Anda di halaman 1dari 1

JAMBAN SEHAT DEMI KESEHATAN BERSAMA

Yogyakarta, 27 November 2018

Terdapat fakta bahwa 1.990 KK di Kota Yogyakarta belum memiliki jamban sehat. Hal tersebut
dikarenakan mereka tidak menggunakan septictank, tetapi limbah WC dibuang ke aliran sungai.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo menjelaskan bahwa
jamban yang tidak sehat paling banyak berada di Kecamatan Gedongtengen. “Paling banyak
adalah mereka yang tinggal di tepi sungai. Alasannya ya karena di tepi sungai itu dan ada juga
yang membuat septictank tapi ala kadarnya saja” ujarnya, Kamis (2/8/2018).

Penggunaan jamban sehat sangat penting untuk menjaga lingkungan dan tidak mencemari
sumber air yang ada disekitarnya. Penggunaan jamban sehat dapat menghindari penyakit diare,
kolera disentri, tipes, keracunan. Syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air minum
(jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 m), kotoran tidak dapat
dijamah oleh serangga dan tikus. Tri Mardoyo optimis target 100 persen penggunaan jamban
sehat di Kota Yogyakarta akan tercapai pada 2019. “Dalam waktu dekat ini ada (bantuan) jamban,
sekitar 85 jamban yakni 45 dari DIY dan 40 dari Pemkot”, ujarnya, (2/8/2018).

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang diprakarsai
oleh Presiden RI. GERMAS mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan uapya kuratif-rehabilitatif. Dalam menyukseskan GERMAS, tidak hanya
mengandalkan peran sektor kesehatan saja, tetapi juga peran masyarakat.

Berita ini diterbitkan oleh Humas Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai