PENDAHULUAN
Burung merpati (Columba livia) merupakan salah satu jenis burung yang
memiliki bulu dan sayap, mayoritas aktivitasnya adalah terbang di udara. Burung
merpati memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis burung yang lainnya yaitu
mampu mengingat lokasi dengan baik dan mampu terbang hingga sekitar 65-80
km/jam.
hias, merpati konsumsi dan merpati balap. Merpati balap menjadi dua kelompok
utama yaitu merpati balap dasar dan merpati tinggian. Merpati tinggian mampu
terbang mencapai 150 meter di atas permukaan tanah berbeda dengan merpati
balap yang hanya mampu terbang 5 meter diatas permukaan tanah. Merpati
tempuh yang jauh serta terbang tinggi mencapai ratusan meter hingga tidak
tampak. Merpati tinggian juga sering menukik dengan kecepatan tinggi hingga
Karakteristik sayap yang meliputi jumlah bulu primer, panjang sayap dan
rentang sayap merupakan faktor penting yang harus diperhatikan pada merpati
kecepatan dan kemampuan terbang tinggi. Demikian pula panjang sayap dan
rentang sayap akan berpengaruh terhadap kepakan sayap ketika terbang sehingga
dipahami oleh sebagian besar peternak atau penghobi merpati balap tinggian.
agar para peternak dapat memperoleh merpati yang berkualitas baik khususnya
merpati tinggian
Merpati Tinggian ”.
tinggian.
merpati tinggian.
3
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dasar bagi peternak dan
masyarakat dalam pemilihan merpati tinggian yang unggul. Selain itu, hasil penelitian ini
Burung merpati balap yang baik memiliki tubuh sehat, kekar dan berpenampilan
gagah. Jika sedang berdiri dadanya membusung. Tubuh merpati yang sehat dan kekar tidak
sama dengan merpati yang gemuk karena bila diangkat, bobot badannya tidak terlalu berat
tetapi padat (Yonathan, 2003). Burung merpati tinggian yang unggul apabila dipegang terasa
ringan meskipun tubuhnya kelihatan besar. Burung merpati yang baik memiliki bentuk tubuh
Kombinasi tulang yang ringan, bentuk yang sedemikian rupa dan presisi yang
terkontrol memberikan kemampuan burung untuk terbang lama. Burung merpati balap yang
baik, memiliki jarak antara bulu sayap rapat karena kerapatan tersebut akan mengakibatkan
ayunan kuat jika dikepakkan. Tulang bulu sayap harus lurus, tebal dan kuat. Selain itu bulu
sayap harus kering, tebal dan apabila direntangkan, reflek menutupnya sangat cepat. Merpati
yang ideal adalah merpati yang mempunyai postur tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
Merpati harus tegap, kepala, leher, sayap, tubuh, serta ekor harus proporsional atau seimbang
(Levi, 1945).
Burung terbang dalam berbagai cara, mulai dari meluncur melonjak untuk
penerbangan dan mengepak untuk melayang. Berdasarkan jumlah tersebut, jenis paling
(massa) untuk mengatasi hambatan udara dengan gerakan majunya. Melakukan aktivitas
meluncur secara efektif, tentu saja memerlukan massa tertentu dan sebagai akibatnya hanya
burung besar, seperti burung pemakan bangkai, yang meluncur secara teratur (Blakely &
Bade.1998).
Bulu terdapat pada sayap dan memungkinkan merpati untuk terbang. Bulu-bulu dari
pangkal sayap sampai batas sepuluh lembar disebut bulu terbang sekunder (secondary flight
4
feather). Selanjutnya, dari batas tersebut sampai ujung sayap sepuluh lembar disebut sebagai
bulu terbang primer (primary flight feather). Panjang bulu sayap primer merpati pada
umumnya yaitu 16 cm sampai 17 cm untuk bulu primer terluar dan bulu primer terdalam
Bulu sayap yang digunakan untuk terbang terbagi dua bagian, yaitu bulu primer dan
bulu sekunder. Burung merpati balap sebaiknya memiliki bulu primer berjumlah 10 helai
(Sutejo, 1998). Burung merpati dapat terbang dengan kecepatan maksimal apabila bulu sayap
sudah lengkap. Sayap pada burung berfungsi memberikan dorongan pada tubuh sehingga
Kondisi bulu harus diperhatikan, kehilangan bulu primer dan sekunder akan
menyebabkan terbang merpati sangat terganggu karena fungsi dari bulu tersebut selain untuk
Panjang sayap belum ada standarisasinya, semakin panjang sayap semakin banyak angin
yang dihempaskan sehingga akan mempengaruhi kecepatan terbang merpati (Sutejo, 1998).
Merpati dengan rentang panjang sayap 74cm dan bobot badan 442g mampu terbang
dengan kecepatan 10m/s. Panjang sayap bukan merupakan satu-satunya faktor yang
mempengaruhi kecepatan terbang, selain itu juga bobot badan (Butler dan johnson, 2004).
Merpati yang dikhususkan untuk balap (Racing Homer, Grippler) memiliki rentang panjang
sayap 60cm dan bobot badan antara 300g sampai 350g mampu terbang dengan kecepatan
Sayap burung sangat penting untuk menciptakan daya angkat ketika terbang.
Peningkatan kecepatan terbang akan dipengaruhi oleh panjang bulu sayap dan lebar bulu
sayap, karena area yang lebar akan menciptakan jalur angin yang lebih panjang. Artinya
angin bergerak lebih cepat diatas permukaan sayap, mengurangi tekanan angin dari atas
sayap dan menciptakan daya angkat. Sayap yang lebih lebar menciptakan daya kecepatan dan
daya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan sayap yang lebih kecil, burung yang
memiliki lebar sayap yang kecil lebih membutuhkan tenaga untuk mendapatkan kecepatan
yang tinggi (Pennycuick, 1987).
5
Panjang sayap akan sangat berpengaruh pada kepakan dan hempasan sayap ketika
terbang. Berdasarkan rentang sayap merpati dapat membuat perbedaan tekanan udara pada
bagian atas dengan bagian bawah yang akan menyebabkan daya dorong pada tubuh merpati
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat ditarik hipotesis bahwa terdapat
Penelitian telah dilaksanakan selama 2 minggu pada bulan maret 2017. Penelitian