A.

SODIS
1. Sodis adalah metode sederhana dalam mengdisinfektasi air dengan mengunakan
sinar matahari dan botol PET (botol air mineral) sehingga layak dan bersih untuk
langsung dikonsumsi.
2.
3. Partikel-partikel kekeruhan dalam air menyebabkan mikroorganisme yang ada
dalam air terlindungi dari proses radiasi sinar matahari. Hal tersebut menyebabkan
mikroorganisme hanya terkena efek panas. Partikel yang menyebabkan air keruh
dapat menahan radiasi ultra violet. Terhambatnya radiasi sinar ultra violet tersebut
berdampak buruk pada proses aktifasi bakteri dalam air. Kekeruhan air akan
mengurangi intensitas radiasi sinar matahari, mikroorganisme akan terlinduung
dari proses radiasi (mikroorganisme) terlindung di balik partikel-partikel kekeruhan
dan mengurangi proses efisiensi SODIS
4. Metode SODIS memanfaatkan sinar ultra violet dari sinar matahari untuk
membuuh pathogen dalam air. SODIS mampu membunuh 99,9% pathogen dalam
air..
5. Karena dapat memperlambat atau menghambat proses radiasi matahari

B. Chlorine Difusser
1. Desinfeksi air adalah proses pengolahan air dengan tujuan membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini
dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh
mikroorganisme pathogen
2. Chlorine diffuser adalah alat untuk membubuhkan kaporit ke dalam air
3. Cara perawatan chlorine diffuser :
a. Keluarkan pasir dari pipa
b. Cuci pipa, dop dan pasir hingga bersih lalu jemur hingga kering
c. Rakit kembali seperti semula
4. Air yang tercemar biasanya memang mengandung banyak sekali benda atau zat
berbahaya. Dari logam berat hingga zat-zat kimia yang seharusnya dibuang atau
disaring sebelum dikonsumsi. Salah satu air yang ditemukan mengandung klorin
 adalah air ledeng. Air ini biasanya disalurkan oleh PDAM dan dibuat dari air
permukaan. Selain itu klorin juga ditemukan di kolam renang.
5. Bahaya klorin bagi kesehatan :
a. Berpotensi terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar
b. Bagi wanita hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat dengan kelainan otak
atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, lahir premature atau
bahkan mengalami keguguran
c. Berpotensi mengalami kerusakan ginjal dan hati