Anda di halaman 1dari 5

2.6.

1 Krida Bina Obat


Krida bina obat merupakan salah satu dari krida yang ada pada saka bakti husada. Krida bina
obat sendiri adalah krida yang membahas semua masalah obat-obatan, seperti apa pemahaman
obatnya, penggunaannya, takaran, dosis dan anjuran-anjuran dalam pengobatan. 2,8

2.6.1.1 Pemahaman Obat


Obat merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan kesehatan yang
dapat digunakan untuk upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa, pengobatan
dan pemulihan. Obat juga dapat merugikan kesehatan bila digunakan secara tidak tepat.2,8
Pengobatan sendiri (self medication-swamedikasi) merupakan upaya yang paling banyak
dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka
memutuskan untuk mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan.2,8
Pramuka sebagai generasi penerus bangsa merupakan aset yang perlu dijaga dan. Pramuka
sebagai kader bangsa dapat diberdayakan dalam pelaksanaan upaya kesehatan ini. Melalui
pemberdayaan pramuka sebagai kader dalam pelaksanaan swamedikasi maka diharapkan pramuka
akan tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri, mampu menjelaskan dan dapat memberikan
penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman obat terutama dalam pelaksanaan
swamedikasi.2,8
Pramuka siaga kecakapan pramuka siaga antara lain, mengetahui apa yang dimaksud dengan obat,
mengetahui kegunaan obat, mengetahui bahaya obat.2,8
Pramuka penggalang untuk memperoleh tanda kecakapan khusus bina obat bagi pramuka
penggalang, pramuka penggalang harus mampu memahami pengertian obat, kegunaan obat dan
mengetahui bahaya obat seperti pada pramuka siaga. Adapun materi skk bina obat untuk pramuka
penggalang antara lain, mampu menerapkan semua skk pemahaman obat seperti pada pramuka
siaga, mengetahui jenis-jenis obat (obat luar, obat dalam), mengetahui cara menyimpan obat yang
baik dan benar (untuk menjaga kualitas obat), mengetahui penggolongan obat, mengetahui cara
membaca etiket obat (informasi yang terdapat pada kemasan obat), mengetahui cara-cara
penggunaan obat cara penggunaan obat, mengetahui obat-obatan yang digunakan pada
pertolongan pertama (pada diare, luka, demam, luka bakar).2,8
Pramuka penegak untuk memperoleh tanda kecakapan khusus bina obat bagi pramuka penegak,
pramuka penegak harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan semua skk bina obat
seperti pada pramuka penggalang. Adapun materi skk bina obat untuk pramuka penegak antara
lain, mampu menerapkan semua skk pemahaman obat seperti pada pramuka penggalang, mampu
menjelaskan cara menyimpan obat yang baik dan benar serta penyimpanan obat khusus, mampu
menjelaskan penggolongan obat, mampu menjelaskan keterangan pada kemasan obat (nama obat,
komposisi obat, indikasi obat, aturan pakai, peringatan perhatian, tanggal daluarsa, nama
produsen, nomor batch, harga eceran tertinggi, nomor registrasi), mampu menjelaskan cara
pemakaian obat yang baik dan benar dengan berpedoman kepada penggunaan obat rasional yang
mengacu pada prinsip (tepat diagnosis , tepat indikasi penggunaan obat, tepat pemilihan obat, tepat
dosis, cara dan lama pemberian, tepat informasi yang harus mudah dimengerti, jelas dan singkat),
mampu menjelaskan swamedikasi, mengetahui cara penggunaan obat-obatan yang digunakan
pertolongan pertama.2,8
Pramuka pandega untuk memperoleh tanda kecakapan khusus bina obat, pramuka pandega
harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan semua skk bina obat seperti pada pramuka
penegak. Adapun materi skk bina obat untuk pramuka pandega antara lain, mampu melakukan
persyaratan penegak, mampu membina dan memberikan penyuluhan persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak, mampu membina dan melakukan swamedikasi termasuk
cara pemakaian obat yang baik dan benar dan efek samping obat, mampu membina dan melakukan
pertolongan pertama.2,8

2.6.1.2 Taman Obat Keluarga


Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan telah
dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad-abad tahun yang lalu. Namun demikian secara umum
efektivitas dan keamanannya belum sepenuhnya didukung hasil penelitian yang memadai.2,8
Indonesia memiliki sekitar 400 suku bangsa (etnis dan sub etnis) masing-masing etnis dan sub
etnis memiliki berbagai pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi, diantaranya
pengetahuan tradisional di bidang pengobatan dan obat-obatan. Setiap daerah di Indonesia
memiliki kearifan lokal masing-masing yang berhubungan dengan obat-obat tradisional.2,8
Indonesia merupakan negara agraris, mempunyai banyak area pertanian dan perkebunan yang
luas serta pekarangan yang dapat ditanami tumbuhan obat Indonesia masih banyak area terlantar
yang belum dimanfaatkan. Hutan Indonesia yang demikian luas menyimpan kekayaan yang
sedemikian besar, diantaranya berpeluang sebagai obat bahan alam.2,8
Pramuka siaga mengetahui arti toga dan tujuannya, mengenal 10 jenis tanaman obat, mengetahui
manfaat dan kegunaan dari tanaman obat, mengetahui cara memetik tanaman obat, mengetahui
guna pekarangan bagi penanaman toga.2,8
Pramuka penggalang mampu menerapkan semua skk taman obat keluarga seperti pada
pramuka siaga, dapat menjelaskan 10 jenis tanaman obat dan menjelaskan bagian tanaman yang
dapat digunakan sebagai obat, menjelaskan manfaat dan kegunaan dari 10 jenis tanaman obat,
menjelaskan cara memetik tanaman obat, menjelaskan cara membuat simplisia, menjelaskan guna
pekarangan bagi penanaman toga. Pramuka penegak mampu menerapkan semua skk pemahaman
taman obat keluarga seperti pada pramuka penggalang mampu mengaplikasikan kegunaan dari 10
jenis tanaman obat, mampu mengaplikasikan 10 jenis tanaman obat, menjelaskan bagian tanaman
yang digunakan, mampu mengaplikasikan cara pemetikan toga, mampu mengaplikasikan toga di
pekarangan. Pramuka pandega mampu menerapkan semua skk penegak, mampu membuat contoh
ramuan tanaman obat, mampu memberikan penyuluhan tentang toga.2,8
2.6.1.3 Pencegahan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika Dan Zat
Adiktif Lainnya (NAPZA)
Masalah penyalah gunaan /ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
sejak dua dasa warsa terakhir telah menjadi masalah nasional yang mendapat perhatian khusus
baik oleh pemerintahan maupun masyarakat.2,8
Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain tercermin dalam peraturan perundang-undangan
dan berbagai program yang ada dalam bidang yang berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut
menanggulangi masalah ini melalui berbagai upaya.2,8
Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa dalam hal ini tentu juga ikut
berperan dalam upaya pemerintah.untuk itu didalam tkk ini diuraikan secara minim dan singkat
pengetahuan yang sehubungan dengan masalah ini, dengan harapan dapat berguna membantu
masyarakat umumnya dari pramuka khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.2,8
Pramuka siaga tidak diadakan. Pramuka penggalang menjelaskan tentang arti penyalahgunaan
narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya, menjelaskan tentang jenis napza yang sering
disalahgunakan di masyarakat, menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-yanda
penyalahgunaan zat adiktif lainnya, menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah
kepenyalahgunaan zat adiktif lainnya. Pramuka penegak telah mengerti kegiatan tingkat
penggalang, mengenal uu ri nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan uu ri nomor 5 tahun 1997
tentang psikotropika, mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya. Pramuka pandega telah mengerti kegiatan tingkat
penggalang dan penegak, dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya., dapat memberikan penyuluhan kepada
sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan zat adiktif, telah melatih sedikitnya 1 orang anggota pramuka atau masyarkaat
dalam bidang pencegahan dan penyalahgunaan zat adiktif.2,8
2.6.1.4 Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
Pramuka siaga mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak, mengetahui zat
pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk - makanan, mengetahui arti kadualrasa yang
tercantum pada makanan kaleng - atau susu dalam karton, dapat membuat makanan/minuman
yang tidak membahayakan kesehatan, dapat menjelaskan kepada teman- temannya untuk tidak
menggunakan zat warna yang tidak boleh digunakan. Pramuka penggalang menjelaskan tkk
pramuka siaga, menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan, menjelaskan bentuk rupa
penyebab kerusakan makanan kaleng, menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam
dan sintetis yang boleh digunakan untuk makanan. Pramuka penegak menjelaskan tkk penggalang,
mengerti akibat penggunaan zat pewarna sintetis yang membahayakan kesehatan apabila
digunakan dalam makanan, mengerti maksud penggunaan pemanis buatan, dapat menunjukkan
kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman. Pramuka pandega dapat memberikan penyuluhan
kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan,
bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat perwarna dari bahan sintetis
serta bahayanya, telah melatih seorang pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya
bagi kesehatan, mengetahui peraturan pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.2,8
2.6.1.5 Pemahaman Kosmetika
Kosmetika merupakan bagian dari perbekalan kesehatan. Dewasa ini kosmetik sangat luas
penggunaannya di masyarakat. Jenis kosmetik yang beredar di masyarakat juga sangat bervariasi.
Penggunaan kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan dapat merugikan kesehatan, selain itu
kosmetika yang digunakan tidak sesuai dengan aturan pakai dapat juga menimbulkan bahaya bagi
pemakainya. Banyaknya kosmetika yang tidak terdaftar (ilegal) dan yang mengandung bahan
berbahaya perlu diwaspadai penggunaannya.2,8
Kosmetika dapat dibuat dari bahan-bahan modern maupun bahan tradisional. Kosmetik yang
dipergunakan haruslah sudah terdaftar secara resmi di badan pengawas obat dan makanan
Indonesia (Badan POM RI).2,8
Pramuka sebagai generasi bangsa yang potensial diharapkan dapat mengerti dan memahami
upaya yang berkaitan dengan pemahaman kosmetika. Dengan pemahaman di bidang kosmetik
maka diharapkan pramuka dapat mengetahui, menjelaskan, menggunakan dan memberikan
bimbingan serta penyuluhan kepada masyarakat disekitarnya, sehingga kosmetika dapat
digunakan secara benar dan efek samping pemakaiannya dapat diminimalkan.2,8
Pramuka siaga mengetahui apa yang dimaksud dengan kosmetika, mengetahui kegunaan
kosmetika, mengetahui bahaya kosmetika, mengetahui kosmetika yang seringkali digunakan
sehari-hari, mengetahui kosmetika yang boleh digunakan. Pramuka penggalang mampu
menerapkan semua skk pemahaman kosmetika seperti pada pramuka siaga, mengetahui jenis-jenis
kosmetika, mengetahui cara penggunaan kosmetika, mengetahui cara pembuatan kosmetika
sederhana. Pramuka penegak mampu menerapkan semua skk pemahaman kosmetika seperti pada
pramuka penggalang, mampu menjelaskan tentang jenis-jenis kosmetika, mampu menjelaskan
cara menggunakan kosmetika, mampu menjelaskan cara pembuatan kosmetika. Pramuka pandega,
mampu melakukan persyaratan penegak, mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang
persyaratan yang dicantumkan dalam persyaratan penegak, mampu membina dan melakukan
penyuluhan tentang pembuatan kosmetika, mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang
peraturan yang berhubungan dengan kosmetika. 2,8

Anda mungkin juga menyukai