Anda di halaman 1dari 1

Dalam pembuatan pakan ternak

Teknologi Rendah

Masyarakat banyak memanfaat hijauan sebagai pakan ternak, namun masih berbasis
kerakyatan yang hanya mengandalkan lingkungan dan tidak banyak mengetahui potensi jika
menggunakan teknologi, sebagai contoh pada rumput yang hanya dilakukan penjemuran dan
pencampurannya misalkan dengan ampas tahu dan tidak menimbang berdasarkan kebutuhan
sapi perah.

Teknologi Menengah

Dengan adanya sentuhan teknologi dan pengetahuan dalam bidang pembuatan pakan ternak
khususnya sapi perah, disini masyarakat mulai menggunakan pakan fermentasi dengan
berbahan dasar rumput gajah yang sudah dicacah menggunakan mesin pencacah rumput dan
dicampurkan molases yang sudah ditentukan kadarnya, dan dibuat dengan kondisi anaerob,
dengan teknologi ini dapat disimpan sampai setahun jika penyimpannya baik. Teknologi ini
bisa mengurangi keterbatasan pakan hijuan yang hanya tersedia dimusim hujan saja.

Teknologi Tinggi

Teknologi tinggi dalam pembuatan pakan ternak ini sudah mencakup semua kebutuhan dari
sapi khususnya sapi perah, seperti kadar serat, vitamin, energi dan kebutuhan yang lainnya
produksi pakannya pun bisa dilakukan secara terus menerus oleh pabrik dengan produksi
masal. Sebagai contoh pakan yang menggunakan teknologi tinggi adalah pakan comfeed
atau konsentrat dengan adanya pakan tersebut dapat meningkatkan masa produksi susu pada
sapi perah dan memperbaiki kebutuhan akan pakan sapi perah tersebut.

Jika disimpulkan penggunaan teknologi baik rendah, menengah dan tinggi dapat dibedakan
dari segi waktu pembuatan, kualitas dan banyaknya pakan yang dapat dibuat sehingga dapat
meningkatkan produksi. Di Indonesia produksi susu per ekor per hari hanya mencapai 10lt
perhari berbeda dengan adanya pengetahuan dan teknologi pakan produksi bisa mencapai 18
lt per hari

Anda mungkin juga menyukai