Anda di halaman 1dari 5

Pendekatan Ekologi Terhadap Masalah Sosial

A. Konsep pendekatan ekologi

Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan preventif berarti menelaah


kondisi ekologi suatu lingkungan atas suatu ekosistem untuk menghindarkan
terjadinya ketimpangan ekologi atau masalah lingkungan atau juga masalah sosial
di dalam lingkungan atau ekosistem atau kawasan tersebut.

Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan refresif berarti menelaah


kondisi lingkungan yang telah diokupasikan, tetapi produktivitasnya tidak dapat
meningkat.

Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan rehabilitative berarti


mengungkapkan faktor masalah yang dialami suatu lingkungan untuk mencari
alternatif pemecahan masalah di dalam lingkungan atau ekosistem atau kawasan
yang bersangkutan.

B. Peranan pendekatan ekologi


Dari uraian tentang konsep pendekatan ekologi telah jelas bahwa
pendekatan ini di satu pihak dapat diterapkan untuk menelaah suatu masalah
sosial termasuk ke dalamnya penyusunan serta perumusan alternatif
pemecahannya, sedangkan di pihak lain dapat diterapkan untuk mengungkapkan
potensi suatu lingkungan bagi kepentingan pembangunan, baik pembangunan
untuk memecahkan suatu masalah sosial maupun untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup umat manusia. Jadi jelaslah bahwa peranan pendekatan
ekologi ini cukup luas yang meliputi kepentingan preventif, refresif, dan
rehabilitatif.
Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan preventif berarti menelaah
kondisi ekologi suatu lingkungan atau satu ekosistem untuk menghindarkan
terjadinya ketimpangan ekologi atau masalah lingkungan atau juga masalah sosial
di dalam lingkungan atau ekosistem atau kawasan tersebut. Sebagai contoh ada
suatu kawasan yang akan dikembangkan sebagai daerah peternakan. Untuk
menghindarkan terjadinya ketimpangan atau masalah kelak di kemudian hari,
secara cermat melalui penerapan pendekatan ekologi diungkapkan lebih dulu daya
dukung dan daya lenting kawasan tersebut terhadap populasi ternak secara
optimum. Dengan demikian, dapat dihindarkan terjadinya masalah akibat terlalu
banyak populasi ternak (over population) di kawasan tadi.
Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan refresif berarti menelaah
kondisi lingkungan yang telah diokupasikan, tetapi produktivitasnya tidak dapat
meningkat. Melalui penerapan pendekatan ekologi ditelaah apa sebabnya terjadi
kelesuan di kawasan tersebut, sehingga produktivitasnya tidak meningkat. Melalui
pendekatan ekologi ini barangkali akan terungkapkan adanya “kejemuan tanah”,
“populasi komunitas biotik yang melebihi optimum” atau barangkali karena “asas
keanekaragaman komunitas biotik” yang terlalu miskin. Setelah diketahui faktor
penyebabnya, dapat dilakukan penyegaran lingkungan atau ekosistem atau
kawasan yang mampu meningkatkan produktivitasnya sesuai dengan daya dukung
yang dimiliki lingkungan yang bersangkutan.
Peranan pendekatan ekologi bagi kepentingan rehabilitatif berarti
mengungkapkan faktor masalah yang dialami suatu lingkungan untuk mencari
alternatif pemecahan masalah di dalam lingkungan atau ekosistem atau kawasan
yang bersangkutan. Dengan demikian, peranan pendekatan ekologi ini cukup luas
menjangkau pengungkapan masalah, penghindaran terjadi masalah, pemulihan
dan pemecahan masalah yang terjadi di dalam suatu lingkungan atau ekosistem
atau kawasan. Peranan dan tata cara kerja pendekatan ekologi lebih terperinci,
akan dibahas pada pembicaraan ANDAL dan AMRIL.

C. Analisis dampak lingkungan

Kaitan AMDAL dengan Ekologi sebagai Dasar Kajian AMDAL

Kebutuhan akan pembangunan semakin meningkat seiring dengan


perkembangan kebutuhan manusia dalam hal mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya dari hasil pembangunan tersebut. Pembangunan dilakukan melalui
berbagai pertimbangan, terutama mengenai dampak yang dihasilkan dari kegiatan
pembangun tersebut.

AMDAL merupakan suatu keharusan untuk mengidentifikasi dampak


penting dari kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Ekologi mencakup
seluruh hubungan organisme dengan lingkungannya merupakan dasar kajian
AMDAL, yaitu sebagai dasar kajian untuk mengkaji dampak penting dari suatu
kegiatan pembangunan terhadap ekologi.

a. Kelestarian lingkungan

Kelestarian lingkungan mencakup kesehatan lingkungan tanpa


pencemaran lingkungan atau polusi, merupakan salah satu dasar kajian AMDAL.
Kelestarian lingkungan merupakan keinginan bersama dan tidak akan mau jika
harus terganggu dengan adanya kegiatan pembangunan. Amdal bertujuan untuk
mengidentifikasi dampak penting dari suatu kegiatan terhadap kelestarian
lingkungan. Misalnya, mencari data mengenai separah bagaimana dampak yang
dihasilkan dari suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan. Tanpa AMDAL,
kegiatan pembangunan mungkin akan langsung dilaksanakan tanpa
mempertimbangkan berbagai dampaknya terhadap kelestarian lingkungan yang
secara otomatis dapat merusak atau mencemari kelestarian lingkungan.
AMDAL sangat berperan penting dalam perencanaan pembangunan demi
menjaga kelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan dampak negatif atau
penting tehadap lingkungan dengan hasil kegiatan atau usaha tersebut.

b. Kelangsungan makhluk hidup

Kelangsungan makhluk hidup mencakup diantaranya pertumbuhan yang


sehat terhadap tumbuh-tumbuhan, pepohonan, dan hewan yang dapat berkembang
biak dengan baik dalam lingkungan tertentu. Demi menjaga agar tetap terjaganya
kelangsungan makhluk hidup dengan baik dari dampak suatu kegiatan
pembangunan oleh manusia, AMDAL merupakan suatu keharusan yang harus
dilakukan untuk mengkaji dampak penting yang diakibatkan suatu kegiatan
pembangunan terhadap kelangsungan makhluk hidup.

Kelangsungan makhluk hidup ditunjuk sebagai salah satu dasar kalian


Amdal karena kelangsungan makhluk hidup harus tetap terjaga. Dampak yang
telah dikaji dengan Amdal dari kegiatan pembangunan tersebut setidaknya bisa
dikurangi atau dicegah demi tetap terjaganya kelangsungan makhluk hidup tanpa
membatalkan kegiatan tersebut.

c. Keseimbangan antara lingkungan Biotik dan Abiotik

Demi untuk tetap terjaganya keseimbangan lingkungan biotik abiotik


dimana setiap makhluk hidup dapat saling berinteraksi dengan baik dengan
lingkungannya. Amdal berperan sebagai pengkaji dari dampak suatu kegiatan
pembangunan, yang dengan diketahuinya secara pasti dampak yang akan terjadi
dari kegiatan tersebut, dampak tersebut bisa diatasi demi tetap terjaganya
keseimbangan antara lingkungan biotik dan abiotik, yaitu tdk memusnahkan salah
satu populasi yang dapat berakibat pada keseimbangan lingkungannya dan juga
lingkungan yang tidak tercemari oleh kegiatan tersebut.

D. Analisis manfaat dan resiko lingkungan

Dalam pembangunan tidak saja menghasilkan manfaat, melainkan juga


membawa resiko. Kita dapat bisa melihat contoh manfaat pembangunan yang
tidak merusak lingkungan disekitar kita, yaitu adanya pembendungan sungai.
Dengan adanya bendungan tersebut kita dapat mendapatkan listrik, bertambahnya
air pengairan dan terkendalinya banjir. Dengan kata lain adanya pembangunan
bendungan membawa manfaat bagi masyrakat sekitar. Selain itu pembangunan
tidak selamanya membawa manfaat terhadap lingkungan melainkan pembangunan
juga akan membawa resiko yang berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan yang akan menyebabkan
resiko terjadinya bencana terhadap lingkungan. Resiko tersebut bisa berupa
tergenangnya pemukiman dan sawah masyarakat karena terkena banjir akibat dari
pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan.
Pembangunan pemukiman dengan membuka lahan baru yaitu dengan
menjadikan kawasan hutan ditebang secara berlebihan untuk dijadikan
pemukiman akibatnya yang awalnya fungsi hutan sebagai daerah resepan air
menjadi pemukiman dan akibatnya waktu musim hujan kawasan tersebut terkena
banjir akibat pembangunan tersebut yang tidak memperhatikan lingkungan. Selain
itu pembangunan yang membawa resiko terhadap lingkungan yaitu kepunahan
jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan. Karena adanya pembukaan lahan baru yaitu
hutan ditebang secara liar untuk dijadikan pemukiman dan hasilnya banyak hewan
dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan lambat laun akan punah. Padahal kita harus
menjaga hewan dan tumbuh-tumbuhan tersebut agar tidak punah.

Manfaat lain dari pembangunan yaitu kita memanfaatkan Batubara untuk


membangkitkan tenaga listrik. Dengan adanya tenaga listrik dapat membantu
memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik. Tetapi dengan adanya kita
memanfaatkan Batubara untuk dijadikan tenaga listrik, itu juga akan membawa
resiko juga terhadap lingkungan. Resiko yang disebabkan dari Batubara tersebut
yaitu pencemaran udara berupa debu yang dihasilkan dari pembakaran Batubara .

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembangunan pasti ada manfaat dan
resiko yang terjadi dalam berjalannya waktu dan yang mau tidak mau pasti akan
didapatkan dalam proses pembangunan. Melihat penjelasan diatas yang mana
pembangun membawa manfaat dan juga resiko terhadap lingkungan. Maka dari
itu alangkah baiknya dalam proses pembangunan harus memperhatikan
lingkungan. Dengan kita memperhatikan lingkungan dalam pembangunan akan
menekan resiko yang terjadi dalam proses pembangunan. Kita tidak bisa melihat
manfaatnya saja dalam proses pembangunan tetapi juga harus memperhatikan
resiko yang terjadi dalam pembangunan. Jika pembangunan dilakukan dengan
benar dan memperhatikan lingkungan maka kita akan mendapatkan manfaat dari
pembangunan tersebut tetapi sebaliknya juga apabila pembangunan dilakukan
dengan tidak memperhatikan lingkungan akan membawa resiko terhadap
lingkungan dan masyarakat.

E. Kedudukan pendekatan ekologi pada masa yang akan dating


Kedudukan Pendekatan Ekologi pada Masa Mendatang Akibat
pertumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan manusia, masalah sosial yang
terjadi di masyarakat tidak ada kunjung reda. Usaha manusia mengatasi masalah
tadi juga tidak akan pernah berhenti. Tindakan manusia yang lebih positif dan
terarah dalam mengatasi masalah serta meningkatkan kesejahteraannya adalah
dalam bentuk pembangunan. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia
dikenal sebagai pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Mengingat masalah sosial yang tidak akan pernah lenyap, dan mengingat
pula bahwa pembangunan yang menunjang kesejahteraan masyarakat tidak akan
pernah berhenti, maka pendekatan ekologi baik bagi kepentingan
preventif,refresif, dan rehabilitatif maupun untuk pembangunan, tetap akan
berperan. Apalagi jika diingat bahwa populasi manusia akan terus berkembang,
sedangkan sumber daya lingkungan cepat atau lambat akan sampai kepada batas
kemampuan daya dukungnya. Dengan demikian, pendekatan ekologi baik sebagai
ANDAL maupun sebagai AMRIL, akan tetap menem pati kedudukan yang
penting. Makin tinggi kesadaran manusia akan pentingnya sumber daya
lingkungan mampu menjamin kehidupan, makin penting pula kedudukan
pendekatan ekologi dalam kehidupan ini. Hanya barangkali pada masa yang akan
datang pendekatan ekologi ini akan lebih memanfaatkan hasil kemajuan teknologi
canggih, sehingga hasilnya menjadi lebih meyakinkan

DAFPUS

Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan Penerbit


Djambatan, Jakarta, 1985

Undang-Undang RI, No.4 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan


Lingkungan Hidup, Jakarta, 1982

https://idrusmuhammad.wordpress.com/2012/03/28/kaitan-amdal-dengan-ekologi/

http://agengwahyudi.blogspot.com/2015/10/manfaat-dan-resiko-lingkungan-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai