Hasil penelitian

Penelitian tentang Low Back Pain pada nelayan di Pantai Berige’en Dusun Berige’en
Desa Peleyan, Kec. Panarukan Kab. Situbondo ini menggunakan kuisoner dengan total
responden 30 orang. Dari hasil yang kami peroleh, terdapat beberapa resiko PAK tertinggi yaitu
Low Back Pain yang terjadi terhadap para nelayan di Pantai Berige’en. Berikut data yang kami
peroleh :

Tabel 4.1 Distribusi responden terhadap nyeri punggung

No Pernah Mengalami Nyeri Punggung Bawah Frequency %

1. Ya 30 100,00
2. Tidak 0 0
Total 30 100,00
Sumber: Data Primer Terolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 30 responden (100%) menyatakan pernah mengalami

sakit nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah biasanya disebabkan oleh beban yang
terlalu berat dalam melakukan pekerjaan seperti mendorong perahu yang jumlah orangnya tidak
sesuai dengan besar kapal, saat menebar dan manarik jaring dari laut, dan sebagainya.

Tabel 4.2 Distribusi Nyeri punggung disebabkan oleh pekerjaan yang berat

NO Nyeri Punggung Bawah Disebabkan Pekerjaan

Berat Frequency %

1. Ya 30 100,0

2. Tidak 0 0

Total 30 100,0

Sumber: Data Primer Terolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden mengalami nyeri punggung bawah yang
diakibatkan oleh pekerjaan yang berat yaitu sebanyak 30 responden (100 %) yang disebabkan
oleh pekerjaan yang berat. Seperti mendorong perahu yang jumlah orangnya tidak sesuai dengan
ukuran kapal yang akan didorong, saat menebar dan menarik jaring dsb.

Tabel 4.3 Distribusi responden terhadap frekuensi seringnya mendorong perahu

No Seberapa sering mendorong perahu Frequency %

1. 1-3 kali dalam seminggu 12 40,0
2. Setiap hari 18 60,0
Total 30 100,0
Sumber: Data Primer Terolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi nelayan mendorong perahu
setiap 1-3 kali dalam seminggu sebanyak 12 responden dengan presentase 40%, dan 18
responden mendorong perahu setiap hari dengan persentase 60%. Mereka yang mendorong
perahu setiap hari merupakan masyarakat yang menjadikan nelayan sebagai pekerjaan utama,
sedangkan yang tidak mendorong perahu setiap hari menjadikan nelayan sebagai pekerjaan
sampingan.