Anda di halaman 1dari 2

ADHD merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi akhir-akhir ini,

sekitar 3-10% terjadi di Amerika Serikat, 3-7% di Jerman, 5-10% di Kanada dan Selandia

Baru. Di Indonesia angka kejadiannya masih belum ditemukan angka yang pasti, meskipun

kelainan ini tampak cukup banyak terjadi dan sering dijumpai pada anak pra sekolah dan usia

sekolah (Rusmawati & Dewi, 2011:73).

Anak yang memiliki gangguan defisit perhatian dan hiperaktivitas (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder/ADHD) menunjukkan tiga gejala perilaku utama: penurunan

perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas (Behrman, dkk., 1999). Terdapat ketidakmampuan

untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang dihadapi pada anak ADHD, sehingga

memiliki rentang perhatian sangat singkat dibandingkan anak lain yang seusia (Judarwanto,

2000).

Gejala utama dari ADHD adalah inatensi, impulsif, dan hiperaktif. Dari gejala ADHD

terdapat hubungan antara defisit persepsi visual spasial dengan executive dysfuntion (Racine,

2008). Studi menunjukkan bahwa defisit persepsi visual ditemukan pada anak-anak dengan

ADHD (Ren, 2003). Persepsi visual adalah proses penggalian dan pengorganisasian

informasi, serta memberikan makna pada apa yang kita lihat. Persepsi visual didefinisikan

sebagai aktivitas integratif yang sangat kompleks yang melibatkan pemahaman tentang apa

yang dilihat (Koppitz, 1997).

Keterampilan persepsi visual melibatkan penerimaan, pengorganisasian dan

pemahaman apa yang terlihat di sekitar individu (Cooke et al. 2006). Kemampuan orang

untuk melakukan secara optimal dalam tugas-tugas kehidupan sehari-hari tergantung pada

keterampilan persepsi visual mereka dan konteks lingkungan mereka (Bainbridge 2015).

Kemampuan pemrosesan ini termasuk diskriminasi visual, memori visual, hubungan visual-

spasial, keteguhan bentuk visual, visual gambar-tanah, memori urut visual dan penutupan
visual (Coté 2015; Bainbridge 2015). Keterampilan persepsi visual sangat penting dalam

pertumbuhan kognitif dan keterampilan tulisan tangan anak-anak usia sekolah (Mona et al

2015).

Dampak dari persepsi visual yang buruk berkontribusi terhadap kemampuan akademis

anak (Barkley, 2006). Kemampuan akademis yang terganggu akibat masalah perseptual

bermanifestasi sebagai kesulitan dalam membaca, menyalin, menulis, dan berhitung

(Dhingra, 2010). Selain itu, kegiatan yang membutuhkan motorik halus dan keterampilan

motorik kasar, seperti tulisan tangan dan diskriminasi kiri atau kanan juga dapat dipengaruhi

oleh masalah persepsi visual (Ayres, 1972).

Mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang

disusun dan ditempelkan dengan perekat. (Pusat Bahasa, 2008). Mely Novikasari

menjelaskan Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang

menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara

dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan, ditempelkan pada

bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda-benda itu, antara lain: kepingan pecahan

keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat

garis kontur yang membatasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang

dioleskan, tetapi menggunakan tempelan-tempelan yang berbeda warna (Novikasari, 2012).

Anda mungkin juga menyukai