Analisa Hidrodinamika Kapal Container Sa PDF
Analisa Hidrodinamika Kapal Container Sa PDF
php/kapal
1829-8370 (p)
2301-9069 (e)
KAPAL
JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN
Abstrak
Kapal container sebagai sarana angkutan barang berpengaruh vital terhadap laju percepatan perekonomian nasional.
Kondisi perairan Indonesia yang kedalaman dan fasilitas pendukung pelabuhan bervariasi serta efisiensi operasional
kapal menjadi pertimbangan dalam mendesain kapal. Penggunaan kapal sarat rendah tipe barge bermesin sebagai
pengangkut container, Self Propelled Container Barge (SPCB) saat ini banyak menjadi pilihan operator kapal dalam
melayani pengiriman barang dengan container. Penelitian ini menyajikan analisis hidrodinamika kapal SPCB 100
TEUs dengan metode pengujian model meliputi seakeeping, turning dan zig-zag manuvering serta resistance test. Dari
hasil uji seakeeping diketahui bahwa respon gerak kapal pada kondisi gelombang sea-state 4 masih dalam batas
toleransi dengan memperhatikan kombinasi kecepatan dan arah heading kapal. Kinerja manuvering turning dan zig-
zag kapal dalam batas aman yang ditetapkan IMO. Dari hasil uji resistance didapatkan kecepatan maksimal yang
optimum kapal adalah 12 knot. Selain besaran terukur, uji hidrodinamika dengan model memberikan gambaran
fenomena saat kapal beroperasi di laut, sehingga menjadi informasi yang penting dalam desain dan operasional kapal.
Copyright © 2017, KAPAL, 1829-8370 (p), 2301-9069(e)
Kata Kunci : Uji Hidrodinamika, SPCB 100 TEUs, Seakeeping, Maneuvering, Resistance
2. METODE
20
dimungkinkan akibat gelombang datang dari salah
10
satu sisi kapal secara bow quartering saat heading
135 deg. Fenomena ini dapat terlihat jelas dengan
adanya pengujian hidrodinamika.
2
Pada gerak heave untuk kedua kondisi
1
Exp. Rayleigh peak value heading cenderung linear dengan probabilitas
= positive maximum dibawah 2% untuk amplitudo heave
0.2 = negative setengah dari sarat kapal. Heaving adalah gerakan
0.1 vertikal keatas maupun kebawah sebuah kapal
0 2 4 6 8 10
Peak value [ deg ]
terhadap titik pusat gravitasinya dan biasanya
Gambar 4. Distribusi probabilitas gerak roll berhubungan dengan couple pitching. Gerakan
pada heading 135 deg porpoising yang besar (couple heaving dan
pitching) kemungkinan akan mengakibatkan
100 parametric rolling, yaitu gerak roll berlebihan
dalam arah head seas (180 deg).
Exceedance probability of pitch [ % ]
y / Lpp
maksimum roll pada heading 180 deg terlihat
0
lebih kecil 75% dibandingkan saat heading 135
deg. Hal ini menunjukkan bahwa sudut heading
kapal berpengaruh pada respon gerak roll kapal. -0.6
Pada kedua heading diketahui non-linieritas
terjadi dengan kejadian maksimal 10%. Dari hasil
pengujian ini diketahui bahwa RMS pada heading -1.2
180 deg adalah 1.246 deg, sedangkan pada
heading 135 deg adalah 1.749 deg, standard -1.2 -0.6 0 0.6 1.2
criteria NORDFORSK 1987 untuk golongan x / Lpp
merchant ship, RMS gerak roll diberikan limit 6 Gambar 9. Hasil uji turning circle maneuver
deg. SPCB 100 TEUs, rudder 35 deg
3.2. Maneuvering 60
40
Salah satu ketentuan dalam regulasi kapal (deg)
20
yang disyaratkan IMO Resolution A.751(18)
tahun 1993 [9] serta IMO Resolution 0
bagi sebuah kapal karena terkait pada keselamatan -60 = heading angle, (deg)
pelayaran. -80
0 20 40 60 80
Hasil pengujian model turning circle TIME (sec)
manuver dan zig-zag manuver SPCB 100 TEUs Gambar 10. Hasil uji zig-zag maneuver
masing-masing disajikan pada Gambar 9 dan 10. SPCB 100 TEUs, rudder 20/20 deg
Karakteristik gerakkan memutar kapal untuk
putaran pertama akan memotong lintasan awal 3.3. Tahanan Kapal
saat membentuk satu lingkaran, dan putaran
berikutnya mengikuti pola gerakkan putaran Gaya tahanan kapal berhubungan dengan
pertama. Dari hasil pengujian turning diketahui daya mesin yang dibutuhkan untuk mencapai
SPCB 100 TEUs memiliki diameter putar 1.75 x kecepatan kapal yang diinginkan. Sehingga uji
Lpp, tactical diameter 2.19 x Lpp dan advance tahanan kapal sangat penting untuk perencanaan
diameter 2.10 x Lpp. Nilai tersebut dalam batas pembangunan kapal.
aman yang ditetapkan oleh IMO dimana Hasil pengujian tahanan kapal SPCB 100
maksimum advance diameter 4.50 x Lpp dan TEUs disajikan pada Gambar 11. Perhitungan
tactical diameter 5.00 x Lpp. numerik gaya tahanan kapal juga dilakukan
Uji zig-zag maneuver dilakukan dengan dengan metode Holtrop, karena metode ini
memprogram secara autopilot sistim penggerak diketahui bisa digunakan untuk bentuk badan
model sesuai prosedur uji zig-zag meneuver. kapal standar dengan froude number rendah,
Kemudian bergerak 20 deg ke kanan saat pertama namun perlu diperhatikan dalam penentuan form
dan ke kiri 20 deg setelah heading model kapal factor (1+k) pada metode tersebut. Hasil tahanan
mencapai heading yang dimaksud. Dari hasil kapal dinyatakan dalam bentuk non-dimensional
pengujian zig-zag, lihat Gambar 10, didapatkan yaitu dibagi dengan luasan permukaan basah
hasil first overshoot angle sebesar 13.26 deg. kapal WSA, untuk kapal ini pada sarat full load
Nilai tersebut masih dalam batas aman, karena mempunyai nilai luasan permukaan basah 1412.16
dibawah ketentuan IMO maksimum 25 deg. m2. Pada grafik terlihat bahwa gaya tahanan kapal
meningkat dengan naiknya kecepatan kapal.
0.600
mendapatkan respon gerak minimal. Untuk
kemampuan manuvering turning dan zig-zag
kapal masih dalam batas aman yang ditetapkan
0.400
IMO. Dari uji resistance, diketahui kecepatan
maksimal yang optimum kapal tersebut adalah 12
knot.
0.200