Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN (FIELD TRIP) ke PUSAT

TEKNOLOGI LINGKUNGAN (PTL) yang BERADA di BADAN


PENGENDALIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)

(Tugas Mata Kuliah Pengolahan Limbah Industri)

Oleh:
Dzalika Nurperbangsari
1152005005

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2018
LATAR BELAKANG
Field trip atau studi lapangan adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh
mahasiswa pada semua tingkat mahasiswa pada jurusan Teknik Lingkungan Universitas Bakrie.
Kegiatan ini berupa kunjungan ke institusi dan industri yang berkaitan dengan teknik lingkungan.

Field trip yang mahasiswa lakukan kali ini adalah untuk mengetahui beberapa teknologi
yang dikembangkan ataupun teknologi yang baru yang dikelola oleh Pusat Teknologi Lingkungan
(PTL) dimana teknologi–teknologi yang telah dibuat ini dapat diterapkan di lingkungan
masyarakat. Teknologi-teknologi ini dibuat guna untuk membantu mengolah ataupun mengurangi
permasalahan lingkungan. Mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat teknologi-teknologi
tersebut yang berada di warehouse PTL, laboratorium PTL, dan juga IPAL yang berada di Gedung
Geostek, Badan Pengendalian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

TUJUAN

Adanya kegiatan field trip ini diharapkan mahasiswa Teknik Lingkungan dapat:

1. Mengetahui teknologi-teknologi yang telah diterapkan dan masih direncanakan oleh


Pusat Teknologi Lingkungan (PTL).
2. Mengetahui cara kerja perancangan teknologi yang akan dibuat oleh Pusat Teknologi
Lingkungan (PTL).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada hari Rabu, 14 November 2018 lalu mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Bakrie
melakukan kunjungan lapangan ke Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) yang berada di Gedung
Geostek, Badan Pengendalian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sebelum berkeliling di area Pusat
Teknologi Lingkungan (PTL), mahasiswa medengar sambutan dari pihak PTL dan menyaksikan
video seputar PTL ini. Mahasiswa diajak berkeliling di sekitar warehouse dimana di dalamya
terdapat teknologi-teknologi yang telah dirancang oleh PTL untuk dapat diterapkan di masyarakat
luar.

Teknologi-teknologi tersebut seperti Air Siap Minum (Arsinum) yang diolah dari air
limbah PAM. Arsinum ini adalah salah satu teknologi yang menggunakan membran ultrafiltrasi
dan membran Reverse Osmosis sebagai media penyaringannya. Arsinum telah diterapkan di
gedung ini sendiri dengan memanfaatkan air limbah PAM yang ada di gedung BPPT. Teknologi
lainnya yaitu, teknologi pengolahan air bersih pada saat bencana seperti banjir dengan
menggunakan ultrafiltrasi. Teknologi ini portable mudah untuk dipindahkan dan telah diterapkan
saat terjadinya banjir di Jakarta. Selain itu, terdapat teknologi Digester Biogas. Teknologi ini
membantu dalam proses pengolahan sampah yang akan digunakan lagi menjadi sebuah energi.
Digester Biogas telah diterapkan di TPA Bantar Gebang. Selanjutnya yaitu teknologi sepeda
ultrafiltrasi yang digunakan untuk mengolah air dari sumber air menjadi air bersih dengan
memanfaatkan sepeda bekas untuk teknologinya. Teknologi ini dapat digunakan masyarakat di
pedesaan ataupun perkotaan karena efisien dan dapat dilakukan oleh semua orang.

Dan juga Pusat Teknologi Lingkungan telah merancang sebuah teknologi yang digunakan
untuk memantau kualitas air secara online dan realtime yang dinamakan teknologi Online
Monitoring. Pemantauan ini dapat digunakan untuk memantau kualitas air di Instalasi Pengolahan
Air Limbah maupun kualitas air di permukaan seperti sungai, danau, rawa, dan lainnya. Gedung
BPPT menerapkan Onlimo ini untuk memantau IPAL secara realtime. Onlimo telah
dikembangkan menggunakan mainboard PC sebagai hardware data logger dan perangkat lunak
terbuka sebagai sistem softwarenya agar biaya investasi alat lebih hemat. Onlimo telah diterapkan
juga untuk memantau kualitas air di Sungai Ciliwung. Pusat Teknologi Lingkungan juga telah
merancang suatu teknologi untuk memantau pengolahan sampah, teknologi ini masih dalam tahap
perancangan dimana nantinya dapat membantu untuk memonitoring gas dan pengolahan lindi yang
ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Mahasiswa juga diajak untuk melihat IPAL yang ada di Gedung BPPT ini, dimana IPAl
ini menggunakan teknologi kombinasi biofilter antara anaerob dan aerob dengan media
penyaringnya yaitu sarang tawon. Sumber air limbahnya berasal dari grey water dan juga black
water yang ada di gedung BPPT sendiri. Air limbah ini nantinya akan diolah dan di daur ulang
kembali untuk digunakan. Di IPAL ini, teknologi Onlimo diterapkan juga untuk memantau
kualitas air limbah yang diolah dan juga air olahan yang digunakan kembali akan digunakan juga
untuk Air Siap Minum (Arsinum). Yang terakhir mahasiswa berkeliling di laboratorium yang
digunakan pada saat meneliti teknologi yang akan dirancang ataupun mengukur kualitas air yang
telah diolah oleh teknologi. Ada beberapa laboratorium yang berada di gedung BPPT ini.
Dengan adanya teknologi-teknologi yang telah dirancang dan dikembangkan oleh para
peneliti Pusat Teknologi Lingkungan, limbah yang dikeluarkan dapat diolah dan digunakan
kembali. Selain itu, lebih hemat dalam menggunakan air bersih. Dengan begitu, limbah yang akan
dibuang akan berkurang karena penggunaan limbahnya digunakan kembali untuk kegiatan sehari-
hari yang dilakukan di Gedung Badan Pengendalian dan Penerapan Teknologi khususnya limbah
cair. Beberapa teknologinya juga telah banyak diterapkan seperti, teknologi Onlimo yang
diterapkan untuk memantau kualitas air Sungai Ciliwung, teknologi pengolahan air bersih
Ultafiltrasi yang diterapkan untuk mengolah air banjir di Jakarta, teknologi Digester Biogas yang
diterapkan untuk mengolah sampah yang berada di TPA Bantar Gebang, dan lainnya. Teknologi
ini memanfaatkan limbah yang dikeluarkan untuk digunakan kembali menjadi sesuatu yang baru
ataupun mengolah limbah tersebut untuk digunakan kembali.
LAMPIRAN

Gambar 1. Teknologi Arsinum Gambar 2. Teknologi Ultrafltrasi

Gambar 3. Ruang Monitoring Onlimo BPPT Gambar 4. Warehouse PTL

Anda mungkin juga menyukai