Obyektif Presentasi :
◊ Deskripsi :
Luka pada kaki kiri yang timbul sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit dan memburuk
sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya luka pada tepi kaki berukuran kecil tetapi dalam 2 bulan
semakin besar dan menyebar sampai ke tungkai bawah kiri dan paha kiri. Luka pada kaki
berwarna merah dan keluar cairan putih. Bagian yang melepuh pecah dan mengeluarkan
cairan keruh berbau dan kadang berwarna merah. Beberapa bagian kulit kulit menghitam.
Riwayat demam (+) hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Nyeri kepala (-), kejang (-). Sering
berkeringat malam hari. Penurunan berat badan (+).
Batuk (+), lendir (+), riwayat batuk darah (+), sesak (+) sejak ± 5 tahun yang lalu
4. Riwayat keluarga : Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal. Riwayat
penyakit gula disangkal
6. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :
1. Paola, LD; Faglia, E. (2006). Treatment of diabetic foot ulcer : an overview strategies
for clinical approach. Current diabetes reviews : 431-47
2. Robinson, AHN.; Pasapula, C.; Brodsky, JW. (2009). Surgical aspect of the diabetic
foot. The journal of bone & joint surgery : 1-6
3. Fryberg, RG. (2002). Diabetic foot ulcers : pathogenesis and management. American
family physician : 1655-61
4. Wounds international. (2013). Best practice guidelines : wound management in
diabetic foot ulcers : 1-23
5. Solomon, L; Srinivasan, H; Tuli, S; Govender, S. ().
6. Rodrigues, D.; Mittta, N. (2011). Diabetic foot and gangren. Department of surgery
Goa Medical College : 1-28
7. Rebolledo, FA; Soto, JMT; de la Pena, E. (2011). Centro integral de medicina
avanzada : 1-30
8. Singh, S.; Pai, DR; Yuhhui, C. (2013). Diabetic foot ulcer – diagnosis and
management. Clinical research on foot & ankle 1(3) : 1-6
9. Blanes, JJ. (2011). Consensus document on treatment of infections in diabetic foot.
Rev Esp Quimioter 24 (4); 233-256
10. Lipskky, BA.; Berendt, AR.; Deery, G.; Embil, JM.; Joseph, WS.; Karchmer, AW. Et
al. (2004). Diagnosis and treatment of diabetic foot infections. Guidelines for diabetic
foot infections : 885-904
11. Orthopaedicsone article. (2014). Diabetic foot ulcer. American diabetic assosiation :
132-9
Hasil Pembelajaran :
Subyektif :
Luka pada kaki kiri yang timbul sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit dan
memburuk sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya luka pada tepi kaki berukuran kecil
tetapi dalam 2 bulan semakin besar dan menyebar sampai ke tungkai bawah kiri
dan paha kiri. Luka pada kaki berwarna merah dan keluar cairan putih. Bagian
yang melepuh pecah dan mengeluarkan cairan keruh berbau dan kadang berwarna
merah. Beberapa bagian kulit kulit menghitam.
Riwayat demam (+) hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Nyeri kepala (-), kejang
(-). Sering berkeringat malam hari. Penurunan berat badan (+).
Batuk (+), lendir (+), riwayat batuk darah (+), sesak (+) sejak ± 5 tahun yang lalu
Objektif :
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : GCS E3V3M5
Tanda Vital
Suhu : 37,50 C
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
STATUS LOKALIS
Regio femur : tampak defek kulit di sebelah lateral distal dengan jaringan di
bawahnya tampak warna merah muda dan hitam. Bagian
medial femur tampak efloresensi bulla berisi cairan berwarna
putih ukuran sekitar 6x3 cm bentuk abstrak. Jaringan sekitar
lesi berwarna kemerahan dan teraba hangat .
Assessment :
Nyeri - + +
Lokasi khusus Area menjadi Ujung-ujung jari, tepi Tepi kaki dan
penopang berat dan antarjari-jari, atau jari-jari
badan seperti tepi lateral kaki
caput
metatarsal,
tumit
Prevalensi 35% 15% 50%
Derajat 0 : tidak tampak ulkus tetapi memiliki risiko . pada pasien ini
perlu diberikan edukasi
Derajat 3 : infeksi dalam disertai dengan selulitis atau abses dan juga
sering disertai dengan osteomielitis. Harus dilakukan pemeriksaan x-ray dan
kultur. Jika lesi hanya karena neuropati maka dibutuhkan tatalaksana konservatif
untuk menyembuhkan ulkus. Tatalaksana awal yang dapat dilakukan adalah bed
rest, meninggikan kaki, dan pemberian antibiotik berdasarkan hasil kultur . jika
suplai darah bagus dapat dilakukan amputasi, dengan drainase, dressing dan
irigasi luka. Amputasi akan dibutuhkan jika infeksi berat atau infeksi anaerob
yang progresif.
Dari klasifikasi Wagner, pasien kasus masuk dalam derajat 4-5 pada lesi
regio pedis dan cruris sinistra, sedangkan lesi di regio femur msih dalam derajat 3.
Derajat pasti sulit ditentukan karena pemeriksaan x-ray yang dilakukan hanya
pemeriksaan pedis. Tidak dilakukan pemeriksaan cruris dan femur untuk
menentukan infeksi di daerah tersebut.
Penatalaksanaan
Tanggal S O A P
Edukasi :
Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin
terjadi
Konsultasi:
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga penyebab penyakit, proses terjadinya
penyakit serta pengobatan yang perlu dilakukan
Rujukan: