Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabila Rahmalia

NIM : 044907668

Fakultas : FST/Fakultas Sains dan Teknologi


Kode/Nama MK : PANGAN4317/Sanitasi Dalam Penanganan Pangan
Tugas :3

Jawaban.
1.a). Dampak yang diakibatkan oleh air yang tinggi mineral kalsium dan magnesium
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai "air sadah".
Air sadah yang telah melebihi batas maksimum (±500 mg/lt) dapat menyebabkan beberapa
masalah kesehatan. Dampak yang ditimbulkan air sadah bagi kesehatan antara lain adalah dapat
menyebabkan cardiovasculer deseasae (penyumbatan pembuluh darah jantung) dan urolithiasis
(batu ginjal). Akibatnya apabila air tersebut dikonsumsi, maka akan berdampak bagi kesehatan
yaitu penyumbatan darah jantung dan batu ginjal. Air sadah bukan merupakan air yang
berbahaya karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+
yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh. Air sadah juga tidak baik untuk mencuci,
karena ion-ion Ca 2- dan Mgt+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan
membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Air sadah digolongkan menjadi dua jenis,
berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca 2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara
dan air sadah tetap.

Dampak berikutnya ialah boros sabun mandi. Sebab, sabun natrium (sodium soap) lebih dulu
bereaksi dengan kation penyebab hardness (kesadahan) dan membentuk endapan sehingga tidak
bisa berbusa sampai semua ion kesadahannya habis bereaksi. Reaksinya sbb:
2NaCO12C17H33 (sabun) + Kation Kesadahan  Kat(CO12C17H33)2(endapan) + 2Na+.

Endapan itu dapat melekat dan mengotori serat kain, porselen, keramik, dan alat plambing
seperti wastafel, kloset, bathtub, urinal, dan lain-lain. Selain disinyalir bisa menyumbat pori-pori
kulit sehingga terasa kasar dan tidak nyaman. Di pabrik yang menggunakan boiler dampaknya
lebih berbahaya, yaitu bisa meledak. Ledakan terjadi kalau endapan di dalam dinding boiler itu
tidak merata sehingga tekanannya terus membesar dan tidak setimbang (merata). Di bagian yang
banyak endapan (kerak) akan bertekanan lebih besar daripada bagian dinding lainnya sehingga
potensial meletus. Di dalam pipa air panas (hot water supply) yang ada di hotel atau villa pun
terjadi hal demikian. Penggantian pipa lantas terpaksa sering dilakukan sebelum usia desainnya
tercapai.

1. Sutrisno Totok 2002. Air Untuk Masa Depan , Jakarta : Rineka Cipta.
2. Prawiro. 2000. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.
3. Sulih Hartanto. 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Sumur Artetis.
http://www.wordpress.ac.id/.diakses Tanggal 02 Juni 2010, 22.30.
1.b). Langkah- langkah menghilangkan mineral dalam air
Proses Kapur-Soda
Konsep kapur-soda didasarkan pada ide sederhana. Ion penyebab kesadahan bisa
dihilangkan (atau dikurangi) kalau diendapkan. Caranya ialah dengan menaikkan pH air dengan
penambahan alkalinitas. Ini akan mengubah bikarbonat menjadi karbonat sehingga terjadi
endapan CaCO3 dan Mg(OH)2. Slaked lime merupakan CaO yang dihidratasi (ditambah air) dan
menjadi sumber alkalinitas. CaO ini juga dikenal dengan nama quicklime. Sodium hidroksida
(NaOH, caustic soda) dapat juga dijadikan sumber alkalinitas.
Alternatif lain untuk memisahkan kelebihan ion Ca2+ dari pembubuhan kapur berlebih
ini ialah dengan penambahan Na2CO3. Penambahan soda abu ini dilaksanakan bersamaan
dengan kapur sebelum masuk ke unit pengendap tempat penampungan endapan CaCO3dan
Mg(OH)2. Kelebihan ion OH- di efluen bak sedimentasi dapat dinetralkan dengan asam klorida
sampai nilai pH yang diinginkan, yaitu airnya stabil (stable water). Cara ini hanya memerlukan
satu bak sedimentasi. Itu sebabnya, di dalam instalasi PDAM, unit softening di tempatkan
sebelum sedimentasi atau sebelum unit koagulasi-flokulasi agar presipitat yang terbentuk dapat
diendapkan bersama dengan kimflok (flok kimia) di unit sedimentasi.

Demineralisasi
Selanjutnya adalah penerapan teknologi pengurangan kesadahan yang banyak diadopsi
oleh pabrik atau industri dalam skala besar, baik untuk air proses maupun sebagai bahan baku
dalam proses produksinya dan biasa disebut demineralisasi. Sasaran teknologi ini adalah
molekul, atom dan ion berdiameter 10 nm, 1 nm, dan 1 Angstrom. Demineralisasi yang
bersinonim dengan desalinasi ini dilaksanakan dengan ion exchange dan/atau membran
semipermeabel. Hanya saja, kedua unit tersebut perlu air yang bebas koloid, bebas suspended
solid, apalagi coarse solid.
Demineralisasi dengan ion exchanger (resin) ini bertujuan menghilangkan zat padat
terlarut (ionic) di dalam air (dan zat cair lainnya) sehingga banyak diterapkan untuk memurnikan
air (purification), tidak sekadar penjernihan (clarification). Purifikasi hanya diterapkan untuk
kalangan industri demi memperoleh air bebas mineral sebagai air proses, boiler, atau yang
lainnya. Bisa dikatakan, aplikasi utama demineralisasi ialah menyiapkan air berkualitas tinggi
untuk umpan (feed water) boiler.
1. Droste, Ronald. L, Theory and Practice of Water & Wastewater Treatment, John Wiley &
Sons. Inc, 1997.
2. Hammer, Mark J. Water and Waste water Technology, 3rd ed.. John Wiley & Sons,1997.
3. Moel, Verberk, Dijk., Drinking Water, World Scientific., 2006.
4. Peavy, Rowe, Tchobanoglous, Environmental Engineering, Mc Graw-Hill, Inc,1985
5. Sawyer, McCarty, Parkin., Chemistry for Environmental Engineering., Mc Graw-Hill.,
Inc.
1994

2.a) Hama Hewan pada gudang terigu


S.oryzae, Triboliumcastaneum, Triboliumcastaneum, Stegobiumpaniceum,
Carpophilushemipterus

2.b) Kenapa harus dikendalikan.


a. S.oryzae
Termasuk hama primer dan “internal feeder” karena menyerang butir beras utuh. Kerusakan
yang
diakibatkan oleh hama Oryzaemengakibatkan perkembangan jamur, sehingga produk beras rusak
total, bau apek yang tidak enak dan tidak dapat dikonsumsi. jamur tersebut jika terhirup manusia
akan menyebabkan alergi.

b. Triboliumcastaneum
Termasuk hama Bahan pangan yang terserang berat biasanya tercemar oleh benzokuinon (sekresi
T. castaneum) sehingga tidak layak untuk dikonsumsi Kemudian akan terserang kapang
memproduksi metabolit seperti aflatoksin yang beracun dan karsinogenik pada manusia.

c. Triboliumcastaneum
Serangan kumbang selain mengakibatkan berkurangnya kuantitas atau bobot produk juga akan
menyebabkan kontaminan dari kotoran dan serpihan tubuh dan kulit dari serangga yang lama
kelamaan akan mengundang jamur.

d. Stegobiumpaniceum
Serangan hama ini dapat menyebabkan turunnya nilai gizi.

e. Carpophilushemipterus
Keberadaannya tidak begitu merugikan, namun komplikasi dengan hama lain dapat
menyebabkan
turunnya nilai gizi produk.

2.c). Pengendalian Hama


Pada prinsipnya, pengendalian hama gudang pada feedmill bersifat pencegahan. Langkahnya
antara lain dengan melakukan pemeriksaan bahan baku atau transportasi agar tidak membawa
hama, controlling gudang pakan secara berkala, screening bahan baku tepung terigu yang
beresiko terkontaminasi hama, sanitasi sarana prasarana, penggunaan insektisida atau fumigant
jika diperlukan
Berikut merupakan tahapan untuk melakukan pengendalian hama gudang

1. Melakukan monitoring untuk menentukan struktur populasi dan melihat struktur


bangunan tempat penyimpanan atau kendaraan pembawa komoditi
2. Menentukan metode aplikasi yang tepat berdasarkan hasil monitoring di lapangan
3. Mempersiapkan alat dan bahan pendukung lainya
4. Melakukan pengetesan kadar air pada komoditi
5. Melakukan pengendalian hama gudang dengan baik dan benar sesuai metode yang dipilih

Wibisono. Pertumbuhan Populasi Tribolium castaneum dalam Tepung Terigu pada Berbagai
Macam Kemasan. Tesis. Yogyakarta: UGM; 2001.

Kalshoven, L. G. E .The Pest of Crops in Indonesia. Revised and Tranlated By P.A. Van der
laan. P.T. Ichtiar Baru-Van Hoeve: Jakarta; 1981.

Ebeling, W. 2002. Pest of Stored Product. http: www.


Entomology.ucr.edu.ebeling.ebeling7.html. Urban Entomology, Entomology UC Riverse.

Sunjaya, Widayanti S. Pengenalan Serangga Hama Gudang. Di dalam: Prijono D, Dharmaputra


OS, Widayanti S, editor. Modul Pengolahan Hama Gudang Terpadu. SEAMEO BIOTROP:
Bogor; 2009.

Anda mungkin juga menyukai