Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Tanaman perkebunan banyak dikembangkan di Indonesia dengan berbagai
macam varietas. Pengembangan tanaman perkebunan dilakukan dengan
tujuanuntuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, industri, dan sektor ekspor.
Beberapa tanaman perkebunan yang ditanam di Indonesia antara lain tanaman
kakao, kopi, cengkeh, tembakau, pohom rempah, tebu dan tanaman kayu serta
sawit.
Sektor perkebunan merupakan devisa negara Indonesia, banyaknya hasil
perkebunan dari Indonesia di ekspor ke luar negeri. Kondisi tersebut mendorong
penguatan dalam budidaya tanaman perkebunan. Budidaya tersebut merupakan
upaya agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pasar. Namun, selama proses pe,
budidaya akan terjadi hal – hal yang menghambat, salah satunya serangan hama
dan penyakit. Serangan hama dan penyakit akan menurunkan hasil kualitas hasil
budidaya sehingga kuantitas hasil juga akan menurun. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka sangat penting untuk melakukan identifikasi terhadap gejala dan
jenis hama dan penyakit (pathogen) yang menyerang tanaman. Hasil identiffikasi
dapat digunakan untuk menjadi acuan melakukan pengendalian.

1.2. Tujuan
Praktikum gejala dan tanda serangan penyakit (pathogen) dan hama pada
tanaman perkebunan dilakukan dengan tujuan agar praktikan mengetahui penyakit
(pathogen) dan hama tumbuhan dari gejala dan tanda yang nampak pada
tumbuhan yang terserang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sub - sektor perkebunan merupakan salah satu sub – sektor dari sektor
pertanian yang dapat meningkatkan devisa negara. Bukan hanya meningkat devisa
negara, sub- perkebunan juga dapat menyerap tenaga kerja. Pemerintah
mengutamakan pada sub – sektor perkebunan, karena memiliki daya tarik yang
tinggi untuk di ekspor ke negara maju (Sodiono, 1989).
Tanaman kakao berasal dari daerah hutan hujan di Amerika Serikat. Di
daerah asalnya, kakao merupakan tanaman kecil di bagian bawah hutan hujan
tropis dan tumbuh terlindung pohon yang besar (Widya, 2008). Kakao merupakan
salah satu komoditas ekspor yang mampu memberikan kontribusi dalam upaya
peningkatan devisa Indonesia. Komoditas kakao menempati peringkat ketiga
ekspor sektor perkebunan dalam menyambung devisi negara, setelah komoditas
cpo dan karet (Suryani dan Zulfebriansyah, 2007).
Tanaman cengkeh(Syzygium aromaticum L. Merr & Perry) merupakan
tanaman rempah yang ttermasuk komoditas perkebunan. Bagian utama dari
tanaman cengkeh yang bernilai kosmetik adalah bunganya yang sebagian besar
digunakan dalam industri rokok. Namun demikian, dengan penemuan – penemuan
baru bagian lain dari tanaman cengkeh yaitu daun dan tangkai bunga juga
dimanfaatkan sebagai sumber minyak cengkeh yang digunakan dalam industri
farmasi, kosmetik, dan lain – lain (Nanan, 2016).
Kopi sebagaimana teh dan kakao merupakan tanaman penyegar.
Komoditas itu diproduksi dan diambil khasiatnya sebagai prosuk yang
mengandung zat aktif yang merangsang organ hidup tertentu. Alkoloid kafein
dalam tanaman tertentu banayak manfaatnya bagi hidup manusia (M. Subandi,
2011).
Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peranan
strategis dalam perekonomian nasional, yakni merupakan sumer pendapatan
negara, cukai, pajak, serta sumber pendapatan petani, dan dapat menciptakan
lapangan kerja. Ditinjau dari aspek komersial, komoditas tersebut merupakan
bahan baku industri dalam negeri sehingga keberadaannya perlu dipertahankan
dan lebib ditingkatkan (Firmansyah, 2010).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum gejala dan tanda serangan penyakit (pathogen) dan hama pada
tanaman perkebunan dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Oktober 2018 pukul
09.20-11.00 WIB di laboratorium Kesehatan Tanaman II, Fakultas Pertanian,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

a. Cawan petri
b. Skalpel
c. Tabel pengamatan
d. Bolpoint
e. Kamera
3.2.2. Bahan
a.Tanaman perkebunan yang terserang hama dan atau penyakit

3.3. Prosedur Kerja


a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Mengambil hama atau penyakit dengan hati-hati menggunakan skalpel
c. Memindahkan ke cawan petri
d. Mengidentifikasi (menduga) berdasarkan gejala dan tanda
e. Mendokumentasikan dan mencatat pada tabel pengamatan
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan Gejala Serangan


4.1.1. Hama
No Nama Hama Komoditas Gejala Tanda Gambar
.
1. Kutu putih Kakao Terdapat Terdapat
(Mealy bug) bercak- hama
bercak kutu
putih putih
pada pada
permukaa permukaa
n buah n buah
2. Kutu sisik Kopi Warna Terdapat
(Coccus daun hama
viridis) berubah kutu sisik
menjadi pada
kuning tulang
dan daun
terdapat
bercak
klorotis
3. Kutu sisik Cengkeh Ranting Terdapat
(Coccus mengerin hama
viridis) g dan kutu sisik
adanya pada
retakan permukaa
pada kulit n ranting
ranting
4. Belalang Tembakau Terdapat Terdapat
(Valange lubang hama
nigricornis) pada daun belalang
bekas
gigitan
hama
belalang

4.1.2. Penyakit
No. Nama Komoditas Gejala Tanda Gambar
Penyakit
1. Bercak daun Cengkeh Terdapat Terdapat
(Gloeosporiu bercak spora
m) cokelat berwarna
dengan hitam
cincin dibawah
kuning permukaa
disekitar n daun
bercak
2. Tembakau Tembakau Terdapat -
mosaik virus bercak -
(Virus bercak
mosaik) kuning
pada daun
yang
menyebar
seperti
mosaik
3. Embun jelaga Kopi Terdapat Terdapat
(Capnodium lapisan spora
sp.) tipis jamur
berwarna pada daun
hitam

4. Embun jelaga Cengkeh Terdapat Terdapat


(Capnodium lapisan spora
sp.) tipis jamur
berwarna pada daun
hitam

4.2 Pembahasan

Praktikum mengidentifikasi hama dan penyakit (pathogen) serta gejala dan


tanda serangan pada tanaman perkebunan kali ini mneggunakan beberap tanaman
perkebunan yaitu tanaman kakao, cengkeh. Kopi dan tembakau. Beberapa
tanaman terebut terindikasi terserang hama dan atau penyakit. Serangan hama dan
penyakit tersebut dapat terlihat dari gejala dan tanda yang ada. Beberapa bagian
tanaman seperti daun, buah, dan ranting diambil untuk digunakan sebagai sampel
yang akan diidentifikasi.

Tanaman kakao yang diidentifikasi terlihat gejala serangan hama.


Serangan hama tersebut pada buah kakao. Serangan hama kutu putih (Mealy bug)
pada buah kakao akan terlihat ada bercak berserabut warna putih serta terdapat
hama kutu putih pada permukaan buah kakao. Serangan kutu putih dapat terjadi
pada buah yang masih kecil dan buah yang sudah besar. Keberadan kutu putih
pada buah kakai akan mengurangi bahkan merusak kualitas buah kakao.

Tanaman kopi yang diamati terlihat gejala serangan hama kutu sisik
(Coccus vindis). Serangan terlihat pada daun terutama didekat tulang daun. gejala
terlihat klorosi pada daun serta terdapat kutu sisik di dekat tulang daun. kutu sisik
merupakan pemakan segala tanaman (polifag) dan tersebar di daerah tropis dan
subtropis. Terutama di daratan rendah dan daratan yang memiliki udara kering
(Murphy, 2001). Selain terlihat gejala hama juga terdapat serangan embun jelaga
(Capnodium sp.). Gejala embun jelaga terlihat lapisan tipis berwarna hitam pada
permukaan daun. lapisan hitam tersebut merupakan spora dari jamur Capnodium
sp.

Hama kutu sisik tidak hanya menyerang tanaman kopi tetapi juga
menyerang tanaman cengkeh. Serangan hama kutu sisik terlihat pada ranting –
ranting dibawah daun. Gejala yang terlihat yaitu pada ranting pecah retak dan
mengering. Selain hama kutu sisik, tanaman cengkeh juga terserang penyakit
bercak daun atau cacar daun. bercak daun pada cengkeh disebabkan oleh jamur
Gloeosporium yang menyebabkan daun keriting dan terdapat bercak coklat. Pada
daun cengkeh juga terserang penyakit embun jelaga, embun jelaga muncul karena
ada bekas sekresi dari kutu yang digunakan jamur Capnodium sp. sebagai media
tumbuh.

Tanaman tembakau yang diidentifikasi terlihat terserang hama. Hama


yang menyerang tanaman tembakau adalah belalang (Valanga nigricornis). Gejala
yang terlihat pada tepi daun terdapat bekas gigitan hama belalang dan didaun
tersebut ditemukan hama belalang. Daun tembakau yang lain terserang penyakit
mosaik. Gejala penyakit mosaik yang terlihat adalah bercak – bercak kunin pada
daun yang menyebar seperti mosaik. Menurut Shew (1990) beberapa serangga
mampu menularkan Tobacco Mosaic Virus (TMV), tetapi tidak efisien. Karena
virus mosaik mempunyai ketahanan yang tinggi dan sangat mudah ditularkan
secara mekanik dengan tanaman sakit, serangga tidak dianggap penting dalam
penyebaran virus. Sampai sekarang masih belum diketahui vektor penular TMV.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tanaman perkebunan yaitu cengkeh, kopi, tembakau, dan kakao terserang


hama dan atau penyakit (pathogen). Mengidentifikasi hama dan penyakit
(pathogen) dapat melalui gejala dan tanda dari serangan hama dan penyakit
(pathogen) pada tanaman inang. Tanaman cengkeh terserang hama kutu sisik,
penyakit bercak daun, dan penyakit embun jelaga. Tanaman kopi terserang hama
kutu sisik dan penyakit embun jelaga. Tobaco mosaik virus dan hama belalang
menyerang tanaman tembakau. Tanaman kakao terserang hama kutu putih.
Terdapat bercak berwarna coklat dengan cincin kuning disekitar bercak
merupakan contoh dari gejala dan contoh tanda yaitu terdapat spora berwarna
hitam di bawah permukaan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, H. 2000. Teknik Budidaya Tanaman Tembakau. Gramedia. Jakarta

M. Subandi. 2011. Budidaya Tanaman Perkebunan (Bagian Tanaman Kopi).


Gunung Djati Press. Bandung

Murphy, S. T. 2001. Insect Naturat Enemies of Coffe Green Scales (Hemiptera:


Coccoidea) in Kenya and Their Potential for Biological Control of Coccus
celatus and Coccus viridis in Papua New Guinea. Entomophago. 36 : 519 –
529.

Nanan, N. 2016. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Balai Besar Penelitian dan


Pengembangan Pasca Panen Pertanian Bogor. Bogor

Soediono, B. 1989. Sifat Fisik Tanah dan kemampuan Tanah Meresap Air pada
Lahan Hutan, Sawah, dan Pemukiman. Jurnal Of Chemical Information and
Modeling. 53 (29) : 160.

Suryani, D., dan Zulfebriansyah. 2007. Komoditas Kakao : Potret dan Peluang
Pembiayaan. Economic Review

Shew HD dan Lucas GB, ed. 1990. Compendium of Tobacco Disease . Aps Press.
Amerika

Widyo, Y. 2008. Budidaya Bertanam Cokelat . Tim Bina Karya Tani. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai