TINJUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tumor Tulang
Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari
bahasa latin, yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal.
Menurut Brooker (2001), pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai
ganas (malignant) atau jinak (benign).
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak
pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat
sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus
yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai
maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi
(Robin dan Kumar, 1995).
Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan
yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan
DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan
fungsi lainnya (Tjakra, 1991).
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan
tulang yang tidak normal, tetapi umumnya lebih digunakan untuk tumor
tulangutama, seperti osteosarkoma, chondrosarkoma, sarkoma Ewing dan
sarkoma lainnya.
2.2. Etiologi Tumor Tulang
a. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi
b. Keturunan, Contoh faktor genetika yang dapat meningkatkan resiko
kanker tulang adalah:
1. Multiple exostoses
2. Rothmund-Thomson sindrom
3. Retinoblastoma genetik
4. Li-Fraumeni sindrom
5. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya, seperti : penyakit
paget (akibat pajanan radiasi ).
2.3. Manifestasi Klinis Tumor Tulang
Beberapa manifestasi klinis yang muncul pada tumor tulang bisa
bervariasi tergantung pada jenis tumor tulangnya, namun yang paling umum
adalah nyeri. Tumor tulang lebih umum terjadi pada tulang yang bentuknya
panjang (lengan dan kaki), sehingga tempat-tempat tersebut merupakan
tempat yang paling sering merasakan nyeri.
Tidak semua tumor tulang bersifat ganas, melainkan ada juga yang jinak.
Nyeri tulang umumnya menunjukkan bahwa tumor tersebut adalah jinak.
Beberapa manifestasi klinis tumor tulang, antara lain:
a. Persendian yang bengkak dan inflamasi.
b. Patah tulang yang disebabkan karena tulang yang rapuh
c. Manifestasi klinis yang tidak spesifik seperti demam, menurunnya berat
badan, kelelahan yang hebat, dan anemia juga bisa menjadi gejala
tumor tulang, tapi bisa juga merupakan indikator penyakit lain.
2.4. Jenis – jenis tumor
a. Multipel myeloma
Tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan adalah multiple
myeloma, akibat proliferasi ganas dari sel-sel plasma. Myeloma multiple
merupakan keganasan sel plasma yang ditandai dengan pengantian
sumsum tulang, destruksi tulang dan pembentukan paraprotein.
Gejala yang paling sering timbul adalah nyeri tulang, dan lokasi
nyeri seringkali pada tulang iga dan tulang belakang. Tanda lain adalah
teraba lesi tulang, terutama pada tulang tengkorak, dan klavikula. Lesi-
lesi pada tulang punggung dapat menyebabkan vertebra kolaps dan
kadang-kadang menjepit saraf spinal.
Pengobatannya memerlukan berbagai usaha sebab myeloma
multiple menyerang banyak organ. Tujuan terapi myeloma sering kali
paliatif, jika penyakit yang di temukan di temukan dalam keadaan
minimal atau jika diagnosis keganasan meragukan, pasien harus di
observasi tanpa dilakukan terapi sebelumnya.
b. Tumor Raksasa
Tumor ini biasanya berasal dari sarumg tendo. Sifat khas dari
tumor sel raksasa adalah adanya stroma vascular dan seluler yang terdiri
atas sel-sel berbentuk oval yang mengandung sejumlah nucleus, kecil dan
berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan sel besar dengan sitoplasma
yang berwarna merah muda. Sel ini mengandung sejumlah nucleus yang
vesikuler dan menyerupai sel-sel stroma.
Tumor sel raksasa sering terjadi pada orang dewasa muda dan lebih
banyak pada wanita. Tumor ini sering menyerang pada ujung-ujung
tulang panjang, terutama lutut dan ujung bawah radius.
Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri, disamping gejala
keterbatasan gerak sendi dan kelemahan. Tumor ini (sekitar 60% atau
lebih) cenderung kambuh secara local dan biasanya tumor yang kambuh
karena tidak bersihnya eksisi akan bersih bersifat lebih ganas. Untuk
memastikan jenis tumor dilakukan biopsi, kemudian perlu dilakukan
eksisis local yang cukup luas, termasuk pengangkatan jaringan normal
dari tepi tumor. Dengan melakukan biopsy maka diagnosis dapat
ditegakkan dan operasi lokal yang disertai tindakan rekonstruksi segera
dapat dilakukan.
c. Osteoma
Merupakan lesi tulang yang bersifat jinak yang ditandai oleh
pertumbuhan tulang yang abnormal. Osteoma klasik berwujud sebagai
benjolan yang tumbuh dengan lambat dan tidak nyeri. Jika lesi
menimbulkan gejala, maka perawatan yang dipilih adalah eksisi osteoma
dengan pembedahan. Operasi pembuangan bagian tulang yang membesar
ini juga dilakukan utuk keperluan diagnostic pada lesi-lesi yang besar.
Eksisi biasanya memberikan penyembuhan pada tulang. Pada
pemeriksaan radiografi, osteoma perifer tambak sebagai lesi radio – opak
yang meluas dari permukaan tulang. Osteomas sentral tampak sebagai
suatu massa sklerotik berbatas jelas dalam tulang.
d. Kondroblastoma
Adalah tumor jinak yang jarang ditemukan, dan biasanya
menyerang anak laki-laki yang berusia remaja. Tumor ini secara unik
ditemukan di Epifisis. Tempat yang paking sering terserang adalah
humerus. Gejala yang muncul seringkali berupa nyeri sendi yang timbul
dari jaringan tulang rawan. Perawatannya dilakukan dengan eksisi
pembedahan. Jika mengalami kekambuhan, maka tumor ini akan di
tangani dengan eksisi, bedah beku atau radioterapi.
e. Enkondroma
Enkondroma atau kondroma sentral adalah tumor jinak dari sel-sel
tulang rawan dispalstik yang timbulnya pada metafisis tulang tubular
terutama pada tangan dan kaki, seperti falang, metacarpus, dan
metatarsus. Pada pemeriksaan radiografi didapati titik-titik perkapuran
yang berbatas tegas, membesar,dan menipis. Tanda itu merupakan cirri
khas dari tumor enkondroma. Tumor berkembang selama massa
pertumbuhan pada anak-anak atau remaja. Keadaan tersebut
meningkatkan kemungkinan terjadinya fraktur patologis.
Enkondroma tidak menimbulkan gejala nyeri sampai terjadi
pembengkakan, atau fraktur patologis pada tulang yang korteksnya
menjadi tipis karena absorbs enkondroma. Untuk jenis gangguan ini
biasanya dilakukan pembedahan dengan kuret dan pencangkokan tulang.
f. Sarkoma Osteogenik (osteosarkoma)
Merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas kedua.
Neoplasma ini sering di temukan pada anak, remaja, dan dewasa muda.
Tumor ini tumbuh pada bagian metafisis tulang. Tempat yang paling
sering terserang tumor adalah bagian ujung tulang panjang, terutama
lutut. Osteosarkoma paling banyak menyerang anak remaja dan mereka
yang mengijak masa dewasa, tetapi dapat juga menyerang klien penyakit
paget yang berusia lebih dari 50 tahun.
Nyeri yang menyertai destruksi tulang dan erosi adalah gejala
umum dari osteosarkoma. Penampakan luar dari osteosarkoma dapat
berupa osteolitik dimana tulang telah mengalami perusakan dan jaringan
lunak diinvasi oleh tumor, atau periosteum tulang yang baru dapat
tertimbun dekat tempat lesi, dan pada hasil pemeriksaan radiografi
menunjukkan adanya suatu bangunan yang berbentuk segitiga. Walaupun
gambaran ini juga dapat terlihat pada berbagai bentuk keganasan tulang
yang lain, tetapi bersifat khas untuk sarcoma osteogenik. Tumor ini dapat
menghasilkan suatu pertumbuhan tulang yang bersifat abortif. Pada
radiogram akan terlihat sebagai suatu sunburst (pancaran sinar matahari).
g. Kondrosarkoma
Tumor ini paling sering menyerang pria berusia di atas 35 tahun
(price,1995). Gejala yang paling sering adalah adanya massa tanpa nyeri
yang berlangsung lama tetapi mungkin akan diikuti pertumbuhan yang
cepat dan agresif. Tempat-tempat yang sering ditumbuhi tumor ini adalah
pelvis, femur, tulang iga, gelang bahu, dan tulang-tulang kraniovasial.
Tampak sebagai suatu daerah radiolusen dengan bercak-bercak
berkapuaran yang tidak jelas, pada penampakan radiogram.
Penatalaksanaannya terbaik yang dilakukan pada saat ini adalah dengan
eksisi radikal, juga dengan bedah beku, radioterapi, dan kemoterapi.
Untuk lesi-lesi yang agresif dan kambuh berulang-ulang,
penatalaksanaannya yang paling tepat adalah dengan amputasi.
Terapinya adalah dengan mengangkat kelainan yang disusul
dengan kemoterapi bila perlu. Walaupun bermetastasis, tetapi
prognosisnya lebih baik daripada osteosarkoma.
h. Sarkoma Ewing
Sarkoma ewing adalah jenis tumor tulang lain yang sangat ganas.
Tumor ini sering memenuhi sum-sum tulang panjang dan merupakan
neoplasma tulang primer ketiga yang paling sering dijumpai. Tumor ini
paling terjadi pada anak-anak belasan tahun dan paling sering pada
kortus tulang panjang. Penampilan secara kasarnya adalah berupa tumor
abu-abu lunak yang tumbuh ke reticulum sum-sum tulang dan merusak
korteks tulang dari sebelah dalam. Dibawah periosteum terbentuk
lapisan-lapisan tulang yang baru diendapkan paralel dengan batang
tulang sehingga membentuk gambaran berupa kulit bawang.
Tanda dan gejala yang khas berupa nyeri,benjolan nyeri
tekan,dema seperti pada klien osteomielitis akut (38-40oc), dan
leukositosis (20.000-40.000 leukosit/mm3).penatalaksanaannya berupa
pengobatan dengan penyinaran, pemberian obat-obat sitostatik, dan
pembedahan dilakukan untuk membuang tumor. Tumor ewing bersifat
relative radiosensitive. Prognosis sarcoma ewing mirip osteosarkoma
yaitu buruk dan tidak jarang klien meninggal beberapa tahun setelah
didiagnosis.
2.5. Klasifikasi Tumor Tulang
Menurut WHO, klasifikasi tumor tulang ditetapkan berdasarkan atas
kriteria histologis, jenis diferensiasi sel sel tumor yang diperlihatkan dan jenis
intraseluler matriks yang diproduksi. Dalam hal ini dipertimbangkan sifat
sifat tumor asal usul sel serta pemeriksaan histologis menetapkan jenis tumor
bersifat jinak atau ganas.
Sel sel dari muskuloskeletal berasal dari mesoderm tapi kemudian
berdeferensiasi memjadi beberapa sel osteoklas, kondroblas, fibroblas dan
mieloblas. Oleh karena itu sebaiknya klasifikasi tumor tulang berdasarkan
atas sel, yaitu bersifat osteogenik, kondrogenik atau mielogenik, meskipun
demikian terdapat kelompok yang tidak termasuk dalam kelompk tumor yaitu
kelainan reaktif (reaktif bone) atau harmatoma yang sebenarnya berpotensi
menjadi ganas.
Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel:
1. Primer
1) Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)
Jinak : Osteoid Osteoma
Ganas: Osteosarkoma, Osteoblastoma, Parosteal Osteosarkoma,
Osteoma
2) Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)
Jinak : Kondroblastoma
Ganas : Kondrosarkoma, Kondromiksoid Fibroma, Enkondroma,
Osteokondroma
3) Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)
Jinak : Non Ossifying Fibroma
Ganas : Fibrosarkoma
4) Tumor sumsum tulang (Myelogenik)
Ganas : Multiple Myeloma, Sarkoma Ewing, Sarkoma Sel
Retikulum
5) Tumor lain-lain
Jinak : Giant cell tumor
Ganas : Adamantinoma, Kordoma
2. Sekunder/Metastatik
Tumor Tulang Metastatik merupakan tumor tulang yang berasal
dari tumor di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang. Lesi
tulang metastatik dibagi menjadi 3 kelompok:
a) Lesi osteolitik
b) Lesi osteoblastik
c) Lesi campuran.
Lesi osteolitik paling sering ditemukan pada proses destruktif
(penghancuran tulang). Lesi osteoblastik terjadi akibat pertumbuhan
tulang baru yang dirangsang oleh tumor. Secara mikroskopis, sebagian
besar tumor tulang metastatik merupakan lesi campuran.
Robin S.L. dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi I. Jakarta : EGC
Rasjad, C. 2003. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi ke-2. Makassar. Bintang
Lamumpatue. Hal 87-89, 329-333
Sjamsuhidayat, R dan Jong WD. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi.
Jakarta : EGC