Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu

Ilmu Gulma

Soal!
1. Carilah pendapat yang sesuai dengan pengertian gulma berikut, sertai bila pengertian
tersebut didukung oleh para ahli!
A. Dormansi biji adalah keberadaan dimana biji/benih tetap tidak dapat tumbuh
walaupun kondisi yang dibutuhkan sesuai untuk perkecambahan sudah
optimal/mengnuntungkan.
B. Dormansi adalah kemampuan benih untuk menunda perkecambahannya sampai
waktu dan tempat yang sesuai/menguntungkan untuk suatu mekanisme
kelangsungan hidup yang penting pada tanaman/gulma.

Jawaban!
1. A. Widajati et al., (2013) menyatakan dormasi benih merupakan suatu kondisi
dimana benih hidup tidak berkecambah sampai batas waktu akhir pengamatan
perkecambahan walaupun faktor lingkungan optimum untuk perkecambahannya
(dalam Zanzibar. 2017. Tipe Dormansi Dan Perlakuan Pendahuluan Untuk
Pematahan Dormansi Benih Balsa (Ochroma bicolor Rowlee). Jurnal
Perbenihan Tanaman Hutan Vol.5 No.1, Agustus 2017: 51-60).
A. Schmidt (2002), dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-
benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara
normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya
yang sesuai.
(dalam Zanzibar. 2017. Tipe Dormansi Dan Perlakuan Pendahuluan Untuk
Pematahan Dormansi Benih Balsa (Ochroma bicolor Rowlee). Jurnal
Perbenihan Tanaman Hutan Vol.5 No.1, Agustus 2017: 51-60).
A. Dormansi dapat terjadi selama proses pengelolaan, sehingga benih tidak dapat
berkecambah walaupun dalam lingkungan yang baik untuk perkecambahan.
(dalam Zanzibar. 2017. Tipe Dormansi Dan Perlakuan Pendahuluan Untuk
Pematahan Dormansi Benih Balsa (Ochroma bicolor Rowlee). Jurnal
Perbenihan Tanaman Hutan Vol.5 No.1, Agustus 2017: 51-60).
A. Dormansi merupakan suatu keadaan biji yang mengalami masa istirahat dan
sulit berkecambah walaupun pada lingkungan yang memungkinkan untuk tumbuh.
(Lestari. dkk. 2016. Pematahan Dormansi dan Perkecambahan Biji Kopi
Arabika (Coffea arabika L.) dengan Asam Sulfat (H2SO4) dan Giberelin (GA3).
Protobiont (2016) Vol. 5 (1) : 8-13.)
B. Biji gulma memiliki masa dormansi sangat panjang hingga puluhan tahun.
Dormansi dapat terpecahkan oleh perubahan lingkungan.
(Fadhly dan Tabri 2009 dalam Pratiwi, Herdina dan A. A. Rahmianna. 2014.
Efektivitas Cara Pengendalian Gulma Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil
Kacang Tanah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang
dan Umbi. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Litbang
Pertanian. Malang).
B. Pengolahan tanah dapat mengangkat biji-biji gulma yang dorman ke permukaan
tanah sehingga dormansi bisa terpatahkan, salah satunya karena pengaruh cahaya.
(Zimdahl 2007) (Pratiwi, Herdina dan A. A. Rahmianna. 2014. Efektivitas Cara
Pengendalian Gulma Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Kacang Tanah.
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Litbang Pertanian. Malang).
A. Kartasapoetra (2003) menyebutkan bahwa kulit benih yang kedap terhadap air
dan gas menyebabkan resistensi mekanis, menyebabkan embrio tidak dapat menembus
kulit yang berarti pula menghambat proses imbibisi, mengakibatkan radikel tidak dapat
keluar untuk tumbuh sebagaimana mestinya, sehingga muncul sifat dormansi.
(Kartasapoetra A.G. 2003. Teknologi benih pengolahan benih dan tuntunan
praktikum. Jakarta(ID): Rineka Cipta.)
A. Widhityarini et al. (2011) mendefinisikan dormansi benih sebagai keadaan
dimana benih tetap tidak akan berkecambah meskipun syarat-syarat perkecambahan
benih telah dipenuhi.
(Widhityarini D., Suyadi M.W, dan Aziz P. 2011. Pematahan Dormansi Benih
Tanjung (Mimusops elengi L.) Dengan Skarifikasi Dan Perendaman Kalium
Nitrat. Fakultas Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.).
A. Dormansi benih merupakan suatu kondisi dimana benih hidup tidak
berkecambah sampai batas waktu akhir pengamatan perkecambahan walaupun faktor
lingkungan optimum untuk perkecambahnnya.
(Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasil-hasil Penelitian.
Bogor(ID): PT Penerbit IPB Press).
B. Biji gulma dan bagian vegetatif, biasanya mempunyai periode istirahat yang
disebut ”dormansi”. Dormansi adalah suatu istilah fisiologis tumbuhan yang
dipergunakan untuk biji atau organ vegetatif yang tidak mau berkecambah meskipun
keadaan lingkungannya menguntungkan. Dormansi merupakan strategi reproduksi
gulma untuk tetap bertahan hidup dalam keadaan yang tidak menguntungkan.
(Paiman, dkk. 2012. Keragaman Komunitas Gulma Pada Berbagai Kedalaman
Tanah. Agro UPY Volume IV, Nomor 1, Juli 2012. ISSN:1978-2276).
B. Dormansi sekunder yaitu biji gulma akan berkecambah apabila keadaan
menguntungkan, tetapi menjadi dorman karena lingkungan yang tidak menguntungkan
(kurang air, oksigen, cahaya dan sebagainya). Biji terbenam di dalam tanah tidak dapat
berkecambah, setelah terangkat ke permukaan tanah akan segera berkecambah.
(Paiman, dkk. 2012. Keragaman Komunitas Gulma Pada Berbagai Kedalaman
Tanah. Agro UPY Volume IV, Nomor 1, Juli 2012. ISSN:1978-2276).
B. Menurut Sutidjo (1981), karena gulma mempunyai sifat mudah beradaptasi
dengan tempat lingkungan tumbuhnya maka gulma memiliki beberapa sifat
diantaranya: mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang
sedikit, biji tidak mati dan mengalami dorman apabila lingkungan kurang baik untuk
pertumbuhannya.
(Sutidjo, D. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengendalian/Pemberantasan
Tumbuhan Pengganggu. Dep. Agronomi. Faperta, IPB, Bogor. 99 hal.).

Berdasarkan faktor penyebab, dormansi dapat digolongkan ke dalam dormansi primer dan
dormansi sekunder. Dormansi primer merupakan dormansi yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi
di dalam organ-organ benih itu sendiri, sedangkan dormansi sekunder merupakan dormansi yang terjadi
akibat terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan mekanisme di dalam benih, dormansi terbagi lagi dalam dormansi fisiologis dan dormansi
fisik. Dormansi fisiologis merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses
fisiologi seperti embrio rudimenter, keseimbangan hormonal dalam benih, dan metabolik blok pada
kotiledon benih. Dormansi fisik merupakan dormansi yang disebabkan oleh adanya pembatas struktural
terhadap perkecambahan benih, seperti kulit benih yang keras dan kedap sehingga menjadi penghalang
mekanis terhadap masuknya air atau gas ke dalam benih.
Viabilitas benih menggambarkan kemampuan benih untuk berkecambah pada kondisi yang
memungkinkan tanpa perlakuan pematahan dormansi apapun. Benih yang telah kehilangan
viabilitasnya bersifat irreversibel, tidak dapat kembali menjadi benih viabel. Viabilitas benih
dipengaruhi oleh faktor genetik, kerusakan mekanis selama pengolahan, kerusakan oleh
mikroorganisme selama penyimpanan, serta kondisi lingkungan saat imbibisi pada proses
perkecambahan.

Anda mungkin juga menyukai