Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI SALAMANDER

DISUSUN OLEH

NAMA : DEA NIRMALA FITRI

NIM : E1A020014

KELAS : V/A

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi saya sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Fisiologi Hewan,
yang mana dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh
dari materi yang diberikan dosen pengampu.

Makalah yang berjudul “Sistem Reproduksi Salamander”. Mengenai


penjelasan lebih lanjut saya memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah
ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka saya sebagai penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka
saya terima demi untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Mataram, 29 September 2022.

Dea Nirmala Fitri


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKAG
Amfibi dikenal sebagai hewan yang memiliki ukuran populasi yang
befluktuasi secara alami. Sebagian besar amfibi memiliki siklus hidup yang
kompleks dengan transisi metamorfosis antara lingkungan air dan darat,
banyak spesies amfibi memiliki tahap larva akuatik diikuti dengan tahap
dewasa terestrial (Searcy et al, 2014). Fertilisasi pada amfibi terjadi secara
internal maupun eksternal. Setiap ordo memiliki fertilisasi yang berbeda-
beda, sesilia adalah ordo yang melakukan fertilisasi internal. Namun, tidak
ada yang tahu bagaimana sesilia melakukan kawin, ordo Anura melakukan
fertilisasi secara eksternal dan Caudata melakukan fertilisasi secara internal.
Salah satu spesies dari ordo Caudata yang terkenal adalah salamander
(Darmawan, 2008).

Salamander adalah amfibi yang memiliki hubungan kekerabatan dengan


katak dan kodok, termasuk dalam ordo Caudata, yang berarti ordo ini
memiliki ciri khas berupa ekor yang tidak dimiliki oleh ordo lain. Salamander
memilliki gaya hidup nokturnal. Salamander sangat menyukai tempat-tempat
yang gelap dan basah, sering di dalam hutan (Bishop, 2009). Salamander
memiliki struktur kulit yang halus tanpa sisik, rambut atau bulu. Salamander
tidak memiliki cakar. Salamander dapat dibedakan dengan kodok dan katak
dengan adanya ekor yang ukurannya hampir sama dengan ukuran tubuh
mereka, selain itu salamander juga memiliki kaki depan dan kaki belakang.
Salamander dapat dibedakan dengan kadal, salamander memiliki kulit yang
lembab dan berlendir berbeda dengan kadal yang kulitnya kering dan bersisik
(Byford, 1994).

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sistem reproduksi pada salamander?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui sistem reproduksi pada salamander.

BAB II

PEMBAHASAN
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai