Anda di halaman 1dari 1

Tradisi Kembang Api

Oleh Fajar Sidiq Baehaqqi

Setiap malam tahun baru masehi biasanya selalu identik dengan yang namanya
kembang api atau biasanya kita sebut petasan. Rasanya kurang lengkap jika malam tahun
baru tanpa dihiasi dengan gemerlapnya kembang api. Di Indonesia sendiri sudah menjadi hal
lumrah pada malam tahun baru masehi semua orang beramai-ramai menyalakan kembang
untuk merayakan tahun baru masehi. Terkadang kembang api atau petasan ini sering disalah
gunakan oleh sekelompok oknum untuk mencari kesenangan atau iseng menyalakan petasan
hanya untuk membuat orang kaget sampai-sampai aparat pemerintah pun mengeluarkan
larangan bermain kembang api atau petasan secara sembarangan. Selain acara tahun baru
masehi, di Indonesia kembang api atau petasan juga sering digunakan pada acara hajatan, ya
sekedar memeriahkan acara biasanya tuan rumah yang menyelenggarakan hajatan
menyalakan petasan agar lebih ramai.

Berbicara tentang kembang api atau petasan itu sendiri tidak terlepas dari sejarahnya.
Kembang api pertama kali dikenalkan oleh imigran asal Tiongkok yang datang ke nusantara
pada abad ke-19. Uniknya di Tiongkok petasan ini dipercaya masyarakatnya untuk mengusir
roh jahat atau iblis. Kepercayaan masyarakat Tiongkok ini bermula ketika terjadi wabah
penyakit yang menyerang warga Tiongkok, pada saat itu banyak korban akibat peristiwa
tersebut. Mereka percaya bahwa yang membawa wabah penyakit tersebut adalah Iblis yang
tengah murka terhadap tingkah laku manusia. Jadi, penduduk pun mengusirnya dengan
memukul-mukul benda yang bersuara nyaring seperti seng, tambur, goong, gendang, dan
menyulut petasan. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), masyarakat Tiongkok telah
menggunakan obat mesiu untuk membuat petasan dan kembang api, yang di tembakkan ke
udara dan membuat pola-pola indah warna-warni. Maka, petasan digunakan untuk
meramaikan pesta-pesta, seperti tahun baru imlek, capgomeh dan pehcun (pesta perahu) serta
berbagai pesta rakyat lainnya. Proses pembuatan petasan atau kembang api ini dibuat dengan
cara mencampurkan bahan belerang (sulfur) dan nitrat.

Sumber: http://faktabanten.co.id/petasan-dari-budaya-china-digunakan-untuk-ngusir-setan/
(diakses pada tanggal 23 September 2018)

FAJAR SIDIQ BAEHAQQI


NPM : 180104180008

Anda mungkin juga menyukai