Anda di halaman 1dari 8

TUGAS I

KOTA BANDUNG

Secara geografis, kota Bandung terletak di tengah-tengah provinsi jawa


barat, serta berada pada ketinggian kurang lebih 768 meter di atas permukaan
laut. Kota Bandung memiliki luas wilayah 16.731 hektar, yang secara
administratif terbagi atas 30 kecamatan, 151 kelurahan, 1.561 rw, dan 9.691 rt.
kecamatan terluas adalah kecamatan gedebage, dengan luas 958 hektar dan
kecamatan terkecil adalah wilayah kecamatan astana anyar dengan luas 89
hektar. sedangkan jumlah penduduk kota bandung tahun 2012 tercatat
2.655.160 jiwa, terdiri dari 1.358.623 laki-laki, dan 1.296.537 perempuan.
Dari aspek pemerintahan, kota bandung dipimpin oleh walikota dan wakil
walikota. serta dibantu sekretaris daerah, yang membawahi 3 asisten sekretaris
daerah, 17 kepala dinas, 6 kepala badan, 8 kepala bagian, 1 kepala kantor, 4
perusahaan daerah, 1 inspektorat, 1 kepala satuan polisi pamong praja.
Penduduk kota Bandung pada tahun 2014 berdasarkan proyeksi penduduk hasil
sensus penduduk 2010 adalah 2.470.802 orang dengan kompesisi penduduk
laki-laki sebanyak 1.248.478 orang dan penduduk perempuan sebanyak
1.222.324 orang.
PENDUDUK KOTA BANDUNG MENURUT UMUR PADA TAHUN 2014

NO KELEMPOK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


UMUR

1 0-4 107.497 103.075 210.572

2 5-9 98.804 93.323 192.127

3 10-14 90.155 87.327 177.482

4 15-19 111.943 114.825 226.768

5 20-24 134.363 126.340 260.703

6 25-29 120.946 110.911 231.857

7 30-34 112.928 105.970 218.898

8 35-39 100.306 97.635 197.941

9 40-44 91.100 90.074 181.174

10 45-49 76.996 78.762 155.758

11 50-54 65.714 66.368 132.352

12 55-59 52.784 52.779 105.563

13 60-64 33.736 32.491 66.227


14 65+ 51.206 62.174 113.380

15 total 1.284.478 1.222.324 2.470.802

Gambar piramida penduduk tahun 2014


PENDUDUK KOTA BANDUNG MENURUT UMUR PADA TAHUN 2015

NO KELEMPOK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


UMUR

1 0-4 108 858 104 298 213 156


2 5-9 100 151 94 921 195 072
3 10-14 91 862 89 224 181 086
4 15-19 113 372 116 723 230 095
5 20-24 135 914 127 721 263 635
6 25-29 122 215 112 619 234 834
7 30-34 114 632 107 780 222 412
8 35-39 101 066 97 977 199 043
9 40-44 90 731 89 685 180 416
10 45-49 75 851 77 848 153 699
11 50-54 64 659 65 480 130 139
12 55-59 51 485 51 071 102 556
13 60-64 32 401 31 556 63 957
14 65+ 50 077 61 292 111 369
15 total 1 253 274 1 228 195 2 481 469
Gambar piramida penduduk tahun 2015
TUGAS II

Proyeksi Penduduk Kota Bandung

Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas


dan migrasi dimasa yang akan datang. Forecast adalah suatu proyeksi dimana
asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan
dimasa mendatang.
Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus
sederhana.

Rumus proyeksi penduduk Pn = P0 (1 + r)n

Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah penduduk pada tahun 0 atau tahun dasar (diketahui)
n = jumlah tahun antara 0 hingga n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)

1. Proyeksi penduduk kota bandung dari tahun 2014 sampai 2019 akan datang.
Jumlah penduduk kota bandung pada tahun 2014 adalah 2.481.469 jiwa,
maka:
Pn = P0 (1 + r)n
= 2.470.802 (1 + 2%)5
= 2.470.802 (1 + 0,2)5
= 2.470.802 (1, 02)5
= 2.470.802 (1, 104)
= 2.727.765 jiwa
Jadi, penduduk kota Bandung pada tahun 2019 akan datang sekitar 2.727.765 jiwa.

2. Proyeksi penduduk kota bandung dari tahun 2015 sampai 2020 akan datang.
Jumlah penduduk kota bandung pada tahun 2015 adalah 2.481.469 jiwa,
maka:
Pn = P0 (1 + r)n
= 2.481.469 (1 + 2%)5
= 2.481.469 (1 + 0,2)5
= 2.481.469 (1, 02)5
= 2.481.469 (1, 104)
= 2.739.541 jiwa
Jadi, penduduk kota Bandung pada tahun 2020 akan datang sekitar 2.739.541 jiwa.
TUGAS III

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025


(RPJMN)

Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam


rangka mencapai tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Jalan perubahan adalah jalan ideologis yang bersumber pada Proklamasi, Pancasila
1 Juni 1945, dan Pembukaan UUD 1945. Proklamasi dan Pancasila 1 Juni 1945
menegaskan jatidiri dan identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka
dan berdaulat. Pembukaan UUD 1945 dengan jelas mengamanatkan arah tujuan
nasional dari pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu untuk:
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdasakan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Pencapain tujuan ini dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam
tahapan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN) ke tiga (2015-2019), disusun
sebagai penjabaran dari Visi Misi, Program Aksi Presiden/Wakil Presiden Jokowi
dan Jusuf Kalla serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025. RPJPN 2005-2025 dilaksanakan dalam empat tahapan
rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dengan rumusan arahan prioritas
kebijakan. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

TAHAPAN PEMBANGUNAN DAN ARAHAN KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025

1. RPJM (1) Menata kembali dan membangun indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan
demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat.

2. RPJM (2) Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan


menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan
kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

3. RPJM (3) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang


dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan IPTEK yang terus meningkat.

4. RPJM (4) Mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmul melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan sertagunaya
struktur perokonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
wilayahyang didukung oleh SDM dan berdaya saing.
Dari tahapan tersebut di atas, maka pembangunan dalam RPJMN ke-3
(2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh
di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya
manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Adapula arah
kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan kependudukan yaitu sebagai berikut.

1. Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat diarahkan terutama pada kebun


yang sudah tua dan menurun produktivitasnya, melalui dukungan peremajaan
tanaman perkebunan dan hortikultura rakyat, serta komoditi andalan
ekspor dan memiliki potensi ekspor. Intensifikasi pemeliharaan dan pemupukan
sesuai kebutuhan.

2. Pengembangan agroindustri perdesaan, diarahkan untuk


meningkatkan nilai tambah pertanian yang akan dilakukan melalui. Perbaikan
teknologi agroindustri perdesaan yang sudah ada. Penumbuhan agroindustri
perdesaan yang dapat memanfaatkan hasil samping secara optimal. Penumbuhan
industri pengolahan pertanian yang dapat dilaksanakan oleh kelompok tani dan
koperasi, serta Pengembangan industri perdesaan yang menangani produk segar
hortikultura.

3. Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan melalui Pengelolaan Sumber Daya Ikan


(SDI) berbasis WPP dengan melakukan penguatan data SDI dan statistik perikanan.
Penguatan lembaga pengelola WPP (otoritas pengelola), Revitalisasi pengelolaan
SDI di perairan umum daratan dan pemulihan habitat ikan. pengembangan
teknologi ramah lingkungan untuk perikanan tangkap dan budidaya. Penguatan
armada pengawasan dan kerja sama lintas institusi untuk pencegahan dan
pemberantasan IUU Fishing secara sungguh-sungguh. Penguatan standar
pengelolaan perikanan ramah lingkungan. Menyusun perbaikan rejim pengelolaan
perikanan melalui penataan mekanisme pengaturan use rights dan mekanisme
pemberian ijin yang adil, transparan dan efisien, Pengembangan kemampuan
armada distant water fishing, untuk memanfaatkan potensi perikanan diluar batas
ZEE, Partisipasi aktif di dalam organisasi perikanan dunia untuk menjaga
kepentingan nasional.
4. Pengembangan Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya, Petambak Garam, dan
Pengolah/Pemasar Produk Ikan, melalui pembentukan sistem dan kelembagaan
penjamin pelaku dan usaha perikanan, dukungan penyediaan sumber pembiayaan
yang murah, mudah, dan aksesibel untuk pengembangan perikanan,
pengembangan fasilitasi kredit dan pengembangan asuransi nelayan, pemberian
pelatihan kemampuan teknis untuk nelayan,pembudidaya ikan, petambak
garam, dan pengolah produk ikan, pembinaan/penguatan kelompok nelayan,
pembudidaya, petambak garam, dan pengolah produk perikanan, antara lain melalui
gerakan ekonomi kuliner rakyat kreatif dari hasil laut, mengembangkan sistem bagi
hasil yang berkeadilan bagi para pelaku usaha perikanan tangkap dan penyediaan
dan penyaluran bantuan input produksi bagi nelayan/petambak garam/
pembudidaya/ pengolah produk ikan yang terkena dampak perubahan iklim/bencana
alam.

Anda mungkin juga menyukai