Anda di halaman 1dari 5

ISBN 978-602-72245-0-6

Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan


Makassar, 29 Januari 2015

Preparasi Kulit Ekstrak Kulit Buah Manggis Untuk Penangkal Diabetes

DARMAWANSYIH1
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar
Jl. Sultan Alauddin no 36 Samata Gowa 92113
email: sdarmawansyih@yahoo.com

ABSTRAK
Buah manggis yang merupakan buah tropis mengandung antioksidan yang tinggi terutama pada
kulitnya. Antioksidan dapat bereaksi dengan radikal bebas dan mencegah kapasitas radikal bebas
menimbulkan kerusakan pada sel, jaringan dan atau organ. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak
etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana) memiliki pengaruh terhadap kadar glukosa darah
mencit (Mus musculus L.) diabetik yang diinduksi aloksan dengan menurunkan secara signifikan
kadar glukosa darah yakni dengan nilai statistik 0,005 dengan p < 0,05. Perlu pengujian lanjutan
secara histologi untuk melihat perbaikan sel β pankreas secara mikroskopik pada penggunaan ekstrak
etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana) pada mencit (Mus musculus L.) diabetik yang
diinduksi aloksan. Perlu pengujian lanjutan berupa uji klinik dengan memberikan ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana) pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 1 di klinik.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus, glukosa darah, kulit buah manggis

PENDAHULUAN harganya relatif lebih mahal karena


Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah penggunaannya dalam jangka waktu lama dan
satu masalah kesehatan yang umum ditemukan dapat menimbulkan efek samping yang tidak
di masyarakat. American Diabetes Association diinginkan. Oleh karena itu, perlu dicari obat
(ADA) mendefinisikan diabetes mellitus (DM) yang efektif, efek samping yang relatif rendah
sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dan obat dengan harga yang murah
dengan karakteristik hiperglikemia (Perkeni (Dalmartha, 2012)
2011). Secara umum terdapat 2 tipe DM; DM Dewasa ini, beberapa tanaman obat
tipe 1 dan DM tipe 2, meskipun patogenesis telah dilaporkan sebagai obat diabetes dan
kedua tipe DM tersebut berbeda namun telah digunakan secara empiris.Tanaman-
hiperglikemi, resistensi insulin dan komplikasi tanaman tersebut bekerja sebagai obat anti
yang disebabkan oleh hiperglikemi itu sendiri diabetes dengan mempengaruhi glukosa darah
merupakan gejala yang hampir selalu melalui mekanisme kerja yang berbeda, mulai
ditemukan baik pada DM tipe 1 maupun pada dari peningkatan kualitas dan kuantitas dari sel
DM tipe 2 (Rajagopal, 2008; Eddouks et al., β pankreas dengan mempercepat regenerasi sel
2005). serta dengan memperbaiki kerja insulin
Diabetes Mellitus menjadi suatu masalah (Jelodar et al., 2005).
serius karena prevalensinya yang terus Salah satu bahan alami yang banyak
meningkat dan komplikasinya yang sangat digunakan sebagai obat tradisional dan
berbahaya.Menurut WHO jumlah penyandang dipercayai dapat mengobati berbagai macam
diabetes di Indonesia mengalami kenaikan dari penyakit adalah buah manggis (Garcinia
8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta mangostana L.). Penelitian sebelumnya telah
pada tahun 2030, didaerah urban sebesar 12 membuktikan buah manggisterutama kulitnya
juta dan daerah rural sebesar 8,1 juta mengandung senyawa yang memiliki aktivitas
(PERKENI 2011) farmakologi sebagai antioksidan,
Pengobatan diabetes mellitus adalah antiinflamasi, anti histamin, anti bakteri,
pengobatan yang bersifat menahun dan seumur antijamur, kanker, hipertensi, stroke, dan
hidup.Pengobatan diabetes mellitus seperti untuk terapi HIV (Moongkarndi dkk., 2004;
penggunaan insulin dan obat antidiabtes oral Poeloengan dkk.,2010; Jiang DJ dkk., 2004).

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~79~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Di Indonesia buah ini sudah banyak digunakan Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
untuk mengobati berbagai macam penyakit mangostana L.) terhadap kadar glukosa darah
seperti penyakit kanker, jantung, mencit (Mus musculus )Diabetes terinduksi
aterosklerosis, dan hipertensi. aloksan.
Beberapa senyawa utama kandungan kulit
buah manggis yang memilki aktivitas METODE
farmakologi merupakan golongan xanton.( Penelitian dilakukan pada bulan Maret-
Nugroho, 2009). Sekitar 50 jenis xanton telah April 2014.Lokasi Penelitian di Laboratorium
berhasil diisolasi dari kulit buah manggis.( Farmakologi dan Laboratorium Fitokimia
Choverr, et al., 2008) Xanton memiliki daya Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN
antioksidan yang sangat kuat dengan nilai EC50 Alauddin Makassar. Penelitian ini adalah
kurang dari 50 μg/ml yakni sebesar 8,55539 penelitian eksperimental dengan pendekatan
μg/ml yang mampu mengikat radikal bebas Pre and Post-Test Control Group Design. Pada
dalam tubuh sehingga dapat mengobati dan penelitian ini Ekstrak Kulit Buah Manggis
mencegah berbagai macam penyakit.( (Garcinia mangostana L) akan diuji efek
Supiyanti dkk., 2010; Ariwibowo, 2011) penurunan glukosa darahnya pada mencit
Muncul bukti bahwa diabetes diakibatkan diabetes yang diinduksi aloksan, hasil
oleh deplesi dari sistem pertahanan penurunan glukosa darah dibandingkan
antioksidan selular dan meningkatnya sebelum dan sesudah pemberian ekstrak dan
“Reactive Oxygen Species (ROS)”. Konsep kemudian dibandingkan antara kelompok
baru bahwa stress oksidatif merupakan pemberian ekstrak dengan kelompok
pencetus dari awal dan berkembangnya pembanding. Yang dimaksud kelompok
diabetes dapat menjadi pilihan terapi baru pembanding pada penelitian ini adalah
untuk pengobatan penyakit dan komplikasinya glibenklamid.
dengan menggunakan antioksidan atau Metode Pengumpulan Data. Gula darah
nutrient yang mengandung antioksidan tinggi hewan coba diukur langsung dengan
(Lukivskaya et al., 2004). menggunakan glukometer
Penelitian terdahulu telah membuktikan Analisa Data. Data yang dihasilkan dari
bahwa ekstrak kulit buah manggis (Garcinia pengujian kadar glukosa darah, diuji
Mangostana L.) memiliki kandungan distribusinya dengan uji Shapiro Wilk.
antioksidan dan memiliki efek anti Perubahan kadar glukosa darah diuji dengan
hiperglikemik terhadap tikus putih jantan galur menggunakan uji t-berpasangan. Perbedaan
wistar (Ratus norvegicus)dan mencit ( Mus antara kelompok perlakuan dianalisis dengan
musculus ) yang diinduksi sukrosa.(Manurung menggunakan one way anova dan dilanjutkan
dkk., 2011; Pasaribu dkk., 2012). Pada dengan uji post hoc
Penelitian Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana) Terhadap HASIL
Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Pengukuran kadar glukosa darah
dengan menggunakan metode toleransi dilakukan dengan menggunakan glukometer.
glukosa dengan beberapa varians dosis Pengukuran dilakukan pada hari ke
ekstrak, dibuktikan bahwa dosis yang paling 0,3,7,21,dan 28 untuk masing-masing
bagus dalam menurunkan kadar glukosa darah kelompok perlakuan. Hasil pengukuran kadar
mencit adalah dosis 100 mg/KgBB. Dari hal glukosa darah untuk mencit pada masing-
ini maka peneliti tertarik untuk melakukan masing kelompok dapat dilihat pada lampiran.
penelitian efek ekstrak kulit buah manggis Berikut adalah kadar glukosa darah rata-rata
(Garcinia mangostana L.) pada kadar glukosa mencit untuk setiap kelompok perlakuan.
darah mencit (Mus musculus) diabetes yang Dari hasil pengukuran kadar glukosa
diinduksi aloksan.Penelitian ini dilakukan darah rata-rata yang dapat dilihat pada tabel,
untuk menentukan dan menganalisis Efek tampak bahwa kadar glukosa darah mencit

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~80~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

untuk masing-masing kelompok mulai kelompok independen bagi ketiga


mengalami peningkatan pada hari ke-3 dan kelompok.Sebelum itu, data perlu berada
peningkatan kadar glukosa darah tersebut dalam kesamaan dari varians yaitu nilai p >
tampak lebih signifikan lagi pada pengukuran 0.05 dalam hal ini digunakan uji Levene’s.
hari ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa induksi Hasil yang didapat bagi penelitian ini adalah p
diabetes yang dilakukan pada hari 0 dengan 0.361( p> 0,005). Uji ANOVA satu arah dapat
menggunakan aloksan, mulai tampak pada hari digunakan karena syarat sebaran data normal
ke-3 namun optimal pada hari ke-7. Pada hari dan varians data homogen terpenuhi. Uji
ke-8 masing-masing kelompok mulai tersebut menghasilkan nilai p 0.041 (p <0.05)
diberikan perlakuan yakni masing-masing dan disimpulkan terdapat perbedaan yang
pemberian Na-CMC, glibenklamid 0,03 bermakna dari perobahan kadar gula darah
mg/kgBB dan ekstrak kulit buah manggis 100 antara kelompok. Oleh sebab itu, dilanjutkan
mg/KgBB. Pada tabel tampak bahwa pada dengan uji Post Hoc untuk mengetahui
pengukuran glukosa darah setelah perlakuan kelompok mana yang berbeda secara
berjalan yakni pada hari ke-14,21,dan 28 bermakna (Tabel 4). Hasil uji post Hoc
tampak terjadi penurunan kadar glukosa darah memperlihatkan ekstrak etanol kulit Buah
(Tabel 1& Gambar 1). Manggis (Garcinia mangostana L)
Deskriptif Perubahan Kadar Glukosa dibandingkan dengan Glibenklamd
Darah Sebelum dan Setelah Perlakuan. menunjukkan angka 0,562, nilai ini lebih besar
Perlakuan dimulai setelah mencit pada dari 0,05 yang berarti pemberian ekstrak kulit
masing-masing kelompok dikatakan diabetes buah manggis dan glibenklamid tidak
atau memiliki kadar glukosa darah ≥ 160 menunjukkan adanya perbedaan yang
mg/kgBB. Dan nilai kadar glukosa darah ini bermakna
diperoleh pada hari ke-7 setelah induksi
sehingga perlakuan masing-masing kelompok PEMBAHASAN
dimulai pada hari ke-8. Perubahan kadar Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak
glukosa darah ketiga kelompok selama kulit buah manggis (Garcinia mangostana L)
perlakuan pada Tabel 2. memiliki efek terhadap kadar glukosa darah
Uji T- Berpasangan. Uji T-berpasangan mencit diabetes yang meningkat akibat
dilakukan untuk menilai perbedaan rerata dari diinduksi aloksan.
kadar glukosa darah awal dan akhir penelitian Penelitian sebelumnya tentang uji ekstrak
bagi setiap kelompok data yang dependen. etanol kulit buah manggis (Garcinia
Untuk melakukan uji T-berpasangan, terlebih mangostana L) terhadap kadar glukosa darah
dahulu dilakukan uji normalitas. Dalam hal ini mencit yang diinduksi sukrosa terbukti dapat
digunakan uji Shapiro-Wilk (sampel <30). menurunkan kadar glukosa darah mencit yang
Berdasarkan uji Shapiro-Wilk diketahui bahwa mengalami hiperglikemia (Pasaribu F,
semua sebaran data normal karena mempunyai 2012).Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit
nilai signifikan p>0.05 sehingga digunakan buah manggis yang telah dilakukan oleh
rerata (mean) sebagai ukuran pemusatan dan Supiyanti W (2010), dan Stevi G dkk., (2012),
standard deviasi untuk ukuran penyebaran juga telah membuktikan bahwa tanaman ini
(Tabel 3). Yang dilakukan untuk menilai mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi
perbedaan rerata dari kadar glukosa darah awal terutama untuk ekstrak kering.
dan akhir pada setiap kelompok maka Segera setelah disuntiikan ke dalam tubuh
diperoleh hasil signifikan pada kelompok aloksan akan segera berkumpul dalam pulau
ekstrak yakni 0,005 (p<0,05). langerhans pankreas dan merusak sel β
Hasil Uji ANOVA. Uji Anova atau Uji pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan
Beda Pada Dua Mean Pada Kelompok hiperglikemik. Hiperglikemik yang menetap
Independen dilakukan untuk mendeterminasi juga dapat menjadi sumber radikal bebas lain.
ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~81~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Pemberian ekstrak kulit buah manggis sekresi insulin dari granul-granul sel β
(Garcinia mangostana L) pada mencit diabetes pankreas.
yang diinduksi aloksan untuk melihat Disamping pembetukan oksigen reaktif
pengaruhya terhadap kadar glukosa darah atau radikal superoksidase cara lain aloksan
mencit setelah diuji statistik yang dimulai menginduksi diabetes adalah dengan
dengan menguji distribusi data menggunakan menyebabkan gangguan pada homeostatis
Uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai P>0,05 yang kalsium intraseluler. Aloksan dapat
berarti data terdistribusi dengan normal. Uji meningkatkan konsentrasi ion kalsium bebas
satistik kemudian dilanjutkan dengan uji t- sitosolik pada sel β pankeras yang akan
berpasangan untuk menentukan perbedaan menyebabkan depolarisasi sel β pankreas yang
kadar glukosa darah sebelum dan sesudah pada akhirmya berefek pada produksi hormon
perlakuan pada masing-masing kelompok. insulin, akibatnya kadar glukosa darah pada
Dari sini diperoleh nilai untuk kelompok hewan coba tinggi. Selain kedua aksi tersebut,
ekstrak 0,005 (p<0,05). Yang berarti bahwa kemampuan diabetogenik aloksan juga
untuk kelompok ekstrak terjadi penurunan didukung oleh peranan aloksan dalam
kadar glukosa darah yang signifikan sebelum penghambatan glukokinase dalam proses
dan sesudah perlakuan. metabolisme energi (Szkudelski, 2001; Walde
Uji kemudian dilanjutkan untuk melihat at al., 2002). Antiokasidan dalam ekstrak
ada tidaknya perbedaan signifikan diantara etanol kulit buah manggis (Garcinia
ketiga kelompok dengan menggunakan uji mangostana L) meredam atau menghambat
Anova. Dari uji ini diperoleh nilai 0,041 radikal bebas dan aksi dari aloksan sehingga
dengan p < 0,05, dari nilai ini dapat kerusakan sel tidak bertambah, dengan
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang berfungsinya kembali sel β pankreas, sekresi
bermakna dari penurunan kadar glukosa darah insulin dapat optimal, gula darah dapat normal
antara kelompok perlakuan, sehingga uji kembali.
kemudian dilanjutkan dengan Post hoc. Uji
Post hoc dilakukan untuk mengetahui KESIMPULAN
kelompok mana yang berbeda secara Ekstrak etanol kulit buah manggis
bermakna, dan hasil yang diperoleh dalam (Garcinia mangostana) memiliki pengaruh
penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus
manggis (Garcinia mangostana L) musculus L) diabetik yang diinduksi aloksan
dibandingkan dengan Na-CMC 1 % sebagai dengan menurunkan secara signifikan kadar
control negatif menunjukkan angka 0,036 nilai glukosa darah yakni dengan nilai statistik
ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan 0,005 dengan p < 0,05.Perlu pengujian
atau menunjukkan adanya perbedaan yang lanjutan secara histologi untuk melihat
bermakna, namun jika pemberian ekstrak perbaikan sel β pankreas secara mikroskopik
etanol kulit buah manggis (Garcinia pada penggunaan ekstrak etanol kulit buah
mangostana L) dibandingkan dengan manggis (Garcinia mangostana) pada mencit
glibenklamid maka diperoleh nilai 0,562 lebih (Mus musculus L) diabetik yang diinduksi
besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan aloksan. Perlu pengujian lanjutan berupa uji
atau tidak menunjukkan perbedaan yang klinik dengan memberikan ekstrak kulit buah
bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa manggis (Garcinia mangostana)pada pasien
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia Diabetes Mellitus Tipe 1 di klinik.
mangostana L) dapat menurunkan kadar
glukosa darah secara signifikan, namun tidak DAFTAR PUSTAKA
terlalu signifikan dibandingkan Ariwibowo Budi.(2011). Xanthone di Kulit
glibenklamid.Glibenklamid adalah obat Manggis. Available at
hipoglikemik oral yang berasal dari golongan http://Kompasiana.com
sulfonylurea yang bekerja dengan merangsang

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~82~
ISBN 978-602-72245-0-6
Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Makassar, 29 Januari 2015

Choverri, Jose Pedraza,et al.(2008). Review Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi,


Medical Properties of Mangosteen Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.
(Garcinia mangostana). Food and Pasaribu, Fidayani; Sitorus, Panal; Saiful,
Toxicology.46:3227-3239 Bahri.(2012). Uji Ekstrak Kulit Buah
Dalimartha, S., dan Adrian, F.(2012. Makanan Manggis (Garcinia mangostana L)
dan Herbal Untuk Penderita Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Mellitus. Jakarta: Penebar Swadatya. Hal Darah. Journal of Pharmaceutics and
5-6,80-91 Pharmacology 1: 1-8
Eddouks M, Lemhadri A, Michel JB, (2005). PERKENI.(2011). Konsensus Pengolahan dan
Caraway and caper: potential anti- Pencegahan Daibetes Mellitus tipe II di
hyperglicemic plantas in diabetic rats. J. Indonesia 2011.PB.Perkumpulan
Ethnoparmacol., 98:143-148 Endokrinologi Indonesia. Jakarta.
Jelodar GA, Malki M, Motadayen SS.(2005). Poeloengan, Masniari dan Praptiwi.(2010).
Effect of fenugreek, onion and garlic on UJi Aktifitas Antibakteri Ekstrak Kulit
blood glucose and histopathology of Buah Manggis (Garcinia mangostana).
pancreas of alloxan induced diabetics rats. Media Litbang Kesehatan. 20:65-9
Indian J, Med. Sci., 52:54-69. Rajagopal K, Sasikala K.(2008).Antidiabetic
Jiang DJ, Dai Z, Li YJ.(2004). Activity of hydro-ethanolic extracts of
Pharmachological Effects of xanthones as Nymphaea stellata flowers in normal and
Cardiovaskuler Protective Agents. alloxan induced diabetic rats.
Cardiovaskuler Drug Review. 22:91-02 Afr.J.Pharm. Pharmacol., 8:173-178.
Lukisvkaya O, Lis R, Egorov A.(2004). The Stevi G, Dewa G, Vanda S. (2012). Aktivitas
Protective effect of ursodeoxycholic acid antioksidan Ekstrak fenolik dari Kulit
in alloxan-induced diabetes. J.Cell Buah Manggis (Garcinia manggostana
biochem Funct 22:97-103 L). Jurnal MIPA USRAT Vol 1.11-15
Manurung S, Barung E, Bodhi W.(2011). Efek Supiyanti W, Wulansari ED, Kusmita L.
Antihiperglikemia Dari ekstrak kulit Buah (2010). Uji aktvitas Antioksidan dan
Manggis (garcinia manggostana L) Penentuan Kandungan Antosianin Total
Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar Kulit Buah Manggis (Garcinia
(Rattus norvegicus L) Yang Diinduksi manggostana L).Majalah Obat
Sukrosa. Tradisional 15 (2), 64-70.
Moongkarndi P, et al.(2004). Szkudelski, T. (2001).The Mecanism of
Antiploriferation, antioxidant, and alloxan and streptozotocin action in cells
induction of apoptosis by Garcinia of the rat pancreas.Physiol. Res. 50:536-
mangostana on SKBR3 human breast 546.
cancer cell line. Journal Ethnopharmacol. Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
90:161-166. Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah
Nugroho.A.E.(2009). Manggis (Garcinia Mada University Press.Yogyakarta.
manggasto): Dari Kulit Buah Yang Walde, S.S., Dohle,C., Schott-Ohly,P.,
Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu gleichmann, H.(2002). Moleculer target
Obat. Laboratorium Farmakologi dan Structure in Alloxan Induced Diabetes in
Toksikologi, Bagian Farnakologi dan mice, Life Sciences, 71,1681-1694.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~83~

Anda mungkin juga menyukai