a. Pendahuluan
Aktuator atau Penggerak adalah setiap alat yang mengubah sinyal listrik menjadi
gerakan mekanis atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis
yang biasanya digerakkan oleh motor listrik, yang proses lanjutan dari keluaran suatu
proses kendali oleh media pengontrol otomatis yang dihasilkan oleh suatu sensor atau
kontroler. Pada instrumentasi aktuator sebagai output terakhir sebagai penerus perintah
dari controller untuk melakukan tindakan eksekusi atau koreksi. Aktuator merupakan
elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran lainnya missal
kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromagnetikyang menghasilkan daya
gerakkan. Untuk meningkatkan tenaga mekanik actuator ini dapat dipasang gearbox.
Terdiri dari 3 jenis pokok : Berikut berbagai jenis aktuator sesuai dengan prinsip kerjanya
yaitu:
- Aktuator listrik : Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan selenoid, motor arus
searah (mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang.
- Aktuator hidraulik : Aktuator tenaga hidraulik, torsi yang besar konstruksinya sukar
- Aktuator pneumatik : Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan
d. Uraian Materi
Aktuator atau Penggerak adalah setiap alat yang mengubah sinyal listrik menjadi
gerakan mekanis atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis
yang biasanya digerakkan oleh motor listrik, yang proses lanjutan dari keluaran suatu
proses kendali oleh media pengontrol otomatis yang dihasilkan oleh suatu sensor atau
kontroler.
Aktuator dalam perspektif kontrol dapat dikatakan sebagai :
a. Aktuator : Pintu kendali ke sistem
b. Aktuator : Pengubah sinyal listrik menjadi besaran mekanik
c. Batasan aktuator riil : Sinyal kemudi terkesil, saturasi.
Aktuator dapat berfungsi sebagai :
1. Penghasil gerakan
2. Gerakan rotasi dan translasi
3. Aktuator dalam simulasi cenderung linier
4. Aktuator riil cenderung non-linier
Selenoid Valve
Gambar 1. Selenoid
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC
maupun DC melalui kumparan /selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen
kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem
pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang
membutuhkan elemen kontrol otomatis.Prinsip kerja dari solenoid valve/katup
(valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya
dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah
menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya
ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve
pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit),
pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200
VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Motor stepper.
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah
pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit yang disebut step. Motor
stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor.
Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali motor
stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik. Penggunaan motor stepper
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan motor DC
biasa.
Keunggulannya antara lain adalah :
• Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah
diatur.
• Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak
• Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi
• Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik
(perputaran)
• Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor
seperti pada motor DC
• Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat
dikopel langsung ke porosnya
• Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range
yang luas.
Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu:
Motor DC.
Motor DC merupakan suatu mesin yang berfuungsi mengubah tenaga
listrik arus searah menjadi gerak atau energy mekanik yang berupa putaran
yang kontinyu. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan
pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan
(GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah
membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah
dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bias berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Gambar Motor DC
Rangkaian penguat medan yang menghasilkan medan magnet konstan melintang
dari dua kutub. Diantara kutub terhubung suatu lilitan kawat yang dapat bebas
berotasi dan terhubung ke sumber arus dc yang melewati switch yang ada pada shaft
(commutator) seperti anda lihat pada gambar (a). Pada kondisi tersebut arus pada coil
akan menghasilkan medan magnet dengan orientasi kutub utara/selatan seperti pada
gambar (b). Tolakan dari medan magnet selatan dan coil selatan akan menyebabkan
torsi yang akan memutar coil. Jika komutator tidak terbelah coil akan berputar sampai
medan magnet dan coil utara dan kutub selatan sejajar, tetapi karena komutator
dengan arah putaran arus melalui coil juga berubah maka dengan kondisi seperti pada
gambar (c) torsi putar akan tetap ada dan coil akan terus berputar.
Berikut ini adalah diagram skematik dari motor DC dengan penguat medan
konstan :
Brushless DC-motors.
Motor dc tanpa sikat atau disebut Brushless DC Motor. Brushless DC Motor
adalah suatu jenis motor-sinkron yang tidak memiliki “brush” ataupun mekanisme
komutasi yang artinya medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan medan
magnet yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi yang sama. BLDC motor
tidak mengalami Slip, tidak seperti yang terjadi pada motor induksi biasa. Motor
jenis ini mempunyai permanen magnet pada bagian "rotor" sedangkan elektro-
magnet pada bagian "stator"-nya. Setelah itu, dengan menggunakan sebuah
rangkaian sederhana (simpel computer system), maka kita dapat merubah arus
di eletro-magnet ketika bagian "rotor"-nya berputar.
Gambar Brushless motor DC
Motor Brushless Direct Current( BLDC) adalah salah satu jenis motor yang
cepat populer. BLDC motor digunakan di dunia industri seperti Permobilan,
Atmosphere, Konsumen, Otomasi Medis, Industri dan Peralatan Instrumentasi.
Sesuai dengan namanya, BLDC motor tidak menggunakan sikat atau Brush
untuk pergantian medan magnet(komutasi), tetapi dilakukan secara elektronis
commutated. Motor ini memiliki tingkat efisiensi tinggi, panjang umur, suara kecil,
dan mengkonsumsi energi yang kecil. Selain itu, motor ini memiliki putaran
kontinu yang lancar seperti motor magnet dc permanen.
Gambar Brushless motor DC
Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear
yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, . Potensiometer berfungsi untuk menentukan
batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur
berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.
Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka
sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa
OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin
kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang
berlawanan dengan jarum jam.
Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan
tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk
beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak
kontinyu. Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau
bagianbagian lain yang mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi
cukup besar. Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan
CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya
dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin
kontrolnya. Motor Servo tampak pada gambar 1.
Motor servo adalah motor yang berputar lambat, dimana biasanya ditunjukkan
oleh rate putarannya yang lambat, namun demikian memiliki torsi yang kuat
karena internal gearnya.
Lebih dalam dapat digambarkan bahwa sebuah motor servo memiliki :
3 jalur kabel : power, ground, dan control
Sinyal control mengendalikan posisi
Operasional dari servo motor dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20
ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari
range sudut maksimum.
Konstruksi didalamnya meliputi internal gear, potensiometer, dan
feedback control.
Bentuk motor servo dapat dilihat pada gambar 11. Terdapat tiga utas kabel
dengan warnamerah, hitam, dan kuning. Kabel merah dan hitam harus
dihubungkan dengan sumber tegangan4-6 volt dc agar motor servo dapat
bekerja normal. Sedangkan kabel berwarna kuning adalahkabel data yang
dipakai untuk mengatur arah gerak dan posisi servo. Pergerakan motor servo
terhadap perubahan lebar pulsa tampak pada gambar 14.
Gambar 14. Pergerakan motor servo terhadap perubahan lebar pulsa
3. Aktuator Hydraulic
Aktuator hydraulic merupakan aktuator yang memanfaatkan aliran fluida/oli bert
ekanan menjadi gerakan mekanik. Sama seperti halnya pada sistem Pneumatik,
akt uator hidrolik dapat berupa silinder tapi inputannya hydraulic.
Penilaian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kemampuan Saudara
berdasarkan kriteria penilaian berikut ini:
Skor 4 : tingkat kemampuan yang dicapai 90%-100%
Skor 3 : tingkat kemampuan yang dicapai 80%-89%
Skor 2 : tingkat kemampuan yang dicapai 70%-79%
Skor 1 : tingkat kemampuan yang dicapai ≥ 69%
Saya sudah menguasai materi pembelajaran on line tentang karakteristik dan kesulitan
belajar peserta didik
a. Telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 dengan benar
b. Telah menyelesaikan kegiatan belajar 4 tetapi masih perlu belajar lagi
c. Telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 dan perlu diulang lagi
d. Belum menyelesaikan kegiatan belajar 3
Daftar Pustaka
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia, 1988
Sumanto, Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit ANDI OFFSET, 1994
http://konversi.wordpress.com/2008/09/01/motor-arus-searah-dc-bagaimana-
bekerjanya/ http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/motor-listrik.html