatur frekuensi sumber sehingga
mendapatkan kecepatan (rpm) motor yang diinginkan. Komunikasi antara VSD, PLC dan SCADA dengan
protokol MODBUS adalah sistem yang dibangun untuk dapat memonitoring kinerja dari motor induksi
tiga fasa. Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah inverter altivar 61 type
ATV61HU22N4 dan PLC Twido TWDLMDA20DTK. Software yang digunakan adalah TWIDOSUITE
V2.30 dan SCADA VIJEO CITECT v. 7.2 yang berfungsi untuk melakukan kontrolling dan monitoring
secara real time melalui hubungan antara PLC TWIDO dan Inverter Altivar 61. Hasil yang didapatkan
adalah motor induksi tiga fasa dapat diatur kecepatannya dengan alat Variable Speed Drive (Inverter)
dengan rentang pengaturan yang sangat luas mulai dari 0 – 50 Hz. PLC sebagai master kontrol
berfungsi untuk melakukan kontrol secara langsung dan SCADA berfungsi sebagai pengendali Jarak
jauh (remote Controller).
Kata Kunci : Inverter, PLC, SCADA dan Modbus

1. Pendahuluan menggunakan local controller atau kontrol


Penggunaan motor induksi tiga fasa untuk ditempat. Hanya beberapa saja yang sudah
aplikasi di mesin-mesin industri telah mulai mengembangkan remote controller
banyak digunakan pada dunia Industri. atau kontrol jarak jauh. Banyak keuntungan
Motor induksi tiga fasa Mempunyai yang bisa didapatkan dengan
konstruksi yang sederhana sehingga mudah mengembangkan remote controller. Yang
dalam perawatannya, bahkan bisa dikatakan paling utama adalah kemudahan user dalam
tanpa perlu perawatan yang khusus. melakukan controlling, monitoring dan data
aquisition secara real time.
Untuk dapat mengatur kecepatan motor
induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan 1.1. Motor Induksi Tiga Fasa
empat cara yaitu dengan mengubah jumlah Secara umum motor induksi dibagi menjadi
kutup, mengatur tegangan sumber, dua buah yaitu motor induksi satu fasa dan
mengatur frekuensi sumber dan motor induksi tiga fasa. Secara prinsip cara
menambahkan tahanan luar (khusus untuk kerja kedua motor ini adalah sama yaitu
rotor belitan). Pengaturan dengan karena adanya induksi yaitu adanya medan
mengubah jumlah kutup dapat dilakukan putar pada belitan utama (stator) yang
dengan mengubah konstruksi stator, memotong batang-batang rotor sehingga
sedangkan untuk menambahkan tahanan akan timbul induksi pada rotor. Motor arus
luar hanya bisa dilakukan pada motor bolak-balik (motor AC) adalah suatu mesin
induksi rotor belitan. Pengaturan kecepatan yang berfungsi untuk mengubah dari energi
motor induksi yang bisa dilakukan dengan lisrik arus bolak balik menjadi energi
leluasa adalah dengan mengubah tegangan mekanis atau energi gerak berupa gerakan
dan frekuensi sumber. Alat yang sering putar dari rotor.
digunakan untuk mengatur frekuensi ini
biasa dikenal dengan nama Variable Speed Prinsip kerja motor induksi tiga fasa adalah
Drive atau Inverter. sebagai berikut :
a. Apabila sumber tegangan 3 fasa
Aplikasi kontrol motor induksi pada dipasang pada kumparan stator,
industri manufaktur masih banyak yang

147
Sistem Monitoring Kendali Motor Induksi Tiga Fasa……………………...Yusnan Badruzzaman

timbullah kecepatan medan putar (Ns), b. Mengubah Frekuensi sumber. Hal ini
120 f sesuai dengan persamaan no 2. Dimana
Ns  putaran berbanding lurus dengan
P .
frekuensi. Semakin besar nilai
b. Perputaran medan putar pada stator
frekuensinya maka semakin besar pula
tersebut akan memotong batang-batang
kecepatan putaran motor yang
konduktor pada bagian rotor.
dihasilkan.
c. Akibatnya, pada bagian rotor akan
c. Mengubah Tegangan sumber. Untuk
timbul tegangan induksi (ggl) sebesar :
dapat mengatur kecepatan motor
E2S = 4,44 f2 N2 (untuk satu fasa),
induksi tiga fasa dengan variabel
dimana E2S adalah tegangan induksi
tegangan bisa dilihat pada persamaan
saat rotor berputar.
torsi motor induksi sebagai berikut :
d. Karena pada rotor timbul tegangan
P 3.E1 .I 2 '.Cos
induksi, dan rotor merupakan T 
rangkaian yang tertutup, sehingga pada  
rotor akan timbul arus (I). Dimana :
e. Adanya arus (I) didalam medan P = Daya
magnet, akan menimbulkan gaya (F) T = Torsi
pada rotor.  = Kecepatan sudut
f. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh Dari rumusan tersebut dapat dilihat bahwa
gaya (F) pada rotor cukup besar untuk torsi berbanding lurus dengan tegangan dan
memikul kopel beban, maka rotor akan arus. Semakin besar tegangan yang
berputar searah dengan medan putar diinjeksikan ke motor, maka torsinya akan
stator. semakin meningkat. Meningkatnya torsi ini
g. Agar tegangan terinduksi diperlukan sebanding dengan peningkatan kecepatan
adanya perbedaan antara kecepatan motor induksi.
medan putar stator (ns) dengan
kecepatan berputar rotor (nr). 1.2. Inverter
h. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns Inverter adalah rangkaian elektronika yang
disebut slip (S) dinyatakan dengan : berfungsi untuk mengubah arus tegangan
n  nr DC menjadi tegangan AC. Output suatu
S s x100% inverter dapat berupa tegangan AC dengan
ns
bentuk gelombang sinus (sine wave),
i. Apabila nr = ns tegangan tidak gelombang kotak (square wave) dan sinus
terinduksi dan arus tidak mengalir pada modifikasi (sine wave modified).
kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel
motor akan ditimbulkan apabila nr
lebih kecil dari ns.

Pengaturan kecepatan motor induksi tiga Gambar Blok Diagram dari cara kerja
fasa dapat dilakukan dengan 4 cara antara inverter
lain adalah :
a. Mengubah jumlah kutup. Hal ini sesuai Fungsi Inverter adalah untuk merubah
dengan persamaan no. 2. Dimana kecepatan motor AC dengan cara merubah
putaran berbanding terbalik dengan Frekuensi Outputnya:
jumlah kutup. Semakin besar jumlah .........
kutup maka putaran motor yang
dihasilkan akan semakin kecil. Begitu Dimana:
juga sebaliknya Ns : Kecepatan stator (RPM)
F : Frekuensi (Hz)

148
ORBITH VOL. 11 NO. 2 JULI 2015 : 147 – 152

P : Jumlah kutup dengan banyak komputer, harga relatif


Hubungan antara Periode dan Frekuensi kompetitif dibanding PLC merk lain dengan
Getaran kualitas yang sama dan telah diajarkan di
perkuliahan. Untuk PLC dari pabrikan
Terdapat 2 rumus, yaitu: Schneider sendiri memiliki beberapa
......... macam tipe salah satunya yaitu PLC
TWIDO Modular.
Dengan mengubah frekuensi yang masuk
pada motor, maka kecepatan motor akan
1.4. Sistem SCADA
berubah. Karena itu inverter biasa disebut
SCADA merupakan singkatan dari
juga Variable Speed Drive.
Supervisory Control And Data Acquisition
yang mengandung pengertian sekumpulan
1.3. PLC (Programmable Logic
peralatan yang bekerja membentuk suatu
Controller)
kesatuan dan bekerja bersama – sama yang
Kendali Logika Terprogram
saling berkomunikasi untuk menjalankan
(Programmable Logic Controller / PLC)
fungsi pengukuran, kontrol, dan
adalah suatu peralatan elektronik yang
permintaan/ pengiriman data. SCADA
bekerja secara digital, memiliki memori
digunakan untuk membantu mendapatkan
yang dapat diprogram, menyimpan perintah
sistem pengoperasian yang optimum
– perintah untuk melakukan fungsi khusus
dengan kenyataan yang ada dilapangan
seperti logic, squencing, timing, counting,
yang berupa kekurangan maupun kelebihan
dan aritmatic untuk mengontrol berbagai
yang terdapat pada suatu sistem. SCADA
jenis mesin atau proses melalui modul
terdiri dari perlengkapan hardware dan
analog atau digital Input/Output.
software.
Fungsi utama dari sebuah PLC adalah
Fungsi dari Sistem SCADA :
untuk memonitor parameter proses rumit
a. Telecontrol berfungsi melakukan
dan melakukan penyesuaian operasi proses
perintah Remote Control (Open /
yang sesuai. Hal itu dapat diprogramkan,
Close) terhadap peralatan yang berada
dikendalikan dan dioperasikan dengan
dilapangan.
memperhatikan kondisi dari sistem
b. Telesignaling berfungsi
khususnya input device. Operator PLC
mengumpulkan data status dan alarm
diharapkan dapat menggambarkan alur dari
(Open, Close, power Supply fault,
ladder diagram dengan suatu papan tombol
indikasi relay atau parameter lainnya)
(input) ke suatu tampilan (output). Hasil
yang dianggap perlu, yang dapat
penggambaran akan diubah jadi bahasa
membantu operator dalam memonitor
komputer dan dijalankan sebagai program
peralatan yang berada dilapangan.
user.
Dengan ini diharapkan gangguan pada
bagian tertentu dapat dideteksi lebih
PLC sendiri memiliki beberapa jenis dan
cepat karena pemantauan dari pusat
tipe yang beredar di pasaran. Diantaranya
kontrol dan diketahui dalam waktu
yaitu PLC jenis small, medium, dan large
yang real time.
yang diproduksi oleh Omron, Toshiba,
c. Telemetering berfungsi mengukur
Siemens, LG, Fuji Elektrik, dan Schneider.
beban yang terpasang pada alat ukur
PLC yang digunakan dalam penelitian ini
tenaga listrik (Arus, Tegangan, Daya
adalah produk dari Schneider karena
Aktif, Frekuensi dll) dan semua
konsep pemrograman yang digunakan
peralatan yang berada dilapangan.
mudah, menggunakan penghubung RS-485
Hasil pemantauan ini, selain digunakan
(Multidrop) yaitu dapat dihubungkan
sebagai pencatat data pengoperasian
dengan beberapa PLC sekaligus, kabel
alat juga dapat digunakan dalam
serial menggunakan USB yang kompatibel

149
Sistem Monitoring Kendali Motor Induksi Tiga Fasa……………………...Yusnan Badruzzaman

kaitannya untuk melakukan Remote


Control.

2. Pengaturan Kecepatan Motor


Dengan Protokol Modbus VIA PLC
Dan SCADA
Pada proses ini menggunakan sistem yang
terdiri dari system komunikasi PLC dengan Gambar 3.2 Rangkaian RJ45 ke PLC
Altivar dengan sistem komunikasi antara TWIDO
PLC dengan PC. Hubungan antara PLC
dengan Altivar yaitu dihubungkan melalui Langkah – langkah membuat program
komunikasi modbus serial. Sehingga untuk pengendalian menggunakan modbus :
parameter kecepatan dapat dengan mudah a. Buka program twido suite lalu discribe
terbaca melalui register yang menyimpan seperti berikut.
kecepatan dari motor.Hubungan antara PLC
dengan PC (SCADA) yaitu melalui
komunikasi modbus. Dalam hal ini
diperlukan suatu modul komunikasi yang
mendukung komunikasi modbus TCP.
b. Atur macro sesuai dengan gambar
Komunikasi antara PLC dengan Altivar berikut.
adalah komunikasi modbus serial yang
dihubungkan dengan terminal RJ45.Pada
PLC dihubungkan pada modul . Modul
tersebut adalah modul Ethernet pada PLC.
Sehingga dikarenakan terminal pada Altivar
adalah RS-485 maka diperlukan suatu
modul konverter. c. Buat ladder sesuai gambar berikut ini.

Tabel 3. 1 Serial pin RJ 45


No PLC Nama RJ45
1 A + Terminal 4
2 B - Terminal 5
3 SG GROUND

Gambar 3. 1 Rangkaian RJ45, PLC


Twido, Altivar61

Berikut ini adalah gambar konfigurasi


antara Inverter, PLC dab SCADA.

150
ORBITH VOL. 11 NO. 2 JULI 2015 : 147 – 152

d. setelah semua disetting dan ladder 3 15 62 448 2,5 A


diagram dibuat. Langkah selanjutnya 4 20 82 602 2,6 A
adalah debug PC dengan PLC. Setelah 5 25 99 751 2,6 A
debug berhasil lalu buka menu 6 30 119 905 2,7 A
7 35 133 1052 2,7 A
manage animation table. Untuk
8 40 157 1204 2,7A
menjalankan kita bisa ubah nilai 9 45 176 1353 2,7A
%MW10 dengan nilai “1”, lalu isikan 10 50 194 1500 2,8A
juga value pada %MW101 untuk
memberi inputan frekuensi. Perhatikan
gambar berikut.

Grafik perubahan tegangan terhadap


kecepatan arah maju
e. Pembuatan SCADA
Langkah-langkah pembuatan SCADA
Tabel 3.3 Kecepatan motor arah
adalah sbb :
mundur
a. Pembuatan new project
No Frek. Volt Rpm Arus
b. Membuat Clutsters
(Hz) (V) (A)
c. Membuat Setup Wizard
1 5 22 147 1,9 A
d. Membuat Setup Comunication
2 10 43 298 2,3 A
e. Input Variable Tag
3 15 61 449 2,5 A
f. Membuat gambar design tampilan pada
layar monitor Scada 4 20 81 600 2,6 A
5 25 99 752 2,6 A
3. Pembahasan 6 30 118 900 2,7 A
Pada percobaan pengoperasian trainer 7 35 132 1050 2,7 A
Altivar 61 ini menggunakan Trainer PLC 8 40 156 1203 2,7 A
Twido dan Motor 3 fasa asynchronous, 9 45 175 1355 2,7 A
dalam percobaan ini kita mengaplikasikan 10 50 194 1500 2,8 A
program PLC untuk beberapa percobaan
yaitu Start/Stop, Reverse/Forward. Pada
setiap percobaan akan diatur frekuensi yang
berbeda beda dan untuk mengetahui berapa
kecepatan putaran motor dan berapa lama
motor tersebut dihentikan atau di balik arah
putarannya.

Tabel 3.2. Kecepatan motor arah Arah


Maju Grafik perubahan tegangan terhadap
No Frekuensi Volt Rpm Arus kecepatan arah mundur
(Hz) (V) (A)
1 5 22 148 1,9 A
2 10 44 297 2,3 A

151
Sistem Monitoring Kendali Motor Induksi Tiga Fasa……………………...Yusnan Badruzzaman

Dengan perhitungan manual kita dapat c. Pada tabel 4.3 dapat dibandingkan
menghitung kecepatan motor listrik dengan penggunaan penghitungan dengan
rumus sebagai berikut : rumus dan RPM kenyataanya hampir
Dengan f = 5 Hz dan p = 4 maka n dapat sama.
dihitung seperti dibawah ini :
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disumpulkan
Dengan cara yang sama kita dapat
bahwa :
membandingkan hasil pengukuran dan
a. Dengan Integrasi antara PLC, Altivar
perhitungan sesuai tabel di bawah ini :
61, Motor tiga fasa dan Software
SCADA kita dapat mengatur kecepatan
Tabel 3.4. Tabel Perbandingan
motor induksi tiga fasa melalui remote
No Hz Forward Reverse Data
( RPM ) ( RPM ) ( RPM ) controller dengan rentang pengaturan
1 5 148 147 150 yang luas.
2 10 297 298 300 b. Sistem komunikasi dengan protokol
3 15 448 449 450 Modbus dapat menghubungkan antara
4 20 602 600 600 PLC dengan Inverter dengan bantuan
5 25 751 752 750 kabel RJ 45.
6 30 905 900 900 c. Pada komunikasi sistem SCADA
7 35 1052 1050 1050 terbaca secara real time. Dalam hal ini
8 40 1204 1203 1200
adalah, kecepatan motor, dan indikasi
9 45 1353 1355 1350
10 50 1500 1500 1500
on/off pada motor. kecepatan motor,
dan kondisi motor dapat lebih cepat
diketahui.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, Prof. Ir, Mesin Tak
Serempak, PT Djabatan Jakarta,
1981.
Eugene C. Lister, Mesin dan Rangkaian
Listrik, Erlangga, 1993
Theraja. BL, Electrical Tecnology, India.
Grafik Perbandingan kecepatan motor Muhammad H Rashid, Elektronika Daya,
Rangkaian, Devais, dan Aplikasinya”,
Dari data yang diperoleh dapat dibuat Edisi Bahasa Indonesia Jilid satu edisi
analisa sebagai berikut: kedua, PT. Prenhallindo, Jakarta.
a. Dari tabel 4.1 dan 4.2, dapat 2006.
disimpulkan jika semakin tinggi Suhendar, Prgrammable Logic Control
frekuensi yang diberikan pada motor (PLC). GRAHA ILMU, 2005
AC 3 fasa asynchronous semakin [Twido programmable controllers Software
tinggi putaran motor tersebut, Reference Guide TWD USE 10AE
sebaliknya Semakin kecil frekuensi eng Version 3.2, schneider Electric.
yang diberikan pada motor AC 3 fasa User's manual Altivar 61 ommunication
asynchronous semakin rendah putaran parameters, schneider Electric, 2006
motor tersebut. Vijeo Citect Installation and Configuration
b. Semakin tinggi kecepatan putaran Guide v7.10, schneider Electric,
maka akan membutuhkan waktu cukup Australia, 2009
lama untuk melakukan pembalikan
putaran.

152

Anda mungkin juga menyukai