Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UTS EKOTOKSIKOLOGI

NAMA : DEA NIRMALA FITRI

NIM : E1A020014

KELAS : 5A

1. Akumulasi Penggunaan DDT dan Dampaknya Terhadap Kepunahan Burung Elang


Bahan racun DDT sangat persisten (tahan lama, berpuluh-puluh tahun, bahkan
mungkin sampai 100 tahun atau lebih), bertahan dalam lingkungan hidup sambil meracuni
ekosistem tanpa dapat didegradasi secara fisik maupun biologis. Penggunaan DDT berdampak
pada pembesaran biologis pada organisme sehingga dapat merusak jaringan tubuh setiap
makhluk hidup yang secara perlahan dapat menyebabkan penyakit kanker, dapat
menimbulkan otot kejang hingga kelumpuhan, serta dapat menghambat proses pengapuran
dinding telur pada hewan bertelur yang mengakibatkan telur itu tidak dapat menetas.
Akibat lain dari penggunaan DDT, banyak binatang dalam mata rantai makanan yang
panjang akan terkena dampaknya. Proses mata rantai makanan dari satu hewan ke hewan lain
yang mengakumulasi zat DDT akan ikut tercemar zat DTT, termasuk pada manusia. DDT
yang telah masuk ke dalam tubuh kemudian larut dalam lemak, terakumulasi sepanjang waktu
hingga mengakibatkan efek negatif.
Pengaruh buruk DDT terhadap lingkungan sudah mulai tampak sejak awal
penggunaannya pada tahun 1940-an, dengan menurunnya populasi burung elang sampai
hampir punah di Amerika Serikat. Dari pengamatan ternyata elang terkontaminasi DDT dari
makanannya (terutama ikan sebagai mangsanya) yang tercemar DDT. DDT menyebabkan
cangkang telur elang menjadi sangat rapuh sehingga rusak jika dieram.
Karena hal ini, dalam ilmu lingkungan DDT termasuk dalam urutan ke 3 dari polutan
organik yang persisten (Persistent Organic Pollutants, POP), yang memiliki sifat-sifat tak
terurai melalui penguraian cahaya, biologis maupun secara kimia, berhalogen (biasanya klor),
daya larut dalam air sangat rendah, sangat larut dalam lemak, mudah menguap, di udara dapat
dipindahkan oleh angin melalui jarak jauh, terakumulasi dalam tubuh, daya racun meningkat
sepanjang rantai makanan.
2. Mekanisme keracunan merkuri (Hg), organ targetnya dan cara mengatasinya.
Merkuri menempel ke endapan di air, tergantung dari aktivitas bakteri dalam
mengubah ke dalam bentuk metilmerkuri (MeHg), dimana masuk ke rantai makanan di
perairan. Kadar tertinggi didapatkan pada ikan predator yang berumur panjang, seperti hiu.
Panel B menunjukkan rute perubahan ke bentuk MeHg yang merupakan suatu proses yang
kompleks. Pada sistem perairan, logam merkuri akan mengalami oksidasi sehingga berubah
menjadi Hg2+ yang kemudian memungkinkan sulphate reducin.
Perairan mengubah Hg2+ menjadi metil Hg (Hg-CH3) atau disebut juga MeHg. Proses
perubahan ini dipengaruhi kedalaman air, konsentrasi sulfida, dan pH. Tetapi MeHg juga
terdemetilasi dengan efisien baik dalam lingkungan aerob maupun anaerob. Perubahan ini
terjadi dalam hitungan beberapa hari sampai minggu, dan merkuri akan mengalami siklus
perubahan dalam kedua bentuk ini cukup lama sebelum akhirnya akan mengalami
bioakumulasi dalam ikan atau hilang dari sistem sebagai Hg2+, elemental (Hg0), dan MeHg
atau melalui proses lain.
MeHg yang larut dalam air akan terserap oleh mikroorganisme yang kemudian
mikroorganisme akan dimakan ikan kecil dan ikan kecil termakan oleh ikan besar sehingga
akan terjadi bioakumulasi dan biomagnifikasi MeHg pada jaringan daging ikan karnivora,
yang pada akhirnya akan dimakan manusia. Terjadinya akumulasi MeHg dalam hewan air
disebabkan pengambilan merkuri oleh hewan air lebih cepat daripada proses ekskresinya.
Sel target merkuri adalah ginjal. Untuk mengobati keracunan merkuri dapat dilakukan
dengan menghentikan paparan terhadap logam merkuri. Selain itu, kita bisa mencegah hal ini
dengan membatasi konsumsi makanan laut. Jika kadar merkuri pada tubuh terlalu banyak,
dokter biasanya melakukan terapi khelasi untuk membantu mengeluarkan zat berbahaya itu.
3. Mekanisme keracunan Cadmium (Cd), organ targetnya dan cara mengatasinya.
Kadmium (Cd) adalah senyawa logam yang bersifat karsinogenik dan tidak diperlukan
oleh tubuh manusia. Zat ini bersifat toksik bagi tubuh. Cd bebas banyak terdapat di lingkungan
sebagai produk samping dari penambangan, proses produksi seng, timbal, dan tembaga.
Produksi Cd juga meningkat akibat perlunya penggunaan zat ini untuk industri terutama pada
pembuatan baterai nikel, pupuk, dan stabilitator listrik. Kadmium masuk ke dalam lingkungan
melalui 3 cara yaitu fisik, kimia , dan biologis.
Cd yang masuk ke daerah perairan akan diserap oleh biota laut dan terjadi akumulasi
secara fisik dan kimia pada biota tersebut. Apabila biota laut tersebut dimangsa oleh predator
lain dalam rantai makanan, maka zat ini akan mengalami bioakumulasi di dalam tubuh
predator tersebut dan lingkaran ini terus berulang. Cd dapat terserap oleh tanaman dan
mengontaminasi tanaman tersebut. Kontaminasi tanaman ini disebabkan karena akumulasi Cd
pada tanah dan air yang digunakan untuk tanaman.
Cd dapat masuk ke dalam tubuh bisa melalui jalur inhalasi dan melalui jalur
gastrointestinal. Melalui jalur inhalasi, partikel Cd akan berdifusi ke endotel di alveoli apabila
ukuran partikel itu kecil, sementara partikel Cd yang lebih besar akan terakumulasi di
nasofaring dan trakeobronkial, yang akhirnya akan dibersihkan oleh bersihan mukosiliar. Cd
masuk melalui jalur gastrointestinal dalam bentuk makanan yang terkontaminasi Cd seperti
beras, sisa bersihan mukosiliar dan ingesti langsung dari pekerja yang rentan terhadap paparan
Cd. Sel target Cd adalah hati dan ginjal. Cara mengatasi keracunan cadmium :
 Cd memiliki kemampuan untuk terakumulasi. Keracunan yang disebabkan oleh cadmium
dapat bersifat akut dan kronis. Penatalaksanaan intoksikasi akut dan kronis hanya secara
simptomatis. Bila terinhalasi, harus segera dipindahkan ke tempat yang bersih, berventilasi,
dan tidak terkontaminasi. Kemudian diberikan oksigen100%. Pasien.
 Penggunaan terapi khelasi dengan CaNa2EDTA dapat dilakukan jika diperlukan dan harus
dilakukan secara dini.
4. Kontaminan senyawa kimia dan mikroorganisma dalam makanan yang membahayakan
kesehatan manusia dan bagaimana cara menghindarinya.
 Kontaminan mikroorganisma dalam makanan yang membahayakan kesehatan manusia
 Salmonella
Salmonella adalah kelompok bakteri yang paling sering menyebabkan diare karena
keracunan makanan. Kontaminasi Salmonella diakibatkan karena kebersihan yang buruk
serta pengolahan makanan yang tidak benar.
 Clostridium perfringens
Clostridium perfringens merupakan jenis bakteri yang sangat mudah dan cepat
berkembang. Bayi, anak-anak, serta orang lanjut usia sangat rentan untuk terserang bakteri
ini.
 Campylobacter
Campylobacter adalah bakteri penyebab kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan
diare. Sebagian besar, kontaminasi makanan ini terjadi akibat makanan tidak dimasak
dengan benar. Mendinginkan atau membekukan makanan tidak membuat bakteri jenis ini
hil
 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus sebenarnya tidak berbahaya. Bakteri jenis ini banyak ditemukan
pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan
hewan.
 Escherichia coli (E. coli)
E.coli adalah kelompok bakteri yang memiliki beberapa jenis tipe kuman. Ada beberapa
jenis E.coli yang dapat mengontaminasi makanan dan kemudian menimbulkan wabah
keracunan makanan. Contoh makanan yang biasanya mengandung E.coli adalah makanan
yang tidak matang.
 Kontaminan senyawa kimia dalam makanan yang dapat membahaykan manusia
 Pestisida
Pestisida saat ini banyak digunakan sebagai bahan kimia untuk membasmi hama dalam
produk pangan. Tanpa disadari pestisida akan masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar
tanaman yang kemudian mampu menyebabkan masalah pencernaan serta kerusakan sistem
saraf.
 Mercury
Senyawa ini memiliki kecenderungan kuat untuk mengontaminasi produk hasil laut.
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi zat ini mampu merusak plasenta dan
mengganggu perkembangan otak janin, menyebabkan kelumpuhan dan gagal ginjal, serta
impotensi.
 Perchlorate
Zat ini mampu masuk ke dalam tanah pertanian lewat berbagai macam industri yang
menggunakan zat ini. Perchlorate dapat menyebabkan masalah metabolisme karena
mengganggu fungsi normal dari tiroid.
 Bisphenol-A (BPA)
Zat kimia ini kebanyakan ditemukan di dalam makanan kalengan. Sebab BPA digunakan
sebagai bahan pelapis kaleng makanan. Kontaminasi BPA secara berlebihan mampu
memberikan efek buruk pada kesehatan otak dan kemampuan kognitif Anda.
 PCB atau (polychlorinated biphenyl eter)
PCB banyak digunakan untuk merawat gandum, serelia, serta biji-bijian. Zat ini mampu
mengontaminasi makanan melalui udara dan air.
 Cara menghindari bahaya mikrobiologis
 Pilih pangan olahan
 Memasak dengan baik: >700c
 Segera konsumsi makanan matang
 Simpan makanan matang: < 100c atau .600c
 Ppemanasan kembali harus saksama
 Hindari kontaminasi silang
 Cuci tangan berulang-ulang
 Jaga perlengkapan & peralatan dapur selalu bersih
 Lindungi pangan dari cemaran hewan
 Gunakan air bersih
 Cara menghindari kontaminan bahaya bahan kimia
 Selalu memilih bahan yang baik
 Menggunakan pestisida menurut aturan
 Menggunakan pelindung tangan bila memegang bahan berbahaya
 Buang limbah dengan aturan
 Hindari alat masak dari logam berat
 Mencuci bahan pangan sebelum diolah/dikonsumsi
REFRENSI

Hadi, M. C. (2013). Bahaya merkuri di lingkungan kita. Jurnal Skala Husada, 10(2), 175-183.

Kristianingsih, Y. 2018. Bahaya Merkuri Pada Masyarakat di Pertambangan Emas Lebaksitu.


Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10 (1).

Anonim. “Sistem Informasi B3 & POPs.” Sistem Informasi B3 & POPs,


https://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/dirtydozen/view?slug=ddt. Accessed 5 October
2022.

Anonim. “Kenali Sumber-sumber Kontaminasi Bahan Pangan.” Foodreview.co.id,


https://foodreview.co.id/blog-5669177-Kenali-Sumber-sumber-Kontaminasi-Bahan-
Pangan.html. Accessed 5 October 2022.

Anonim. “kadmium (cd) dalam lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan produktivitas
ternak.”Litbang.pertanian,http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/wartazoa/artic
le/download/739/748. Accessed 5 October 2022.

Anda mungkin juga menyukai